Share

Bab 103

"Mbak belum pernah ke mall ini," ucap Anita setibanya mereka di lobby utama. Ia mengamati sekitar dengan dua bola matanya sambil membawa Nata dalam gendongan.

"Masak belum pernah, Mbak? Secara bapak duitnya banyak."

"Bukan perkara duit, Sa. Tapi memang ngga ada waktunya kesini. Kalau sendirian juga Mbak ngga mungkin bisa pergi. Mana berani."

"Mbak ngga ngajak aku sih," seloroh Nisa. Ia tertawa setelahnya.

"Ya mana kepikiran, Sa. Kamu di sana, Mbak disini."

"Iya juga sih. Ya sudah, yuk jalan lagi." Nisa menggandeng tangan Anita menuju ke area mall.

Mata Anita mengitari sekitar, betapa selama beberapa bulan ini ia hanya menghabiskan waktu di rumah saja tanpa sedikitpun berpikir untuk berjalan-jalan menikmati udara luar. Ia hanya pergi ketika akan mengunjungi Naila atau ke tempat bulik. Selebihnya, Anita hanya di rumah menunggu sang suami pulang kerja.

"Kemana, Sa?" tanyq Anita saat Nisa menggandengnya menuju eskalator.

"Cari makanan, Mbak."

"Tadi di rumah ditawari makan ngga mau."

"Bed
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status