Share

Ilmu Baru dari Ibu

“Gue disuruh ke sini kalau dibutuhin doang,” protes Gina. Semalaman ia menginap di kamar Nayya.

“Kan dari dulu lo suka nginep di tempat gue.”

“Dulu sama sekarang itu beda, Nay. Inget, lo udah punya laki.”

“Makanya itu, karena enggak ada laki gue. Jadi gue bisa ajak lo tidur di mari. Kapan lagi, ya, kan?”

“Bisa aja lo.”

Ruangan satu-satunya di lantai atas itu sedikit terasa asing bagi Gina. Ia masih ingat betul, terakhir kali menginap warna dindingnya bukan abu-abu. Melainkan merah muda cerah.

“Tau nggak, tiap kali gue masuk ke kamar lo sekarang rasanya beda. Buluk banget, warna temboknya, masa abu-abu?” Gina berkomentar. Memperhatikan dinding-dinding yang mengelilinginya.

“Terus gue harus gimana? Kata bokap, laki-laki itu jarang yang suka sama warna pink. Lo tau sendiri, kamar ini bukan cuma punya gue sekarang.” Nayya sedang melipat selimut yang dipakainya bersama Gina semalam. Ia menguap panjang. Kebetulan cuara hari ini cukup mendung. Nikmat sekali untuk lanjut tidur.

Gina menga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status