Share

bab 36. Syukuran Rumah Baru

"Iya. Nastiti bermimpi salat berdua dengan diimami oleh mas Narendra selama 3 kali," sahut Nastiti membuat semua orang yang ada di ruang tamunya mengucap hamdalah.

"Kalau begitu ayo kita menikah," ajak Narendra membuat Nastiti mendelik.

"Tidak secepat itu, Mas Rendra."

"Kenapa enggak? Kita sama-sama sudah siap dan sudah berumur juga. Apa menunggu rumah dan tempat praktik kamu selesai? Sekalian untuk acara syukuran?"

"Itu lebih, Mas. Daripada terburu-buru."

"Baiklah. Aku setuju."

"Bunda juga setuju."

"Kamu ingin acaranya dibuat sederhana atau meriah?"

"Yang sederhana saja. Yang pentin khidmat."

"Lalu kapan acara pernikahan nya?"

Nastiti mendelik mendengar kan ucapan Narendra.

"Ya Allah, Mas. Belum aja lamaran, kamu udah nanyain tanggal pernikahan," ucap Nastiti tertawa.

Narendra tersenyum dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Yah, gimana ya. Kan sudah duda 4 tahun. Jadi rasanya kalau sudah menemukan yang pas, lebih baik, langsung akad," seloroh nya disambut cubitan bunda.

"W
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status