AKU VS AYAH ANAKKU

AKU VS AYAH ANAKKU

By:  Hwali  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 ratings
71Chapters
7.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Aku punya resolusi baru di usia yang akan menginjak kepala tiga. Daripada ditanya kapan nikah dan kapan punya anak, lebih baik punya anak sendiri. Sialnya aku malah punya anak dengan musuh bebuyutan di kantor, parahnya dia juga yang membuat peraturan tidak boleh ada hubungan asmara di kantor. Lha ini malah punya anak sama aku. Padahal di masa pandemi, orang-orang yang bekerja di bidang hotel susah mendapat pekerjaan. Salah satu harus mengalah tapi kami sama-sama keras kepala. Sekuel dari Dibuang (mantan) Tunangan, Dicintai (mantan) Ayah Mertua - sang sekretaris

View More
AKU VS AYAH ANAKKU Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
default avatar
Kiyowo Girl
Sukaaaa sekali buku ini... Cuss masuk rak buku jadi favoritku setelah novel punya Kak Qeqe yang Istri pilihan pewaris lumpuh.
2023-02-09 16:23:46
0
user avatar
Al
kk mampir. dong ke novel ku
2023-01-01 16:19:54
1
71 Chapters
SATU
Kalian pernah mengalami hal ini tidak? Menjadi marketing kantor yang tugasnya harus keluar untuk menawarkan jasa atau barang produk kita tapi akhirnya bertengkar dengan accounting karena terlalu ketat soal pengeluaran?Ya, aku mengalaminya!Aku bekerja di bagian marketing hotel, memperkenalkan produk jasa kami ke masyarakat luas yang pastinya membutuhkan dana banyak tapi sayangnya selalu bertengkar dengan accounting yang ditekan sekretaris bos karena pengeluaran marketing terlalu banyak.Aku benci dia!Oke, disamping masalah kantor. Aku harus menghadapi cerewetnya orang tua yang akan menjodohkanku dengan pria lain supaya menikah dan punya anak!Karena aku sudah terlalu gila dan malas menghadapi semuanya, kenapa tidak sekalian saja ons lalu punya anak? Eh, bagaimana kalau pria itu berpenyakit? Ah, yang pasti jangan melakukannya dengan pria tidak bermodal. Oke, ini resolusi awalku di tahun baru yang ternyata merupakan awal bencanaku.---------Begitulah resolusi awal Nada yang bisa dib
Read more
DUA
Putra berdiri di samping Vivi sementara Choky berdiri di belakang Reza.Mereka berdua sedang berdiskusi pengembangan proyek lalu tiba-tiba Reza berkomentar. "Hari ini kamu segar sekali, apakah ada hal yang menyenangkan semalam?" Vivi otomatis menoleh ke Putra.Putra menghela napas ironis, di tanggal merah harus masuk kerja karena kedua atasannya sedang mengembangkan proyek baru. Otomatis sebagai sekretaris mereka berdua, dia harus hadir. Choky ikut menatap Putra dengan heran lalu cekikikan ketika melihat rona wajah temannya yang segar.Putra ingin memukul kepala Choky lalu mengalihkan tatapannya ke Reza dengan wajah sedih. "Tuan besar, tidak bisakah kita konsentrasi bekerja? Saya sedang semangat bekerja?"Vivi yang tertarik segera berpindah tempat untuk duduk di pangkuan sang suami. "Cepat ceritakan, apakah ada sesuatu yang menyenangkan semalam?"Putra menggeleng. "Tidak ada, yah memang saya hanya kencan semalam tapi tidak ada yang istimewa untuk menjadikannya pasangan.""Kamu ONS?
