Perjalanan Waktu Nona Pewaris

Perjalanan Waktu Nona Pewaris

By:  Matahariku  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9.7
31 ratings
597Chapters
29.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Di kehidupan sebelumnya, Winda Atmaja secara buta percaya pada seorang bedebah. Hanya sebelum meninggal barulah dia tahu bahwa kaisar bisnis yang ditakuti semua orang, Hengky Pranoto, begitu mencintainya.Mendapatkan kesempatan kembali ke masa lalu, Winda bersumpah tidak akan mengulangi kesalahan dan akan menjatuhkan para pengkhianat dengan tangannya sendiri! Tidak hanya itu, dia akan pastikan untuk mendapatkan hati Hengky di kehidupan ini!Apa gunanya menjadi ratu entertainment atau pianis ternama? Semua itu tidak sebanding dengan dewa bisnis yang berbisik di telinganya dan memanggilnya, "Nyonya Pranoto, seharusnya kamu fokus padaku."

View More
Perjalanan Waktu Nona Pewaris Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Dety Setiawati 6978342 Radita Marfianti
ceritanya ko gantung sih? ada lanjutannya apa ga ini?
2024-01-28 19:05:54
0
user avatar
Sekiatur Risqi
bagus banget ukh.. baru baca beberapa bab udah bikin penasaran
2024-01-11 07:20:27
0
user avatar
Silika
masih berharap ceritanya dilanjut...
2023-12-18 18:55:24
0
default avatar
Sumantri Lidia
Suka sama ceritanya, menarik
2023-11-27 09:47:17
0
default avatar
Dety Setiawati 6978342 Radita Marfianti
cukup seru ceritanya meski belum tahu endingnya
2023-11-20 03:55:29
0
user avatar
Hilde
Ceritanya terlalu bertele-tele macam sinetron lunanya dibiarkan trs berbuat jahat aneh,yg peran utama luna atau winda nie
2023-11-18 21:24:26
0
user avatar
Silika
ditunggu up.nya...
2023-10-26 16:24:02
0
user avatar
Sisilia Chin
lama bgt ya updatenya lg.padahal udh tunggu2...
2023-10-10 15:18:07
1
user avatar
Silika
masih setia menunggu kelanjutan ceritanya.,..ditunggu up.nya kak..
2023-10-04 17:13:54
0
user avatar
Deni Andriyanti
ceritanya sangat bagus sampai menguras emosi
2023-09-28 07:52:10
0
user avatar
Silika
ditunggu lanjutan ceritanya kak...
2023-09-19 17:35:53
0
user avatar
Silika
ceritanya seru... selalu ditunggu2...
2023-09-17 22:39:09
0
user avatar
Ermi Wijayanti
bagus cerita nya
2023-09-03 10:52:10
0
default avatar
Liza Brong
Akhirnya yang ditunggu tunggu terima kasih kk sudah di lanjutin
2023-08-17 19:09:04
1
user avatar
Al-One1
akhirnya sambung juga.........
