Share

Eps. 06

Acara resepsi pernikahan Azmya dan Arsyil berlangsung hingga pukul 17:00 WIB. Pria itu langsung memboyong Azmya menuju hotel bintang empat yang letaknya tak terlalu jauh dari kediaman orang tua wanita itu.

Azmya dan Arsyil memang sudah merencanakan hal itu sebelumnya. Azmya juga sudah menyiapkan tas berisi beberapa lembar pakaian yang akan dibawanya untuk menikmati acara bulan madu mereka, selama tiga malam di hotel.

Azmya bahkan sudah menyiapkan sebuah gaun malam yang cukup seksi. Gaun malam yang rencananya akan dipakai Azmya, saat wanita itu akan melepas kegadisannya di malam pengantin mereka.

Namun, tentu saja hal itu tidak sepenuhnya akan terwujud. Walau gaun seksi itu akan dipakai saat malam pertama pernikahan, tapi kegadisannya sudah direnggut sang suami, pagi tadi.

Azmya kembali teringat akan janjinya pada Arsyil. Malam ini dirinya harus menggoda sang suami. Mengembuskan napas kasar, Azmya memikirkan apa yang harus dia lakukan malam nanti. Seketika Azmya menutup wajahnya. Bahkan baru membayangkannya saja sudah membuat wanita itu merasa malu.

“Yuk kita berangkat,” ajak Arsyil yang baru saja masuk ke kamar. “Aku sudah tidak sabar menagih janji seseorang!” ucapnya lagi. Sontak wajah Azmya kembali bersemu merah. Melihat sebuah tas berada di sisi wanita itu, Arsyil langsung membawanya dan meninggalkan Azmya.

“Mati aku!” gumam Azmya. Wanita itu lalu mengikuti langkah sang suami.

***

Malam itu, Arsyil dan Azmya memutuskan untuk makan di sebuah kedai yang menjual nasi bebek Madura. Sudah menjadi kebiasaan bagi Azmya, akan memesan nasi satu setengah porsi jika makan di sana. Azmya memang sangat menyukai nasi bebek itu.

“Kamu yakin, tidak mau memesan nasi dua porsi saja?”

“Kalau dua porsi terlalu banyak, Ars. Aku takut tidak habis. Nanti mubazir!”

“Setelah ini, Kamu akan kerja keras loh. Kamu butuh asupan lebih banyak dari biasanya.” Seketika Azmya menoleh, menatap Arsyil dengan dahi berkerut.

“Kerja keras?”

Arsyil menganggukkan kepalanya. “Iya. Apa Kamu lupa kalau malam ini, Kamu harus menggodaku?” bisik Arsyil. Wajah Azmya memerah, wanita itu menyikut perut sang suami. “Apa sih!” ketusnya. Arsyil terkekeh melihat reaksi malu-malu sang istri. Azmya sejak dulu memang begitu. Masih terekam jelas di ingatannya, saat pertama kali mencium Azmya, di tepi pantai, saat Arsyil mengajak wanita itu menikah.

Padahal Arsyil hanya mengecup bibir Azmya sekilas, tapi wanita itu langsung menundukkan wajahnya. Itulah sebabnya, Arsyil tak memercayai ucapan Irwan saat mengatakan kalau Azmya sudah tak lagi perawan. Saat itu, walaupun dirinya belum merenggut kegadisan sang istri, dirinya tetap memercayai Azmya. Gadis itu terlalu pemalu untuk melakukan hal seperti itu.

Hampir satu jam mereka menghabiskan waktu di kedai nasi bebek, sebelum akhirnya kembali melanjutkan perjalanan ke hotel.

Walaupun tidak memesan kamar termahal, tapi Arsyil memesan salah satu kamar termahal di hotel bintang empat itu. Kamar seluas 46m² itu, dilengkapi dengan ranjang berukuran queen, mini bar, televisi, sofa, separate dining area, serta kamar mandi yang dilengkapi bathub.

