Pelakor Kesayangan Tuan CEO

Pelakor Kesayangan Tuan CEO

Oleh:  Melika Sun  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat
100Bab
872Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Dengan wajah dan identitas baru, Alisya datang dalam kehidupan rumah tangga Arfa sebagai wanita ketiga. Ia bertekad untuk mendapatkan semua cinta, kasih sayang, dan juga perhatian dari sang mantan suami yang sempat hilang ingatan. Alisya juga ingin membuat hidup Laura--wanita yang dulu menghacurkan rumah tangganya--menderita. Dia akan membuat Arfa kembali jatuh cinta dan tergila-gila padanya! Sayang, itu tak semudah yang pikirkan. Laura bukanlah lawan yang mudah. Wanita ular itu punya segudang ide licik yang membuat pusing kepala. Lantas, akankah Aleena mampu bertahan ketika ia dihadapkan dengan pilihan sulit dan menyakitkan? Ataukah ia akan memilih bersama dengan pria lain yang selalu ada dan membantunya selama ini?

Lihat lebih banyak
Pelakor Kesayangan Tuan CEO Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
default avatar
Chita Fasha
Recomended Ceritanya, bikin emosi. Dinanti bab selanjutnya
2023-02-21 18:51:41
0
100 Bab
Aleena
"Sudah aku bilang, di sini tidak ada lowongan pekerjaan! Apa kau tuli, hah?!" teriak salah satu petugas resepsionis di perusahaan Arhadhita Group. Wanita berhijab peach yang sedang berjongkok memunguti berkas yang berserakan di lantai lobi itu--tampak tampak ketakutan sekarang. Alisya tidak menyangka perusahaan mantan suaminya ini mempekerjakan orang seperti ini. Namun, dia harus bersabar untuk menjalankan rencananya. Alih-alih marah, Alisya kini justru berbicara dengan gugup, "Ma--maaf Mbak, saya tidak tahu." "Siapa namamu tadi?" "A--Aleena, Mbak," ucap Alisya dengan "nama barunya". "Oke, Aleena. Kamu ini hanya lulusan SMA, tapi kamu kok berani melamar pekerjaan di perusahaan ini. Mimpi kamu!" Resepsionis itu sekali lagi membentak. Kini, dia bahkan menoyor kepala Aleena tanpa menyadari bahwa dia baru saja merendahkan mantan istri dari Arfa--CEO tempatnya bekerja. Tangan Aleena sontak mengepal. Namun, dia berusaha mempertahankan karakternya. "Maaf Mbak, saya hanya sedang berusah
Baca selengkapnya
Noda Lipstik dan Bekas Gigitan
"Mas Arfa, ja-jangan," ucap Aleena dengan wajah tegang.Meronta sekuat apapun, ia tidak akan mampu mengalahkan tenaga Arfa. Aleena memilih pasrah ketika Arfa menumpahkan rasa cinta dan rindu kepadanya.Setelah pria itu puas melumat bibirnya, menciumi seluruh wajahnya, barulah Arfa menghentikan aksinya."Akhirnya rinduku sedikit terobati," ucap Arfa, tersenyum puas. Pria itu lalu memilih berbaring di sisi Aleena, mendekap erat tubuh wanita yang sangat di rindukannya itu.Raut bahagia terlihat jelas di wajah pria itu. Tidak perduli jika Aleena terus meronta, mencoba melepaskan diri dari dekapannya."Dasar pria mesum menyebalkan," gerutu Aleena dengan wajah kesal, sambil memukul dada Arfa berulang kali."Marahlah sepuasmu, aku akan dengan senang hati menerimanya," kekeh Arfa."Menyebalkan. Bahkan di tempat kerja saja masih sempat berbuat cabul. Uuhhg." Aleena yang kesal nekat menggigit leher Arfa dengan gemas. Bukannya kesakitan, pria itu justru menekan kepala Aleena agar semakin dalam t
Baca selengkapnya
Gara-gara Basah
Aaahhk! Arfa langsung berlari masuk ke dalam kamar yang ada di ruang kerjanya, begitu mendengar suara teriakan Aleena."Ada apa?" tanya Arfa dengan wajah cemas. "Basah," cicit Aleena dengan wajah sedih. Arfa menghembuskan nafas lega, pria itu lalu mendekat ke arah Aleena."Kenapa sampai bisa basah begini? Apa kau sengaja menggondaku? Hem?" seloroh Arfa."Ck. Kalau aku mau aku sudah melakukannya selama Mas Arfa tinggal di rumahku. Bukankah Mas Arfa sendiri yang sampai bosan merayuku setiap hari?" sahut Aleena dengan bibir mengerucut. "Kondisikan bibirmu Aleena, atau aku akan menggigitnya seperti waktu itu," ucap Arfa menatap gemas ke arah bibir Aleena."Nggak usah ngadi-ngadi kamu Mas. Nggak lihat apa bajuku basah begini?" gerutu Aleena. "Kemarilah," ucap Arfa, lalu menarik tangan Aleena untuk keluar dari kamar mandi. "Buka bajumu, aku akan membawanya ke laundry sekalian membeli baju ganti untukmu. Kau pakailah bajuku dulu," ucap Arfa, lalu meraih sebuah kemeja berwarna putih yang
Baca selengkapnya
Sekretaris Baru?
