Share

BAB 12

“Bagaimana rasanya jadi pengantin baru?”

Jennar merasa jengah dengan sikap Bima yang terus memberikan banyak pertanyaan padanya. Ditambah lagi dengan Dean yang tidak putus memandang Bima, seakan-akan memang sedang menantangnya.

“Begitulah…” Jennar yang menyadari bahwa atmosfer di dalam ruangan terasa tidak enak, dia berusaha untuk menjawab secukupnya saja.

Ayah Dean yang tampaknya paling bisa membaca situasi, berdeham dengan cukup keras. “Bagaimana dengan proyek kerja sama kalian?”

Bima menganggukkan kepalanya, dan berujar dengan santai. “Semuanya masih dalam tahap perencanaan. Belum ada kata sepakat. Benar begitu, sepupu?” ujarnya sambil menatap Dean.

“Belum sepakat?” Ayah Dean mengerutkan dahinya. “Bukannya kalian sudah membahas proyek ini dari tiga bulan yang lalu?”

Bima menaikkan bahunya. “Ada beberapa hal yang belum ada titik temunya. Pembahasan selama ini, lebih banyak menguntungkan Dean ketimbang saya, om.”

Jennar sampai bergidik karena atmosfer di dalam ruangan yang terasa men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status