Share

BAB 3 – TERSANGKA

Tuan Bell yang mencatat detail kemudian berkata,“Apakah Nyonya Agnes Rupert memiliki informasi tentang ciri-ciri fisik kedua orang tersebut?” tanya petugas polisi itu lagi.

Nyonya Agnes Rupert mengangguk, “Ya, mereka terlihat seperti dua orang yang masih muda, satu orang memiliki rambut pendek, dan yang lainnya berambut panjang. Mereka berdua memakai kemeja hitam dan celana jeans biru.”

“Terima kasih atas informasinya, Nyonya. Kami akan segera memeriksa daftar pencurian yang terjadi di sekitar wilayah itu dan melakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Lucius.

Nyonya Agnes Rupert merasa lega karena telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Dia berharap petugas polisi akan segera menangkap kedua orang pencuri itu dan mencegah terjadinya kejahatan selanjutnya di wilayah tersebut,"Apakah semua akan baik-baik saja?"

"Tentu, kami akan menjadi tombak keselamatan bagi yang membutuhkan. Jangan sungkan-sungkan menghubungi kami bila ada informasi penting untuk kasus ini, Nyonya." kata Lucius sembari menyerahkan kartu namanya.

Setelah menginterogasi Nyonya Rupert danberterima kasih padanya, Lucius dan Tuan Bell pergi dari rumahnya. Lucius Damien kembali ke kantornya dan mulai memeriksa catatan-catatan yang ada tentang kasus itu, mencari tahu siapa yang mencurigakan pada malam kejadian. Dia merasa bahwa dia sudah memiliki petunjuk yang cukup untuk memulai penyelidikan yang lebih dalam.

Lucius mulai memikirkan siapa saja pelaku yang bermain di balik kasus ini. Dia merasa informasi ini sangat berharga dan akan membantunya dalam mencari tahu siapa pemilik liontin itu.

***

Oliver Brown adalah seorang penjahat yang terkenal di kota. Dia sering melakukan kejahatan di daerah Diagon Alley, dan membuat resah para pedagang dan warga setempat. Tuan Bell, kepala polisi setempat, telah memerintahkan petugas kepolisian untuk menangkap Oliver dan membawa dia ke pengadilan untuk diadili.

Saat itu, Oliver sedang keluar dari Toko Borgins, tempat ia sering melakukan kejahatan. Namun, kali ini ia merasa ada yang berbeda. Dia merasa seperti ada yang sedang mengawasinya dan tiba-tiba dia melihat wajahnya terpampang di selebaran 'Daftar Pencarian Orang' yang ditempel di dekat toko.

Oliver merasa terkejut dan takut. Ia langsung berusaha kabur dari tempat tersebut, tetapi sayangnya, petugas kepolisian yang telah ditugaskan untuk menangkap dia telah mengelilinginya. Mereka sudah mengetahui gerak-gerik Oliver dan siap untuk menangkapnya.

Oliver berusaha untuk melarikan diri, tetapi petugas kepolisian berhasil menangkapnya. Mereka menahan Oliver dan membawanya ke kantor polisi setempat untuk diinterogasi. Selama interogasi, Oliver berusaha keras untuk mengelak dan tidak mengaku bahwa ia melakukan kejahatan. Namun, bukti-bukti yang ada terlalu kuat dan akhirnya Oliver mengakui semua kejahatan yang telah dilakukannya.

Setelah mengakui semua kejahatannya, Oliver kemudian diadili di pengadilan dan dijatuhi hukuman penjara selama beberapa tahun. Tuan Bell merasa lega karena berhasil menangkap penjahat yang telah membuat resah daerah Diagon Alley selama ini.

***

(Aku sebenarnya adalah seorang atheis yang tidak percaya dengan reinkarnasi. Tapi mimpi dengan pola berulang ini...mengapa?)

Lucius tiba-tiba bermimpi tentang sebuah insiden misterius yang terjadi pada abad ke-14. Mimpi itu sangat realistis dan Lucius merasa seolah-olah dia berada di tengah-tengah kejadian. Dalam mimpinya, Lucius menyaksikan kematian seorang wanita misterius yang terjadi di sebuah kastil tua. Lucius tidak tahu siapa wanita itu atau mengapa dia dibunuh.

