September, 1054
Jeledarrr! Jeledarrr!Suara petir terdengar tepat di hari Dewa Racun akan dieksekusi mati. Dia merupakan penjahat yang terkenal karena membunuh seorang kaisar.“Yang Mulia Hakim, apakah eksekusi akan tetap dilaksanakan? Tidak banyak saksi yang datang karena hujan yang sangat lebat ini.”Seorang pegawai pengadilan berbisik pada hakim yang menjadi pemimpin eksekusi mati saat itu. Namun, sang hakim tetap pada pendirian tegasnya. “Laksanakan!”Tak lama, beberapa ajudan menyeret seseorang. Lelaki itu berlutut dengan tangan terikat di belakang, menghadap ke arah tiang pancungan. Kepalanya ditutup kain hitam.Mendengar ucapan sang hakim, Algojo yang jaraknya tak jauh dari tempat terdakwa berada pun semakin mendekat. Ia dengan pedang besarnya bersiap melaksanakan eksekusi.Algojo itu membuka penutup kepala orang yang siap ia akhiri hidupnya. Nampaklah sesosok pemuda dengan wajah tampan tetapi terkesan bengis.Dialah Dewa Racun, membunuh seluruh targetnya menggunakan racun. Dan hanya orang yang dikehendakilah yang ia sasar.“Dewa Racun, apakah kau memiliki permintaan terakhir?”Ia justru tertawa mendengar pertanyaan basa-basi itu.“Aku tidak memiliki permintaan.” Tak ada sedikitpun raut wajah ketakutan, padahal ia sebentar lagi akan dikirim ke akhirat. “Nanti kalian akan mengetahui, betapa berterima kasihnya kalian kepadaku karena sudah menghabisi Kaisar lalim itu.”“Penggal!” Mendengar orang yang dihukum malah berbicara menjelekkan kaisar, hakim pun langsung memerintahkan Algojo untuk memenggal kepala orang itu.Pedang pun berayun ke arah leher yang sudah diletakkan di tempat penyangga antara dua tiang pancung.Craakkkk!**Brankkkk!Suara jeruji besi dipukul begitu nyaring.Siapapun yang mendengar pasti akan terkejut. Terutama suara benturan pentungan dengan jeruji besi itu. Membuat telinga berdengung bising.Tahanan lain langsung bangun. Namun, ada satu pemuda yang masih berbaring di sudut ruangan kecil, kotor, sumpek dan padat orang itu.Orang-orang yang sudah bangun di ruangan itu hanya memandang pemuda 20 tahun itu dengan perasaan iba.“Cepat bangunkan dia atau aku akan menyeretnya!” bentak Sipir dengan bengis.Mendengar bentakan itu, salah seorang dari mereka yang berada di ruang sempit itu pun menghampiri si lelaki yang berbaring. Ia menggoyang-goyangkan tubuh lelaki itu sambil sesekali menyuruhnya bangun. Perlahan terlihat gerakan pada kelopak mata lelaki itu.‘Di-di mana ini? A-apakah aku belum mati?’Ia mengedarkan pandangan, dan menyadari dirinya berada di sebuah jeruji besi bersama tahanan lainnya.Prankkkk..Jeruji besi kembali dipukul. “Cepat keluar! sudah saatnya kalian kerja bakti!”Lelaki muda itu dibuat terkejut oleh seorang yang memukul teralis dengan pentungan.Kemudian, pintu teralis di buka. Dua orang sipir masuk lantas menyeretnya. “Cepat keluar, dasar kau pemalas!” bentak salah satu dari mereka.Ia sempat ingin melawan. Namun entah kenapa tiba-tiba saja ia mengurungkan niatnya.