"Kau lapar? Mengapa kau tidak bilang dari tadi, hem?" tanya Arfa sambil mengusap bahu Aleena dengan lembut. Hasratnya untuk bercinta menguar begitu saja, ketika tau jika wanita yang sudah membuatnya tergila-gila itu sedang menahan lapar. "Aku malu," cicit Aleena. "Mengapa mesti malu. Bukankah sudah aku katakan, aku adalah milikmu, kau bebas minta apa saja padaku, walau aku tau kau selalu saja menolakku," sahut Arfa sambil merangkul tubuh Aleena ke dalam pelukannya. "Pakailah baju dulu, aku akan mencarikan makanan untukmu," ucap Arfa, lalu memakaikan kemeja besar miliknya ke tubuh Aleena. "Kau ingin makan apa?" tanya Arfa dengan lembut."Aku ingin makan makanan kesukaan Mas Arfa," jawab Aleena, tersenyum manis."Baiklah. Kau istirahatlah dulu di kamar dan jangan pernah keluar dari ruangan ini," ucap Arfa berpesan. "Iya Mas," sahut Aleena sembari mengangguk samar."Aku tinggal dulu, kau boleh bermain game yang ada di ponselku jika kau bosan. Aku sudah mendownload permainan kesukaa
Baca selengkapnya
Kekejaman Laura
"Dasar wanita jalang!!" jerit Laura dengan mata terbelalak lebar.Wanita mana yang tidak akan marah jika melihat ada wanita muda nan cantik tertidur nyenyak di atas ranjang suaminya. Bahkan dirinya sendiri tidak pernah di izinkan untuk masuk ke dalam kamar tersebut."Bu Laura," cicit Aleena dengan wajah ketakutan. Wanita itu langsung terbangun karena terkejut mendengar teriakan Laura di depan pintu."Dasar jalang! Berani-beraninya kamu menggoda suamiku, hah!" teriak Laura seperti seekor singa yang sudah bersiap menerkam mangsanya. Tanpa ampun Laura menjambak rambut panjang Aleena, menyeret tubuh wanita itu keluar dari kamar Arfa."Auwwh, sa-sakit Bu. Tolong lepaskan," pinta Aleena dengan wajah kesakitan. Rasa sakit dan perih di kepalanya membuat wanita itu sampai meneteskan air matanya."Sakita? iya?" ejek Laura.Plak! Laura melayangkan sebuah tamparan keras di wajah Aleena, hingga membuat kulit wajah wanita itu memerah."Apa itu juga sakit, hah?" tandas Laura dengan wajah sinis."I
Baca selengkapnya
Jangan Pernah Bermimpi
Wajah Arfa mengeras. Kedua tangannya mengepal kuat, hingga memperlihatkan buku-buku jarinya. Melihat Alena yang masih belum sadarkan diri, terbaring lemah di ruang perawatan VIP.Pria itu sedikit membungkuk, mencium kening Aleena dengan lembut seraya berbisik, "Cepatlah bangun, aku akan membalaskan rasa sakit yang kau derita."Kembali menegakkan tubuhnya, Arfa lalu melangkah keluar meninggalkan ruang perawatan tersebut."Apa kau akan pergi?" tanya Alex, begitu melihat kemunculan Arfa dari balik pintu.Mengangguk samar lalu berkata, "Ada sesuatu yang harus aku selesaikan, kau tetaplah disini," titah Arfa, melihat arloji di pergelangan tangannya. "Segera kabari aku jika Aleena sudah sadarkan diri," imbuhnya."Baik, kau tidak perlu kuatir," sahut Alex.Memandangi punggung Arfa yang semakin menjauh, Alex kembali menjatuhkan bobot tubuhnya di kursi tunggu yang ada di depan kamar inap Aleena.Mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, Arfa melajukan kendaraan roda empat itu menuju ke ar
Baca selengkapnya
Maksud Tersembunyi?