2023-08-16 22:47:28
1
  • 1
  • 2
  • 3
597 Chapters
Bab 1
Di sebuah gudang terbengkalai yang terletak di pinggiran kota ….Winda yang sedang meringkuk di lantai hampir saja kehilangan kesadarannya karena rasa sakit yang dia rasakan akibat kesepuluh kuku jarinya dicabut dan terus meneteskan darah tanpa henti. Sementara itu, Luna hanya tersenyum seperti orang gila sambil memegang sebuah tang di tangan kanannya.“Gimana, Winda? Sakit?” ucap Luna tertawa sambil menginjak jari Winda, “Sudah lama aku mau nyiksa kamu! Kalau bukan karena ada Hengky yang selama ini jagain kamu, kamu pikir kamu bisa hidup sampai detik ini? Sayangnya kamu sendiri yang bodoh mau saja bercerai sama Hengky cuma demi Jefri! Hahaha …. jadi ini bukan salahku!”Luna merasa cemburu seketika mengungkit nama Hengky dan langsung menendang perut Winda untuk melampiaskan emosinya. Alhasil, Winda yang kesakitan sampai tubuhnya mengejang pun langsung memuntahkan darah segar dari mulutnya dalam jumlah yang cukup banyak.“Luna … kenapa? Kenapa?!” jerit Winda dengan mata memerah.Dalam h
Read more
Bab 2
Winda duduk di tepi ranjang memijat kakinya sambil menghela napas yang cukup panjang. Waktu di mana dia terlahir kembali sungguh memalukan. Bisa-bisanya dia kembali ke momen ketika hubungannya dengan Hengky sedang sangat canggung. Melihat Hengky yang hendak menandatangani surat perceraian mereka tanpa rasa ragu sedikit pun membuat Yuna merasa perjalanannya dalam memperbaiki hubungan ini akan sangat memakan waktu.Keesokan harinya, Hengky yang baru saja bangun dan berjalan melewati kamar tidur utama terkejut ketika mendapat di dalam tidak ada orang. Seketika itu dia pun tersenyum sinis. Apakah lagi-lagi Winda pergi menemui Jefri?“Pak Hengky, sarapannya sudah …,” ujar pelayan rumah yang melihat majikannya baru saja turun.“Aku nggak makan,” jawab Hengky ketus sembari berjalan ke arah pintu depan.“Hari ini Bu Winda yang bikin sarapan.”Sontak langkah Hengky terhenti dan dia pun menatap pelayannya kebingungan.“Tadi Bu Winda sudah bikinin sarapan dari jam enam pagi. Pak Hengky yakin ngga
Read more
Bab 3
“Dasar anak nggak tahu tata krama! Luna, kasih fotonya ke Winda. Coba kita lihat masih bisa alasan apa lagi dia kali ini!” seru James.Luna bertingkah seolah dengan berat hati mengeluarkan ponselnya, tapi dalam hati sebenarnya dia merasa sangat senang. Dia sudah mempersiapkan semua ini dari awal, makanya dia berani berbicara seperti tadi di depan ayahnya. Dengan adanya foto sebagai bukti konkrit, dia mau lihat sejauh mana Winda bisa membela diri.Seraya membuka foto yang telah dia siapkan, Luna memberikan ponselnya kepada Winda, “Kemarin aku dapat foto ini nggak lama setelah kau pergi. Kakak nggak benar-benar tidur sama Jefri, ‘kan?”Winda meraih ponsel tersebut, memperbesar fotonya agar bisa terlihat lebih kelas dan tersenyum menyeringai.“Cewek yang ada di foto ini bukan aku!” kata Winda, lalu dia menyerahkan ponselnya ke sang ayah dan berkata, “Pa, masa Papa bahkan nggak bisa ngenalin anak sendiri?”Dibandingkan putri sulungnya yang binal dan suka membangkang, James lebih percaya k
Read more
Bab 4