Arsyil baru saja membersihkan seluruh tubuhnya. Azmya yang tengah menonton tayangan di televisi, seketika menoleh saat pintu kamar mndi terbuka. Wajahnya kembali memanas. Pipi gadis itu bersemu, saat menatap Arsyil keluar dari kamar mandi dengan rambut basah, dan hanya menggunakan handuk yang melilit pinggangnya ke bawah. Azmya mematung. Padahal ini adalah kali kedua wanita itu melihat tubuh atletis Arsyil. Hanya saja, pagi tadi Azmya tak begitu memerhatikannya. Kini, wanita itu seolah sulit bernapas saat menatapnya pahatan indah sang pencipta itu.

“Sudah puas memandangiku?”

Azmya seketika salah tingkah, lalu mengalihkan pandangannya.

“Ayo buruan mandi! Aku ingin secepatnya digoda!” Tubuh Azmya meremang saat mendengar titah sang suami. Azmya mengangguk malu-malu. Wanita itu melangkah menuju lemari dan mengambil perlengkapan mandinya.

Setelah hampir tiga puluh menit, akhirnya Azmya keluar dari kamar mandi. Arsyil dengan pinggang yang masih terlilit handuk, masih berbaring di ranjang.

Namun, saat Azmya sudah melangkah mendekati ranjang. Pria itu seketika menegakkan tubuhnya. Matanya melebar saat menyaksikan sang istri dengan balutan busana yang sangat seksi. Berulangkali Arsyil meneguk liurnya. Jakun pria itu terlihat naik turun. Napasnya bahkan memburu cepat, saat Azmya semakin mendekat.

Tadinya Azmya ingin meliuk-liukkan tubuhnya, sebagai upaya dirinya menepati janji. Wanita itu bahkan sudah berselancar di internet mengenai gerakan-gerakan yang dapat menggoda suami. Tapi ternyata, Azmya tak membutuhkan hal itu.

Hanya dengan memakai gaun malam seksi, sang suami sudah bereaksi. Arsyil seketika turun dari ranjang. Dengan mata tak berkedip sedikitpun, pria itu melepas handuknya dan melangkahkan kakinya mendekati Azmya.

Tubuh Azmya mendadak kaku, saat sang suami perlahan mendekat tanpa sehelai benang menutupi tubuhnya. Bahkan sepertinya sang suami sudah sangat siap bertempur.

Kini Arsyil sudah berdiri persisi di hadapan sang istri, membelai leher hingga pundak Azmya yang terbuka. Bahkan kini, jemari dan mata Arsyil sudah tiba di kedua puncak dada Azmya yang terlihat cukup jelas, dari balik gaun menerawang berwarna merah itu. Warna yang terlihat sangat kontras dengan kulit putih menggelepak milik Azmya.

Azmya memilin sisi-sisi gaun transparan yang dikenakannya, saat jemari Arsyil mulai bermain-main di kedua puncak bukitnya. Azmya bahkan mulai menggigit bibir bawahnya, saat jemari pria itu mulai memilin buah ceri miliknya. Ekspresi Azmya terlihat begitu seksi di mata Arsyil. pria itu lalu mengecup bibir merah muda Azmya

Sudah tak lagi bisa menahan hasrat, Arsyil membawa Azmya dalam gendongannya. Seketika wanita itu melingkarkan lengannya ke leher Arsyil.

Arsyil meletakkan Azmya dengan lembut di atas ranjang. Pria itu lantas menatap lekat tubuh Azmya, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Seolah pria itu tengah menghapal setiap lekuk tubuh Azmya. Sedangkan Azmya yang merasa malu diperhatikan begitu lekat, seketika melemparkan pandangannya.

Puas memandangi lekuk tubuh Azmya, seketika Arsyil melebarkan kaki wanitanya, lalu mengambil posisi hingga kedua bagian sensitif sepasang suami-istri itu beradu.

Perlahan-lahan, Azmya yang sedari tadi merasa tegang, kini mulai menikmati permainan sang suami. Begitu pun Arsyil. Selain merasa nikmat, pria itu juga merasa sangat bahagia saat ini. Pelepasan demi pelepasan yang dialami sang istri membuatnya merasa menjadi pria paling jantan.

“Ars, ayo turun!”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status