Share

Tuhan Maha Mendengar

Jojo menjadi murung belakangan ini. Setiap pulang kerja ia memilih berdiam diri di kamar. Ingin sekali mencoba menghubungi Sari, tetapi pesan ibunya untuk bersabar menanti kabar lebih dulu dari Sari. 

Khawatir akan membuat Sari terganggu jika ia menghubungi. Justru gawai Jojo dipenuhi oleh pesan dan panggilan dari Erika. Sama sekali tidak dibalasnya. 

Di tempat lain, Erika tak henti mencari cara. Seorang teman menyarankan untuk bermain ilmu hitam. Hanya itu jalan satu-satunya membuat Jojo kembali. 

Namun, Erika menolak. Sering kali teman-temannya menyarankan agar ia menggunakan susuk agar menarik perhatian lelaki dan dengan mudah mendapatkan uang lebih banyak. Erika yang masih memiliki rasa takut, menolak. Ia khawatir candu atau membuat para pelanggannya tergila-gila dengannya. 

Erika tidak mau menjalani kehidupan seperti ini selamanya. Ia berniat berhenti jika memang sudah mendapatkan lelaki yang bisa memenuhi semua kebutuhannya. Ia masih berusaha menghubungi Jojo. Ratusan pesan yang ditinggalkan hanya sebuah permintaan maaf dan rayuan dengan kata manis. 

Jojo yang sudah mengetahui sifat asli Erika, tidak merasa iba atau terayu lagi.

"Brengsek!" teriak Erika. 

Ia baru saja mengirim pesan ke Jojo lagi tetapi, pesan itu hanya tercentang satu. Foto profil lelaki itu pun sudah tidak terpampang. Artinya Jojo telah memblokirnya. 

Erika putus asa. Ia menghubungi seorang teman yang mengetahui alamat rumah dukun terkenal di dekat rumah orang tuanya.

***

"Bro, nggak ikut main PS di bawah?" tanya Roni. 

Ia muncul dari balik pintu kamar Jojo yang terbuka sedikit. 

"Malas, Bro. Bro, gue mau minta pendapat."

Roni masuk ke kamar dan duduk di pinggir ranjang. Menanti kata yang akan Jojo lontarkan. Kali pertama Jojo mengisahkan cinta segitiganya kepada seorang teman. Ia merasa sudah sangat mentok dan tidak tahu harus berbuat apa. Mungkin Roni memiliki saran atas masalahnya. 

Roni terkenal seorang lelaki berwibawa. Banyak teman yang sering meminta solusinya dalam hal apapun. Lelaki berjenggot itu selalu bisa membantu teman-temannya menyelesaikan masalah dengan sebuah dalil yang diajarkan dalam agama. Ia satu-satunya karyawan lulusan pesantren. Diakui oleh semua teman bahwa ilmu agamanya paling baik diantara yang lain. 

"Sudah coba solat tobat?" Jojo terdiam. Hanya menggeleng. "Cobalah. Sebelum kau meminta maaf kepada wanita itu, minta maaf ke Yang Maha Pemberi Maaf."

Kalimat singkat yang menyadarkan Jojo. Semenjak perkenalannya dengan Erika membuat ia semakin jauh dari Tuhan. Asik menikmati indahnya dunia dan melupakan dunia abadi. Manusia memang begitu bukan, mereka akan kembali menyembah kala terjebak masalah. Namun, hanya segelintir orang yang sadar dan kembali. Jika masalah itu adalah dari Tuhan. Teguran untuk mengingat kepada Sang Pencipta. 

"Sudah jangan dipikirkan. Serahkan diri saja sama Allah. Gue ke bawah dulu, ya, mau gabung sama yang lain." Roni beranjak. Sebelum berjalan menuju pintu keluar, ia menepuk punggung Jojo. 

