Share

Eps. 07

“Ars, ayo turun!” cebik Azmya, saat sang suami terlihat sangat betah di atas tubuhnya. Arsyil terus memeluk erat tubuh Azmya sejak pria itu menyemburkan laharnya dalam tubuh sang istri.

“Aku susah bernapas, Ars!” rengek wanita itu sekali lagi.

Akhirnya Arsyil pun beringsut. Namun pria itu langsung membawa Azmya ke dalam pelukannya.

“Kamu luar biasa, Mi. Pakaian yang kamu kenakan malam ini, juga luar biasa!” bisik Arsyil.

Azmya hanya tersenyum mendengar ucapan sang suami. Azmya pun berjanji, selepas berbulan madu, dirinya harus mengucapkan terima kasih pada Vani. Karena sepupu sekaligus sahabatnya itulah yang memilihkan gaun malam seksi itu. Walaupun malu, tapi Azmya bertekad untuk membuat sang suami tambah terpikat padanya.

“Selama kita menginap di sini, Kamu pakai terus ya, gaunnya. Nanti, sepulang dari hotel, akan aku belikan lebih banyak lagi. Aku suka,” bisik Arsyil yang semakin mengeratkan pelukannya pada sang istri.

Namun, jawaban Azmya membuat pria itu kembali melonggarkan pelukannya, dan menatap sang istri.

“Aku sudah beli tiga model lingerie, kok. Dan yang dua lagi, malah lebih seksi dari ini."

“Serius?!!”

Azmya mengangguk pelan dan kembali masuk dalam pelukan Arsyil. Sikap malu-malu macan Azmya, membuat rasa cinta Arsyil terhadap wanita itu semakin menggila. Di kecupnya lama pucuk kepala wanita yang sangat dicintainya itu.

Cukup lama mereka saling diam. Saling menikmati dekapan hangat setelah pertempuran panas itu, hingga akhirnya mereka pun terlelap.

***

Saat mentari masih malu-malu menyapa dari balik tirai jendela, Azmya sudah terbangun dari tidurnya. Wanita itu benar-benar tidur dengan lelap, malam tadi. Pun dengan Arsyil. Pertempuran panas mereka tadi malam, membuat tubuh sepasang pengantin baru itu sangat lelah. Terlebih sejak pagi hingga sore, tenaga dan emosi mereka benar-benar terkuras untuk ceremonia pernikahan, mulai dari akad hingga resepsi.

Azmya merasakan bagian sensitifnya masih sedikit perih, akibat perbuatan brutal sang suami. Saat wanita itu melihat Arsyil yang masih tertidur begitu pulas, Azmya pun memutuskan untuk berendam air hangat.

Setelah menyalakan lilin beraroma lavender, Azmya masuk ke bathtub, merendam tubuhnya lalu memejamkan matanya sejenak.

Aroma lavender yang menenangkan pikiran, serta air hangat yang membuat tubuh lelahnya menjadi nyaman, berhasil membuat Azmya terlelap selama hampir lima belas menit.

Takut jika Arsyil sudah bangun dari tidurnya, gegas Azmya membersihkan diri. Wanita itu keluar dengan rambut yang dililit dengan handuk.

Arsyil masih terlelap saat Azmya keluar dari ruang mandi. Dan tak lama setelahnya, seorang pelayan datang membawakan sarapan yang telah mereka pesan sewaktu reservasi tadi malam.

Setelah menata sarapan itu di atas meja, Azmya pun melangkahkan kaki menuju ranjang, menghampiri sang suami yang masih begitu lelap.

“Ars, ayo bangun. Sarapan sudah datang nih,” ucap Azmya sembari mengguncang tangan Arsyil.

Pria itu pun akhirnya bangun. Senyum Arsyil seketika mengembang, saat menatap Azmya. Hal ini sudah sangat lama diimpikannya. Bangun tidur dan menatap wajah cerah Azmya. Namun, senyum Arsyil luntur saat menyaksikan pakaian yang digunakan istrinya.

“Kok Kamu pakai piyama sih? Pakaian seksi yang tadi malam mana?” rengek Arsyil.

“Iya, nanti malam aku pakai model yang lainnya.”

“Kenapa harus malam? Kamu bisa memakainya sepanjang hari. Dari pagi hingga pagi,” ucap Arsyil seraya menaik turunkan alisnya. Azmya memukul lengan sang suami sembari mengulum senyumnya.

“Dasar mesum! Yasudah, ayo sarapan,” ajak Azmya sekali lagi.

Arsyil pun menegakkan tubuhnya. Bukannya malah beringsut dari atas ranjang, pria itu malah mendekap Azmya, “aku mau makan Kamu lebih dulu!”

Seketika Azmya sudah berbaring di atas ranjang, dan pria itu langsung menarik celana Azmya lalu melemparkannya ke sembarang tempat.

“Ars ... Ya ampun, kita makan du- aaakhh...”

Ucapan Azmya seketika berganti desahan, saat Arsyil sudah membenamkan wajahnya di pusat kewanitaannya.

Tak butuh waktu lama, Azmya pun terbuai dengan permainan sang suami.

Melihat Azmya yang sudah begitu siap, gegas Arsyil melepas seluruh pakaian yang menempel di seluruh tubuh sang istri.

Pria itu lantas memasuki Azmya, lalu mendekap erat tubuh mungil sang istri.

“Siap-siap, Sayang, pesanan instan datang!”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status