Istri Dadakan Tuan CEO

Istri Dadakan Tuan CEO

Oleh:  Ira Riswana  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.8
15 Peringkat
15Bab
7.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Spin Off : Mendadak Dinikahi CEO Tampan. Akibat sebuah insiden, Jennaira, mau tidak mau harus menerima perjodohan yang sudah di atur oleh keluarganya. Pekerjaan Jennar sebagai seorang selebriti, membuat pernikahannya harus dirahasiakan dari publik- terlebih calon suaminya merupakan pengusaha kaya raya, yang begitu di segani. Jika kabar pernikahan dadakannya sampai tersebar, maka karir yang sudah di bangun nya dengan susah payah itu akan hancur. Apa yang akan Jennar lakukan dengan pernikahannya? *** Baca juga buku Mendadak Dinikahi CEO Tampan.

Lihat lebih banyak
Istri Dadakan Tuan CEO Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Syuhada Punk
lanjut mommy
2024-02-23 01:51:54
0
user avatar
Princes lia Efendi
lanjut dong cerita nya bagus sama seperti cerita yang pertama
2023-10-06 00:15:38
0
user avatar
Dessy Efendi
lanjut dong cerita nya kenapa cuma sedikit
2023-10-04 08:09:02
0
user avatar
Sindi Sandora
sukaaaa ceritanya
2023-08-13 16:46:48
0
user avatar
Aiiu Perwita
gk niat d lanjut ini mahh…trllu lama update nyaa
2023-07-27 09:43:30
0
user avatar
Aiiu Perwita
kpn d lanjut sihh thor lama bgt dahhh…
2023-07-16 09:21:29
0
user avatar
Dyah Astri Andriyani
masih lama ya.. tamatnya, ntar aja saya baca ya thor nunggu tamat, biar bisa naca marathon...semangat othor............
2023-06-30 15:43:03
0
default avatar
Gina Triana
Good novel
2023-06-03 00:48:03
0
default avatar
rhestirifqiyahzahra
mbak....ayo sambung lg ceritanya...
2023-05-25 04:35:35
0
user avatar
Sipaah Paah
semangat up nya bunda
2023-05-10 20:44:57
0
user avatar
Sipaah Paah
yang semangat bunda
2023-04-18 21:44:44
0
user avatar
Naomi Rahayu Sunar
asalamualaikum kak,gmn kbrnya? semangat trus ya update nya walaupun bahasanya dah beda sama buku yg satu, ciayoooo pokoknya
2023-04-12 23:09:33
0
user avatar
Sinta Nur afifa
Sukses kaka, semangat nulisnyaa, hehehe
2023-04-07 23:58:37
3
user avatar
Ira Riswana
Yang nunggu buku kedua mommy, gak mau tau pokoknya harus komen yang banyak, hihi
2023-04-05 15:27:20
4
user avatar
inginsprti#Qiayana
lanjut mommy gisa,,,... mana lanjutnya,,, semoga adek R ada adek lgi ya,,... biar sekali dn menantu nya Gombak,,... ada bby bru, ada ccu bru,,......
