Not Just An Escape

Not Just An Escape

Oleh:  Azuretanaya  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
10 Peringkat
57Bab
10.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Karena ingin keluar dari permintaan kolot orang tua masing-masing, sepasang sahabat melakukan tindakan yang dianggapnya terbaik dan sama-sama menguntungkan. Tindakan tersebut akan mengikat mereka seumur hidup, meski keduanya belum mempunyai cinta–layaknya sepasang kekasih. Seiring kebersamaannya, benih-benih cinta di antara Andri dan Zelda pun tercipta, sehingga membuat keduanya sulit terpisahkan. Apalagi dengan adanya kehadiran buah atas tindakan yang mereka ambil. Cinta itu milik semua orang, termasuk sepasang sahabat seperti kita–Zelda Kinarya Pagory. Meski awalnya kita sepakat bahwa tindakan ini hanya sebagai pelarian, tetapi kenyataan berkata lain. Lambat laun aku memiliki rasa berbeda kepadamu. Bukan rasa sekadar seorang sahabat, tetapi lebih dari itu. Rasa yang membuatku enggan berpaling darimu, melainkan keinginanku untuk selalu bisa menjadi pelindungmu–Andri Saputra Himawan.

Lihat lebih banyak
Not Just An Escape Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
ivian myleene
bagus sangat
2022-10-31 19:30:02
0
user avatar
xiang nie
della ngak d bawa ke sini thor heheheh
2021-11-11 22:47:17
0
default avatar
masagler_
bagus bagus
2021-10-03 02:02:58
0
default avatar
Angie Lim
bagus ceritanya... udah dibaca abis
2021-09-08 00:49:08
0
user avatar
Ave
sangat cocok buat pelepas penat. rekomen banget buat yg ngga suka konflik berat. 👍
2021-07-02 14:38:23
0
user avatar
Flo
di sini blm sampai ending ternyata. Wkwkwk Bang An.... i love you 😍😍
2021-06-06 17:26:07
0
user avatar
kinanti
suka sama ceritanya ❤️❤️
2021-05-23 19:37:19
0
user avatar
Norman
suka banget, kak
2021-05-21 11:57:08
0
user avatar
nura0484
menarik 😍😍
2021-05-05 13:01:04
1
user avatar
Flo
Hmmmm.....
2021-05-04 18:42:31
1
57 Bab
Prolog
Laki-laki bertubuh tinggi tengah gelisah menanti keluarnya wanita yang masih berada di kamar mandi melakukan tes urine. Hasil tes tersebut sangat menentukan salah satu hidup dari mereka sebulan lagi. Keduanya sangat berharap, hasil yang diperlihatkan oleh test pack sesuai keinginan mereka selama ini. Keinginan yang akan menjadi juru selamat untuk hidup keduanya ke depan. Bukan hanya itu, bahkan mereka akan terhindar dari hubungan dan ikatan yang dipaksakan.Perhatian laki-laki yang sedari tadi mondar-mandir teralihkan ketika mendengar handle pintu kamar mandi diputar dari dalam. Dia mengernyit saat menatap wanita yang keluar juga terlihat gelisah seperti dirinya. “Apakah hasilnya tidak sesuai harapan?” batinnya menerka. “Zel, bagaimana?” tanya laki-laki bernama Andri dengan tidak sabar.Bukannya menjawab, Zelda malah menyerahkan benda pipih di tangannya dengan santai kepada Andri. Dia berjalan menuju ranjang dan segera merebahkan tubuhnya. Tangannya dengan cepat menarik
Baca selengkapnya
Part 1
Suasana makan malam di kediaman Himawan terasa sangat berbeda. Penyebabnya tidak lain karena, putra tunggalnya tersebut ikut bergabung. Semenjak pasangan Himawan ingin menjodohkan putra tunggalnya dengan putri salah satu rekan bisnis mereka, hubungan antara anak dan orang tua tersebut merenggang, terutama sang kepala keluarga. Bahkan terkesan tidak harmonis, sebab selalu bersilang pendapat.Bukannya Andri ingin bertindak kurang ajar atau tidak sopan terhadap orang tuanya, tapi dia juga mempunyai hak untuk menentukan sendiri masa depan dan wanita pendamping hidupnya kelak. Dia sangat menentang keinginan orang tuanya yang satu itu, karena dirinya tidak mau menikah semata-mata atas dasar perjodohan atau ada maksud terselubung di baliknya.Oleh karena itu, dia terpaksa membuat rencana bersama wanita yang juga mempunyai nasib tidak jauh berbeda dengannya. Apalagi wanita tersebut sudah sangat dekat dengannya. Bahkan mereka juga sering menghabiskan malam bersama, meski tidak ad
Baca selengkapnya
Part 2
