Share

ENAM PULUH TUJUH

Putra mengerutkan kening dengan curiga, menatap bubur kacang hijau dan teh jahe di meja kerjanya. "Apa ini?"

General manajer tersenyum. "Sarapan yang baik untuk pekerja keras seperti Pak Putra."

"Hah?"

"Yah, tidak ada salahnya bukan makan makanan seperti ini," rayu general manajer.

Putra menunjuk mangkok dan gelas di mejanya. "Dan untuk apa saya makan makanan seperti ini di pagi hari? Mau mempermainkan saya?"

"Haduh, Pak Putra ini gimana sih." General manajer melambaikan tangan sambil tertawa bersama salah satu staff fb. "Lihat, atasan kita agak sensitif sekarang."

Putra menaikkan salah satu alis, menatap dua pria yang sedang tertawa tanpa tahu malu.

General manajer terdiam begitu melihat Putra menatap tajam dirinya lalu menggoyangkan tangan ke arah staff fb.

Staff fb mendadak diam.

"Jadi, dalam rangka apa kalian memberikan ini kepada saya?"

General manajer menunjuk mangkok. "Itu dari saya. Lalu yang teh jahe itu dari manajer keuangan pusat, beliau bilang sangat bagus untuk Ibu hamil.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status