Duda Tampan Canduku

Duda Tampan Canduku

By:  Chaerani T  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
58Chapters
10.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ayu Salsabila (19) mengaku jika dirinya sudah tidak perawan lagi. Ia berusaha untuk berbicara jujur karena ia merasa gelisah dan sangat menyesal tidak menjaga kehormatannya. "Siapa yang menodai kamu? Pasti Randy?" tanya sang ayah dengan amarah besar di hatinya. "Maaf ayah, aku dinodai oleh Ayah temanku!" ucap Ayu dengan suara pelan. Kedua orang tua Ayu begitu syok, mereka merasa kecewa dan sedih, begitu juga dengan sang ibunda yang merasa gagal mendidik Ayu. Lalu apa yang akan terjadi dengan kehidupan Ayu selanjutnya? Apakah ia akan menikah atau melupakan semuanya dan menutup aibnya dari orang-orang yang berada di dekatnya?

View More
Duda Tampan Canduku Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Chaerani T
Hai, Terima kasih yang sudah menambahkan cerita ini dalam pustaka. Happy Reading ...️
2022-06-15 09:45:17
2
58 Chapters
1 Ternodai
Langkah Ardian terhuyung ketika ia berjalan menuju kamar putrinya. Ia juga mendengar suara bising dari lantai dasar. Suara musik mengalun keras, sebab sebuah pesta yang digelar saat ini sudah direncanakan oleh anaknya. Selang beberapa menit, Ardian merasakan pusing akibat terlalu berlebihan mengkonsumsi minuman beralkohol.Duda berusia lebih dari kepala tiga itu sangat merasa haus. Sehingga ia tidak sengaja mengambil gelas berisi air tawar yang ditaruh di atas meja belajar milik Siska, putri kesayangannya. Tanpa berpikir lama, Ardian segera meminumnya sampai tandas. Rasa pusing terus membuatnya merasa berat untuk membuka matanya, ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan tangannya meraba sesuatu. Ia membuka kedua matanya, lalu tersenyum senang melihat seorang wanita yang sedang tertidur pulas disampingnya. "Istriku Sekar, apakah kau kembali lagi padaku?" ucapnya dan membuka kancing kemeja miliknya. Ardian merasakan sesuatu yang menggugah hasratnya, wanita yang terbaring itu hanya
Read more
2 Benci yang terasa.
Ayu lantas berteriak, merasakan seseorang datang meraih tubuhnya. Seseorang memeluk tubuhnya dan membawa Ayu sampai terguling untuk menghindari mobil yang ingin menabrak Ayu.Spontan Ayu meronta, ia memukul tubuh pria yang sudah menolongnya."Ayu!" Suara pria itu membuat gadis itu langsung menoleh dan terkejut melihat kehadiran Dika, guru mengaji Ayu."Kak Dika?" desisnya terisak. Ayu mendorong tubuh Dika, ia mencoba bangkit dan meninggalkan Dika yang terlihat bingung.Pria itu merasa heran dengan keberadaan Ayu, di jalan raya dalam waktu tengah malam seperti ini. Sehingga muncul banyak pertanyaan dalam benaknya, yang tidak mampu ia ungkapkan. "Aku antar pulang ya Yu," ajaknya, berlari sedikit menyamai langkah muridnya itu. Ayu merasa lemas, kakinya sudah tidak kuat untuk berjalan. Dengan sigap ia menopang tubuh Ayu dan menggendongnya lau membawa masuk ke dalam mobilnya. Karena merasa tidak kuat, Ayu pingsan saat Dika membantunya duduk didalam kursi mobil. "Ya Allah, kamu kenap
Read more
3 Bertanggung jawab
Kedua tangan yang hampir terlepas dari besi, tertangkap oleh tangan seorang pria yang semalam menolongnya. Dika datang, berniat untuk mencari tahu keberadaan Ayu. Dengan kekuatannya, Dika berhasil membawa Ayu naik dan terduduk kembali di lantai balkon kamarnya. "Kamu nggak waras Yu?" tanyanya dengan hembusan napas yang tersengal-sengal. "Harusnya, kamu jangan menolongku! Biar aku mati saja!" teriak Ayu menatap tajam Dika. Pria itu memeluk Ayu. Gadis yang ia cintai dalam hatinya, benar-benar terlihat hancur. "Sebaiknya tenangkan diri kamu Yu! Aku bantu!" tuturnya. Dika menuntun Ayu masuk kembali ke kamarnya, gadis itu masih menangis tiada henti. "Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Dika.Ayu menggeleng, ia tidak mau menceritakan masalah yang menimpa dirinya saat ini. Belum lagi, pria yang menolongnya sudah merebut hatinya diam-diam. "Baiklah! Aku tidak akan memaksa hal itu, sekarang kau tenangkan dirimu, beristirahat sejenak. Aku datang karena khawatir melihat keadaanmu semalam. S
