Ana si Kasir Supermarket dan Security yang menjadi rekannya dalam melakukan kecurangan di tempat mereka bekerja itu hanya terdiam. Tidak mungkin mereka membantah, karena apa yang diucapkan bos mereka itu adalah kenyataan.
Lelaki pemilik supermarket itu kemudian menghampiri Kal, “Maaf atas ketidaknyamanannya tuan. Sebagai ganti rugi keadaan ini, tuan dan adik bertiga ini boleh mengambil sepuasnya, gratis!” ucapnya.
“Benarkah!” ucap gadis yang tadi dituduh sebagai pencuri. Ia langsung membekap mulutnya sendiri karena merasa kelepasan bicara.
Lelaki pemilik supermarket itu sendiri hanya tersenyum dan mengangguk ke arahnya. Wajah gadis itu terlihat sangat gembira. Ia langsung menuju tempat belanja dan memilih barang secukupnya. Sementara Kal dan anak lelaki itu nampak tidak tertarik dengan tawaran si bos pemilik supermarket.
Kal memutuskan untuk keluar dari supermarket itu. Tak lama setelahnya, anak lelaki itu mengikuti. Kal langsung menarik anak lelaki itu dan membawanya ke sebuah cafe yang tak jauh dari supermarket itu.
“Ada apa bang?” tanya anak lelaki itu tak mengerti.
Ia sedikit terkejut ketika Kal menariknya. Tapi karena yakin lelaki muda itu orang baik, ia pun menurut saja ketika diajak ke cafe itu.
“Siapa namamu?” tanya Kal tanpa menjawab pertanyaan anak lelaki itu.
“Wesly!” sahutnya singkat. Keningnya berkerut menatap serius ke arah Kal. Anak lelaki bernama Wesly itu seakan masih menanti jawaban atas pertanyaannya tadi.
“Apakah kau anak pemilik supermarket tadi?” tanya Kal lagi, tanpa menjawab pertanyaan Wesly sebelumnya yang membuat anak itu semakin penasaran.
Wesly menggelengkan kepalanya. “Ada apa?” tanyanya sedikit tegas.
“Hmmm.. bukankah video yang kau tunjukkan tadi adalah rekaman cctv supermarket itu. Bagaimana kau bisa memilikinya?” tanya Kal serius.
Ia memang sudah menebak bahwa Wesly tidak memiliki hubungan apa-apa dengan pemilik Supermarket itu. Karena keyakinannya itulah yang membuatnya penasaran terhadap anak lelaki itu.
Meskipun jiwanya berasal dari masa lalu, namun sudah banyak pengetahuan masa modern yang ia pahami. Begitu pula tentang rekaman CCTV yang ia tahu seharusnya hanya dimiliki oleh pemilik tempat itu sendiri. Namun anak yang bernama Wesly itu memilikinya, sedangkan ia mengaku tidak ada hubungan apa-apa dengan Supermarket itu.
“Ohh… Itu hahaha… Kau tidak usah bingung bang. Mungkin di dunia nyata ini aku tidak terkenal, namun di dunia maya aku merupakan lima hacker terbaik dunia… Hahaha!”
Bukan jawaban yang didapat oleh Kal. Tapi anak itu malah memperkenalkan diri sebagai hacker terbaik dunia. Kal yang merasa tidak familiar dengan kata itu, langsung mencarinya di mesin pencari telepon genggam yang ia miliki.
“Hacker…” gumam Kal setelah mendapatkan jawaban di mesin pencariannya.
Dengan kecerdasan otak dari tubuh asli Kal dan kecerdasan jiwa yang ia miliki dari jiwa yang telah ditempa di masa lalu, mantan menantu Presiden itu dapat dengan mudah memahami. Ia pun dapat mengerti bahwa Wesly telah meretas dan mengambil data Supermarket itu.
“Heii kalian ternyata di sini!”
“Uhukk!”
Hampir saja makanan ringan yang berada di mulut Wesly tersembur. Ia dikejutkan oleh gadis yang dituduh pencuri tadi. Gadis itu menepuk pundaknya sehingga membuatnya terkejut dan sedikit terlonjak.
“Ini barang kalian! Kalau tidak karena jasa kalian yang menyelamatkanku, tentu aku tidak mau capek-capek membawakan ini untuk kalian!”