‘Aneh sekali, mengapa kekuatanku tidak bisa dikerahkan? Padahal pusat tenaga itu tidak mengalami kerusakan.’Ia berpikir keras hingga tiba-tiba sebuah ingatan asing berjalan cepat di kepalanya. Hal itu membuat ia membiarkan tubuhnya diseret paksa oleh orang-orang itu.Saat itulah, ekspresi wajahnya berubah. Ia yang tadinya terlihat culun dan polos, tiba-tiba memiliki sorot mata yang menakutkan.Petugas sipir itu membawa tubuhnya melewati beberapa lorong dan ruangan, hingga akhirnya lelaki muda itu sampai itu sebuah lapangan.Beberapa orang terlihat sudah berkumpul di tempat itu. Melihat ia memasuki lapangan, mereka memasang wajah garang seperti ingin memangsa pemuda itu.Dua orang sipir itu kemudian mendorong si lelaki muda hingga membuatnya tersungkur dan jatuh ke tanah. Semua orang menertawakannya. Sesaat ia diam terduduk di tanah, sementara kedua sipir sudah meninggalkannya.“Kal Altair… Seorang menantu terbuangnya Presiden. Malang bagimu, hanya dimanfaatkan untuk mendongkrak popularitas!”Lelaki berkepala gundul dengan wajah penuh codetan terlihat penuh dendam, seolah siap menelannya hidup-hidup.Semua orang tahu, jika Kal diangkat menjadi menantu karena berita viralnya saat itu. Keakraban putri sang presiden padanya yang hanya seorang pegawai bengkel biasa menjadikannya alat sempurna untuk menaikkan popularitas sang presiden.Dewa Racun yang kini mengetahui namanya adalah Kal itu kini tersenyum. Perlahan, ia mulai memahami situasi.Ia tidak mati, tetapi terjebak ke masa depan dan masuk ke raga pemuda yang adalah sosok menantu terbuang sang presiden.‘Baiklah, Kal. Mulai sekarang kehidupanmu aku ambil alih!’ ucapnya dalam hati.Tepat saat lelaki gundul itu mendekati dan nyaris menyentuh, Kal tiba-tiba bergerak.Kraakkkk!“Akkkk!”Lelaki gundul itu pun roboh dengan kedua belah tangannya patah. Ia berteriak kesakitan, sementara Kal berdiri dengan gagah sambil tersenyum menyeramkan.Beberapa saat kemudian sipir berdatangan. Mereka langsung menangkap Kal dan beberapa orang yang dianggap sebagai pengacau.Iring-iringan mobil mewah terlihat melintas di jalan utama kota Golden City. Mereka melaju tanpa hambatan, menuju sebuah penjara khusus dan dikecam paling kejam seantero negeri bernama Penjara Jembatan Terakhir.“Selamat datang, Tuan Menteri Pertahanan!” ucap Kepala Sipir Penjara itu dengan gugup. “Maaf kami tidak mengetahui kedatangan Tuan sehingga tidak melakukan penyambutan dengan baik.”Orang yang dipanggil sebagai Menteri Pertahanan itu masih berusia sekitar empat puluh lima. Usia yang terbilang muda untuk seorang menteri di Negara Red Diamond ini. Namun, hal itu menjadi wajar sebab presiden negara ini adalah ayahnya sendiri.Alex Damian, sang Menteri Pertahanan hanya tersenyum dipaksakan menanggapi ucapan Kepala Sipir itu. Ia pun kemudian berkata, “Aku datang atas perintah Presiden! Siapkan ruangan khusus dan bawa tahanan bernama Kal Altair ke ruangan itu dengan pengamanan ekstra!” “Baik Tuan!” jawab Kepala Sipir sambil membungkuk dalam penuh penghormatan.Tak terlalu lama me
Alex nampak menghela nafas. Kal yang dikenalnya dulu penurut, entah kenapa kini terlihat berbeda.Lelaki yang dulu begitu mudah diperdaya, kini justru menunjukkan perlawanan.“Hector meminta ayah menikahkan Joana dengan Putranya, Mark. Kau kenal bukan? Ayah tak mungkin bisa menolaknya, dan sebulan lalu mereka menikah.”Kraakkk..Semua orang terkejut melihat Kal, lelaki muda berusia 22 tahun, berontak dan berhasil menghancurkan baja yang mengurung lengan kanannya. Hal yang sangat mustahil terjadi mengingat logam itu sangat kuat bahkan tidak bisa dihancurkan dengan palu besar sekalipun. Namun Kal berhasil melepaskan sebelah tangannya lalu menarik paksa baja yang mengikat lehernya sehingga baja itu patah.