KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA

KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA

Oleh:  Muninggar88   Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
50Bab
6.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Pernikahan yang terhalang oleh restu. Karena keegoisan dan ambisi seorang ibu pada anak-anaknya rela mengorbankan karir dan juga masa depan anak-anaknya. Memisahkan anak dengan istrinya dan mencarikan putranya seorang pengganti yang ia kira jauh lebih segalanya, ternyata zonk. Rahasia masa lalu yang akhirnya perlahan-lahan berubah.

Lihat lebih banyak
KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
50 Bab
1. Kuserahkan suamiku pada ibunya
Menikah tapi keluarga masih juga turut andil mengatur kehidupan rumah tangga anaknya.Demi anak yang satunya, anak yang lainnya dikorbankan. Ketika menantu berniat untuk merenovasi rumah peninggalan orang tuanya. Justru ibu mertua melarang keras karena merasa ingin rumahnya dulu yang direnovasi. Padahal rumah yang ditempati oleh ibu mertua itu adalah rumah yang bakal di alihkan pada anak yang satunya lagi.Aku bukan perempuan bodoh yang akan menuruti keinginan konyolnya. Aku memilih mengembalikan suamiku pada ibunya karena selalu mendahulukan keinginan perempuan yang memang telah melahirkannya tersebut ketimbang istri yang sudah menjadi tanggung jawabnya baik di dunia dan akhirat.Karena ulah keluarganya suamiku harus buta akan kewajibannya. Niat baiknya yang ingin berbakti pada sang ibu justru disalah gunakan dan dimanfaatkan oleh keluarganya sendiri.Aku bukannya tidak mau membahagiakan ibu suamiku yang sudah aku anggap sebagai ibuku sendiri. Karena sikapnya sendiri yang suka mak
Baca selengkapnya
2. Diam-diam menguping
"Hadi, dari pada kalian merenovasi rumah orang tuanya si Amira, mending kamu renovasi dulu rumah ibumu ini." Aku baru saja pulang kerja dan sudah mendapati ibu mertuaku mendatangi rumah peninggalan orang tuaku yang saat ini aku tinggali bersama dengan putranya. Apa aku tidak salah dengar ucapkan ibu mertuaku barusan. Merenovasi rumahnya? Rumah yang katanya sudah ia berikan kepada putra bungsunya karena rumah biasanya diwariskan orang tua pada putra bungsunya, itu dalih yang aku dengar dari ibu mertuaku.Iya, Aku sengaja menguping pembicaraan ibu mertuaku bersama dengan suami dan juga putra bungsunya. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba saja perempuan yang aku panggil ibu mertua berkunjung ke rumah orang tuaku. Iya, hampir setengah tahun ini aku pindah ke rumah peninggalan mendiang kedua orang tuaku karena aku adalah anak satu-satunya.Sebelumnya rumah ini sengaja aku kontrakan karena setelah menikah aku ikut tinggal bersama dengan orang tua dari suamiku. Setelah kedatangan ipa
Baca selengkapnya
3. Kesan pertama
Flashback."Hadi, jadi perempuan ini yang mau kamu jadikan istri? Apa kamu nggak salah pilih perempuan? Apa nggak ada perempuan lain selain dia? Bapak kamu pensiunan seorang guru. Kamu dan adikmu juga berprofesi sebagai tenaga pendidik. Ibu dan bapak juga sudah menyekolahkan kalian sampai perguruan tinggi. Tapi apa? Kamu mau bikin malu keluarga dengan memperistri perempuan yang cuma pendidikannya tamatan SMA. Mana kerjanya cuma jadi buruh pabrik." Samar-samar aku mendengar ibu mertua yang ketika itu masih menjadi calon mertua karena aku dan mas Hadi memang belum menikah. Saat itu ada kali pertamanya aku diajak dan diperkenalkan pada keluarga calon suamiku tentu saja aku sangat senang karena sebagai seorang perempuan dengan usia sudah di atas dua puluhan pasti sedikit menjadi beban karena omongan tetangga Hari Minggu aku libur kerja dan waktu itulah yang dijadikan kesempatan untuk mas Hadi memperkenalkan aku pada ibunya karena bapaknya sudah tiada karena sakit.Aku tidak bermaksud men
Baca selengkapnya
4. Mempertahankan hubungan
Setelah kurang lebih menempuh perjalanan selama lima belas menitan. Aku dan mas Hadi akhirnya sampai di depan rumahnya. Oh iya, tidak lupa saat ditengah perjalanan tadi aku meminta mas Hadi berhenti untuk membeli oleh-oleh untuk dibawa kerumahnya. Kata mas Hadi martabak telur adalah salah satu makanan favorit ibunya. Tak lupa aku belikan beliau yang spesial. Bukan berniat untuk menyogoknya agar memberikan restunya melainkan untuk memberikan bukti jika aku yang seorang buruh pabrik ini tidak akan bersandar dan bergantung hidup pada putranya yang masih berstatuskan sebagai pengajar honorer."Assalamualaikum." Aku dan mas Hadi bersama-sama mengucap salam. Terdengar suara candaan dari dalam mungkin itu suara ibu mas Hadi dan juga Amanda yang katanya adalah calon dari adik mas Hadi. Ada yang terasa ter-cubit di dalam sini. Bagaimana tidak, kedatangan ku disambutnya dengan raut masam dan tidak bersahabat sedangkan calon menantu yang lain disambutnya dengan penuh suka cita dan sepenuh hati.
