Share

Menjadi Istri Tuan Arrogant
Menjadi Istri Tuan Arrogant
Author: SILAN

Bab 1. Sewa rahim

"Rumah kita akan disita dalam waktu kurang dari satu bulan kalau tidak bisa melunasi hutang … jumlahnya terlalu besar dan kami tidak bisa membayarnya," jelas Anthony, ayah Bella.

Bella Anastasya, gadis berusia dua puluh tiga tahun itu baru saja lulus dengan gelar cumlaude. Namun, sepulangnya ke rumah, alih-alih sebuah perayaan, dirinya malah dikejutkan sang ayah dengan kabar mengerikan itu.

Tangan Bella bergetar. Dirinya baru mengetahui semua uang yang ia habiskan ternyata adalah uang pinjaman yang totalnya sangat banyak!

"Lalu, kita akan tinggal di mana? Rumah ini adalah satu-satunya tempat yang kita miliki. Apa tidak ada cara lain untuk membayar hutang?" suara Bella ikut bergetar menahan tangis.

Dia merasa bersalah, sungguh merasa bersalah. Siapa yang mengira rumah masa kecilnya itu akan menjadi ganti untuk sertifikat kelulusan yang dia dapatkan?

Delina, ibunda dari Bella, menatap sang suami yang tak kuat berkata-kata. Air mata mengucur seiring dirinya menjawab, “Seseorang ingin menyewa rahimmu untuk melahirkan anaknya, bayaran yang akan kita dapatkan juga tidak sedikit, satu juta dolar jika kamu berhasil hamil, dan satu juta lagi saat kamu berhasil melahirkan.”

Anthony kini menambahkan, "Satu juta dolar sudah cukup menebus hutang yang kita miliki."

Bella syok, tubuhnya lemas. 

Menyewa rahimnya untuk melahirkan anak!? Bukankah itu sama saja dengan menjual tubuhnya?!

"Apa tidak ada cara lain?!" ucap Bella, merasa sangat takut. 

Siapa yang tahu orang macam apa yang akan menyewa rahimnya nanti?!

Anthony menggelengkan kepalanya. "Kita akan menjadi tunawisma di jalanan." Dia merasa tidak berguna menjadi kepala keluarga.

Hening, Bella menatap dokumen dengan nominal uang sangat banyak. Dari mana mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu kurang dari satu bulan? Bella juga belum punya pekerjaan, kelulusan baru saja dia dapatkan. 

Apa … dia sungguh harus menyewakan rahimnya?

Melihat ketidakrelaan sang putri, Delina berkata, “Bella … kamu bisa menolak kalau tidak mau ….” Hatinya memang dari awal merasa tidak rela. Jadi, asalkan putrinya tidak mau–

"Tidak, aku setuju." sahut Bella. Gadis itu tersenyum pahit. “Aku akan menyewakan rahimku.”

Demi kedua orang tuanya, juga rumah yang mengandung jutaan memori indah ini, Bella rela melakukannya. Lagi pula, semua ini berawal karena … biaya pendidikannya, bukan?

Oleh karena itu, Bella akan bertanggung jawab. 

_

“Tanda tangan di sini.”

Seorang pria dengan pakaian formal tampak menyodorkan sebuah kontrak kepada Bella dan memandunya menandatangani kontrak perjanjian. 

Selesai melakukan semua itu, dia pun menyimpan semua berkas dan berkata, “Silakan Nona ikut dengan saya menuju rumah sakit.”

Bella mengikuti perintah pria itu dan masuk ke dalam mobil. Dalam perjalanan, dia pun bertanya, “Pria yang menyewaku … apa dia tidak akan datang?”

Pria muda itu berkata, “Tuan Riegler adalah orang sibuk. Dia tidak memiliki waktu untuk hal ini.” 

“Riegler?” Bella mengerjap bingung.

Di saat itu, pria tersebut pun menjelaskan, “Nona tidak tahu? Pria yang menyewamu adalah presiden direktur Skydance Entertainment dan juga putra tunggal keluarga Riegler yang ternama, Kenneth Riegler.”

Mata Bella membulat. Dia tidak menduga bahwa orang yang menyewa rahimnya adalah orang sepenting itu. 

Seperti yang dikatakan, Kenneth Riegler adalah presiden direktur Skydance Entertainment sekaligus pewaris keluarga Riegler yang ternama. Akan tetapi, bergelut di dunia entertainment membuat pria tersebut tidak percaya cinta dan wanita. Demikian, untuk meneruskan keturunannya, pria itu menggunakan jalan pintas dengan menyewa rahim Bella. Demikian, dia tidak perlu menikah, tapi masih bisa mendapatkan anak kandung.

Berdasarkan cerita orang tuanya, Bella tahu bahwa tawaran Kenneth ini diinfokan kepada orang tuanya oleh sang rentenir yang menagih hutang. Demi mendapatkan kembali uangnya, rentenir itu tidak berpikir dua kali sebelum menawarkan jalan keluar kepada orang tua Bella.

Alhasil, di sinilah Bella sekarang, menjalani inseminasi buatan untuk mengandung anak pria yang bahkan belum pernah dia temui sebelumnya.

Sesuai rencana, Bella mengandung anak hasil inseminasi buatan. Rumah dan keluarganya selamat, tapi sebagai gantinya, sembilan bulan kemudian, gadis itu harus melepaskan anak yang dia lahirkan dengan susah payah.

Bayi tampan dengan mata bulat yang bersinar indah itu telah mencuri hati Bella. Dia tidak rela melepaskannya.

“Anakku, Mama tidak rela berpisah denganmu …,” ujar Bella selagi memeluk anaknya yang baru saja lahir. 

Namun, apa daya Bella? Kontrak sudah ditandatangani, dan putra manisnya itu harus dibawa pergi oleh pihak Keluarga Riegler.

Sampai detik itu, Bella masih belum pernah melihat sosok pria yang merupakan ayah dari anak yang dia lahirkan. Mendengar desas-desus betapa dingin dan mengerikannya pria tersebut, Bella menjadi sangat khawatir terhadap anaknya.

"Aku tidak rela membiarkan anakku sendirian! Terserah siapa ayah atau orang yang akan menjadi keluarganya nanti, tapi biarkan aku juga ikut merawatnya!" 

Mendengar tekad Bella setelah putranya dibawa pergi, Delina yang merasa gagal sebagai orang tua karena harus menyewakan rahim putrinya sendiri pun menggenggam tangan Bella.

"Mama akan membantumu, Bella,” sumpah wanita itu. “Mama akan membantumu bagaimana pun caranya!”

Sesuai dengan janji Delina, dua minggu kemudian dia mendapatkan cara untuk Bella agar bisa kembali merawat putranya. “Bella! Keluarga Riegler mencari ibu susu untuk putramu, mendaftarlah ke sana!”

Delina memberikan sejumlah dokumen kepada Bella dan berkata, “Ini identitas baru yang Mama siapkan untukmu. Gunakan nama ini untuk mendaftar sebagai pengasuh di kediaman Riegler! Hanya dengan ini, barulah mereka akan mengizinkanmu berdekatan dengan anakmu!”

Comments (2)
goodnovel comment avatar
SILAN
terimakasih ...️
goodnovel comment avatar
Arniawaty Arman
cerita yg menarik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status