Share

Istri Dadakan Tuan CEO
Istri Dadakan Tuan CEO
Author: Ira Riswana

BAB 1

“Najis, dasar playboy tukang selingkuh!"

Makian yang terlontar dari bibir Jennar mengejutkan pria yang tengah sibuk bercumbu mesra dengan teman wanitanya.

Belum sempat pria itu melihat jelas sosoknya, tapi Jennar langsung meraih gelas di meja dan menyiramkan isinya ke pria di hadapan. Hal tersebut sukses membuat sang pria melonjak dari sofa kelab malam langganannya dan langsung mengusap wajahnya yang basah dengan frustrasi.

“Kurang aj–” Baru saja si pria ingin memaki sang pelaku, ucapannya terhenti di tenggorokan. Dia terpaku pada sosok cantik yang berdiri di depan dengan ponsel di tangannya. “J-Jennar?!”

Manik Jennar terarah pada leher wanita yang berada di sebelah sang pria, penuh dengan bekas merah hasil percumbuan mereka. “Menjijikan!” ujar gadis itu dengan tangan mengepal, merasa emosinya semakin menggebu. “Bedebah kamu, Athala!” makinya. “Bisa-bisanya kamu berselingkuh seperti ini?!”

Karena keributan yang tercipta oleh Jennar, DJ menyadari ada yang salah dan langsung menghentikan musik. Hal itu bertepatan dengan suara Jennar yang meninggi, yang sukses mengalihkan perhatian semua orang pada dirinya.

"Itu Jennar 'kan, ya? Selebgram terkenal itu?" Salah satu pengunjung kelab tampak mengenalinya.

Seorang tamu wanita pun melirik sosok Athala yang setengah tubuhnya basah. Dia pun langsung tahu apa yang terjadi. “Gila, Jennar diselingkuhin sama cowoknya?”

Jennar, gadis dengan nama panjang Jennaira Lovata Araav, adalah sosok ternama di dunia entertainment Indonusa. Sebagai seorang model dan juga selebgram ternama, wajahnya sering kali terpasang di papan iklan jalanan selagi bersanding dengan barang dari merek-merek ternama.

Demikian, saat semua orang menyadari bahwa keributan di kelab itu melibatkan sosok ternama seperti Jennar, semua orang sigap mengeluarkan ponsel dan mulai merekam kejadian.

Sadar akan hal tersebut, Athala langsung berusaha menenangkan Jennar. “Baby, kamu tenang, ya! Ini nggak seperti yang kamu kira!”

“Jangan sentuh aku!” Jennar menepiskan tangan Athala, tahu jelas bahwa pria di hadapan berusaha menyelamatkan reputasinya.

"Kamu kira aku buta? Kalau aku buta pun, masih ada ratusan ribu orang yang melihat tindakan menjijikanmu!” Gadis itu menunjukkan layar ponselnya kepada Athala, membuat pria itu sadar bahwa lebih dari dua ratus ribu penggemar gadis tersebut telah menjadi saksi dan sibuk memaki tindakan hinanya.

Sontak, Athala terkejut. “Kamu sengaja merekamku?!” bentaknya dengan mata nyalang.

Senyuman sinis terpasang di wajah Jennar. Memang benar, sudah lama dia tahu sang kekasih berselingkuh, tapi dia harus menangkap perselingkuhan itu dengan tangannya sendiri dan memastikan semua orang tahu tentang betapa hinanya pria tersebut!

“Kenapa kalau ‘iya’? Berani berbuat, tapi takut mengakui?!” tantang Jennar.

“Matikan ponselmu!” geram Athala seraya menjulurkan tangan untuk merebut handphone dari tangan Jennar. Karena emosi yang juga menggebu, dia mencengkeram tangan gadis itu dengan kuat, membuat Jennar meringis kesakitan.

"Tidak!" Jennar berusaha melepaskan diri walau merasa sakit.

"Sialan!! Gue bilang kasih ke gue!"

Dengan paksa, Athala langsung merebut ponsel Jennar dan membantingnya dengan kencang ke lantai. Melihat layarnya masih menyala, pria itu tidak segan-segan menginjaknya hingga mati total.

Setelah yakin rekaman itu mati, Athala pun beralih kepada Jennar. Hanya dalam hitungan detik, wajah garang pria itu berubah manis dan memelas. "Sayang, ayo kita pulang ya. Aku jelaskan semuanya di rumah. Kamu jangan marah," pintanya.

Jennar tertawa sumbang dengan wajah mengernyit. "Lo punya gangguan kepribadian?" Gadis itu sepenuhnya menanggalkan panggilan manisnya terhadap sang kekasih. "Bisa-bisanya habis marah langsung bersikap manis," cibirnya. "Muak, tau nggak?"

"Ini cuma salah paham, Jennar! Cuma salah paham!!"

"Sudahlah, Athala. Kita sudah selesai!" jelas Jennar dengan penuh keyakinan. “Mulai hari ini, kita nggak ada hubungan lagi!”

"Setelah semua kegaduhan yang kamu ciptakan, kamu ingin kita selesai?? Wah ... " Athala menyugar rambutnya ke belakang. "Enak banget lo, ya?" imbuhnya dengan senyuman sinis, malas untuk berpura-pura lagi.

Menatap perubahan sikap Athala, Jennar tak elak merasa mual. "Kegaduhan?" gumamnya pelan sembari tersenyum getir. “Kalau bukan lo yang kegatelan, apa akan jadi gaduh?” Gadis itu menambahkan, “Dasar cowok murah.”

Athala yang mulai tersulut kembali emosinya lantas menarik tangan Jennar secara kasar. "Jangan banyak tingkah, kita urus ini di luar!"

"Lepasin gue!"

PLAK!

Suara tamparan kencang bergema di kelab tersebut, membuat semua orang terkesiap.

Athala yang wajahnya memerah akibat tamparan Jennar, langsung menatap gadis itu dengan pandangan mengerikan. “Lo nampar gue?” Pria itu bertanya dengan nada berbahaya. Kehilangan kendali atas emosinya, pria itu langsung mengangkat tangannya. “Dasar cewek sialan!”

Jennar membeku, memperhatikan tangan pria itu menghampiri wajahnya. Dia pun menutup mata.

“Argh!"

Suara lenguhan kesakitan itu membuat Jennar–yang tidak merasakan apa-apa–sontak membuka matanya lagi.

Dia mengangkat pandangan, menatap punggung bidang seorang pria berbalut kemeja hitam tengah berada di hadapan. Tangan kekar pria dengan lengan baju terlipat sampai ke siku tersebut tampak mencengkeram pergelangan tangan Athala, meremasnya kuat sampai membuat mantan kekasih Jennar itu meringis kesakitan.

Tanpa Jennar lihat wajahnya, telinga gadis itu tergelitik kala mendengar suara dalam pria tersebut berujar, "Apa yang kamu kira sedang kamu lakukan?"

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ira Riswana
selalu tinggalkan jejak, ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status