2024-03-25 18:16:53
0
15 Bab
BAB 1
“Najis, dasar playboy tukang selingkuh!"Makian yang terlontar dari bibir Jennar mengejutkan pria yang tengah sibuk bercumbu mesra dengan teman wanitanya.Belum sempat pria itu melihat jelas sosoknya, tapi Jennar langsung meraih gelas di meja dan menyiramkan isinya ke pria di hadapan. Hal tersebut sukses membuat sang pria melonjak dari sofa kelab malam langganannya dan langsung mengusap wajahnya yang basah dengan frustrasi.“Kurang aj–” Baru saja si pria ingin memaki sang pelaku, ucapannya terhenti di tenggorokan. Dia terpaku pada sosok cantik yang berdiri di depan dengan ponsel di tangannya. “J-Jennar?!”Manik Jennar terarah pada leher wanita yang berada di sebelah sang pria, penuh dengan bekas merah hasil percumbuan mereka. “Menjijikan!” ujar gadis itu dengan tangan mengepal, merasa emosinya semakin menggebu. “Bedebah kamu, Athala!” makinya. “Bisa-bisanya kamu berselingkuh seperti ini?!”Karena keributan yang tercipta oleh Jennar, DJ menyadari ada yang salah dan langsung menghentika
Baca selengkapnya
BAB 2
"Apa yang kamu kira sedang kamu lakukan?" Suara bariton milik pria asing itu membuat seisi kelab menjadi hening, bahkan DJ yang tadi hanya terbengong mulai turun dari panggungnya untuk memanggil pihak keamanan.Jennar masih membeku di tempatnya. Dia menatap lekat tubuh tegap menjulang tinggi yang telah menyelamatkan wajahnya dari tamparan Athala tadi. Meski tubuh itu sekarang membelakanginya, namun aura pria itu begitu kuat.“Lepasin gue!” Athala berteriak sembari berusaha menarik lepas tangannya dari cengkeraman pria bermanik zamrud tersebut. Begitu berhasil dan ingin melawan pria asing itu, pandangannya bertemu dengan wajah sang pria, sekejap membuat tubuhnya membeku. “K-kamu ….”Melihat Athala mengenal pria tersebut, Jennar menggeser tubuhnya sedikit untuk melihat pria yang telah membantunya.Detik itu juga, Jennar terkejut. Manik zamrud mempesona yang dilengkapi dengan rahang tegas dan tatapan mengintimidasi itu mampu memukau siapa saja. Akan tetapi, ekspresi dingin yang terpasan
Baca selengkapnya
BAB 3
“Bekerjalah untukku.”Mendengar ucapan pria tersebut, dahi Jennar berkerut. "Bekerja untukmu?" Dia merasa sedikit bingung."Ya," jawab pria itu singkat. “Perusahaanku memerlukanmu.”Jennar menghela nafas, perasaannya diserang rasa aneh yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Hal itu membingungkan sekaligus menyinggungnya. Pria di hadapan sedang memintanya untuk bekerja sama dengan perusahaannya?! Dia lebih mementingkan itu dibandingkan makan siang bersamanya?!"Oke. Sebaiknya kita bicarakan ini saat makan siang besok," ucap Jennar, sengaja memaksa pria itu agar menerima ajakan makan siangnya. Kalau ditolak, sebagai selebgram terkenal, malu berat sih!"Tapi—""Besok," tegas Jennar sembari menyisir rambutnya ke belakang. "Hari ini, aku lelah. Tidakkah kamu ingat apa yang baru saja terjadi?" tanyanya. "Aku baru saja dikhianati, apa kamu begitu tega membahas kerja sama dengan seseorang yang sedang patah hati?"Sejenak sepasang mata zamrud itu menatap Jennar lekat. Akhirnya, pria itu pu
Baca selengkapnya
BAB 4
