Share

9 Mommy baru Siska

Kepulangannya dari kota Bali, Siska sengaja mengajak sang ibunda untuk kembali. Niat dari lubuk hatinya adalah menyatukan kembali ayah dan sang ibunda yang sudah lama sekali berpisah sejak dirinya dilahirkan.

Alasan mengapa mereka bercerai, Ardian tidak mau membahas, apalagi menceritakan pada anak perempuannya itu.

Sambil bergandengan tangan Sekar kembali mengingat memori bersama selama menikah dengan Ardian.

"Mah! Mamah tunggu disini ya, pasti Daddy terkejut kalau Mamah datang dan kembali lagi bersama aku juga Daddy," tuturnya, terlihat nampak raut wajah bahagia dari Siska.

Sekar hanya tersenyum dan mengangguk, Sambil mengenang rumah lamanya, ia pun menunggu Siska dan meraih majalah yang tergeletak di meja ruang tamu.

Sementara itu Siska berlari kecil menuju kamar Ardian, bajunya sedikit basah karena harus terkena tetesan air hujan sesaat dirinya keluar dari dalam mobil taksi.

Siska membuka pintu kamar sang ayah yang berada di lantai dua. Rumah ini begitu sunyi, sampai ia berteriak pun tidak ada jawaban dari Ardian.

"Di mana Daddy?" tanyanya gelisah.

Suara mobil terdengar masuk ke dalam halaman rumah. Siska bernapas lega, ternyata Daddy-nya datang pada waktu yang tepat.

Langkahnya semakin riang, untuk menyambut kedatangan Ardian. Namun, alangkah terkejutnya, sang ayah membawa seorang wanita masuk ke dalam tanpa menyapa dirinya dan tidak mengindahkan kehadiran Sekar yang berdiri terpaku melihat pemandangan yang terjadi.

“Siapa wanita tadi?”

Ia tidak bisa menangkap jelas wajah wanita yang bersama ayahnya. Tanpa berpikir lama, ia langsung mengambil langkah besar untuk menyusul sang Daddy.

"Biarkan Siska," ucap Sekar.

"Tapi Mah? Daddy membawa wanita lain ke rumah ini, dan Daddy tidak melihat Mamah!"

"Kamu bisa bertanya nanti, kita tunggu Daddy-mu untuk menjelaskan ini semua!" Sekar memilih untuk bersabar mencari tahu siapa wanita yang bersama sang mantan suaminya.

Siska yang merasa kesal, pergi meninggalkan Sekar sendirian di ruang tamu. Hujan masih belum reda sejak kedatangannya.

Suasana hati dalam benak dua wanita ini penuh dengan pertanyaan. Sekar tidak mau merusak pertemuannya dengan Ardian. Entah dengan siapa sang mantan berhubungan, tentu ia akan merebut kembali Ardian.

"Mah, aku mau Mamah sama Daddy itu bisa bersama lagi, selama aku tumbuh tidak pernah sekalipun kita pergi bersama, Mamah selalu sibuk dengan urusan di luar, begitu pun Daddy!"

Anak gadisnya berkeluh kesah tentang hidup yang tengah dirasakannya. Ada sedikit rasa bersalah dari lubuk hati Sekar.

"Kami semua bekerja demi kehidupan kamu juga! Percayalah, Daddy pasti masih mencintai Mamah!"

Siska menghela napas, rasa jengkel menguasai benaknya.

Sekar terkejut setelah mendapatkan pesan dari rekan bisnisnya.

"Sayang, Mamah minta maaf ya, hari ini Mamah harus pergi mengurusi pekerjaan Mamah," ucap Sekar lembut.

Siska menggelengkan kepalanya dengan terpaksa. Entah bagaimana caranya Sekar bisa bersatu kembali dengan Daddynya.

"Mah, tapi Mamah janji kan, akan rujuk lagi sama Daddy, janji kan Mah?" tanya Siska.

