Share

Bab 102

"Halo," panggil suara di ujung panggilan. Suara bariton dari lelaki yang saat ini membuat hati Anita kebat-kebit.

"Sayang?"

Anita terdiam. Ia masih belum ingin menjawab panggilan dari sang suami.

"Sayang masih di situ kan?" ucap Hamid lagi. Ia melihat ponselnya yang masih menampakkan layar panggilan.

"Sayang aku minta maaf," kata Hamid lagi. Ia tahu pasti sang istri merasa aneh dengan sikapnya tadi pagi. Ditambah dengan penolakannya atas permintaan Anita.

"Emm ... I-iya, Mas." Anita menjawab dengan ragu-ragu.

"Aku minta maaf ya, tadi aku buru-buru berangkat soalnya ada masalah yang harus Mas selesaikan." Hamid menurunkan nada suaranya. Ia paham dengan perasaan seseorang yang kini mulai memenuhi relung hatinya.

"Aku yang harusnya minta maaf. Aku terlalu banyak permintaan pada Mas."

"Enggak, ngga apa-apa. Oh Iya, Mas cuma mau kasih tau kalau Mas nyuruh Sindy cari pembantu buat kamu."

"Pembantu? Mas aku bisa kerjain semuanya sendiri."

"Ngga apa-apa. Biar dia bantu kamu beres-beres sekal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status