“Bodoh! Mengapa membiarkan Joana menikah dengan lelaki bejat itu!” Kal membentak sangat marah.Ia tahu bagaimana liciknya Hector. Dan, ia jelas marah karena keluarga Joana justru menyerahkan putri mereka pada lelaki itu.“B-bagaimana bisa? Tidak mungkin!”Melihat Kal yang kini dapat
Baru saja ia duduk, sang Presiden dikejutkan oleh suara seseorang.“Kau boleh senang, Tuan Presiden. Apa yang kulakukan itu baru permulaan. Selanjutnya kau akan melihat betapa dunia ini seperti Neraka bagi Hector.” Presiden Keith benar-benar dikejutkan oleh kemunculan Kal Altair, bekas menantunya itu tanpa ia tahu bagaimana caranya ia masuk. Seorang lelaki muda yang masa depannya ia hancurkan dan keluarganya ia buat berantakan, bahkan kedua orang tuanya pun telah tewas. Dalam keadaan seperti itu, sebagai seorang Presiden ia tetap menunjukkan ketenangan, walau di dalam ia sangat tegang. "Mau apa kau datang ke tempat ini? Apakah kau mau merusak semua rencana dengan datang ke istana kepresidenan ini?""Kau tidak perlu khawatir, Tuan Presiden! Semuanya sudah aku perhitungkan dan tidak ada seorangpun yang mengetahui aku masuk ke tempat ini. Jangankan para pengawalmu yang tidak becus itu, CCTV di istana ini pun turut tidak becus kerjanya.” Cukup terkejut juga Presiden Keith dengan ucapa
Sementara itu, di markas besarnya, Hector Damos tengah mengumpulkan orang-orangnya."Loki, barang yang kau kirim kali ini harus berhasil. Meski ini tidak sebesar kemarin, tapi cukup merepotkan kalau harus gagal lagi. Tidak mungkin kita kembali meminta Presiden untuk menggantinya. Bisa-bisa para birokrat akan mencurigai." "Kau tidak usah khawatir, Boss. Kali ini pasti tidak ada hambatan. Waktu itu Jack saja yang terlalu ceroboh hingga kecolongan. Kali ini aku pastikan tidak akan terjadi. Akan kupenggal leher orang yang mengacau itu kalau dia berani muncul. Kepalanya akan kupersembahkan kepadamu!" Loki sesumbar di depan bos besarnya.Loki merupakan salah satu anak buah utama sekaligus kepercayaan Hector. Ia memiliki lima orang kepercayaan yang dianggap paling dekat dengannya. Salah satunya bernama Jack, orang yang memimpin transaksi sebelumnya. Namun, Jack kini dipenjara karena kegagalan transaksi mereka tempo hari yang didalangi oleh Kal. Namun, tentu saja, karena pekerjaan Kal yang
“Sialan! Tubuh ini benar-benar lemah!” Sementara itu, Dewa Racun yang kini menghuni tubuh Kal menjadi berang. “Mengapa ia terus memikirkan perempuan bernama Joana itu!”Ia baru saja menyelesaikan misi memutuskan untuk pulang ke kamar mewahnya. Namun, ia begitu kesal karena tubuh dan pikirannya seolah tidak membiarkannya istirahat.Jiwa Kal yang sebenarnya telah mati itu terus memikirkan mantan istrinya. Perasaan lelaki itu menjadi begitu perasaannya cemas.Tidak seorang pun tahu kalau Kal memang sebenarnya telah mati. Ia tewas saat terjadi kerusuhan di penjara yang melibatkan banyak tahanan. Beruntung, seorang profesor meminumkan sebuah ramuan dan membuatnya hidup lagi.Ramuan itu bernama “Menghidupkan yang Mati”, ditemukan di reruntuhan bangunan kuno oleh Profesor yang menjadi satu-satunya teman setia Kal di dalam penjara.Saat itulah, tanpa disadari sang Profesor sudah menarik jiwa seseorang di masa lalu yang tewas akibat pertarungan–Dewa Racun.“Sial!”Kal bangkit dari tempat ia me