"Sekali lagi kau berani menyentuhnya, aku tidak akan segan menendangmu keluar dari rumah ini!" sentak Arfa.Mengempaskan tubuh Laura kelantai dengan kasar.Puas melampiaskan kemarahannya, Arfa meninggalkan Laura begitu saja. Tidak peduli dengan jerit tangis wanita itu. Justru Arfa tersenyum bahagia. Kepuasan tergambar di wajahnya. Sakit yang di rasakan Aleena telah ia balaskan. Begitu fikirnya.Melajukan mobilny kembali ke rumah sakit, meninggalkan rumah mewah yang tidak pernah memberinya rasa bahagia sejak ia terbangun dari koma. Arfa berharap setelah ini Laura tidak akan berani macam-macam lagi dengan Aleena.Setelah kepergian Arfa, Laura bangkit, berjalan tertatih menuju kamarnya. Luka di wajah dan sekujur tubuhnya, tidak dapat mengalahkan rasa sakit dan luka di hatinya.Tersenyum miris di depan cermin, menatap pantulan wajahnya yang teramat menyedihkan. Tangannya terulur ke permukaan cermin, mengusap pantulan wajah lalu bertanya padanya, "Apa kau sudah kalah kali ini, Laura?"Menj
Baca selengkapnya
Wanita Misterius
Seorang wanita berdiri di tempat persembunyiannya. Mengamati dari jarak aman. Berharap pria yang sedang duduk di depan ruang perawatan Aleena segera menyingkir.Seolah semesta mendengarkan doanya, tak lama Kemudian pria itu bangkit dari duduknya, lalu pergi.Dengan cepat memakai jas Dokter yang tersampir di pundak. Tidak lupa memakai kaca mata dan masker yang menutupi sebagian wajahnya.Melangkah dengan tenang. Sesekali membalas sapaan dan anggukan beberapa perawat dan Dokter yang berpapasan dengannya di lorong.Berhenti sejenak di depan ruang perawatan Aleena. Memutar gagang kunci dengan sangat pelan, mendorongnya ke dalam tanpa menimbulkan suara.Dari balik masker yang di kenakannya, wanita misterius itu menyeringai kecil begitu melihat target utamanya sedang tertidur lelap.Bersiap menyuntikkan sesuatu ke dalam botol infus yang tergantung di samping Aleena. Tiba-tiba terdengar suara gagang pintu yang di putar dan dorong dari luar.Apakah sudah waktunya pemeriksaan?Alex menatap ke
Baca selengkapnya
Kedatangan Nyonya Miranda
"Aku ada urusan lain. Tetap di sini dan jangan kemana-mana! Jaga Aleena baik-baik!"Arfa melongok mendengar perintah Alex. Anak buahnya itu sudah berani memerintahnya, seakan dialah bos nya di sini."Kau!"Alex main nyelonong begitu saja, tidak perduli kedua mata Arfa yang mendelik dengan telunjuk mengarah ke wajahnya."Tuan Arfa!"Seorang Dokter muncul dari balik pintu menyerukan namanya."Nyonya Aleena sudah sadarkan diri, sebentar lagi pasien akan kami pindahkan ke ruang perawatan," terang sang Dokter."Bolehkan aku melihatnya sekarang?" "Sebentar lagi pasien akan kami pindahkan, Tuan Arfa silahkan menunggu di sini," jawab Dokter dengan ramah.Tidak lama kemudian pintu ruang HCU kembali terbuka, cukup lebar, memperlihatkan beberapa perawat yang sedang mendorong emergency bed keluar dari ruangan tersebut. Perasaan lega menyelimuti hati Arfa, melihat Aleena yang sudah sadarkan diri dan sedang menatap ke arahnya sembari tersenyum."Tuan Arfa, kita pindahkan Nyonya Aleena sekarang."
Baca selengkapnya
Menabuh Genderang Perang
"Dia istriku!"Bagai tersengat aliran listrik ribuan voltase, tubuh Nyonya Miranda seketika menegang. Kilat amarah terlihat di kedua matanya. Menatap nyalang ke arah dua insan yang sedang berpelukan."Lalu di mana Laura!" "Aku tidak tahu!" Arfa benar-benar menunjukkan rasa tidak senang dan ketidakpeduliannya terhadap wanita itu.Namun, jawaban itulah yang justru memancing kemarahan Nyonya Miranda melesat berada pada puncaknya.Plak!Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Arfa, namun tidak berarti apa-apa bagi pria itu. Jangankan hanya sebuah tamparan, nyawa pun akan siap Ia berikan untuk wanita yang sangat dicintainya.Alena yang semakin ketakutan menyembunyikan wajahnya di dalam pelukan Arfa. Tubuh wanita itu gemetar kedua tangannya mencengkeram dengan kuat lengan Arfa."Sssttt, tenanglah sayang. Semua akan baik-baik saja." Mengusap punggung Alena dengan lembut, berharap agar wanita itu sedikit mendapatkan ketenangan."Ternyata wanita jalang Ini yang telah membuatmu menyia-nyiakan
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status