“Aku kira kamu tidak akan datang.”Suara dalam dari pria yang tengah terduduk di kursi restoran ruang VIP selagi menatap ke arahnya membuat Jennar mendengus kesal. Meski dalam mode kesal, Jennar memutuskan untuk mengubah caranya berbicara agar lebih formal. “Saya tidak pernah ingkar janji, Pak Dean” ujarnya, sengaja memberi penekanan khusus terhadap nama pria di hadapan. Tanpa Jennar sadari, sudut bibir pria itu terangkat, membentuk sebuah senyuman saat melihat dirinya menumpahkan emosi selagi memotong daging di atas piring dengan begitu barbar. Pancaran mata pria bernetra zamrud itu menunjukkan rasa terhibur kala pandangannya mendarat pada bibir Jennar yang merengut menggemaskan.Dengan tatapan lekat pada setiap gerakan gadis itu, Dean berujar, “Mengenai tawaran saya kemarin–”“Anda bisa membicarakannya dengan agensi saya.” Jennar tersenyum, dalam hatinya bersorak penuh kemenangan. ‘Rasain!’ makinya. ‘Sudah ganti waktu seenak jidat, masih mau dapatin kerja sama? Enak aja!’ Jennar t
Baca selengkapnya
BAB 5
“Urgh ….”Lenguhan kesakitan itu terlontar dari bibir Jennar seiring kesadarannya kembali. Pening yang menyelimuti kepalanya membuat gadis itu mengernyitkan wajah kala dirinya membuka mata dan melihat pemandangan sekeliling.Sadar bahwa dirinya tidak mengenali ruangan tempatnya berada, Jennar melonjak duduk di tempat tidur. “I-ini di mana?” Saat matanya menyapu seisi ruangan, dia yakin akan satu hal. “Ini bukan kamar gue!”Saat Jennar sedang berusaha menenangkan dirinya sendiri dengan bangkit dari tempat tidur, dia berakhir dibuat panik ketika menyadari tidak ada sehelai kain pun yang membalut tubuhnya.“Loh, baju gue–?!” Belum sempat dia selesaikan ucapannya, mata Jennar berakhir membulat kala dirinya menangkap keberadaan sesosok pria yang tengah terbaring di sampingnya. “AAAAAAAAAA!!” Dia melilit tubuhnya dengan selimut dan menggunakan tangan kanannya untuk memukul-mukul pria tersebut. “Baj*ngan mesum!”“Ugh!” Pukulan keras Jennar pada kepala pria asing itu membuat sang pria terbang
Baca selengkapnya
BAB 6
“Kamu kenapa, Sayang? Lesu banget."Suara wanita paruh baya yang tengah duduk di sampingnya, menyadarkan Jennar dari lamunannya.Gadis itu menoleh pada sang ibu sambil mengulum senyum tipis. "Nggak apa-apa, Mi. Aku hanya sedikit lelah saja,” kilah Jennar.Kemarin, setelah terbangun di ruangan yang sama, Jennar dan Dean langsung menemui manajemen hotel untuk memeriksa rekaman CCTV hotel. Namun, pihak hotel menyatakan CCTV mengalami kerusakan di malam tersebut dan berakhir tidak memiliki rekaman apa pun.Walaupun Jennar merasa tenang lantaran tidak ada bukti yang bisa mengganggu reputasinya, tapi Dean berpikiran sebaliknya. Seseorang telah menjebak mereka dan menempatkan mereka bersama dalam kondisi tidak senonoh, sesuatu jelas akan terjadi.‘Dia bilang akan menemukan pelakunya, tapi sampai sekarang masih belum ada kabar,’ batin Jennar sembari menggigit bibirnya.Memang Dean menyatakan agar gadis itu duduk manis dan tidak berulah, bahkan menyuruhnya untuk melupakan masalah itu karena di
Baca selengkapnya
BAB 7
“Kenapa kalian diam saja?"Jennar masih terdiam kaku, sambil menatap horor foto-foto intimnya bersama Dean. Dia berusaha keras untuk memproses semuanya. ‘Kenapa bisa begini? Siapa orang gila yang berani-beraninya jebak kita kayak gini?!’Selain beragam pertanyaan yang memenuhi kepalanya, Jennar juga dikuasai oleh rasa cemas dan panik. ‘Kalau sampai foto-foto itu bocor ke publik, mampus beneran gue!?’Jennar dapat membayangkan bagaimana namanya muncul di setiap acara gosip, 'Jennaira terlibat cinta satu malam dengan CEO!'Jennar menggeleng pelan, 'Nggak! Nggak! Semua itu nggak boleh terjadi!!' batin Jennar yang kembali tersadar dari lamunannya. Dia pun melemparkan tatapan kepada Dean, mengisyaratkan, ‘Ngomong sesuatu dong!’Akan tetapi, pria itu sepertinya sibuk dengan pertimbangannya sendiri.Gadis itu tiba-tiba saja berdiri, hingga mengalihkan perhatian semua orang. "Jennar nggak setuju!! Jennar nggak mau nikah sama Dean!" tolaknya dengan tegas. Namun, setelahnya Jennar panik, terut