Entah karena alasan apa tiba-tiba saja Winda merasa ada sesuatu yang aneh, dia pun menatap perut Clara dengan penuh rasa curiga dan bertanya, “Sudah tiga bulan lebih tapi perutnya masih nggak kelihatan kayak lagi hamil. Apa anaknya nggak apa-apa?”Mendengar itu, Clara langsung panik dan tidak berani menatap Winda. Dia hanya mencengkeram tangan James dan berkata lirih, “James, aku ngerasa nggak enak badan. Aku mau istirahat sebentar di kamar.”Meskipun James sendiri masih curiga dan tidak senang dengan apa yang Luna lakukan, untuk sementara waktu dia mengesampingkan semua itu demi anak yang ada di dalam perut Clara sekarang.“Luna, bawa mama kamu ke kamar untuk istirahat. Terus telepon dokter minta dia untuk datang sekarang juga,” perintah James.“Papa kenapa malah membela Luna?” tanya Winda.“Kalau bukan gara-gara kamu sendiri yang bikin kesalahan dari awal, masalahnya nggak bakal jadi separah ini.”“Oh, bahkan Luna mau ngejebak aku pun masih tetap aku yang salah?”“Mama tiri kamu sek
Read more
Bab 5
Ditatap seperti itu oleh Winda membuat Luna merinding dan merasa tidak aman seolah Winda mengetahui sesuatu. Bahkan Luna sampai berpikir untuk mencegah ibunya diantar ke ruang ganti oleh Winda.Aula ini memiliki dua lantai. Kamar rias dan ruang istirahat berada di lantai atas yang bisa diakses dengan menaiki tangga spiral. Dari lantai atas Winda memantau acara yang berlangsung di bawah. Dia merasa sedikit kecewa karena tidak menemukan Hengky di antara para tamu. Sepertinya Hengky tidak akan datang untuk hari ini. Akan tetapi ….Dari sudut matanya Winda bisa melihat Clara. Meski dari luar sekilas masih terlihat tenang, ekspresi di wajah Clara menunjukkan sebaliknya. Meski begitu, Winda tidak begitu peduli dan hanya fokus mengantar Clara ke ruang istirahat.Guna mempermudah mereka dalam menjaga Clara yang sedang hamil, keluarga Atmaja membawa kedua pelayan mereka di rumah kemari. Seketika melihat Winda dan Clara masuk, mereka pu langsung membawakan pakaian ganti untuknya.“Aku sudah sel
Read more
Bab 6
“Dengar-dengar si Winda ini memang kurang bagus kelakuannya. Sebelumnya dia banyak bertingkah cuma demi seorang cowok. James sampai kecewa banget sama Winda, makanya James punya anak baru. Pesta ulang tahun ini juga sebenarnya buat membekali anak tirinya.”“Ckckck, ternyata si Winda orangnya kayak begitu. Pantas saja dia tega nyakitin mama tirinya. Mungkin Pak James dari awal sudah tahu kelakuan anaknya begitu, makanya dia cari anak baru.”Kritikan demi kritikan terus masuk ke telinga Winda, tapi Winda tidak menunjukkan ekspresi apa pun di wajahnya. Di mata orang lain terlihat seperti dia pasrah menerima semua kritikan itu. Alhasil, Luna pun merasa bangga pada dirinya sendiri merasa telah menang dari Winda. Mulai malam ini, hanya akan ada satu anak perempuan, yaitu Luna! Reputasi Winda akan hancur dan tidak dianggap lagi oleh keluarganya.“Kakak sungguh mengecewakan. Kenapa Kakak sekejam itu?” tanya Luna sambil menaruh tangan di depan mulut untuk menutupi senyum liciknya.“Kejam?” Wind
Read more
Bab 7
Di titik ini James tidak tahu lagi dia harus marah karena telah dibohongi atau harus marah karena dikecewakan. Betapa syoknya dia menyadari selama ini dirinya telah dibohongi oleh Clara!“Gimana kamu mau menjelaskan semua ini?” seru James meminta jawaban seraya melemparkan laporan itu ke wajah Clara.“James, dengar dulu penjelasanku. Ini nggak seperti yang kamu pikirin …,” tutur Clara sambil menarik-narik celana suaminya.“Pa, pasti Kakak yang nyogok Dokter Joe buat bilang begitu! Masa Papa lupa? Kan Papa pernah mememani Mama ke rumah sakit. Dokter Joe sendiri yang periksa. Waktu itu jelas banget Dokter Joe bilang Mama hamil,” ujar Luna.“Aku mengaku waktu itu aku terima uang suap dari Bu Clara untuk bikin laporan kehamilan palsu. Kalau bukan berkat Winda yang menyadarkanku, mungkin aku bakal terus berbohong,” kata Joe seraya mengambil sebuah kartu dari saku dan menyerahkannya ke Luna, “Ini uangnya, aku kembalikan ke kalian.”“Dokter Joe, kita jadi orang harus jujur! Sejak kapan aku pe