Pria berambut cokelat aras itu membuka matanya dan merasa sedikit bingung. Ia meraba-raba tempat tidurnya dan menyadari bahwa ia seharusnya sudah berada di dalam mimpi. Namun, yang membuatnya takjub adalah betapa realistisnya mimpi itu terasa. Ia merasa seperti benar-benar berada di tempat itu.

Saat matanya terbuka, dia sudah berada di dalam kastil tua yang suram dengan langit-langit yang sangat tinggi. Ia tidak mengenali tempat ini dan merasa sangat asing. Tiba-tiba, ia mendengar suara gemuruh dan teriakan dari lantai atas. Ia berlari ke arah tangga yang naik ke atas dan menyaksikan seorang wanita misterius yang berdiri di ujung tangga dekat menara kastil.

Wanita itu memiliki rambut hitam yang panjang, kulit pucat, dan pakaian yang serba hitam. Ia tampak sangat gelisah dan terlihat takut. Lucius berusaha memanggilnya, tetapi wanita itu seolah-olah tidak mendengarnya. Tiba-tiba, Lucius merasakan sebuah kehadiran yang aneh, dan ia melihat seorang pria yang muncul dari dalam bayangan.

Pria itu memiliki pakaian yang sama dengan wanita itu, tetapi ia lebih tinggi dan lebih besar. Lucius bisa merasakan aura kejahatan dari pria itu. Tanpa berkata apa-apa, pria itu mengayunkan pedangnya dan menusuk wanita itu dengan cepat. Lucius merasakan perih di dadanya saat ia melihat wanita itu jatuh ke lantai dengan bersimbah darah.

Mendengar suara langkah kaki dari lantai atas, Lucius panik dan berlari ke arah tangga. Namun, ketika ia tiba di lantai atas, ia kembali terkejut. Ia melihat bayangan pria itu berjalan pergi dengan tenang dan meninggalkan mayat wanita itu di tempat itu.]

Lucius bangun dari tidurnya dengan nafas tersengal-sengal. Ia merasa sangat takut dan bingung tentang apa yang terjadi dalam mimpi itu. Siapa wanita itu? Mengapa dia harus mati dengan cara seperti itu? Lucius merasa seakan-akan ada sesuatu yang penting dalam mimpi itu, dan ia merasa ia harus menemukan jawabannya.

Setelah bangun dari mimpi, Lucius membahas pengalamannya dengan seorang tersangka yang sedang diinterogasi. Tersangka tersebut memberikan beberapa informasi terkait mimpi Lucius, termasuk kematian wanita misterius itu. Kemudian, tersangka tersebut memberikan kilas balik tentang kejadian itu, termasuk orang-orang yang terlibat dan mengapa wanita misterius itu dibunuh. Informasi ini memberikan petunjuk tentang apa yang terjadi pada abad ke-14 dan mengapa kematian wanita itu begitu signifikan.

Setelah mendapatkan informasi dari tersangka, Lucius mulai melakukan penelitian lebih lanjut tentang insiden itu, termasuk menemukan bukti arkeologi dan catatan sejarah terkait kejadian itu.

Akhirnya, Lucius berhasil mengungkap kebenaran tentang insiden misterius pada abad ke-14 dan mengapa wanita misterius itu dibunuh. Ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah kastil dan membantu memecahkan misteri yang telah disembunyikan selama berabad-abad.

Lucius terus merenung tentang mimpi aneh yang ia alami semalam ketika tiba-tiba telepon genggamnya mendapat notifikasi pesan singkat. Ia melihat di layar dan melihat bahwa panggilan tersebut dari kantor polisi. Lucius segera menjawab panggilan tersebut dan mengetahui bahwa ia memiliki jadwal interogasi dengan tersangka pencurian pendant di makam kuno.

[Anak Buah:]

"Tuan, hari ini jadwal Anda untuk menginterogasi tersangka. Mohon bersiap-siap."

Lucius segera bersiap dan berangkat ke kantor polisi. Ketika ia tiba di sana, ia dipertemukan dengan tersangka yang tampak gelisah dan tidak kooperatif. Lucius melakukan interogasi yang cukup intens, tetapi tersangka tetap tidak memberikan informasi yang berguna.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status