"Kita lihat nanti ya, pokoknya kalau kamu perlu sesuatu kamu bisa bilang Mamah. Semua barang yang kamu suka, kamu mau beli apa, tinggal bilang saja!"

"Aku cuma ingin Mamah kembali dan kita bisa menjadi keluarga seperti dulu lagi!" Ucapan Siska membuat hati Sekar sedikit bergetar.

Sekar memeluk anak gadisnya, dan membatalkan niatnya untuk bertemu Ardian. Baginya urusan pekerjaannya lebih penting saat ini.

Ia terdiam memandang jauh punggung sang ibunda. Menyatukan kembali hubungan kedua orang tuanya begitu tidak mudah.

"Siska, darimana saja kamu Nak? Daddy khawatir!" teriak Ardian yang membuat Siska tersadar dari lamunannya.

Siska tersenyum tipis, ia memandang bengis pada Ayahnya.

"Ada apa Siska? Kenapa kamu tidak mau memeluk Daddy?" tanya Ardian dengan kedua tangan yang menjulur terangkat

"Apa Daddy selingkuh? Jawab pertanyaan aku?" bentaknya.

Ardian menggarukkan kepalanya, ia tidak mengerti maksud perkataan Siska.

"Selingkuh? Daddy tidak selingkuh, kamu kan tahu hampir delapan tahun, Daddy dan Mamahmu sudah resmi bercerai!"

"Aku tahu Daddy dan Mamah sudah bercerai, tapi apa Daddy lupa dengan janji Daddy, yang akan setia dan menunggu ...."

"Berhenti Siska, itu semua hanya masa lalu, dan Daddy berusaha untuk melupakan itu!"

Kenyataannya Ardian tidak bisa mengelak, selama ini ia memang mengharapkan Sekar dapat kembali, namun nyatanya Sekar benar-benar tidak kembali.

Siska berlari ke lantai atas, dan tentu membuat Ardian kalang kabut melihat hal itu.

Wanita itu harus segera angkat kaki, tidak ada tempat bagi wanita lain selain Sekar untuk Ardian. Napasnya tersengal, sambil membuka pelan daun pintu. Ia masuk perlahan mencari sosok wanita itu.

Kedua matanya tertuju pada seseuatu di atas ranjang Ardian. Senyum Siska terbit, karena ia merasa yakin jika wanita itu berada di atas ranjang.

"Sial!" ucapnya mengetahui hanya bantal yang tertutupi oleh selimut.

Wajahnya begitu memerah, ia tidak bisa meredam emosinya. Ia harus segera mencari di tempat lain.

"Hallo Siska? Masih mengingatku?" tanya Ayu.

Mendengar suara Ayu, Siska segera menoleh ke asal suara tersebut. Jantungnya serasa berhenti sejenak, melihat bagaimana Ayu bisa berdiri di kamar ayahnya.

"Kenapa? Kamu lupa denganku?" Ayu berjalan mendekati Siska.

"Buat apa kamu disini?" tanya Siska tergagap.

"Oh ya? Aku disini sebagai istri sah Ardian, ayah kamu!"

Mendengar kalimat itu, Siska merasakan kedua kakinya begitu lemas, sehingga ia terduduk di lantai. Tanganya mulai gemetar, apa yang ia pikirkan, benar-benar sudah terjadi.

"Apa kau ingin balas dendam?" tanya Siska.

"Hem! Balas dendam? Lebih tepatnya Ya, membalaskan semuanya kepadamu!" jawab Ayu senang.

"Pergi! Angkat kaki, ini bukanlah rumahmu!" jerit Siska.

"Dan kau bukan Tuan rumah ini, Siska! Seharusnya kau berpikir lebih jauh, setelah menjebakku, apa yang akan terjadi denganku, hidupku, masa depanku? Juga anak Ardian ini?"

"Anak?" tanya Siska tidak percaya.

"Seharusnya kamu menyambutku dengan wajah penuh senyuman Siska, karena aku adalah istri Ayahmu!"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status