Baca selengkapnya
5. Makan malam bersama
Iya, Satu bulan setelah pertemuan ku dengan keluarga mas Hadi dan kami makan malam bersama. Akhirnya mas Hadi dan juga keluarganya datang ke rumah orang tuaku dengan maksud untuk meminta ku pada ibuku untuk di jadikan menantu di rumah mereka. Seperti angin segar. Akhirnya hubungan kami mendapatkan restu dari ibunya.Tidak berselang lama, tepatnya dua bulan setelahnya pesta pernikahan kami digelar. Akhirnya hubunganku dan mas Hadi di persatuan dalam ikatan suci yang namanya pernikahan. Pernikahan kami tidak dirayakan secara meriah, hanya di rumahku saja pesta kami tersebut digelar. Alasan tidak di selenggarakannya pesta kami di rumah mas Hadi adalah dengan alasan uang yang bisa dipergunakan untuk kebutuhan kedepannya kami. Di sisi lain itu juga ada alasan lain yang diungkapkan oleh ibu mertuaku yakni karena dua bulan setelah pernikahan kami. Ibu mertua juga akan menggelar pernikahan dari putra bungsunya.Aku segera diboyong mas Hadi untuk tinggal bersama dengan ibunya. Sempat aku meno
Baca selengkapnya
6. Mendapatkan perlakuan yang berbeda
Pesta pernikahan Wahyu dan Amanda dilangsungkan secara meriah, lebih ke arah mewah karena dari sepengetahuan yang terlihat oleh mataku. Rumah orang tua Manda berada di gang sempit dan sangat berbeda jauh dengan omongan yang pernah diucapkan oleh mulut ibu mertuaku.Masih aku ingat ibu mertua yang meninggi-ninggikan menantu satunya itu. Tidak ada satu pun dari perkataannya tersebut sepadan dengan kenyataan di depan mata. Orang terpandang, berpendidikan? Kedatangan keluarga ibu mertua saja tidak disambut dengan ramah oleh keluarga besannya. Dan yang paling membuat aku malu adalah ketika para tetangga kami yang juga ikut diajak oleh ibu mertua untuk mengiring pengantin adik dari mas Hadi."Katanya orang kaya, tapi suguhan cuma air mineral.""Pelaminan si mewah, tapi kok nggak sesuai dengan suguhannya.""Yang aku dengar katanya Bu Tuti ikut nyumbang puluhan juta, loh.""Masa iya, sih?" "Iya, aku dengar dari saudara aku yang rumahnya dua rumah sebelah kanan dasi rumah ini. Dia tuh tewang
Baca selengkapnya
7. Mertua yang hanya menuntut
Terpaksa aku kembali mengeluarkan uang pribadiku demi memberi makan suami dan ibu mertuaku. Andai saja mereka memang benar-benar tidak mampu dan memang benar membutuhkan bantuan dariku. Tentu saja aku akan dengan setulus hati melayani mereka. Tapi fakta yang ada justru sebaliknya. Ibu mertua terlalu memaksakan kehendaknya demi kepentingan pribadinya dan mengorbankan aku di posisi ini. Mas Hadi? Aku masih belum bisa percaya jika wujud asli suamiku adalah seperti ini. Jauh dari prediksiku, yang ku sangka memperjuangkan aku demi memperjuangkan cinta kami nyatanya itu hanya manis di muka dan di mulut saja. Mungkin sekarang dia sudah lupa dengan janjinya itu. Atau mungkin ada alasan lain kenapa suamiku seperti ini. Mungkin itu karena ibunya dan bisa saja karena ibu mertua sepertinya memang tidak rela anaknya beristrikan perempuan seperti aku ini."Bawa apa kamu itu, Mir?" sambut ibu mertua di depan pintu saat aku baru saja pulang dari toko. Di tempat kami biasanya kalau siang hari memang k
