Share

Tujuh

Marni cukup terhenyak mendengar penuturan Ivan. Ia tak menyangka pemuda di hadapannya tidak gentar meski kenyataan pahit terjadi di depan mata.

"Dengar, Van, kamu itu masih muda dan bisa mencari yang lebih baik dari Dara. Mohon jangan gegabah, menikah itu bukan permainan, Nak," ucapnya menanggapi Ivan yang terlihat tenang.

"Ada Ivan, kapan datang?" sela Danu yang muncul dari balik kamar baru bagun dari tidurnya.

"Barusan, Pak, belum lama."

Danu kemudian pamit hendak membersihkan diri dahulu, sebelum bercengkrama lebih lanjut dengan Ivan.

"A, kalo nikah sama Kak Vina aja gimana?" seloroh Dara membuat Marni tersentak.

Mulut Marni menganga, mendengar penuturan Dara yang terkesan memandang pernikahan adalah main-main belaka. Wajar saja, dia memang masih remaja.

"Dek, kamu ini ... memang yah, aduh ... makanya sekolah, ngaji deh terusin, asal b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status