Share

Sekretarisku Jilbaber
Sekretarisku Jilbaber
Penulis: yanticeudah

Bab. 1

Kupacu motor maticku dengan kecepatan tinggi, menuju salah satu perusahaan ternama di kotaku, jalanan macet membuatku kesulitan mengendarai motorku.

Hari ini aku di panggil interview kerja di salah satu perusahaan kontruksi yang cukup bonafit. Aku tak ingin keterlambatanku membuatku gagal dalam interview nanti.

Di jaman sekarang cukup sulit mendapatkan pekerjaan, entah berapa banyak lamaran yang sudah kukirimkan, tapi tak satupun lamaranku diterima.

Setelah beberapa bulan menunggu akhirnya dapat panggilan interview juga. Kulangkahkan kakiku masuk ke dalam gedung bertingkat tersebut, disana bertuliskan nama perusahaan PT. Jaya kontruksi.

Kuedarkan pandang ke seluruh ruangan, banyak karyawan dan karyawati yang kelihatan berjalan tergesa-gesa, mungkin mereka takut terlambat, pikirku.

Aku langsung menuju meja resepsionis, untuk menanyakan ruangan mana yang menerima Interview untuk jabatan sekretaris.

Sang resepsionis yang berpenampilan menarik dan make up yang cantik, memperhatikanku dari atas sampai ke ujung kaki. Aku merasa risih juga diperhatikan seperti itu.

“Mbak yakin? Bukannya interview OB mbak?” tanyanya merendahkan.

Karena penampilanku begini dia tak yakin kalau aku mendapatkan kesempatan untuk interview jabatan sekretaris.

“Iya saya yakin Mbak!” jawabku mantap.

“Mbak langsung ke lantai 4 aja, Mbak.”

“Terimakasih, Mbak!”

Gegas aku berlari ke arah pintu lift yang nyaris tertutup, untung ada seseorang yang menahan pintu lift agar tidak tertutup, seorang laki-laki berpakaian rapi bak eksekutif muda.

Setelah di dalam lift kuucapkan terimakasih kepadanya sembari menundukkan pandanganku. Hanya ada lima orang di dalam lift termasuk pria rapi bak eksekutif muda tadi.

Alhamdulillah, ternyata interviewnya belum dimulai, aku bergabung dengan yang lain di luar ruangan, menunggu giliran dipanggil.

Ada empat orang peserta yang lain semuanya berpenampilan menarik bak model, memakai blus putih pas dibadan dipadukan dengan rok pendek di atas lutut, high heels, dan make up yang elegan.

Mereka menatap remeh kepadaku sambil berbisik-bisik, aku tau mereka membicarakanku hingga salah satu dari mereka menegurku.

“Ikut interview juga, Mbak?”

“Iya Mbak,” sahutku singkat.

“gak salah tuh mbak, cocoknya mbak ke pengajian bukan melamar jadi sekretaris.”

Disambut gelak tawa oleh ketiga perempuan yang lain.

“Di persyaratan tidak dituliskan berpenampilan menarik, ya saya coba masukkan lamaran siapa tau diterima,” ucapku santai.

“Dimana-mana sekertaris itu cantik, seksi dan pintar, bukan kayak Mbak, itu baju atau karung,”yang lain Ikut menimpali, mereka tertawa terpingkal-pingkal. Aku diam saja tak mau menanggapi.

Memang penampilanku tidak mencerminkan sekertaris pada umumnya, tetapi apa salahnya mencoba, toh tak ada larangan juga.

Penampilanku sangatlah sederhana hanya memakai kemeja putih sampai ke lutut, rok lebar hitam dan jilbab lebar berwarna hitam bermotif abstrak yang menjuntai panjang, di padukan sepatu kets berwarna putih.

Tanpa make up apa pun, hanya pelembab bibir agar bibirku tak kering saat cuaca sedang panas.

Tak berselang lama salah seorang wanita di panggil ke dalam, aku menunggu harap-harap cemas sambil berzikir dalam hatiku.

Setelah mereka berempat selesai di interview semua tersenyum mengejekku.

“Good luck ya, Mbak ...”

“Semoga berhasil ...!” Diikuti cekikikan ke empatnya.

Kini tiba giliranku, aku masuk ke ruangan interview, mereka mempersilahkan aku duduk di kursi yang sudah disediakan. Kulihat sekeliling ruangan, ada kamera yang terpasang mengarah kepadaku.

Ada tiga orang laki-laki, mereka berumur sekitar 40 tahunan, dan satu orang perempuan yang berpenampilan menarik berusia sekitar 30 tahun, mereka yang akan memberikan tes dan pertanyaan kepadaku.

Mereka mulai membaca CVku, sambil sekali-sekali menatapku. Aku duduk dengan tenang.

“Silahkan perkenalkan diri anda,” ucap salah seorang dari mereka.

“Selamat pagi, nama saya Annisa Nur Cahya, saya ber umur 25 tahun lulusan S2 magister manajemen di Universitas Negri Dewantara, Saya pernah menjadi Asisten Dosen selama dua tahun sambil kuliah, dan saya pernah bekerja sebagai operator di kampus swasta selama kurang lebih dua tahun."

Awalnya mereka memberikan pertanyaan dasar, mengapa memilih perusahaan ini, apa tujuan ikut interview ini, apa yang kau berikan untuk memajukan perusahaan ini dan banyak lagi.

Semua kujawab dengan lancar dan lugas tanpa gugup sedikitpun.

Mereka juga bertanya tentang profil, visi dan misi perusahaan semua ku jawab dengan lancar karena aku sudah mempelajarinya terlebih dahulu.

Kemudian salah satu dari mereka menyuruhku untuk mengoperasikan komputer, mulai dari microsoft word, Exel, dan power point.

Alhamdulillah aku menguasai semuanya, yang aku herankan mengapa mereka tak menanyakan penampilanku. Jika mereka bertanya maka aku akan menjawab, ini adalah pakaian wanita yang diperintahkan oleh Tuhanku, semoga saja mereka tak mempermasalahkannya.

Yah ... beginilah penampilan sehari-hari, apa adanya dengan jilbab lebar yang menjuntai, sepatu kets lusuh yang setiap hariku kenakan, juga tas ransel yang isinya mukenah, Mushaf kecil, buku agenda, pulpen dan air mineral yang tak lupa kubawa kemana pun, juga ponsel keluaran lama yang masih kugunakan sampai sekarang.

“Baiklah Bu Annisa, interview anda selesai kami akan memilih salah satu yang akan menjadi sekretaris di perusahaan, nanti jika anda anda terpilih, kami akan menghubungi anda, terimakasih,” ucap wanita yang berpenampilan elegan tersebut.

“Terimakasih, saya permisi.”

Aku keluar ruangan interview dengan perasaan lega dan berharap aku diterima kerja dengan gaji sangat menjanjikan.

Semoga!

Kupacu kembali motor matic kesayanganku di jalan yang padat untuk kembali pulang ke rumah.

***

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Hansiana Siregar
bagus sekali,g banyak sekertaris yg seperti ini, istiqamah sll....
goodnovel comment avatar
Atina
aku suka...
goodnovel comment avatar
yanticeudah
Terimakasih Kak sudah mampir, semoga betah..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status