Read more
4 Calon Suamiku
Ardian datang kembali setelah mengetahui keadaan Ayu sudah berangsur membaik. Segenap hatinya ia mencoba mendekati Ayu secara perlahan. Kedatangannya tentu disambut baik oleh Sandi dan keluarga. Saat ini tidak ada yang perlu disembunyikan, kenyataannya semuanya sudah terlanjur. Pria itu, harus bertanggung jawab menjadi sosok suami yang terpaksa karena perbuatannya di luar kesadaran. Kinji Ayu dan Ardian duduk bersama. Kecanggungan begitu terasa nampaknya pria dewasa itu terlihat gugup saat bersama Ayu. Sedikit salah tingkah Ardian memberikan sebuket bunga yang ia bawa sengaja untuk Ayu. "Maaf ya! Hanya ini yang mungkin bisa kuberikan!" ucapnya. Sungguh sulit rasanya untuk Ardian, ia sudah lupa bagaimana merayu dan menggoda wanita seperti dirinya dulu saat masih remaja. "Ayu! Apakah kau memaafkan aku? Apa kita bisa menikah?!" tanyanya seakan tak sabar. Ayu merasa kesal melihat mimik wajah Ardian, pria itu justeru begitu terburu-buru meminta pernikahan padanya. "Aku belum ikhlas me
Read more
5 Orang Ketiga
Ardian melonggarkan dasinya saat tiba dirumah setelah ia kembali menjenguk calon istrinya, ia melepaskan kedua sepatu hitam khas pekerja kantoran. Beberapa hari ini ia merasa lelah untuk mencari jalan keluar atas masalahnya. Ia pun masih teringat sedikit kejadian awal sebelum semuanya terjadi. Sampai saat ini, ia masih begitu ragu untuk menyampaikan pernikahannya kepada orang tuanya dikampung. Hari ini pun suasana terlihat sepi, tidak ada sosok putrinya. "Tidak dijawab! Kemana dia? Hanya Siska yang bisa menjelaskan kesalah pahaman ini, karena dia yang membawa Ayu masuk ke rumah ini, atau mungkin ini rencana Siska, agar aku menikah dengan temannya?" Ia mencoba menerka-nerka. Ia melangkah masuk ke kamar mandi, sungguh ia tidak bisa membayangkan pernikahan esok. Benaknya terus bertanya-tanya. Pria itu pernah gagal dalam membina rumah tangga dulu. Ia takut, hal itu akan terulang kembali pada pernikahan Keduanya ini. Sekar memang belum dapat tergantikan, sosok itu selalu terbayang sela
Read more
6 Tatapan penuh cinta
Selama perjalanan pulang Ayu terlihat diam dan memandang ke luar jendela mobil Ardian. Pria yang sedang menyetir pun tengah menerka-nerka, apa sebenarnya yang dibicarakan Ayu dengan pria tadi? Sedikit demi sedikit, ia merasa terusik dengan kehidupan Ayu dengan Dika. 'Apakah dia menyesal jika terpaksa menikah denganku? Justeru meninggalkan pria yang begitu tulus mencintainya, disini aku seperti peran jahat yang tega mengambil wanita orang lain!'Pria itu pun asik dengan pemikirannya sendiri. Saat ini yang harus ia lakukan adalah menebus kesalahan akibat perbuatannya. 'Bagaimana bisa jika nanti aku menyukai anak kecil seperti dia?' Bertahan di suasana sunyi membuat Ardian gundah, sesekali ia berusaha memikirkan sesuatu ungkapan agar gadis itu mau berbicara. Namun, rasa gugupnya terus membuat semuanya menjadi kacau. Pada akhirnya, Ayu memejamkan kedua matanya yang sudah memaksanya sedari tadi. Sesampainya di rumah Ayu ia membangunkan gadis itu. "Sudah sampai, ayo turun! Hujan sudah r
Read more
7 Istri Sah