Zelda sangat menikmati waktunya berendam di jacuzzi di dalam kamar pribadinya. Aroma vanila yang menguar dari pembakaran lilin aromaterapi serasa memberikan rileksasi pada tubuh lelahnya. Dia memejamkan mata saat merasakan air hangat memasuki pori-pori kulit di sekujur tubuhnya. Ketika sangat larut menikmati sensasi yang diterima kulitnya, perhatian Zelda teralih oleh deringan ponsel di pinggir jacuzzi.“Andri,” gumam Zelda saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya.Setelah mengeringkan tangannya dengan handuk kecil yang di letakkan di samping ponselnya, Zelda mengangkat telepon dari Andri. “Ada apa, An?” tanyanya langsung.“Hei, tidak bisakah kamu berbasa-basi dengan calon suamimu, Sayang?” Andri terkekeh mendengar pertanyaan Zelda.“Aku sedang malas berbasa-basi dengan orang yang mengganggu acaraku bersantai,” jawab Zelda pura-pura kesal sambil memainkan air di jacuzzi-nya.“Bersantai? Kamu bisa bersantai saat calon suamimu ini tengah pusing d
Baca selengkapnya
Part 3
Puas menyaksikan matahari terbit, Andri menemani Zelda yang lebih memilih berjalan-jalan di sekitar bibir pantai sambil bermain air laut daripada mengitari jogging track. Keduanya terlihat seperti pasangan berbahagia yang tengah memadu kasih dan menikmati masa bulan madu. Bahkan, Andri dengan sukarela membawakan sandal milik Zelda yang dari tadi memang dilepasnya.“Zel, kita sarapan di sekitar sini saja ya,” Andri mengusulkan ketika Zelda mengatakan sudah puas berjalan-jalan. “Kamu mau sarapan apa?” tanyanya saat Zelda menyetujui usulnya.“Ketupat dan sate ikan marlin. Di sana banyak warung yang menjual menu tersebut.” Dengan antusias Zelda menunjuk tempat yang dimaksud sambil memakai kembali sandalnya.“Sate ikan marlin? Sejak kapan kamu mengonsumsi ikan laut?” Andri tidak memercayai pendengarannya mengenai makanan yang dipilih Zelda sebagai menu sarapannya.“Baru-baru ini. Sudahlah, An, jangan banyak tanya lagi. Perutku sudah sangat lapar.” Dengan malas Zel
Baca selengkapnya
Part 4
Zara duduk berhadapan dengan seorang wanita di gerai coffee shop yang ada di sebuah pusat perbelanjaan. Zara mengajak wanita tersebut bertemu guna membicarakan pertunangan yang ditolak mentah-mentah oleh Andri. Di benaknya dia sudah menyusun rencana jika lawan bicara di hadapannya ini marah terhadap keputusan putranya. Sebisa mungkin dirinya akan meyakinkan wanita ini supaya menyetujui rencananya, agar tidak berdampak buruk pada perusahaan suaminya, terutama dari segi keuangan.“Apakah Tante sudah berhasil membujuk Andri agar menyetujui pertunangan yang akan berlangsung sebulan lagi?” tanya Ruhan setelah menyesap moccachino-nya. Ruhan, wanita yang diharapkan menjadi calon menantu di keluarga Himawan oleh Zara.Dengan tatapan penuh penyesalan Zara menggeleng. “Andri tetap menolaknya. Bahkan, dengan lantang dia mengatakan akan menikahi wanita yang kini tengah menampung benihnya itu.”Jawaban yang diberikan Zara langsung membuat Ruhan tersedak minumannya. “Apa?! Andri
Baca selengkapnya
Part 5
Zelda memegang pipinya yang terasa kebas dan rahangnya berdenyut nyeri setelah telapak tangan Luan menamparnya. Tidak bisa dibendungnya lagi butiran-butiran bening yang dengan lancang menetes dari kedua sudut matanya. Bukan diakibatkan oleh tamparan keras tersebut, melainkan kata-kata menyakitkan yang keluar dari mulut sang papa. Satu-satunya orang tua yang dia miliki dan hormati, meski kadang perlakuan Papanya tidak seperti waktu Mamanya masih hidup.Zelda sangat tidak menyangka jika Papanya lebih dulu mengetahui mengenai kehamilannya. Padahal sesuai rencana, dia dan Andri akan memberitahukan secara bersama-sama menyangkut kehamilannya kepada sang papa. Namun, kini semuanya telah terlambat. Kemurkaan Papanya sudah tidak terbendung, apalagi ibu tirinya seolah mendapat angin segar dan memanfaatkan keadaannya dengan terus saja melancarkan provokasinya.“Hubungi sekarang juga laki-laki yang sudah menghamilimu! Papa mau membuat perhitungan dengannya!” bentak Luan dengan waja
Baca selengkapnya
Part 6