Baca selengkapnya
8. Drama pagi
Pukul sembilan malam, terdengar suara pintu rumah terdengar setelah sebelumnya deru mesin motor terdengar semakin mendekat ke arah rumah ini.Iya, Mas Hadi dan ibunya baru saja pulang dari rumah besannya. Terlalu berharap mendapatkan bagian uang kondangan sepertinya. Mungkin karena sudah keluar uang banyak. Sudah menyumbang banyak pada besannya yang aku tidak ketahui dari mana asal yang tersebut.Aku tidak berniat membuka pintu untuk mereka, toh mereka juga membawa kunci cadangannya.Sehabis ashar hingga jam segini mereka baru pulang.Siang tadi aku benar-benar tidak masak untuk mereka. Aku sengaja mendiamkan keduanya, berharap mereka menyadari kesalahannya. Tapi aku salah, justru mereka ikut pula mendiamkan aku.Sesaat setelah mereka pergi. Aku keluar kamar dan ingin melihat kondisi di dapur. Benar, ternyata ibu mertua sudah masak nasi dan ada bekas kulit telur, sepertinya mereka cuma bikin telur goreng dua biji.Aku tidak menunggu lama. Segera aku menghubungi mbak Siti berniat menga
Baca selengkapnya
9. Harus bersikap tegas
"Mir, kenapa pulang telat, kamu? Sengaja biar nggak beres-beres rumah?" Kedatanganku disambut oleh ibu mertua dengan muka ketus dan omelan yang tentunya pasti panas di telinga ini.Iya, hari ini aku pulang lebih telat karena ada lembur dadakan. Tidak mungkin aku sebagai pengawas harus absen. Sementara kinerja para pegawai yang ada dalam naunganku butuh untuk diawasi."Tadi ada lembur, Bu," jawabku singkat.""Alah, kamu pasti alasan. Biasanya juga pulang lebih awal. Pasti ini kamu sengaja kan?""Bu, ada apa sih? Kok kayak orang ribut saja." Mas Hadi muncul dari dalam."Itu istri kamu. Sudah tahu iparnya mau pulang malah dia sengaja pulang telat biar nggak beres-beres dan nyiapin makanan untuk kita makan nanti.""Mira memang lembur, Bu. Tadi siang Mira juga sudah kasih kabar ke Hadi.""Alah, kamu ini. Ngapain juga kamu bela-belain istri yang nggak becus. Pasti dia cuma alasan saja.""Sudahlah, Bu. Urusan beres-beres kan Wahyu dan istrinya bisa kerjain sendiri. Itu bukan kewajibannya si
Baca selengkapnya
10. TV baru
Mas, aku ingin kita bisa segera pindah dari sini. Aku tidak masalah sama ibu meskipun itu tidak pernah suka dengan kehadiranku menjadi pendamping kamu. Tapi aku tidak bisa terus menahan sakit hati karena istri dari adik kamu itu." Aku memberanikan diri untuk mengungkapkan keluh kesahku pada suami.Saat ini kami sedang ada di dalam kamar yang kami tempati. Mas Hadi segera berbalik ke arahku karena sebelumnya ia disibukkan dengan pekerjaannya yang ia bawa pulang."Tapi kita mau tinggal di mana? Rumah orang tua kamu juga masih ada yang ngontrak.""Iya, itu kita cari bersama nanti. Pokoknya aku ingin kita bisa hidup mandiri, Mas. Toh kalau kita pergi dari rumah ini masih ada adik kamu yang akan menemani ibu."Suamiku nampak terdiam sejenak."Aku juga mau menghubungi orang yang sekarang masih menempati rumah ibu. Apakah mereka masih mau nambah waktu atau diselesaikan satu tahun ini. Kurang tiga bulan lagi masa kontrak mereka dengan kita.""Kamu pikir-pikir saja dulu. Tidak baik mengambil
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status