Share

Sisi Baik Sang Presdir dan Keputusannya

Elisha langsung gemetar diancam langsung oleh Haris, tetapi menutupinya. "Selagi aku bersedia, silakan."

**

Haris menaruh kasar ponsel di meja lantas menyambar kunci mobil.

"Kau mau ke mana?" sahut Aira mencegahnya pergi.

"Aku akan membunuhnya kali ini."

Bukan omong kosong belaka. Dia bisa membunuh Elisha sekarang supaya memuaskan keinginannya sejak dulu.

Mata Haris sangat berapi-api dikuasai amarah.

"Temani aku makan dulu!"

Entah kenapa Aira bilang begitu selagi berniat mencegah Haris pergi.

Aira menahan malu menambahkan, "A-aku jujur be-belum punya uang. Kau punya banyak."

Haris menghembuskan napas mengartikan tidak bisa menjawab lagi.

"Kau sendiri yang bilang mau mengganti total biaya yang aku keluarkan selama merawatmu." Aira terus usaha membujuk pria itu.

"Ayo, aku temani."

Aira mengusap pipinya yang sedikit basah dan bisa langsung ceria berhasil meredam kemarahan Haris.

Aira memesan burger, pizza, dan soda. Sementara Haris tidak, dia masih kenyang.

"Dia tidak akan p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status