Keputusannya sudah bulat, kini balutan kebaya putih dan hiasan bunga di atas kepalanya merubah dirinya yang akan menjadi seorang ratu.Ratu untuk Ardian dan menunggu sang calon suami mengucapkan ijab qabul di depan ayahnya. Sedih itu yang dirasakan, ia sudah tidak bisa menahan bulir air matanya yang terus memaksa untuk keluar. Ia berusaha bertahan untuk menghadapi kenyataan yang saat ini ia hadapi. “Aku harus bisa!” desisnya. Bayangan Dika terus menghantuinya. "Aku mampu, aku harus melupakannya!" Ayu menghapus air matanya. Dewi sudah mengundangnya untuk turun ke bawah, ia pun tersenyum dihadapan cermin besar miliknya, dan beranjak untuk menemui Ardian. Ayu berusaha untuk terlihat Bahagia, ia harus berpura-pura dihadapan semua orang yang hadir, dan bersandiwara menerima Ardian dengan penuh suka hati. Ayu duduk disamping Ardian lalu mencium tangan suaminya itu, kedua netranya sekilas memandang pesona Ardian yang begitu gagah, nampak begitu berbeda seperti sebelumnya. Rambutnya ter
Read more
8 Jatuh Hati
Setelah melakukan prosesi yang begitu sederhana, Ardian dan Ayu pamit untuk pergi dari rumah, mengingat mereka sudah menjadi sepasang suami-istri yang sah. Tangisan Dewi pecah, bagian ini menjadi hal terberat untuknya. Hati kecilnya belum bisa menerima semuanya secara ikhlas. Tentu ia masih merasa khawatir, gadis kecilnya itu belum cukup umur untuk mengarungi kehidupan rumah tangga. "Jangan menangis Bu, Ayu tidak pergi jauh, Ayu masih di sekitar Jakarta, kalau ada waktu Ayu akan bermain ke sini!" Senyum yang terbit dari sang putri menguatkan hati sang ibu. Ayu mengusap air mata yang sudah luruh membasahi wajah Dewi. Kenangan bersama sejak dulu seakan menjadi kisah yang tidak bisa dilupakan sampai kapan pun. "Ibu akan merindukan kamu, Nak! Sehat-sehat ya Sayang. Kamu harus kuat Nak, rumah tangga itu tidak mudah seperti jalan yang lurus, kalian harus bisa melewati segalanya bersama. Jangan egois dalam menghadapi masalah. Ingat Nak, jangan Jangan bersikap buruk pada suamimu, sekara
Read more
9 Mommy baru Siska
Kepulangannya dari kota Bali, Siska sengaja mengajak sang ibunda untuk kembali. Niat dari lubuk hatinya adalah menyatukan kembali ayah dan sang ibunda yang sudah lama sekali berpisah sejak dirinya dilahirkan. Alasan mengapa mereka bercerai, Ardian tidak mau membahas, apalagi menceritakan pada anak perempuannya itu. Sambil bergandengan tangan Sekar kembali mengingat memori bersama selama menikah dengan Ardian. "Mah! Mamah tunggu disini ya, pasti Daddy terkejut kalau Mamah datang dan kembali lagi bersama aku juga Daddy," tuturnya, terlihat nampak raut wajah bahagia dari Siska. Sekar hanya tersenyum dan mengangguk, Sambil mengenang rumah lamanya, ia pun menunggu Siska dan meraih majalah yang tergeletak di meja ruang tamu. Sementara itu Siska berlari kecil menuju kamar Ardian, bajunya sedikit basah karena harus terkena tetesan air hujan sesaat dirinya keluar dari dalam mobil taksi. Siska membuka pintu kamar sang ayah yang berada di lantai dua. Rumah ini begitu sunyi, sampai ia berter
Read more
10 Tidak bisa menolak
Siska melempar semua barang-barang di kamarnya, ia mengutuki dirinya sendiri yang bodoh karena semua rencananya untuk Ayu yang seharusnya berhasil, kini dirinya yang terjebak. "Pernikahan Ayu dengan Daddy harus segera berakhir, aku tidak mau memiliki Mommy seperti dia, apalagi ia teman sekolahku, apa yang akan di katakan Sintia dan Runia? Jika mereka tahu hal ini. Aku harus bisa membuat mereka bercerai. Saat ini Ayu terus membuat Ardian sibuk dengan dirinya, ia sengaja menahan Ardian untuk tidak menemui Siska. “Maafkan aku Siska, rasa sakit hatiku belum bisa terbalaskan atas semua rencana kamu yang ingin menghancurkan hidupku.” Ia pun terpaksa harus berpura-pura bersikap manja, ia memeluk tubuh Ardian, tubuh kecil Ayu mampu membuat Ardian mulai merasakan gejolak dihatinya. "Ayu," panggil Ardian lembut. Ayu melepaskan pelukannya, Adrian memutar tubuhnya, ia menarik lengan Ayu dan menggendong nya. Kedua mata mereka bertemu. cukup lama Ayu dan Ardian berpandangan satu sama lain
Read more
DMCA.com Protection Status