Share

Pembahasan Serius

"Gimana, kamu siap kan, ta'aruf sama beliau?" Nayya sudah tak lagi bertanya Dije mau atau tidak, melainkan bertanya tentang kesiapan. "Oh, iya, kamu mau istikharah dulu. Aku lupa. Maaf-maaf."

"Masya Allah Ustazah, jantung saya tiba-tiba berdegup sangat cepat." Dije memegangi dadanya.

"Wah, beneran?"

"Siapa wanita yang tidak mau disandingkan dengan seorang tampan dan ahli ilmu seperti Ustaz Furqon?"

"Alhamdulillah kalau begitu. Biar nanti aku sampaikan ke Mas Rafan."

Dije memegangi kedua pipi. Ia masih tak percaya sama apa yang sedang terjadi. Benarkah ia akan segera ta'aruf sama seorang Ustaz. Tiba-tiba Dije merasa insecure.

"Ust, jujur saya minder. Ilmu saya masih begitu dangkal. Apa pantas kiranya mendampingi Ustaz Furqon kelak?" ujar Dije tampak ragu.

"Kamu berdoa sama Allah. Minta petunjuk. Nggak mungkin Allah nggak ngabulin, kan?"

Dije mengangguk mantap. "Saya yakin seyakin-yakinnya sama kuasa Allah. Tapi ini Ustaz Furqon."

"Ssst ... kalau masih ada tapinya berarti kamu engga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status