Share

Sembilan

Meski sudah membela diri sebisanya. Mereka tetap memarahi dan menuduhnya.

"Putri ibu dan bapak kan ada dua, Buk, bisa saja Dara yang mereka maksud," ucapnya membela diri.

"Dara itu gadis baik-baik, pendiam dan gak aneh-aneh. Kesehariannya hanya di pasar membantu ibu, lalu pulang merapihkan rumah dan malamnya terkadang menemani nenekmu. Itu saja! Mana mungkin dia keluyuran tidak jelas, Vina?" 

Vina menyerah dan pasrah. Ia kembalikan semua pada sang waktu, biar Dia yang menjawabnya. Mata dan hati kedua orang tuanya telah benar-benar tertutup oleh keluguan yang semu. Biarlah, bagaimanapun di sini Vina lah yang harus kuat menjalani.

Hinga suatu hari, Vina membuka lemari baju Dara yang bersebelahan dengan lemarinya tanpa sengaja. Pembalut yang selalu ibu mereka belikan tiap bulan tersusun rapih ada lima bungkus di sana.

"Dek sini!" teriaknya pada Dara yang hendak be

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status