Baca selengkapnya
BAB 8
*Beberapa hari yang lalu* “Nggak! Pokoknya aku nggak akan nikah sama kamu!”Dean menegapkan tubuhnya dan memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celana. “Kenapa?” tanyanya kemudian. “Aku tidak merasa ada yang dirugikan dengan pernikahan ini,” ujarnya.Jennar melebarkan kedua matanya dengan rahang yang mengetat keras begitu mendengar pernyataan Dean. Sesaat kemudian, dia berkata, “Dengar ya, Tuan Deankara Ganendra yang terhormat. Saya punya banyak alasan kenapa pernikahan itu tidak boleh sampai terjadi!” Jari telunjuk Jennar terangkat, mengisyaratkan angka ‘satu’.“Pertama, pernikahan kita bisa menjadi skandal, apalagi kalau sampai foto-foto itu tersebar ke media massa! Dan tebak siapa yang paling dirugikan dalam hal ini? Ya, tentu saja saya!" seru Jennar sedikit berteriak. "Kedua, popularitas saya pun akan semakin turun karena tidak lagi lajang!" imbuhnya. "Bagian paling buruknya adalah, semua brand yang bekerja sama dengan saya akan mencabut kontak mereka. Saya harus membayar g
Baca selengkapnya
BAB 9
"Apa yang sedang kamu lamunkan?" Suara bariton Dean yang tiba-tiba terdengar, berhasil menyadarkan Jennar dari lamunannya. Dengan raut wajahnya yang berubah cemberut, Jennar melirik sinis ke arah Dean. “Menurutmu?” balasnya ketus. “Saya nggak punya kemampuan untuk membaca pikiranmu, Jennar,” jawab Dean, tanpa melepas sedikit pun ‘topeng’ senyumannya yang ramah itu dari wajah tampannya. Di sisi lain, Jennar tampak semakin mendengus kesal. “Kamu emang nggak kepikiran dengan syarat yang dikasih orang tua kita?!” tukasnya jengkel. Dean tidak menjawab. Pria itu hanya melirik sesaat, sebelum akhirnya kembali menyapa para tamu yang mulai menghampiri mereka lagi. Dengan sedikit memiringkan tubuhnya dan mendekati daun telinga Jennar, Dean berbisik sepelan mungkin. “Senyum,” bisiknya. “Masalah lain, pikirkan nanti.” Mendengar ucapan Dean yang terdengar seperti sebuah perintah, diam-diam Jennar menghembuskan napasnya kasar, sebelum akhirnya menunjukkan sikap profesionalnya dengan mengulas se
Baca selengkapnya
BAB 10
“Deankara Ganendra!” Teriakan itu bergema nyaring di dalam ruang tidur mewah bernuansa modern. “Ini semua gara-gara kamu!” imbuh gadis bertubuh molek sembari menuding pria yang belum lama baru saja secara sah menyandang gelar sebagai suaminya. Sekarang, Jennar dan Dean berada di dalam ruang tidur dengan wajah kesulitan. Yang lebih parah, ruang tidur itu adalah ruang tidur yang berada di kediaman orang tua Dean! “Lain kali kalau ngomong tuh dipikir dulu!” bentak Jennar lagi membuat pelipis Dean berkedut. “Kalau bukan karena kamu seenaknya ngomong sama Bima tentang malam pertama, kamu kira kita akan terjebak di sini?!” Satu jam sebelumnya... “Berhubung ini malam pertama, nggak baik juga kalau kalian langsung pergi. Malam ini kalian nginep di sini saja, ya...” Dengan senyuman cerahnya, Ibunda Dean melayangkan tatapan penuh harap pada putra dan menantunya itu. Mendengar omongan Dean kepada Bima tadi, dia menjadi semakin semangat memastikan semuanya berjalan lancar untuk kedua pengantin
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status