My Dangerous Mafia

My Dangerous Mafia

Oleh:  Ansa Imdhl  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
98Bab
162Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Olivya adalah seorang gadis lugu yang masuk dalam kehidupan seorang mafia. Ia terserang oleh obsessi dan cinta dari mafia yang telah menculiknya. Trauma akan mafia, perlahan akan menghilang sejak ia mengenal sosok Madrick Vallencio yang menjabat sebagai mafia kejam. Kehadiran sosok pria yang tak dikenalinya, membuat hidup Olivya berputar jauh delapan puluh derajat. Kehidupan yang semakin membuatnya takut akan semua kegelapan yang nyata, sebuah takdir yang buruk, dan hidup yang nyata penuh dengan musuh. Olivya harus menjalani kehidupannya dengan seorang mafia yang terkenal akan segala kekejamannya. Mengikuti segala alur kehidupannya yang tak seberuntung orang lain. Ia diculik, bukan untuk dijadikan seorang pelacur, tetapi untuk sebuah cinta dan obsesi semata dari seorang mafia. Madrick Vallencio, pria itu selalu kekeuh dengan segala pendiriannya. Tak mengenal lelah ataupun letih. Impian yang sudah impikan harus menjadi kenyataan. Mafia sebagai jabatan yang ia pegang, tak akan bisa memberhentikan segala niat baik maupun buruknya. Tujuh tahun silam, ya, ia mencintai seorang gadis yang ia temui tujuh tahun lalu. Obsesi dan cinta menggebu-gebu dalam dirinya. Mad ingin menjadikan Olivya hanya miliknya seuntuhnya dan selamanya. Penghalang? Tangannya yang kosong akan siap membunuh penghalang itu.

Lihat lebih banyak
My Dangerous Mafia Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
98 Bab
1 Penyiksaan Musuh
Diruangan yang temaram dengan suara teriakan serta tangisan pilu memohon untuk memberhentikan penyiksaan.Pria muda duduk disebuah kursi sambil menyesap champange nya dan menatap pria paruh baya yang tengah disiksa oleh anak buahnya.Pria paruh baya itu adalah seorang mafia asal Jerman yang berani mengibarkan bendera perang pada pria muda mafia asal italy yaitu Madrick Vallencio. Mad yang terkenal akan kekejamannya dan kelincahannya dalam menghabisi musuh yang berani menipunya. Mafia paruh baya tersebut adalah Triston Feroanus yang sekarang dirinya duduk dikursi tua dengan tangan dan kaki terikat rantai yang sangat kuat. Tubuhnya penuh dengan luka cambuk dan sayatan. Bahkan tubuhnya sudah sangat lemas untuk memberontak. Berkali-kali Triston memohon ampun tapi bukan Mad jika ia menerima ampunan dari musuhnya.Mad berdiri dari duduknya seraya menyalakan rokok yang berada di mulutnya. Mad membungkukkan badannya menatap mata Triston yang sudah lemah. Mad menggembulkan asap rokok tepat ke
Baca selengkapnya
2 New Friends
Seorang gadis cantik sedang mengelilingi toko buku. Gadis itu adalah Olivya Macrime, sudah hampir dua puluh menit Oliv mengelilingi toko buku karena buku yang dicarinya tak kunjung ketemu.“Apakah stoknya habis?” guman Oliv dengan kesal. Oliv menghentikan langkahnya saat jarak 1 meter darinya, buku yang ia cari ada didepannya. Oliv mengambil buku itu dengan semangat.“Yeyyy Ketemu.” serunya dengan senang. Oliv menuju kasir dan membayarnya, ia merogo-rogo saku celananya. Ia mulai merasa panik saat ia lupa tidak membawa uang.Tamatlah aku, aku lupa tak bawa uang – batin Oliv. “Ini, nona.” Oliv menoleh kearah pria disebelahnya yang membayar bukunya. Pria dengan dengan kemeja merah maroonnya tersenyum kearah Oliv dan Oliv pun membalas senyuman itu.“Aku tau kau lupa tak bawa uang” ucap pria itu.“Seharusnya kau tak perlu repot.membayarnya” balas Oliv mengambil kantong yang berisikan buku yang ia beli, ralat tapi laki-laki itu yang beli.“Tak apa, aku ikhlas” balas pria itu. Oliv dan pria
Baca selengkapnya
3 Sebatang Kara
