Share

Bab 5. Aksi Brutal Kal

Sementara itu, di markas besarnya, Hector Damos tengah mengumpulkan orang-orangnya.

"Loki, barang yang kau kirim kali ini harus berhasil. Meski ini tidak sebesar kemarin, tapi cukup merepotkan kalau harus gagal lagi. Tidak mungkin kita kembali meminta Presiden untuk menggantinya. Bisa-bisa para birokrat akan mencurigai." 

"Kau tidak usah khawatir, Boss. Kali ini pasti tidak ada hambatan. Waktu itu Jack saja yang terlalu ceroboh hingga kecolongan. Kali ini aku pastikan tidak akan terjadi. Akan kupenggal leher orang yang mengacau itu kalau dia berani muncul. Kepalanya akan kupersembahkan kepadamu!" Loki sesumbar di depan bos besarnya.

Loki merupakan salah satu anak buah utama sekaligus kepercayaan Hector. Ia memiliki lima orang kepercayaan yang dianggap paling dekat dengannya. Salah satunya bernama Jack, orang yang memimpin transaksi sebelumnya. 

Namun, Jack kini dipenjara karena kegagalan transaksi mereka tempo hari yang didalangi oleh Kal. Namun, tentu saja, karena pekerjaan Kal yang begitu rapi … tak seorang pun tahu jika ialah di balik kekacauan transaks Hector kemarin, kecuali sang presiden.

"Buktikan saja dulu keberhasilanmu, baru kau tunjukkan kesombonganmu itu padaku. Jangan sampai kau bernasib sama dengan Jack.”

Ya, sebab nilai transaksi ilegal itu sungguh fantastis, Jack terancam mendapatkan hukuman mati. Hector tentu khawatir, sebab jika saja Jack bersedia membuka mulutnya di persidangan, ia dan bisnis gelapnya bisa saja langsung hilang.  

"Baik, Boss! Kau lihat saja, aku pasti berhasil!" 

Sementara Loki dan anak buahnya yang lain pergi, Hector masih memperlihatkan wajah cemas. Entah mengapa ia merasakan perasaan tegang dan tidak enak. 

Bayangan kehancuran bisnisnya tiba-tiba begitu mengganggu.

** 

Mobil box yang di dalamnya terdapat Loki bergerak menuju pelabuhan kecil kota Menara Emas. Dikawal oleh van hitam, dan diiringi oleh beberapa motor trail di belakang, mengindikasikan betapa berharganya barang yang akan mereka kirim.

Namun, jalan mereka terhalang oleh tumpukan batu dan beberapa batang pohon.

“Sial, dari mana batu dan batang pohon itu berasal!” keluh salah satu anak buah Loki.

Iring-iringan mereka sontak berhenti melaju. Loki memperingatkan anak buahnya untuk memeriksa keadaan. “Berhati-hatilah! Mungkin semua dilakukan oleh musuh kita. Orang yang sudah membuat Jack dan anak buahnya tertangkap!”

Dua orang bersenjata lengkap langsung mendekati pohon yang menghalangi jalan itu untuk memeriksa.

“Akkhhh!” 

Tiba-tiba saja keduanya roboh tanpa tahu apa yang menyerang mereka. Hanya sesaat mereka terdengar menjerit, lalu rebah tanpa suara. 

Loki dan Sam yang masih berada dalam mobil saling pandang. Suasana menjadi sangat tegang. 

Sam kemudian memberi isyarat kepada empat orang kawanannya yang mengendarai motor. Empat motor yang masing-masing memiliki boncengan, dengan salah satunya bersiaga dengan senapan itu mendekat. 

“Akkhh!”

Hampir bersamaan terdengar teriakan delapan orang yang mendekat. Mereka langsung tergeletak tak bergerak seperti dua orang sebelumnya. Loki kali ini benar-benar dibuat ketakutan.

Ia pun mengambil senapan dan menarik pelatuknya membabi buta ke arah pohon. 

Dorr! dorr! dorr!

Namun tidak ada yang terjadi, tidak ada teriakan. Tidak ada darah atau orang yang roboh. Sepertinya di balik pohon itu memang tidak ada siapa-siapa. 

Setelah tembakannya berhenti, tidak lama berselang terdengar suara ledakan keras dari belakang mobil yang ditumpangi Loki.

Bummmmm! 

Satu per satu mobil-mobil itu pun hancur. Tidak ada satupun dari mereka yang selamat. 

Loki semakin ketakutan. Badannya menggigil seperti orang kedinginan. Sementara orang-orang yang bersamanya tak jauh beda keadaannya. Para anggota mafia kelas kakap itu dibuat ciut nyalinya, dengan orang yang belum terlihat wujudnya.

Hanya mobil mereka satu-satunya masih aman. Di mobil mereka jugalah barang selundupan di bawa. Baik Loki maupun anak buahnya tidak ada yang berani keluar dari mobil Van yang mereka tumpangi.

Cukup lama mereka berada di dalam mobil dengan perasaan ketakutan. Tiba-tiba saja terdengar suara sirine polisi dan iring-iringan mobil patroli serta mobil lain datang ke tempat itu. 

Loki pun keluar dari mobil. Matanya melotot penuh amarah. “Bedebah, lagi-lagi kita termakan siasat orang itu!” 

Loki benar-benar pucat wajahnya dan marah ketika melihat banyaknya orang yang datang. Bukan hanya polisi yang datang ke tempat itu namun juga para wartawan yang melihat keberadaan mereka.  

Loki mengambil telepon genggamnya dari saku. Ia kemudian menelepon seseorang. “Bos, kami terjebak dan di tangkap!” ucapnya kepada orang yang sedang berbicara dengannya melalui handphone. 

Brakkk! 

“Bedebah! Siapa si bangsat itu, berani sekali ia mengusik Hector! Apa dia sudah bosan hidup!” 

Hector dengan sangat marah menggebrak meja yang ada di hadapannya. Ia sangat berang ketika mendapat kabar bahwa barang kawalan yang akan diselundupkannya kini disita polisi. Beberapa orang anak buahnya pun turut tertangkap.

“Periksa CCTV, dan temukan bedebah itu!” perintahnya pada orangnya yang lain.

Tidak lama, orang yang diperintah Hector kembali dengan wajah linglung. Ia segera melaporkan apa yang telah ia temukan.

“Tuan, kami sudah mengecek semua CCTV di tempat itu, anehnya semua rekaman di jam itu semua terhapus. Entah bagaimana orang itu bisa melakukannya. Padahal sedikitpun tidak ada kerusakan yang terlihat.”

 Hal itu membuat Raja mafia itu semakin berang.

“Semakin mencurigakan saja. Apa mungkin orang ini merupakan agen khusus yang dibentuk oleh Presiden?” gumam Hector penuh dengan pertanyaan dalam hatinya. “Tapi, orang Presiden mana yang luput dari pengawasanku?!”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status