Read more
Bab 8
“Kurang ajar, ngomong apa kamu?”Dengan ganasnya Clara menyambar pelayan itu, tapi James berhasil menahan Clara tepat waktu dan menampar wajahnya.“Masih nggak cukup kamu mempermalukan diri sendiri?!” bentak James, “Dari dulu aku selalu memperlakukan kalian berdua dengan baik, tapi kalian malah berbuat kayak begini. Kalian benar-benar bikin aku kecewa! Besok kalian berdua angkat kaki dari rumahku!”Kenapa malah jadi begini? Berdasarkan rencana yang sudah dibuat oleh Clara dan Luna, yang seharusnya diusir dari rumah adalah Winda. Kenapa sekarang malah jadi mereka berdua yang diusir? Tidak … Luna tidak akan bisa bertahan hidup tanpa identitasnya sebagai putri keluarga Atmaja!“Pa! Aku salah! Tolong jangan usir aku dari rumah!” pinta Luna sambil sembah sujud di hadapan James, “Aku sama Mama selalu hidup susah. Dari kecil aku nggak pernah ngerasain punya papa. Tolong jangan usir aku!”Clara pun ikut bersujud di depan James sambil menarik-narik tangannya, “James, aku ngaku salah. Aku nggak
Read more
Bab 9
Pantulan cahaya di bola mata Winda membuatnya terlihat begitu lugu dan tak bersalah. Alhasil, Hengky tidak tega untuk memarahinya, dan hanya melepaskan Winda dari tangannya.“Kamu yang suruh pelayan buat ngomong kamu nggak enak badan? Mau kamu apa mancing aku masuk ke kamar mandi?”“Kalau aku nggak ngomong begitu, memangnya kamu bakal masuk ke dalam? Aku cuma mau kamu, itu saja.”Winda mengulurkan tangannya bermaksud memeluk pinggang Hengky, tapi Hengky langsung mundur secara mendadak dan tidak memberikan kesempatan bagi Winda untuk menyentuhnya.“Kalau kamu sudah nggak apa-apa, aku keluar dulu.”“Tunggu! Sayang, kakiku keseleo,” kata Winda seraya meluruskan kaki kanannya yang ramping itu ke Hengky.Hengky menggenggam pergelangan kaki Winda dan membalikkan badannya.“Sayang … sakit …,” ujar Winda memelas manja dan senyumannya yang menggoda.Hengky mengalihkan matanya dari wajah Winda ke pergelangan kaki yang dia genggam.“Bilang saja, apa lagi yang kamu mau sekarang?”“Apa masih kurang
Read more
Bab 10
Hengky hanya mengenakan jubah mandi longgar yang memperlihatkan dada bidangnya. Rambutnya yang hitam tebal pun dibiarkan terurai sampai leher. Belum pernah sebelumnya Winda melihat penampilan Hengky seperti ini. Dia jadi terlihat jauh lebih seksi dan menggoda.“Bangun. Balik ke kamar kamu sendiri,” kata Hengky dengan nada bicara yang datar dan cuek seperti biasanya.Winda terdiam sesaat sebelum akhirnya dia bangkit dari kasur dan memperlihatkan pergelangan kakinya yang terluka. Lantas, dia mengeluarkan minyak yang dia ambil dari Bi Citra dan berkata, “Sayang, bisa tolong olesin minyak buat aku?”Tanpa banyak bicara, Hengky menuangkan minyak gosok ke telapak tangan, lalu mengusapkan kedua tangannya agar terasa sedikit hangat dan menempelkannya ke kaki Winda. Dengan gerakan yang halus dan tenaga yang pas, dia mengusapkan tangannya di permukaan kulit kaki Winda.Winda tak bisa menahan senyumannya melihat Hengky begitu serius. Aroma sabun yang bercampur dengan bau obat bercampur menjadi sa
Read more
DMCA.com Protection Status