Ana si Kasir Supermarket dan Security yang menjadi rekannya dalam melakukan kecurangan di tempat mereka bekerja itu hanya terdiam. Tidak mungkin mereka membantah, karena apa yang diucapkan bos mereka itu adalah kenyataan. Lelaki pemilik supermarket itu kemudian menghampiri Kal, “Maaf atas ketidaknyamanannya tuan. Sebagai ganti rugi keadaan ini, tuan dan adik bertiga ini boleh mengambil sepuasnya, gratis!” ucapnya.“Benarkah!” ucap gadis yang tadi dituduh sebagai pencuri. Ia langsung membekap mulutnya sendiri karena merasa kelepasan bicara.Lelaki pemilik supermarket itu sendiri hanya tersenyum dan mengangguk ke arahnya. Wajah gadis itu terlihat sangat gembira. Ia langsung menuju tempat belanja dan memilih barang secukupnya. Sementara Kal dan anak lelaki itu nampak tidak tertarik dengan tawaran si bos pemilik supermarket.Kal memutuskan untuk keluar dari supermarket itu. Tak lama setelahnya, anak lelaki itu mengikuti. Kal langsung menarik anak lelaki itu dan membawanya ke sebuah cafe
“Apa maksudmu Wes?” tanya Kal.Wajah lelaki muda itu sedikit berubah serius. Keadaan itu sedikit membuat salah paham Wesly.“Bang, aku tahu kau sangat mengidolakan Presiden Keith. Tapi kau harus juga membuka mata. Semua orang kecil tahu siapa dia dan siapa orang-orang sekelilingnya. Hanya saja tidak ada yang berani bersuara.”Sejenak Wesly diam, melihat respon Kal. Beberapa saat kemudian ia meneruskan perkataannya.“Para pejabat dan pengusaha yang berada di pihaknya semakin makmur, sementara yang berseberangan dengannya terancam. Belum lagi rakyat kecil sering jadi korban. Seperti para keluarga di sini. Tanah dan rumah mereka direbut dengan muslihat bangunan liar, padahal di sana hendak di bangun tempat hiburan malam!” geram Wesly.Kal diam tidak menanggapi. Namun otaknya sedang berpikir keras memahami keadaan yang diceritakan Wesly. Ia tidak menyangka keadaan Presiden Keith saat ini sedemikian buruk. “Apa mungkin aku sedang dimanfaatkan untuk menghancurkan orang yang dianggap ancama
Kal mengangguk. “Tentu bisa,” jawabnya. “Tapi untuk sementara waktu biarkan seperti ini. Aku punya rencana, kita akan buat terkejut mereka yang sudah menindas kalian. Akan ku kembalikan semua, bukan hanya hak kalian, tapi juga kesehatan para kepala keluarga.”“Terima kasih kak!”Tiba-tiba saja Caithlyn memeluk Kal sambil mengucapkan kata terima kasih. Sesaat pemuda itu diam. Jiwa seorang legenda dahulu terusik. Ini untuk pertama kalinya ia dipeluk seorang perempuan, di kehidupan dahulu maupun kehidupannya yang sekarang.Perlahan Kal melepaskan pelukan gadis itu. “Belum saatnya mengucapkan terima kasih,” bisiknya dengan suara sedikit dingin.Caithlyn mundur setapak. Ia baru sadar telah memeluk orang. Gadis itu khawatir Kal berpikiran yang tidak-tidak tentangnya.Kal tidak peduli dengan keadaan itu. Ia tersenyum lalu beranjak pergi. Sempat ia berpesan agar jangan pernah mengatakan apa-apa terhadap siapapun. Sampai rencananya berhasil ia jalankan.Pemuda itu menggunakan motor sport yang