Italy, MilanOlivya POV OnSejak pertemuanku dengan Bryan waktu itu, aku dan Bryan lebih sering berkomunikasi membahas hal yang menurutku tak penting. Soal pesan dari orang yang tak dikenal kemarin, aku anggap hanya pesan dari orang iseng. Buktinya aku tak menyesal sedikit pun menerima pertemanan Bryan. Justru aku merasa senang, karena aku tak merasa kesepian seperti dulu lagi.Saat ini aku sedang membaca novel yang aku beli kemarin. Oh ralat, lebih tepatnya dibelikan oleh Bryan. Aku duduk di sofa balkon apartemen mewahku yang merupakan hadiah dari kepala panti asuhanku dulu. Sekarang aku sedang menikmati semiliran angin malam sambil ditemani coklat panas dan novel di tanganku. Sungguh nikmat dunia bagiku.Aku menutup novelku lalu berdiri dari dudukku dan berjalan menuju pembatas balkon. Aku menatap keatas, dimana ada bulan bersinar dengan dikelilingi bintang-bintang yang juga menyinari malam ini. Sungguh indah. Aku tersenyum saat angin malam menerpa wajahku. Aku jadi teringat oleh Ib
Baca selengkapnya
4 Edeve Biancaro
Seorang pria sedang duduk disofa yang ada diruang kerjanya sambil menyesap wine ditangannya. Pria itu terus menatap foto seorang gadis yang ia dapat dari anak buahnya. Senyuman dibibirnya tak kunjung surut, ibu jarinya terus mengelus-ngelus foto gadis itu. Tok tok tokPintu ruang kerjanya terketuk oleh seseorang dari luar.“Masuk!” ucap pria itu tanpa mengalihkan pandangannya kearah foto seorang gadis. Dan masuklah anak buahnya yang usianya lebih tua dari tuannya. Pria itu adalah Madrick yang sedang fokus menatap foto gadisnya.“Adaapa?” tanya Mad dengan tatapan tajamnya karena mengganggu pikirannya akan foto gadis yang ia genggam. Anak buahnya tak kunjung menjawab dan membuat Mad menggeram marah.“Katakan apa tujuanmu menggangguku?!! Jika kau hanya terus membisu!! Lebih baik kau keluar sebelum peluruku menembus jantungmu” bentak Mad pada anak buahnya yang bernama Raco. “Itu tuan—tu—tuan” ucap Raco dengan takut dan terbata-bata.Dorr, PyarrrRaco terkejut saat guci disebelah posisi
Baca selengkapnya
5 Penyiksaan Edeve
Disebuah ruangan yang temaram dengan pencahayaan yang minim dan disertai suara jeritan yang sangat pilu. Dua orang paruh baya tengah duduk dikursi yang sudah usang dengan kedua tangan dan kakinya terikat, siapapun yang melihatnya pasti akan merasa iba dengan penampilan dari dua orang yang tengah terikat itu. Dua orang itu adalah seorang mafia asal America dan istrinya, Edeve Biancaro dan Yatty Biancaro. Wajah mereka sudah penuh lebam dan luka sayat. Seperti biasa, Mad duduk didepan mereka sambil menyesap champagne milik Edeve yang ia ambil dari lemari pendingin milik Edeve. Bukan Mad yang menyiksa mereka melainkan anak buahnya.“Gaston!!” panggil Mad dengan suara tingginya dan menggema diruangan tersebut. Kali ini Mad ingin menyiksa Edeve dan Istrinya Edeve digudang yang ada dimansion milik Edeve sendiri.“Ya tuan?” tanya Gaston dengan hormat.“Ambil semua uang milik Edeve dibrankas dan juga pistol produksi kita yang ia curi” ucap Mad demgan santai.“Hei!! Aku tak mencuri pistolmu bo
Baca selengkapnya
6 Wish Olivya
Seandainya ia tak melakukan kecurangan pada Mad. Seandainya ia tak melakukan kecerobohan dimasa lalu.Seandainya ia dulu mencintai Yatty dengan cara yang benar. Mungkin ini semua takkan pernah terjadi. Tapi sayang waktu terus berputar maju dan tak bisa untuk mundur walau hanya sedetik. “Maafkan aku, maaf. Aku memang salah, aku memang egois. Pergilah, jaga Edran baik-baik. Carilah pendamping yang kamu cintai dengan tulus. Mad bunuh aku sekarang, aku sudah siap menghadapi kematianku” ucap Edeve dengan tegas. “Ed—“ Dorr “EDEVE!!” pekik Yatty saat melihat suaminya sudah tak berdaya, kepalanya tertembak oleh Mad.“Ed.... Hiks hiks” Yatty mengguncang tubuh Edeve yang masih terikat di kursi. “Terima kasih sudah berbaik hati untuk membebaskan ku dan juga Edran” ucap Yatty dan melangkah untuk keluar gudang, namun langkahnya terhenti ketika Mad mengucapkan hal yang membuat hatinya menjadi sangat takut. “Berani kau melaporkan polisi, nyawamu dan anakmu akan melayang sebelum aku masuk penj
Baca selengkapnya
7 Olivya Di Culik
