Jodohku Musuhku

Jodohku Musuhku

Oleh:  Attar am  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
60Bab
865Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Elissa Gadis cantik anak satu-satunya dari papa Rajendra dan mama Belinda. Hatinya satu, akan tetapi ada menaruh rasa suka dengan dua pria. Yaitu Frans saudaranya sendiri, dan Leon Pria idaman wanita di kampus. Keluarga Elissa jatuh miskin karena suatu hal. Sehingga Elissa di jauhi teman-temannya. Masalah itu juga mengharuskan keluarganya tinggal bersama Daniel teman papa Rajendra. Namun dengan syarat Elissa mau dijodohkan dengan anaknya Daniel bernama Arga yang ternyata adalah musuh Elissa sejak lama. Arga memiliki kekasih bernama Gea. Suatu hari, Arga kecelakaan mobil dan wajahnya rusak. Gea pun berselingkuh dengan Boy teman dekat Arga. Pertengkaran dan salah paham terus terjadi sebelum dan sesudah menikah. Elissa ingin balas dendam sebab papa Daniel ketahuan sudah sengaja membuat keluarga Rajendra miskin. Sedangkan Arga menyetujui pernikahan itu sebab menginginkan syarat warisan yang di berikan papanya. Arga membuat perjanjian untuk tidak menyentuh. Akan tetapi kesalahan malam pesta ulang tahun Leon, Arga dan Elissa melanggar perjanjiannya. Sehingga suatu hari Elissa hamil. Saat itu, Elissa baru berani mengungkapkan kebusukan papa Daniel dan melaporkan ke polisi. Akhirnya Elissa mendapatkan kembali harta papanya. Rasa kesal dan berbagai macam masalah datang, akhirnya membuat keduanya saling jatuh cinta karena selalu bersama. Hari di mana Arga menyatakan cinta, saat itu lah terungkap kebenaran tentang papa Daniel yang ternyata sudah bersekongkol dengan papa Rajendra tentang Arga dan Elissa. Mereka memang sengaja lakukan rencana itu untuk menyatukan kedua anaknya dan mengubah sikap dan kepribadian masing-masing agar menjadi lebih baik. Beberapa bulan kemudian, masalah baru datang di antara mereka berdua. Frans datang untuk Elissa. Tidak hanya Frans, bahkan Gea sang mantan kekasih Arga juga ikut hadir dan menginginkan Arga untuk kembali kepadanya. Timbullah perpecahan dan keretakan dalam rumah tangga mereka. Namun satu hal yang menyadarkan Elissa dan Arga, bahwa cinta yang dirasa adalah cinta sejati dan tidak akan terpisahkan lagi. Akhirnya mereka hidup bahagia.