Gadis itu setengah mengomel. Ia terlihat sedikit tergopoh membawa tiga kantong belanja yang penuh dengan isinya. Ia lalu memberikan satu kantong belanja kepada Kal dan satu lagi kepada Wesly.
“Punyaku buat kakak saja. Aku masih banyak di rumah. Kalau ini aku bawa ke rumah bisa-bisa orang tuaku marah karena dikira aku mencuri,” ucap Wesly tersenyum dengan senyum kekanak-kanakan.
Gadis itu mengangguk dan tersenyum. Ada ucapan terima kasih tersirat dari senyuman dan tatapan matanya itu. Ia lalu melirik ke arah Kal.
“Abang ini juga tidak memerlukan belanjaan itu. Buat kakak saja!” ucap Wesly lagi merespon gadis itu. “Iya kan bang!” ucapnya sambil berdiri dari tempat duduk lalu menepuk pundak Kal yang masih duduk dari belakang.
Kal yang langsung mengerti isyarat Wesly menganggukkan kepalanya. Ia lalu berpaling ke arah anak lelaki itu sambil sedikit mengangkat keningnya, isyarat meminta penjelasan.
“Ayo kak, kami antar kau pulang dan biar kami yang bawa ini semua!”
Wesly langsung mengambil dua kantong belanja dan menyerahkannya kepada Kal. Sementara ia hanya membawa satu kantong belanja. Kal hanya menggeleng-gelengkan perlahan kepalanya. Meski sebenarnya ia kurang suka, tapi tetap saja melakukannya. Ada rasa penasaran menggelayuti pikirannya.
Gadis itu pun berjalan ke arah kanan tempat itu. Ia menyusuri trotoar berjalan sedikit cepat. Di belakangnya Kal dan Wesly mengikuti.
“Namanya Caithlyn. Kakak itu sangat malang,” ucap Wesly berbisik sangat pelan.
Kalau bukan Kal orangnya, tentu tidak akan mendengar ucapan Wesly yang sangat pelan itu. Namun dengan kemampuannya di masa lalu yang sedikitnya masih melekat di dirinya saat ini, Kal memiliki pendengaran yang sangat tajam.
Mereka terus berjalan mengikuti gadis yang ternyata bernama Caithlyn itu. Ada hal yang sebenarnya ingin ditanyakan oleh Kal tentang nasib malang Caithlyn yang dimaksud Wesly tadi.
Setelah cukup jauh berjalan, mereka tiba di pemukiman kecil kumuh di sudut kota. Kedatangan Caithlyn nampak disambut gembira orang-orang di pemukiman itu. Pemukiman yang terdiri sekitar lima keluarga itu terlihat sangat memprihatinkan.
“Ayah kak Caithlyn, dan empat kepala keluarga lainnya yang ada di sini adalah korban kekejaman Presiden Keith jahanam itu,” desis Wesly dengan suara bergetar menahan amarah.
“Apa maksudmu Wes?” tanya Kal.Wajah lelaki muda itu sedikit berubah serius. Keadaan itu sedikit membuat salah paham Wesly.“Bang, aku tahu kau sangat mengidolakan Presiden Keith. Tapi kau harus juga membuka mata. Semua orang kecil tahu siapa dia dan siapa orang-orang sekelilingnya. Hanya saja tidak ada yang berani bersuara.”Sejenak Wesly diam, melihat respon Kal. Beberapa saat kemudian ia meneruskan perkataannya.“Para pejabat dan pengusaha yang berada di pihaknya semakin makmur, sementara yang berseberangan dengannya terancam. Belum lagi rakyat kecil sering jadi korban. Seperti para keluarga di sini. Tanah dan rumah mereka direbut dengan muslihat bangunan liar, padahal di sana hendak di bangun tempat hiburan malam!” geram Wesly.Kal diam tidak menanggapi. Namun otaknya sedang berpikir keras memahami keadaan yang diceritakan Wesly. Ia tidak menyangka keadaan Presiden Keith saat ini sedemikian buruk. “Apa mungkin aku sedang dimanfaatkan untuk menghancurkan orang yang dianggap ancama
