Share

Ruqyah Pertama

Sebuah taksi online telah tiba di depan rumah Sari. Ia dan Jojo segera menghampiri taksi itu. Mereka pun segera menuju tempat sesuai dengan lokasi yang Sari pesan. 

Baru masuk ke dalam mobil beberapa menit, rasa kantuk pada mata Jojo tak tertahan. Sari memang sengaja memberi Jojo obat demam setelah sarapan. Obat yang mengandung efek ngantuk. Karena agar Jojo tidak curiga mereka akan berobat kemana. 

Ya, Sari mengambil kesempatan demam Jojo untuk alasan membawanya ke klinik. Padahal mereka menuju rumah ruqyah yang telah disarankan Ambar. Perjalanan pun lumayan lama, jadi Jojo harus tertidur, pikir Sari. Agar suaminya tidak banyak bertanya. 

Setelah menempuh perjalanan hampir lima puluh menit, mereka pun tiba di sebuah tempat. Sari membangunkan Jojo. Lelaki itu yang baru bangun segera turun dari mobil tanpa melihat keluar. Ia baru mengucek matanya saat turun mobil. Menyadari bahwa tempat yang mereka datangi bukan klinik ataupun rumah sakit. Akan tetapi, rumah ruqyah. Terlihat dari tulisan besar yang berada di depan rumah tersebut. 

"Ngapain kita kesini?" tanya Jojo. 

"Berobat," jawab Sari santai. Ia menggandeng tangan Jojo untuk melangkah. 

Namun, Jojo menahan. Tubuhnya menolak untuk masuk ke dalam. Sementara hatinya menangis, menjerit. Ingin sekali masuk. Apa daya, tubuhnya telah dikuasai oleh jin suruhan Emak. Begitu pun dengan bibirnya tertahan. Ingin sekali ia mengatakan pada Sari, bawa segera bawa masuk. Akan tetapi, tidak bisa. 

Batin dan tubuhnya berperang tanpa bisa dilihat oleh manusia normal. Hingga menghasilkan teriakan-teriakan histeris dari mulut Jojo yang akhirnya mengundang perhatian dari orang-orang di sana. Sari yang panik hanya bisa mengguncang tubuh suaminya sambil mengajak Jojo istighfar. Namun, tidak berhasil. Jojo hanya bisa berteriak tanpa ucapan apapun. 

Perlahan air matanya keluar dari setiap sudut mata. Menetes, membasahi pipi. 

"Mas, istighfar…," ucap Sari berulang. 

Seorang lelaki bergamis putih menghampiri Sari, ia menanyakan apa yang terjadi dengan Jojo. Dengan singkat, Sari menjelaskan tujuannya ke sana. Lelaki itu pun paham. Ia segera berdiri di belakang Jojo. Memegang pundak lelaki itu dengan membacakan ayat suci. Jojo semakin menjerit, tubuhnya kaku. Tidak dapat digerakkan. Kedua matanya membesar dan memerah. Ada amarah yang keluar dari wajahnya. 

Dua orang lainnya yang datang dari dalam rumah ruqyah menghampiri. Salah satunya berdiri di depan Jojo dan mengusap wajah pasiennya itu. Dalam hitungan ketiga, tubuh Jojo telah lemas, tidak kaku seperti tadi. Perlahan jatuh, hampir tersungkur ke tanah. Ketiga pria yang mengelilinginya segera menangkap tubuh lelaki itu dan membawanya ke dalam ruangan. 

Sari yang tidak paham hanya mengikuti dari belakang. Hingga ke ruangan. Ia duduk tak jauh dari tempat tubuh suaminya dibaringkan. Seorang lelaki yang tadi mengusap wajah Jojo, mulai menanyakan tujuan kedatangan Sari. 

Sari pun menjelaskan secara rinci, hal aneh yang menimpa suaminya. Hubungan antara Erika dan keluarga kecilnya. Lalu, ia menyimpulkan bahwa suaminya itu telah terkena ilmu sihir. 

Lelaki di hadapan Sari mengangguk. Ia meminta tolong pada seorang wanita mengambil sebuah plastik dan tisu. Menyiapkannya di dekat Sari dan mendampingi pasien wanitanya itu. Sari tak paham fungsi kedua benda itu. Namun, ia hanya bisa mengikuti. Seorang lelaki yang duduk di hadapannya itu, mulai membacakan surat-surat ruqyah. Belum sampai satu menit, ayat-ayat Tuhan dilantunkan sudah membuat Jojo seperti cacing kepanasan. Berguling-guling di lantai sambil berteriak dan menutup kedua telinganya. 

Lelaki bergamis putih itu tak berhenti membacakan ayat suci. Ia terus melantunkan dengan nada indah. Namun, Sari pun perlahan tidak sanggup mendengarnya. Ia merasakan mual yang teramat pada perutnya. Hingga ingin muntah. 

Seorang wanita berkerudung yang sejak awal ikut duduk di belakang Sari berbisik, "Muntahkan saja, ke pelastik itu."

Sari paham sekarang fungsi pelastik itu. Ia terus berusaha membuang mual yang tak henti membuat perutnya sakit. Namun, tak ada sedikit pun makanan yang keluar dari mulut Sari, meski mual begitu jelas mengusik. Hingga tubuhnya melemah dan tenggorokannya terasa sakit. 