Read more
TIGA
Setelah mual-mual di kamar mandi, Nada terkejut melihat Putra berdiri dengan bersandar di depan pintu kamar mandi karyawan perempuan, "Masih mau lanjut marah-marahnya?" tanya Nada."Kamu masih datang bulan?""Ya?""Kamu sudah datang bulan?"Nada menjadi bingung dengan pertanyaan Putra, efek bertengkar di pagi hari, otaknya jadi sedikit melambat dalam menangkap informasi.Putra berusaha bersikap sabar. "Waktu itu- kamu-"Nada mengerjapkan mata lalu mulutnya membulat seperti bentuk o. "Hamil?"Putra mendesis. "Emang aku bakalan takut, kamu kayak uler gitu?""Selama ini saya perhatikan, kamu sama sekali tidak bersikap sopan terhadap saya.""Lalu, apa anda sendiri sudah bersikap sopan kepada saya?" tanya Nada dengan berkata sopan. "Setiap marah selalu berkata kamu, kamu lalu menunjuk dokumen seolah meluapkan emosi setelah mendapat ceramah bos. Saya tahu pak Putra hormat sekali dengan bapak dan ibu Aditama tapi bukan berarti memperlakukan partner kerja seperti ini!"Putra terkejut."Semu
Read more
EMPAT
Keempat istri ayahnya duduk menatap tajam Nada lalu sang ayah berdiri dengan tatapan marah seolah Nada adalah aib.Ibu kandung Nada adalah istri kedua sah secara nikah yang statusnya dibiarkan menggantung, sementara mereka berempat menikah di bawah tangan. Nada sendiri lebih memilih ikut bersama ibu dan kakaknya, setelah sang ayah memutuskan hidup bersama wanita lain dan memunggungi istri serta kedua anak sahnya.Yang membuat Nada marah adalah salah satu anak dari istri ayahnya datang berkunjung ke rumah ibu dengan alasan memberikan oleh-oleh dan melihat tes pack di atas meja kamar lalu diadukan ke ayah. Lancang sekali dia masuk ke kamar!Ayah yang murka langsung menelepon Nada yang baru pulang dari kantor dan menamparnya begitu tiba dari rumah.Kakaknya seorang laki-laki, ibu Nada juga masuk ke fase menopause jadi pasti ini milik Nada.Nada nekat melakukan hal konyol ini karena ingin memiliki anak, malas ditanyai dan tidak ingin menikah. Daripada angkat anak, mending sekalian punya
Read more
LIMA
Dua hari kemudian.Kalian tahu, hal apa paling ngenes dalam hidup? Duduk di depan bersama partner kerja sambil dengar ah uh ah uh di belakang mobil yang sudah ditutup dengan sekat dalam keadaan jomlo mampus.Choky bisa mengalihkan perhatian dengan menyetir, lalu Putra? Hanya bisa mencoba konsentrasi dengan melihat pemandangan dari dalam mobil. Dia tidak bisa membaca dokumen terlalu lama di dalam mobil karena pusing.Tidak lama Reza memutuskan membatalkan seluruh janji hari itu juga. Putra tidak bisa membantah karena yang mereka temui tidak terlalu penting. Ah, ada satu yang penting tapi pasti sengaja diundur terus.Ayah dari Cefrilizia yang mengejar Reza. Putra segera menghubungi satu persatu orang-orang yang akan dibatalkan janjinya, menyisakan Tommy Heard."Hallo, selamat pagi. Saya sekretaris bapak Reza Aditama, saya mau mengonfirmasikan bahwa beliau terpaksa membatalkan janji hari ini.""Tunggu sebentar."Choky melirik Putra yang akan kena imbas kelakuan seenaknya si bos. Yang me
Read more
ENAM
Nada menatap marah Choky. "Pak Choky, saya bisa menuntut anda atas kasus penghinaaan! Bagaimana bisa saya tidur dengan pria kejam dan gila kerja seperti dia?"Choky menepuk mulutnya lalu menatap maaf Nada. "Maafkan saya, lidah terselip."Putra menaikkan kaca mata dan tersenyum sinis. "Tenang saja, bu Nada juga bukan tipe saya. Wanita kasar yang tidak bisa dikasih tahu dan harus dimarahi dulu supaya mengerti.""Oh bagus, jika saya bukan tipe bapak. Tipe kaku yang bahkan mungkin saja patut dipertanyakan saat melakukan seks di atas tempat tidur," ucap Nada sambil menaikan kedua bahunya.Putra tersenyum sinis mengingat malam tahun baru, Nada bersikap pasrah bahkan menjerit nikmat. "Apakah anda seyakin itu, ibu Nada terhormat?"Nada mengangguk tegas. "Ya."Reza bertanya. "Sudah selesai?""Ya!" jawab Putra dan Nada bersamaan. "Saya tidak keberatan dengan pekerjaan kalian berdua, setidaknya kalian harus bisa menjadi tim kerja yang baik. Untuk kasus sekarang saya anggap sudah selesai dan tid
Read more
TUJUH