Kal mengangguk. “Tentu bisa,” jawabnya. “Tapi untuk sementara waktu biarkan seperti ini. Aku punya rencana, kita akan buat terkejut mereka yang sudah menindas kalian. Akan ku kembalikan semua, bukan hanya hak kalian, tapi juga kesehatan para kepala keluarga.”“Terima kasih kak!”Tiba-tiba saja Caithlyn memeluk Kal sambil mengucapkan kata terima kasih. Sesaat pemuda itu diam. Jiwa seorang legenda dahulu terusik. Ini untuk pertama kalinya ia dipeluk seorang perempuan, di kehidupan dahulu maupun kehidupannya yang sekarang.Perlahan Kal melepaskan pelukan gadis itu. “Belum saatnya mengucapkan terima kasih,” bisiknya dengan suara sedikit dingin.Caithlyn mundur setapak. Ia baru sadar telah memeluk orang. Gadis itu khawatir Kal berpikiran yang tidak-tidak tentangnya.Kal tidak peduli dengan keadaan itu. Ia tersenyum lalu beranjak pergi. Sempat ia berpesan agar jangan pernah mengatakan apa-apa terhadap siapapun. Sampai rencananya berhasil ia jalankan.Pemuda itu menggunakan motor sport yang
“Aku tidak tau siapa yang kau maksud. Aku sudah membayar banyak uang keamanan kepadamu. Secepatnya selesaikan masalah ini!” ucap Gladwin.Hector tersenyum mencoba menenangkan rekannya. “Kau tenang saja! Hakim itu tidak akan melihat matahari esok.”Kekhawatiran Gladwin akan persidangan itu bukan tidak beralasan. Yang menjadi hakim ketua pada persidangan itu adalah Hakim yang terkenal tidak bisa disogok dan memiliki prinsip yang kuat.Hakim itu memang dikenal dengan kejujurannya. Tidak sedikit pejabat yang ia jebloskan ke penjara dan berhasil membuktikan kesalahan mereka. Presiden Keith beberapa kali mencoba mengintimidasi namun tak berhasil. Apalagi Hakim itu memiliki saudara seorang jurnalis media cetak sekaligus media online yang cukup banyak pengikutnya. Apabila ia ditekan seringkali Hakim itu mengancam akan membeberkan semua ke media bersamaan dengan buktinya.Akhirnya presiden pun mengalah. Hanya ia meminta untuk tidak mencampuri urusan Hakim lain kecuali kasus yang ia tangani. Da
Hakim Madhiaz memeriksa melalui monitor CCTV pemantau apa yang terjadi sesaat setelah mendengar teriakan. Ia melihat salah satu anak perempuannya di Jambak oleh penyusup. Di samping anaknya terlihat tubuh seorang perempuan yang bersimbah darah.“Bedebah!” geramnya marah.Salah satu pembantu rumahnya telah tewas, sementara putri semata wayangnya dijadikan bulan-bulanan kawanan penjahat itu.“Aku tidak tahu siapa kalian, tapi aku yakin ini ada hubungannya dengan persidangan itu. Tapi jangan harap kalian bisa menakutiku dengan cara seperti itu. Sekalipun seluruh anggota keluargaku kalian habisi, tidak akan sejengkal pun aku mundur. Mati bagi mereka lebih terhormat dari pada harus menjadi bagian kekuasaan yang dzolim!”Suara Hakim Madhiaz terdengar menggelegar keluar dari pengeras suara yang terpasang di rumahnya. Lima orang anak buah Alkhor yang berada di tempat itu langsung mengedarkan pandangan mencari asal suara.“Keluar kau pengecut! Jangan bersembunyi. Apa kau mau anak gadismu ini a
“Hmmm.. apa kau kira bisa lolos dari maut, Alkhor?”Betapa terkejut Alkhor mendengar suara seseorang masuk kedalam media komunikasi mobilnya. Padahal mobil itu hanya menerima komunikasi dari anak buahnya. Bahkan untuk komunikasi kepada Hector yang menjadi pemimpin mereka pun tidak bisa masuk kedalam jalur komunikasi itu.“Hmmm.. Siapa kau? Berani kau menantang kami! Kalau kau tahu siapa aku tentu kau akan berpikir ulang ikut campur!”Alkhor berpikir suara yang muncul adalah suara Hacker yang mencoba mengisenginya. Ia berpikiran seperti itu karena tidak sekali dua sistem keamanan mobil canggihnya diganggu oleh orang-orang yang menamakan diri mereka sebagai hacker.“Hahaha apa kau kira aku tidak tahu kau adalah anak buahnya Hector. Hari ini giliranmu untuk ku habisi, selanjutnya adalah kau Hector!”Bummmmmmm!Mobil Alkhor tiba-tiba saja meledak. Mobil itu hancur berkeping-keping. Tentu orang yang ada di dalamnya tidak akan selamat.Hector yang memantau pergerakan Alkhor melalui layar mo