Sementara Jojo masih berjuang memuntahkan sesuatu yang tak terlihat dari mulutnya. Dibantu oleh seorang lelaki yang tadi memegang punggungnya. Kini lelaki itu pun menepuk pelan punggung Jojo. 

***

Tubuh Jojo terlihat lemas, ia bersandar pada dinding sambil duduk di lantai dengan kaki diluruskan. Air matanya terus mengalir. Kesadarannya perlahan pulih. Terjawab sudah semua tanya dalam hati kecilnya. Bahwa Erika telah melakukan hal ini. 

Tidak hanya kepada Jojo, gadis cantik nan seksi itu pun bermaksud mencelakai Sari. Membuat Sari terlihat buruk, jelek, bahkan bau saat di dekat Jojo. Hingga Jojo sangat jijik dan tidak mau mendekati istrinya lagi. Semua terbongkar saat proses ruqyah tadi Jin yang bersemayam di tubuh Jojo bercerita. 

Tugas apa saja yang ia lakukan dan apa tujuannya. Sari mendengar jelas semuanya. Begitu pun Jojo. Meski matanya terpejam tetapi setengah kesadarannya ada. Ia bisa mendengar semua percakapan yang keluar dari mulutnya. Ada sesuatu yang menurut Jojo menggerakkan tubuhnya hingga memaksa berbicara ini dan itu. 

"Sekarang yang dirasakan gimana, Mas Jojo dan Mbak Sari?" tanya seorang lelaki bergamis putih itu. 

"Lemas," jawab Jojo. 

"Kalau saya sudah enakan, Pak. Sebelum ke sini, ya, tangan sebelah kiri terasa sangat berat. Sekarang tidak."

"Alhamdulillah kalau begitu. Jangan tinggalkan solat lima waktunya, ya. Itu untuk benteng kalian. Dua minggu dari sekarang, kita akan ruqyah ulang. Melihat perkembangan. Apakah ada jin yang mencoba datang lagi atau tidak. Karena begitu, Mbak, terkadang pasien sudah diruqyah bersih. Tapi, tidak solat. Nah, itu yang membuat jin mudah kembali lagi. Maka, pesan saya satu. Dijaga solat lima waktunya. Bisa sunnah lebih bagus. Ditambah baca al-quran setiap hari apalagi."

Penjelasan panjang dari lelaki bergamis putih itu membuat Sari mengangguk paham. Sementara Jojo sudah lemas, ia hanya diam menyimak dan mengikuti. 

Mereka pun pulang, setelah taksi online yang Sari order sudah datang. Jojo berjalan ke taksi dengan bantuan Sari dan seorang keamanan di rumah ruqyah itu. Ia masih merasa tubuhnya lemas. Bahkan sesekali air matanya menetes. Rasa bersalah terhadap wanita yang telah ia campakkan terus menghantui. Berulang meminta maaf dalam bisikkan. 

"Mas, istirahat aja dulu. Aku sudah maafin kamu. Nanti kalau sudah sampai, aku bangunin, ya?"

Jojo pun menurut. Ia mulai terlelap saat di perjalanan hingga tiba di rumah. Ambar yang melihat Sari turun dari mobil segera menghampiri dan membantu menopang tubuh Jojo untuk masuk ke dalam rumah. 

Jojo berbaring di ranjang, Sari memintanya untuk melanjutkan tidur agar tubuh lelaki itu segera fit dan pulih lagi. 

"Besok kamu kerja. Jadi, harus sembuh. Sekarang istirahat yang cukup, ya? Kalau perlu apa-apa panggil aku. Aku duduk di ruang tamu." Jojo mengangguk. Sari pun beranjak menemui Ambar di ruang tamu. 

"Wanita itu tidak hanya mengguna-guna Jojo, Mbar. Tapi, mencoba mencelakai aku juga," tutur Sari. Tangis yang sedari tadi tertahan. Luntur juga. 

Sengaja di depan Jojo Sari sama sekali tidak menampakkan kesedihannya. Baru ia keluarkan rasa sedih itu di depan Ambar dan menceritakan semua yang terjadi selama proses ruqyah berlangsung.

"Alhamdulillah kalau sekarang sudah lebih baik, Mbak. Mbak Sari juga sekarang istirahat. Aku pulang, ya?"

"Sekali lagi, makasih banyak, ya, Mbar." Sari memeluk Ambar sebelum wanita di hadapannya itu beranjak dari sofa. "Aku nggak tahu nasib anakku kelak kalau melihat kami bercerai. Apa yang akan aku katakan, jika ia beranjak dewasa dan mulai mempertanyakan tentang ayahnya."

"Iya, Mbak. Ya sudah, Mbak Sari jangan banyak pikiran, ya? Kasihan calon dedeknya. Nanti ikutan sedih."

Ambar pun pamit pulang dan Sari kembali ke kamar, merebahkan tubuhnya di ranjang, di samping Jojo. Belum sempat ia memejamkan mata, dering gawai Jojo berbunyi. Sari mengambil gawai yang terletak di nakas. Ada beberapa kali panggilan telepon dari Erika di sana. Sari menolak panggilan dan membuka pesan yang menumpuk dari Erika. 

Bersambung….

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status