MISTERI LIONTIN VAMPIR

MISTERI LIONTIN VAMPIR

By:  Mirva Celestira  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
105Chapters
1.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Dua orang pencuri pergi ke Pemakaman Diagon Alley untuk memenuhi permintaan seorang pengusaha barang antik. Sebuah kalung berharga pun mereka curi. Namun, mereka tak sadar bahwa pemiliknya telah mengamati pergerakan mereka. Lucius Damien adalah seorang Inspektur kepolisian yang sedang menginvestigasi tentang sebuah liontin kuno yang dirumorkan hilang dari museum pameran. Hilangnya liontin Vampire Pendant dipicu oleh seorang pencuri yang memasuki ruang pameran pada malam hari sebelum pameran itu diselenggarakan. Dengan bantuan seorang arkeolog, kebenaran mulai terkuak satu per satu. Seorang wanita diduga menjadi korban dari ‘Makhluk Campuran’ dari Trannsylvania yang rupanya telah menjebaknya pada malam di mana ia hendak beristirahat. Para Pemburu Vampir menuduh wanita itu sebagai bagian dari sekte kegelapan dan membakarnya pada tiang. Kebangkitan seorang Lady ditandai dengan hilangnya liontin yang ia genggam selama ribuan abad lamanya. "Pendant Vampir adalah caraku menemukanmu, Lucius Damien.”

View More
MISTERI LIONTIN VAMPIR Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
105 Chapters
BAB 1- BERITA PAGI HARI
(Reinkarnasi itu apa?) Seorang pria tampan sedang berjalan di sebuah sabana lavender. Dia tidak ingat bagaimana terakhir ia mati. (Aku memang telah mati. Tapi aku mati demi menyelamatkan kekasihku.) Sambil merentangkan kedua tangannya, ia mencoba menikmati hangatnya cuaca dengan memejamkan mata. Mata yang saat terbuka dengan lebar ketika seorang pria yang telah menjadi inspektur di sebuah kepolisian menyadari bahwa ia memiliki tugas penting hari itu. (Perlu waktu selama 20 tahun untuk tidak menembak seseorang…) Pria tampan itu kemudian berangsuk menuju kamar mandi. Dia membuka saluran air dari shower dan mulai memperlihatkan lekukan otot-ototnya yang terbentuk dari hasil latihannya selama ini. (Menjadi seorang inspektur kepolisian merupakan cita-citaku sejak kecil.) Suara air yang mengalir deras dari shower menghantam setiap beban psikologis yang ditanggungnya. Otaknya terus berpikir bahwa hari itu ia dapat memecahkan suatu kasus yang melibatkan orang penting. Matanya menyalan
Read more
BAB 2- SAKSI MATA PERTAMA
"Tentunya untuk menemui seseorang yang sangat penting. Mari ikut aku!” ajak Tuan Bell. Lucius menatap Tuan Bell dengan heran. “Siapa yang kau maksud?” Tuan Bell tersenyum dan menjawab, “Seorang saksi mata yang mungkin bisa membantumu dalam menyelidiki kasus ini. Namanya Nyonya Agnes dari keluarga Rupert. Ya, dia adalah seorang nenek yang tinggal di dekat pemakaman itu. Dia menyaksikan sesuatu pada malam kejadian yang mungkin bisa membantumu.” Lucius mengangguk dan mengikuti Tuan Bell keluar dari ruangan. Mereka pergi ke mobil Tuan Bell dan pergi ke rumah Nyonya Agnes dari keluarga terpandang, Rupert. Nyonya Rupert sedang menyiram tanaman anggrek pemberian menantunya yang beberapa kali mengunjunginya sebelum kejadian makam kuno itu terjadi. Suara bel pintu terdengar hingga salah satu cucunya membuka pintu. Lucius terperanjat dengan sesosok anak kecil yang berumur 5 tahun itu. Dengan sopan, Lucius bertanya pada sang anak,”Nak, apakah ini tempat Nyonya Agnes dari keluarga Rupert?” A
Read more
BAB 3 – TERSANGKA
Tuan Bell yang mencatat detail kemudian berkata,“Apakah Nyonya Agnes Rupert memiliki informasi tentang ciri-ciri fisik kedua orang tersebut?” tanya petugas polisi itu lagi. Nyonya Agnes Rupert mengangguk, “Ya, mereka terlihat seperti dua orang yang masih muda, satu orang memiliki rambut pendek, dan yang lainnya berambut panjang. Mereka berdua memakai kemeja hitam dan celana jeans biru.”“Terima kasih atas informasinya, Nyonya. Kami akan segera memeriksa daftar pencurian yang terjadi di sekitar wilayah itu dan melakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Lucius. Nyonya Agnes Rupert merasa lega karena telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Dia berharap petugas polisi akan segera menangkap kedua orang pencuri itu dan mencegah terjadinya kejahatan selanjutnya di wilayah tersebut,"Apakah semua akan baik-baik saja?" "Tentu, kami akan menjadi tombak keselamatan bagi yang membutuhkan. Jangan sungkan-sungkan menghubungi kami bila ada informasi penting untuk kasus ini, Nyony