“Aku tidak ikut kak, takutnya kamera wartawan nanti menyorot. Apabila wajahku muncul di televisi urusan seperti ini, bisa-bisa ayahku tidak memperbolehkan aku lagi keluar rumah,” jawab Wesly. “Mungkin Kak Nel ikut?” Wesly melirik ke arah Kal.“Aku tidak bisa ikut,” jawab Kal singkat.Caithlyn nampak kecewa dengan jawaban dua orang yang belakangan ini menjadi sangat dengan dengannya. Tapi ia juga tidak memaksa. Apa yang dilakukan keduanya sudah sangat banyak dan membantu keadaan mereka di pemukiman itu.Sementara itu di Istana Presiden Hector dan Presiden Keith terlibat pembicaraan serius.“Gegabah sekali! Mengapa kau bunuh Tuan Gladwyn? Dia adalah salah satu investor terbesar di negeri ini.”Untuk pertama kalinya Presiden Keith menunjukkan kemarahannya kepada Hector. Ia bahkan sampai menggebrak meja.“Pak Presiden, kuakui saat itu aku memang kalut. Tapi ini salahnya sendiri karena mengancam akan menyeret kita serta ke penjara. Bukankah kau tahu sendiri keadaan Gladwyn tidak tertolong
“Tuan Presiden, kami tidak menemukan siapapun di tempat itu, bahkan petunjuk pun tidak kami temukan!” Seorang lelaki mengenakan setelan jas hitam dengan celana berwarna sama menghadap Presiden Keith di istananya. Penampilannya menggunakan kacamata hitam menambah kegagahannya. Namanya Jenderal Aeson. Kepala Badan Intelijen Negara Red Diamond.“Hmmm.. Licin sekali anak itu! Aku semakin yakin sekarang, dialah orang yang telah membantu menyelamatkan Hakim Madhiaz. Mengapa sekarang dia bertindak diluar kesepakatan. Aku tidak pernah memintanya untuk mengganggu orang lain kecuali Hector dan anak buahnya,” batin Presiden Keith.Kemudian sang Presiden memerintahkan bawahannya itu untuk meninggalkan tempat. Ia berkata bahwa sudah selesai urusannya di tempat itu.Tak lama berselang, ketika Presiden Keith berbalik hendak menuju kursi kepresidenan, ia dikejutkan oleh kemunculan Kal yang sudah duduk di tempat itu.Presiden Keith terkejut. Tapi ia tetap berusaha terlihat tenang. Ia tahu pemuda yan
“Gila, ini benar-benar gila. Dalam sehari kekayaan orang itu bisa meningkat 100 kali lipat, bagaimana bisa?”Tuan Long benar-benar dibuat tidak habis pikir dengan apa yang terjadi. Selama puluhan tahun Ia bergelut di bidang saham tidak pernah mengalami untung sebesar yang didapatkan oleh orang yang ia kenal sebagai Nel Walton.Kal sendiri sudah menjual 45% saham yang ia miliki. Saat ini ia masih memegang saham perusahaan yang bergerak dibidang teknologi digital itu. Artinya ia masih pemilik perusahaan yang mulai bangkit itu.Meski hanya menjual 45% dari saham perusahaan itu, keuntungan yang ia dapat bisa dikatakan membuat ia menjadi orang terkaya di kota Golden City saat itu. Keadaan yang membuat orang-orang penasaran dengan sosok Nel Walton, nama samaran Kal sang menantu presiden.“Sungguh aku penasaran bagaimana sosok Nel Walton itu. Bagaimana bisa dia sejitu itu berinsting akan naiknya harga saham Navigation Technology. Sungguh sulit dimengerti,” ucap tuan Long disambut anggukkan