***

Sepertiga malam tiba. Jojo masih terjaga dalam tidur. Ia segera bangkit dan mengambil air wudu. Kali pertama air matanya bercucuran di atas sajadah. Memohon ampunan dan petunjuk. Berulang ia bersujud, mengharap Sang Pencipta iba dan memberikan jalan yang terbaik untuknya. 

Di saat yang bersamaan, Sari pun masih belum menemukan titik temu tuntunan jawaban dari Tuhan. Atas keputusan apa yang akan ia ambil. Dalam sujud, ia juga meminta yang terbaik. Tidak hanya untuk dirinya, tetapi keluarganya juga. 

***

Hari ketiga Jojo melakukan ritual meminta maaf pada Tuhan. Ia merasa ada energi yang tidak biasa dalam tubuhnya. Tubuh dan pikiran mulai terasa enteng. Tanpa beban. Bahkan ia juga telah ikhlas dengan apapun jawaban Sari nanti. 

Hari ini, ia mencoba menghubungi ibunya. Bercerita tentang hatinya yang ikhlas. Memohon maaf kepada orang tua yang telah ia sakiti. Ibu Ning pun telah memaafkan dan ikhlas dengan keputusan Sari. Siap menerima hujatan dari siapapun tentang aib anaknya. 

Ia tak peduli. Bagaimana pun, Jojo tetap anaknya yang harus ia lindungi dan berikan perhatian lebih agar tidak putus asa dan terjebak lagi dalam lobang kemaksiatan. 

Setelah mereka mengakhiri obrolan di telepon. Tak lama Ibu Ning mendapat telepon dari Ibu Ani. Sebuah kabar yang mereka nanti tiba. Ibu Ning siap mendengar jawaban dari Ibu Ani. 

Tak hanya melebarkan telinga, hatinya pun harus berlapang dada. 

[Bu…,] tangis Ibu Ani pecah. Tak mampu melanjutkan kata. 

Ibu Ning tahu, pasti ini kabar buruk. Ia yang sudah mempersiapkan diri mendengar jawaban apapun, hanya bisa pasrah. 

[Iya, Bu. Saya dan keluarga terkhusus Jojo sangat merasa menyesal. Kami siap dengan jawaban apapun yang Sari putuskan.]

[Sari… mau melanjutkan ke jenjang pernikahan bulan depan. Sesuai rencana awal.]

Betapa terkejutnya Ibu Ning. Terbuat dari apa hati Sari hingga bisa memaafkan Jojo dan mau menerimanya kembali. Kini, kedua Ibu itu menangis haru. Tersedu dengan sebuah keputusan besar yang Sari ambil. 

Ibu Ning yang tidak percaya, berulang bertanya, apa ini sungguh? Sebuah kenyataan? Ia pun berulang berterima kasih. 

Setelah mengakhiri percakapan, ia memanggil suaminya. Menceritakan kabar baik ini. Meminta suaminya yang menelpon Jojo dan memberi kabar. Karena ia merasa tidak bisa berbicara. Terharu. 

Netra Jojo berbinar, mendengar kabar dari ayahnya. Ia tak kuasa menahan haru. Lalu bersimpuh pada lantai. Bersujud syukur. Pada Tuhan ia berjanji, tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Menyakiti hati orang-orang yang disayangi. 

Memulai hidup baru. Berumah tangga dengan gadis yang telah membuatnya kagum akan kebaikan hatinya. 

Ibu Ning merebut gawai yang dipegang suaminya. 

[Le, janji sama Ibu, jangan kecewakan Sari lagi.]

[Nggih, Bu.]

[Sudah sana, telepon Sari.]

Jojo pun mengakhiri telepon setelah mengucap salam. Jemarinya bergetar, kala mencari kontak Sari. Ia masih gugup. Apa yang akan diucapkan pertama kali kepada calon istrinya itu? 

Kata maaf dan terima kasih tak akan cukup, pasti. Janji pada diri sendiri dan bersikap jauh lebih dari sebelumnya mungkin bisa menjadi penebusan dosa. 

Bersambung….

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status