Read more
BAB 4 - INTEROGASI (1/1)
Lucius memutuskan untuk melanjutkan pencariannya dan akhirnya menemukan informasi tentang kalung itu. Ia mengetahui bahwa kalung tersebut merupakan barang berharga yang berasal dari abad ke-14 dan kemudian hilang selama beberapa abad. Lucius menyadari bahwa kalung itu mungkin memiliki hubungan dengan kematian wanita misterius dan ia perlu mencari tahu lebih lanjut tentang bagaimana kalung itu bisa sampai di tangan tersangka. Sambil mengumpulkan petunjuk-petunjuk yang terkait dengan kasus ini. Ia berbicara dengan saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti untuk membentuk gambaran yang lebih jelas tentang kejadian ini. Lambat laun, Lucius mulai mengungkap fakta-fakta baru tentang kasus ini dan menemukan hubungan antara kalung, kastil tua, dan kematian wanita misterius. Saat interogasi berlangsung, Lucius merasa seperti ia sedang terjebak dalam misteri yang lebih besar. Ia merasa seperti ada sesuatu yang terkait dengan mimpi aneh yang ia alami semalam dan kejadian pencurian pendant di ma
Read more
BAB 5- INTEROGASI (1/2)
"A-aku mencoba mengabaikannya, tapi dia hanya semakin gigih. Segera, aku mulai merasakan kehadirannya bahkan saat aku bangun. Rasanya seperti dia selalu ada di sana, memperhatikan aku, menunggumu untuk mengakui." Lucius Damien mencondongkan tubuhnya, minatnya terpicu oleh cerita tersangka,"Bagaimana wanita itu terlihat?"Mata tersangka membesar ketakutan ketika dia menggambarkan penampilan wanita itu. "Dia tinggi, dengan kulit pucat dan rambut panjang yang mengalir. Matanya dingin dan tak berperasaan, dan dia mengenakan gaun megah yang menyapu tanah. Tapi kalungnya yang paling mencolok. Itu adalah sebuah kalung besar, indah, yang dihiasi dengan berlian dan ruby, dan bersinar seperti mercusuar di kegelapan." Damien mendengarkan dengan penuh perhatian ketika tersangka berbicara, pikirannya berlomba-lomba dengan pertanyaan-pertanyaan. (Siapa wanita ini, dan mengapa dia menghantui tersangka? Apa yang dia inginkan dengan kalungnya?) "Bagaimana, Tuan Damien? Apakah masih bisa kita lanju
Read more
BAB 6-MALAM ITU(1/1)
Meskipun berisiko, Lucius bertekad untuk menyelesaikan penyelidikan ini hingga akhir. Dia tahu bahwa kebenaran itu layak untuk diungkapkan, tidak peduli apa harganya. Lucius teguh dalam melanjutkan penyelidikannya, meskipun itu menimbulkan beberapa risiko baginya. Dia percaya bahwa penting untuk menemukan kebenaran, bahkan jika melibatkan bahaya atau kesulitan. Dia berkomitmen untuk mengungkap fakta di balik sebuah kasus atau isu tertentu, dan dia tidak bersedia menyerah meskipun menghadapi tantangan. Keberaniannya mungkin didorong oleh rasa keadilan atau keinginan untuk kebenaran terungkap. ***Saat interogasi ketiga, Lucius kembali bertanya pada tersangka,“Aku ingin bicara denganmu tentang sesuatu yang serius. Kamu tahu tentang kasus pembunuhan yang terjadi beberapa hari yang lalu, bukan?” “Ya, aku mendengarnya.” jawab tersangka. “Baiklah, kami memiliki informasi bahwa kamu memiliki koneksi dengan korban. Dia adalah rekanmu dan kami menemukan foto kalian berdua bersama di ponsel
Read more
BAB 7- INVESTIGASI (1/1)