Dengan langkah panjang dan cepatnya, seorang pria sangat tergesa-gesa memasuki sebuah ruangan yang akan menjadi tujuannya saat ini. Sudah beberapa kali panggilan demi panggilan telah menyambar telinganya dengan tegas. Sangking banyak tugas yang meliliti otaknya, dengan terpaksa ia mengabaikan panggilan tegas itu. Pria itu menghirup nafasnya dalam-dalam saat tangannya sudah menyentuh handel pintu yang dingin itu. Kali ini ruangan yang ia masuki adalah ruang kerja ayahnya yang ada dimansion milik ayahnya ini. Jangan anggap sepeleh jika sang ayah sudah mengamuk. Ceklek Pria itu membuka pintunya dengan hati-hati, seakan takut jika sang pemilik ruangan ini tergganggu. “Kau terlambat 15 menit” ucap sang ayah saat pria itu sudah sepenuhnya memasukkan badannya kedalam ruangan itu. Pria itu menutup kembali pintunya. “Hanya lima belas menit? Itu tak terlalu lama” balas pria itu. Dirinya pun heran, entah kemana perginya rasa takut tadi. “Bukan soal lamanya, namun tentang kedisplinan dalam
Baca selengkapnya
8 Pria Arogan
Olivya POV Dapat kulihat dia sedang menggeram marah. Aku kaget saat ia mendorongku secara paksa masuk kedalam mobil sportnya ini, setelah itu dia menutup pintunya dengan sangat kencang. Dasar pria arogan, bagaimana kalo mobil bagusnya ini rusak? Emang seberapa kaya dia? Lihat tampangnya saja biasa saja.Tanpa aku sadari, aku menangis. Entah karena apa aku tiba-tiba menangis. Karena takut mungkin.“Heh kenapa kau menangis?” tanya pria arogan itu yang saat ini sudah disebelahku, lebih tepatnya dibagian pengemudi.“Tentu saja aku menangis, kau menculikku. Hiks...hiks..” ucapku dengan teriakkan.“Oh ayolah Vya—“ “Bagaimana kau tahu namaku heh? Pasti kau sudah merencanakannya sebelum menculikku.” Aku tahu dia menggeram marah, mungkin karena aku memotong ucapannya.“Dengar ini baik-baik Vya, Aku tidak menculikmu. Aku hanya mengamankanmu, okay?” balasnya.“Oh God, mengamankan ku dari apa? Apakah aku dalam bahaya?” “Ya, kau dalam bahaya”“Bahaya ten—““Kau ini cerewet sekali. Diam lah, dan
Baca selengkapnya
9 Terjebak Di Kandang Macan
Olivya duduk diam diatas kasur sambil menonton acara tv. Siaran tv kali ini sangat membosankan bagi Olivya. “Acara tv-nya sangat membuatku bosan. Hm, aku jadi merindukan apartemenku.” Gumamnya dengan kesal.Matanya memincing saat mendengar suara gaduh didepan pintu. Suara itu seperti benda jatuh dan pada akhirnya pecah. Samar-samar Olivya mendengar suara bentakan diluar sana. Rasa penasaran terus mendorong Olivya untuk segera menguping dari balik pintu. Olivya melangkahkan kakinya dengan pelan mengarah pada pintu kamar. Telinganya ia tempelkan untuk memperjelas pendengarannya.“Dasar tidak berguna!! Sudah ku bayar mahal dirimu tapi apa yang aku dapat darimu, heh? Hanya omong kosong!!” Olivya mengernyit saat mendengar bentakan seseorang dengan sangat keras.“Seperti suara pria arogan,” gumam Olivya.“Maafkan aku tuan, mafia itu benar-benar susah sekali untuk dilacak. Gps tentangnya mati semua.” Suara seseorang dengan sangat pelan tapi tetap saja masih dapat didengar oleh Olivya.Disis
Baca selengkapnya
10 Pangeran Penyelamat
Aku merasakan ada seseorang yang memelukku dari belakang dengan sangat erat. Aku sedikit tersentak, saat tahu siapa yang sedang memelukku dari belakang, yaitu Mad. Aku tak berontak, entah mengapa. Aku merasa nyaman berada dipelukkannya. Sangat aneh memang, karena aku baru bertemu dengannya kemarin.Mad meletakkan dagunya pada ceruk leherku. “Vya,” panggilnya.“Hm?” balasku.Mad menyembunyikan wajahnya diceruk leherku dan aku merasakan pundak ku yang basah.Apakah ia menangis? “Mad? Kenapa?” tanyaku sambil mengusap rambutnya.“Biarkan seperti ini, Vya.” Gumannya dengan suara parau. Aku memilih diam dan berkutik dengan pikiranku.Tak lama kemudian, Mad mengangkat wajahnya dan memutar tubuhku hingga menatapnya. Benar dugaanku, pria ini habis menangis. Tapi mengapa? Matanya menyorot bahwa membuktikan kalau pria ini banyak sekali beban penderitaan dan kehancuran.“Ayo masuk, kau butuh istirahat.” Ucapnya masih dengan suara parau. Mad menarik tanganku dan aku menahan kakiku. Ia menoleh da
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status