Nada menepuk perut dengan kenyang. Setelah menyelesaikan makan dengan Putra, dia segera melarikan diri ke ruangan.Tidak lama rekan-rekannya datang dari kantin dan melihat Nada yang sudah menepuk perut.'Sudah makan?"Nada mengangguk. "Makan apa?""Hanya salad.""Segitu kenyang?""Ya.""Pantas saja badan bu Nada kecil terus." Sahut teman lain sambil duduk.Nada tidak tahu apakah itu hinaan atau pujian. Yang terpenting kebutuhan makan jabang bayi terpenuhi.TringNada membuka handphone dan terkejut.[Mau dibelikan buah? Kebetulan aku harus keluar bersama Choky.]Nada segera membalasnya. Tidak ada, terima kasih.Nada segera meletakan handphone dan hendak bicara.Tring.Nada membuka handphonenya lagi. [Saya belikan parsel buah yang cocok untuk wanita hamil.]Nada hampir saja melempar handphonenya, dia jijik dengan perhatian Putra.Sejak kecil Nada melihat perselingkuhan ayah jadi wajar tidak terlalu mengutamakan perjalanan cintanya. Karena beranggapan pria hanya mengumbar janji.Setela
Read more
DELAPAN
Putra akhirnya membawa parsel buah ini dengan beberapa pertimbangan, dia harus memberikan sendiri barang ini ke Nada dan menjadikannya sebagai alasan untuk permintaan maaf. Yah, Putra sendiri tidak tahu letak kesalahannya dimana tapi melihat Nada mau menerima semua makanan buatannya, mau tidak mau dia juga harus mengalah.Toh semua pekerjaannya selesai dengan cepat.Plak!Putra dan Choky mendengar suara tamparan keras begitu berjalan masuk ke lobby."KAMU BILANG APA?!"Nada yang juga terkejut, menyentuh pipinya yang ditampar lalu tak lama dia berhasil menguasai keadaan."KAMU TAHU TIDAK, SAYA SUDAH CAPEK-CAPEK PERJALANAN JAUH DAN KAMU MAU MENGUSIR SAYA?!"Nada menunjukkan senyum bisnis. "Maaf ibu, saya hanya menyarankan supaya ibu tidak merasa rugi. Saya juga akan mengembalikan uang sepenuhnya."Putra mengerutkan kening begitu mendengar keputusan seenaknya Nada. Aturan hotel adalah tidak mengembalikan dana dp jika masuk masa high season dan sekarang sudah masuk masa itu. Choky yang b
Read more
SEMBILAN
Putra tidak suka melihat ibu dari anaknya dibentak di depan umum apalagi didorong dalam keadaan hamil. "Kami tahu pelanggan adalah raja tapi kami juga ingin mendapat timbal balik dari anda, hargai salah satu karyawan kami. Seandainya saja anda tidak emosi dan menuduh ini itu, mungkin kami akan memberikan kompensasi meskipun kesalahan bukan ada di pihak kami." Putra menatap dingin keluarga tamu itu. "Jika anda ingin menyebar luaskan kritikan anda, kami akan terima dengan senang hati dan membuka cctv di depan umum."Keluarga itu terdiam dan cemberut, akhirnya mereka pilih meninggalkan hotel dan menginap di tempat lain. Mereka juga tidak berani mengancam setelah mendapat ancaman terlebih dahulu.Sedari awal, Putra sudah menjabarkan masalahnya di depan mereka. Setelah mereka pergi, dan suasana mulai terkendali yang untungnya masih belum ada tamu yang mondar mandir di lobby.Putra berdiri di hadapan Nada dan membentak. "Saya sudah bilang tadi untuk tidak memakai sepatu hak tinggi, kenapa
Read more
SEPULUH
Nada dan Putra saling beradu pandangan.Putra tidak bermaksud bersikap romantis, dia hanya ingin bertanggung jawab.Nada juga tidak menganggap romantis semua yang dilakukan Putra.Mereka berdua hanya dua lawan jenis canggung tentang hubungan dan ingin bertanggung jawab terhadap anak yang belum lahir, meskipun cara untuk mendapatkannya salah.Tin! Tin!Nada dan Putra sama-sama menoleh ke sumber suara yang baru berhenti di samping mereka.Sopir Taxi keluar dan bertanya. "Ibu Nada?"Nada segera pergi ke arah Taxi. "Saya, pak."Putra menarik tangan Nada. "Tidak jadi, pak. Biar dia pulang sama saya.""Eh, nggak pak. Jangan, saya sama bapak saja."Putra menatap tajam Nada. "Kamu serius pergi sama orang tidak dikenal?""Orang tidak dikenal gimana? Dia sopir taxi.""Sopir taxi tapi orang asing sama saja bohong."Sopir taxi menjadi tidak tahan lagi. "Maaf, kalau masih lama- saya kenakan charge menunggu lho." Ancamnya.Nada menarik tangan lalu masuk ke dalam taxi.Putra menatap sopir taxi. "Pak
Read more
DMCA.com Protection Status