-Flashback on-[Teman Oliver tampak merasakan sesuatu yang tidak biasa berkata,"Tapi, aku merasa seperti kita tidak seharusnya mengambil ini. Apa yang kita lakukan adalah salah." "Apa yang kita lakukan adalah untuk tujuan yang baik, teman. Kita bisa mendapatkan banyak uang dari barang ini dan itu akan membuat hidup kita lebih baik. Kita tidak membunuh orang untuk mendapatkan sesuatu, bukan?" "Tapi, ini bisa membawa bahaya pada kita. Mungkin ada orang yang melihat kita tadi malam." "Jangan khawatir, kita akan berhati-hati dan tidak akan membuat kesalahan. Kita hanya perlu menjual barang ini secepat mungkin dan mengambil uangnya."] -Flashback off-"Apa yang kau lakukan setelah itu?" tanya Lucius pada tersangka. "Aku membuka sakel pengunci leher wanita bangsawan yang terletak di dalam peti kubur. Ketika sakel itu terbuka, aku dengan cepat meraih liontin vampir yang ada di dalamnya. Tanpa menghiraukan wanita bangsawan yang terbaring di dalam peti, akupun berbalik untuk pergi dari kubu
Read more
BAB 8-FORENSIK
Jasad pria malang yang ditemukan di area pemakaman Diagon Alley itu kini berada di ruangan forensik. "Bagaimana hasilnya, Dokter Raiwin?" Dokter Raiwin kemudian menjelaskan, "Saya sudah memeriksa kondisi korban dan ini membuat saya ingin tahu mengapa dua titik luka ini mampu membunuh seseorangdalam waktu cepat. Logikanya, seseorang bisa kehilangan banyak darah hingga membuat gagal napasdan jantung berhenti berdetak. Itupun membutuhkan waktu yang memakan beberapa menit. "Dengan hati-hati Lucius menggunakan sarung tangan lateks dan mencoba menyentuh titik luka itu. (Dua titik luka ini seperti-) Lucius mengernyitkan kedua alisnya. Ia mencoba mencerna kategori luka yang ia temukan pada korban bernama David. "Apakah kau sudah memeriksa luka lainnya?" Tim Forensik B mengatakan bahwa tidak ada luka yang seperti ini. John Mayer menandaskan bahwa ini kejadian di luar nalar,"Jika ini luka gigitan binatang buas, tidak mungkin kondisi jasad masih utuh. " "Aku tak percaya vampir mampu melaku
Read more
BAB 9-INVESTIGASI (1/2)
-Saksi Mata Kedua- “Aku masih terguncang hingga saat ini, ketika aku menemukan mayat di sekitar kuburan kuno itu. Pertama kali aku melihat objek itu, aku merasa ada yang salah dan mendekatinya dengan hati-hati. Tapi saat aku menyadari bahwa itu adalah mayat manusia, aku merasa takut dan terkejut. Aku melihat dua titik luka di lehernya dan aku langsung menyimpulkan bahwa itu yang menyebabkan kematiannya.” Saksi mata sedang berjalan di sekitar tempat kejadian ketika tiba-tiba dia melihat sesuatu yang mencurigakan. Dia mendekati benda mencurigakan itu dan diarahkannya lampu penerangan yang berada di dalam genggamannya oleh saksi mata hingga membuat objek yang dicurigai itu semakin terlihat jelas. Setelah memastikan bahwa itu adalah mayat, saksi mata langsung memeriksa kondisi mayat pria itu dengan hati-hati. Dia melihat dua titik luka di leher korban dan menduga bahwa itu adalah luka yang mengakibatkan kematian. Saksi mata merasa sangat terkejut dan ketakutan melihat mayat rekan kerj
Read more
BAB 10-SAKEL YANG RUSAK
“Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, kami menemukan sehelai kain putih yang kemungkinan berasal dari baju korban di dekat mayat.” kata anggota tim Forensik A. “Baik, tolong ambil sampel dari kain tersebut dan kirim ke laboratorium.” pinta Lucius. “Apa lagi yang ditemukan?” tanya Lucius lagi. “Kami juga menemukan jejak sepatu di dekat mayat. Sepatu ini memiliki pola khusus dan kami akan mencocokkannya dengan database jejak sepatu untuk melacak pemilik sepatu tersebut.” “Bagus, terus cari petunjuk lainnya. Ada yang melihat kejadian ini?” Lucius mengarahkan pandangannya ke segala arah. “Ada saksi mata yang menemukan mayat pria malang ini. Dia sudah kami wawancarai dan memberikan beberapa petunjuk yang berguna.” jelas anak buah Lucius yang saat itu berada di titik kejadian perkara. Lucius melihat saksi mata perempuan itu dan bertanya pada rekannya, John Mayer, “Siapa saksi mata tersebut dan apa petunjuknya?” John menjelaskan, “Saksi mata itu bernama Maria. Dia mengatakan bahwa d
Read more
DMCA.com Protection Status