Andri menatap intens Zelda yang belum juga membuka kelopak matanya. Sempat terbesit kecemasan dalam benaknya, tapi rasa tersebut menghilang dan berganti dengan senyuman ketika melihat kelopak mata Zelda mulai bergerak.“Selamat pagi, Zel,” sapa Andri setelah Zelda membuka matanya perlahan. “Sekarang kamu sedang berada di sebuah klinik,” beri tahunya saat melihat Zelda masih bingung dengan keberadaannya.“Tunggu sebentar ya, aku panggilkan dokter untuk memeriksa keadaanmu.” Andri mengecup dengan lembut kening Zelda sebelum keluar ruangan.Setelah Andri meninggalkan ruangan, Zelda mengingat kembali kejadian kemarin malam saat Papanya murka karena mengetahui kehamilannya. Dia meraba sudut bibir dan rahangnya yang terasa perih serta ngilu karena tindakan kasar Papanya. Sambil menghela napas, tangan Zelda mengusap perutnya yang masih datar. Dia ingin Andri segera kembali ke ruangannya dan memberitahukan keadaan janinnya, mengingat kemarin malam dirinya terpental saat be
Baca selengkapnya
Part 7
Usai menikmati makan siang, Zelda dan Andri kembali membahas syarat yang diajukan Luan sebelum mereka menentukan pilihannya. Andri mengembuskan napas dengan keras sehingga membuat Zelda menoleh dan menatap wajah laki-laki di sampingnya yang terlihat lelah.“Zel, kedua syarat yang diajukan Papamu masing-masing memiliki risiko besar.” Andri mengacak kasar rambutnya. “Memilih salah satunya, ibarat memakan buah simalakama,” sambungnya.“Jadi?” tanya Zelda datar pada Andri.Andri menatap Zelda lekat, kemudian menghela napas pelan sebelum menyampaikan pilihannya. “Zel, aku tidak berhak memutuskan ikatan yang kamu miliki dengan Papamu. Aku harap kamu bisa menyimpulkan syarat mana yang nantinya kupilih,” jawab Andri dengan nada sendu.Zelda sangat terharu saat mengetahui Andri lebih memikirkan hubungannya dengan sang papa, dibandingkan keadaan keuangan perusahaan orang tuanya yang tengah kurang stabil. Namun, ada perasaan bersalah dan tidak enak di lubuk hatinya, seb
Baca selengkapnya
Part 8
Dokter belum mengizinkan Zelda pulang meski hanya sebentar ketika Andri menyampaikan permintaannya. Bukan tanpa alasan permintaan Andri ditolak, melainkan karena sang dokter tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk menimpa Zelda dan calon anaknya. Dengan berat hati Andri pun menerima keputusan dokter tersebut, apalagi demi kebaikan calon istri dan anaknya. Dia berjanji akan segera kembali ke klinik setelah pertemuan dan pembahasan keluarganya dengan orang tua Zelda selesai.Kini Andri dan keluarganya tengah duduk berhadapan dengan orang tua Zelda, tentu saja di kediaman Pagory. Pertemuan tersebut lebih didominasi oleh pembicaraan Zara dan Daramikha, sedangkan para laki-laki hanya sesekali menimpali termasuk dirinya.Meski ekspresi Luan datar saat mendengar permintaan maaf orang tuanya karena perbuatannya, tapi Andri bisa merasakan kemarahan masih menyelimuti laki-laki seumuran Papanya tersebut. Andaikan tadi Zelda tidak memberitahunya jika calon Papa mertuanya datang ke kl
Baca selengkapnya
Part 9
Usai menikmati makan malam di salah satu restoran pilihannya, Andri mengajak Zelda ke kediaman Himawan. Andri melakukannya bukan tanpa dasar, melainkan sesuai dengan permintaan sang ibu kemarin malam di vila setelah acara resepsi pernikahan mereka selesai. Sebenarnya Zara meminta Andri ke kediaman Himawan saat pagi hari, tapi dia malas melakukannya. Andri lebih memilih menikmati waktu pagi hingga sore harinya bersama Zelda di vila, mumpung mereka hanya berdua. Walau tidak bisa mengurung Zelda seharian di dalam kamar seperti kebanyakan pengantin baru, tapi mereka memanfaatkan waktunya untuk menikmati keindahan pemandangan di sekitar vila.Kini untuk pertama kalinya, Zelda berada di dalam kamar pribadi Andri. Meski sudah sering tinggal dan tidur seranjang di apartemen Andri, tapi Zelda tetap merasa canggung saat berada di dalam kamar pribadi suaminya tersebut. Mulai sekarang kamar ini akan menjadi tempat ternyamannya beristirahat, terlebih bersama Andri.“Kamu menyukai sua
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status