Share

Kisah Cinta si Petani Tampan
Kisah Cinta si Petani Tampan
Author: Mamak_A

Eps. 01

“Hanya sebentar saja,” janjiku pada perias pengantin.

Namun, kala aku menatap punggung Azmya yang terbuka, niat itu pun berubah. Ku kunci pintu kamarnya. Aku hampiri gadis itu, lantas memeluknya dari belakang. Dapat ku rasakan sekujur tubuhnya bergidik.

“Kamu ngapain?” tanyanya sembari menunduk.

Mungkin dia malu, karena hanya bra dan hotpants yang melekat di tubuh mulusnya, saat ini.

Pertanyaannya tentu saja tak ku hiraukan. Karena aku tengah sibuk memberi jejak di sekeliling lehernya. Bahkan jemariku mulai memijat pelan di salah satu gundukan kenyalnya.

“Ars ... Aku harus bersiap untuk acara resepsi pernikahan kita,” lirihnya.

Aku tak peduli. Satu jam yang lalu, dia sudah sah menjadi istriku. Aku akan menunaikan kewajiban sebagai suami saat ini juga .

Dengan tubuhnya yang masih berada dalam dekapanku, ku giring dia menuju ranjang dan merebahkan tubuhnya dengan kaki yang masih menjuntai ke bawah.

Tak mau memperpanjang durasi, lantas kutarik saja dua lembar kain yang menutupi daerah sensitif gadis yang kini sudah sah menjadi istriku.

“Ars!”

Dia memekik seraya menutupi bagian sensitif itu dengan kedua telapak tangannya.

“Ayolah Mi ... Aku sudah lama menantikan hal ini,” rengekku.

“Nanti malam saja, Ars ....”

Kali ini dia yang merengek padaku. Tentu saja hal itu tidak aku kabulkan. Apakah dia tidak tau, ada bagian dari tubuhku yang sudah ingin melesak keluar dari persembunyiannya? Ini benar-benar sudah tak tertahankan lagi!

“Kalau kau tak mau acara resepsi pernikahan kita terlambat, kau harus menuruti keinginanku, Azmya. Jika tidak, aku akan terus berlutut sembari menatap paha mulus mu ini,” ucapku yang kini sudah mulai memberikan jejak-jejak kepemilikan di sekitar pahanya.

“Aaarsss ... Aku malu,” rengeknya lagi.

Tapi aku tetap tak peduli. Bahkan kini aku sudah mulai mengecup telapak tangannya yang berada di atas bagian sensitif itu.

“Aarsss ....”

“Bukalah. Kau berdosa jika menolak!”

Dengan malu-malu, dia pun menarik mundur kedua telapak tangannya, dan aku akhirnya bisa leluasa menatap bagian sensitif miliknya.

Ku buka lebar kakinya, lantas ku daratkan bibirku di sana.

Azmya melenguh kala jemari dan lidahku menari pada area sensitifnya. Jemari dan lidahku terus bermain-main di sana hingga tubuhnya mengejang.

Kulepaskan seluruh pakaian yang menempel di tubuh ini. Akupun bergegas menaiki Azmya-ku.

Azmya kembali melenguh, kala dua organ sensitif kami saling bergesekan. Hingga akhirnya Azmya memekik, kala bagian tubuhku mengoyak dan menerobos masuk ke dalam tubuhnya.

“Pelan-pelan Aars ...,” rengeknya kala aku mulai kembali bergerak maju-mundur.

Sesuai instruksinya, aku pun bergerak perlahan-lahan. Ku lihat wajahnya yang meringis menahan nyeri.

Saat mendengar Azmya kembali melenguh, aku kembali bergerak maju-mundur dengan tempo yang lebih cepat dan semakin cepat. Azmya-ku bahkan bergerak liar hingga membuatku menghujam dengan brutal.

Kembali tubuh mulus itu mengejang dan terhentak-hentak, lalu terkulai. Sementara aku terus mengejar nikmat, hingga akhirnya lahar ini tertumpah dan aku terkulai di atas tubuhnya.

Ku kecup keningnya sebelum turun dari atas tubuh mulus itu.

Tak pernah terbayangkan, jika akhirnya tubuhku dan tubuhnya bisa menyatu. Masih jelas di ingatanku, bagaimana aku dengan susah payah, bahkan hanya untuk mendapatkan nomor ponselnya.

.

.

.

Flashback On

(Dua tahun, sebelum Azmya dan Arsyil, saling mengucap janji pernikahan)

.

Saat itu adalah acara reuni akbar SMA Langit. Akhirnya aku bisa bertemu lagi dengannya. Azmya Putri, cinta pertamaku, bahkan satu-satunya gadis yang ada di hatiku, sejak dulu hingga sekarang.

Namun, saat itu Azmya tidak hadir. Aku gagal bertemu dengannya. Kalian tau, mengapa aku ingin menjadi sukses lebih cepat dari siapapun?

Itu karena aku ingin segera bertemu kembali dengannya, lalu melamarnya untuk menjadi istriku, karena aku sudah merasa layak dan mampu untuk itu!

Tapi sayangnya aku tak dapat bertemu dengannya di acara reuni itu. Beruntung ada Ratih—teman sebangku Azmya saat SMA— gegas kutanya nomor ponsel gadis pujaanku itu padanya.

“Nanti, saat lu hubungi Mia dan ternyata dia cuek, itu artinya dia in relationship. Lagi ada kekasihnya. Mia itu cewek setia. Tapi, kalau dia bersikap ramah, gue harap lu bisa miliki Mia. Karena gue bosan mendengar cerita dia yang putus nyambung dengan kekasihnya yang toxic itu.”

Itu adalah pesan dari Ratih, sesaat setelah memberikan nomor ponsel Azmya. Tak mau membuang waktu, segera ku ambil ponsel dan menghubungi Azmya-ku.

Kami pun membuat janji temu setelahnya. Bertemu di kediaman kakek Azmya, lalu menemani gadis pujaanku itu mencari buku sebagai salah satu sumber untuk penelitian skripsinya. Pertemuan kamipun diakhiri dengan menonton film kartun kesukaannya di bioskop, dan makan malam di sebuah restoran cepat saji sebelum akhirnya aku mengantarkan gadis itu kembali ke kediaman kakeknya.

Sejak saat itu, aku dan Azmya berkomunikasi setiap hari melalui pesan singkat ataupun panggilan video. Kami pun membuat janji temu kembali satu Minggu setelahnya. Namun, aku yang sangat ingin memperistri Azmya, membuatku banyak mengajukan proposal kerjasama dengan beberapa supermarket Ibu Kota. Hal itu sangat menyita waktuku, hingga terpaksa membatalkan janji temu kami dua Minggu berturut-turut.

Dan, saat waktuku sudah senggang. Saat aku sudah memersiapkan jalinan kata untuk melamarnya, Azmya kembali ke dalam pelukan mantan kekasihnya.

Aku tentu saja marah dan kecewa padanya. Tapi anehnya, dari hari ke hari, aku malah semakin merindukannya. Dan satu bulan sejak terakhir kali kami berkomunikasi, ada sebuah undangan pembukaan salah satu restoran milik salah satu teman di grup W******p SMA.

Rasa rindu yang teramat sangat, membuatku ingin bertemu dengan Azmya. Ku hubungi Ratih, dan meminta tolong agar Azmya datang ke acara itu.

Gadis itu berhutang penjelasan kepadaku, Mi. Dia harus bisa memberikan alasan yang masuk akal padaku. Kenapa memberiku harapan tiga Minggu belakangan, lalu kembali merajut kasih dengan mantannya?!

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status