Lihat lebih banyak
Jodohku Musuhku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Attar am
Assalamualaikum, para readers.. Terimakasih yang sudah berkenan mampir untuk baca cerita recehan ini. Semoga tertarik dan stay terus untuk dukung ya.. ...
2023-03-26 13:14:17
1
60 Bab
Lagi-lagi ditolak
Rambut lurus dan lembut terurai rapi diatas bantal yang empuk, kulit putih bersinar seperti cahaya rembulan. Mata masih terpejam dalam buaian, bulu mata yang indah, bentuk bibir yang seksi dan menawan. Ya! Milik siapa lagi kalau bukan milik Elissa, wanita berusia 23 tahun dan paling cantik. Di saat tidurnya pun, semua pelayan melayani dirinya. Mata yang enggan membuka, tetap terpejam dengan indah dan tenang. Dalam keadaan terpejam, beberapa pelayan memandikan tubuh Elissa hingga selesai dan memakai pakaian indah untuk menghadiri perayaan pesta pernikahan saudaranya saat itu. Hal itu sudah biasa dilakukan karena tidak ingin mengganggu tidurnya sang putri Elissa layaknya seperti putri tidur. Elissa juga sudah terbiasa di perlakukan seperti itu. Kemewahan dan kekayaan yang di miliki orangtuanya dia manfaatkan dengan keangkuhan. Kring! Kring! Alarm pagi itu berdering kencang. Sehingga membangunkan Elissa dari tidurnya.“Huam!” Menguap, lalu membuka matanya perlahan.“Elissa, apakah kamu
Baca selengkapnya
Bertemu Musuh Lama
“Nona? Apa kamu tidak apa-apa?” Tanya pria itu yang rela membasahi tubuhnya dengan derasnya hujan. Elissa hanya menggelengkan kepalanya tanpa melihat pria itu.“Maafkan aku, aku tidak dapat menyelamatkan tas kamu dari penjahat itu.” Ungkap Arga. Elissa tetap berdiri diam dan menunduk. Namun suara Arga membuat Elissa sadar akan suatu hal.‘Suaranya kayak tidak asing.’ Gumam Elissa, lalu dengan cepat mendongak ke arah sumber suara pria yang menolongnya tadi.“Kamu?” Ucap Arga setelah sadar dia tengah bicara dengan siapa saat itu. Elissa adalah wanita yang tidak dia suka, begitu juga Elissa.“Arga!” Tampaknya, Elissa lebih membenci Arga. Dia langsung berjalan meninggalkan Arga saat itu tanpa peduli hujan turun lebat.Entah apa yang membuat mereka saling membenci kala itu.“Sial, tahu begitu aku tidak akan bantu dia tadi. Dasar wanita sombong, ada masanya kamu akan berada di bawah.”Jedarrrr! Tiba-tiba suara petir sangat kuat dan kilat saling menyambar.Beberapa saat kemudian, Elissa samp
Baca selengkapnya
Rencana Baru Papa
“Maafkan aku, Nona. Kalau nanti aku tidak kerja, mau makan apa anak aku di rumah.” Bujuk Evita dengan wajah memelas pada Elissa sang majikan.“Itu bukan urusan aku, kamu bisa cari pekerjaan lain di luar sana. Masih banyak yang mau terima kamu. Akan tetapi, kamu harus tahu. Kalau kerja itu yang di jaga kepercayaan, bukan asal bicara.” Jelas Elissa.“Ada apa lagi ini, Elissa?” Mama datang melihat keributan di dapur saat itu.“Ma, Evita aku pecat.”“Kenapa kamu pecat?” Tanya Mama lagi.“Ma, Evita tidak perlu kerja di sini lagi. Lihatlah, ucapan saja tidak bisa di jaga, bagaimana dengan pekerja lain.”“Maksud kamu apa? Mama tidak mengerti.”“Ma, Evita sudah bicara buruk tentang aku. Makanya aku tidak suka dia tetap di sini.”“Semua bisa di bicarakan baik-baik, Elissa. Jangan pakai emosi lagi ya.”“Ah, sudahlah. Pokoknya aku tidak mau tahu, hari ini juga Elisa harus angkat kaki dari tempat ini.”“Ya sudah, terserah kamu saja.” Ucap Mama tidak ingin banyak perdebatan dengan anak semata waya
Baca selengkapnya
Hancur Dalam Sekejap
“Papa, apa ini? Ma, apa yang terjadi?” Suara parau dan bergetar ketika melihat kedua orang tuanya bersimpuh di atas lantai sore itu. Elissa tidak bisa lagi menahan begitu banyak pertanyaan di benaknya ketika dia melihat Mama dan papanya duduk berlutut di tanah. Menatap pintu rumah yang sudah tertutup rapat oleh dua orang dan juga sosok lelaki tua yang sudah sering datang ke rumah Elissa selama ini. Saat itu, Elissa baru saja pulang dari kampus dan dikejutkan dengan pemandangan tak wajar di hadapannya. Beberapa koper berisi pakaian juga sudah disiapkan untuk dibawa pergi. Namun, Elissa tidak mengerti apa yang telah terjadi.“Ma, Papa, jawab aku! Ada apa ini? Kenapa kalian ada di sini, dan orang-orang ini?” Elissa duduk dan menatap mata Mama dan papanya.“Elissa, sayang. Ini bukan rumah kita lagi. Rumahnya sudah di sita.” Mama menjelaskan dengan air mata berlinang.“Ya, tapi kenapa? Kenapa, Ma? Apa kita tidak bisa melakukan sesuatu? Lalu, kenapa rumah kita di sita? Apa salah kita?” T
Baca selengkapnya
Ternyata Satu Kampus
“Tunggu, maksudmu anakmu suka balap liar?” Tanya Papa Rajendra dengan mengerutkan keningnya diiringi alis yang melengkung dengan berbagai macam belokan.“Hahaha, maaf. Hobinya di luar. Makanya di usianya yang sekarang, dan kebiasaannya, aku ingin menikahkannya saja dan sepertinya dia cocok untuk anakmu.” Kata Daniel.“Ya, makanya dengan menikahkan anak kita, kamu tidak perlu menyewa rumah ini. Tapi itu akan menjadi milikmu!” Daniel menjelaskan lagi.“Jadi sama saja, Paman sudah membeli aku ‘kan? Atau Papa sudah menjualku untuk menikahi anak Paman Daniel.” Ungkap pendapat Elissa. Sementara itu, mama Belinda diam saja. Berbeda dengan papa Raja, bahkan dia merasa itu adalah hal yang benar.“Bukan, bukan, bukan itu maksud Paman. Paman percaya saja padamu, kalau nanti kamu pasti bisa mengubah sikap anak Paman.” Bujuk Daniel. Elissa hanya menatap dengan curiga dan menyipitkan sebelah matanya ke arah Daniel. Entah kenapa Daniel begitu mudah menjodohkan Elissa dan anaknya.“Aneh!” Elissa menj
Baca selengkapnya
Minta Mobil Baru
Setelah tidak sengaja menyenggol Adel hingga jatuh, Elissa tidak peduli dan segera menuju kursi. Di sana dia menumpahkan tangisnya yang sudah tidak terbendung lagi.“El, apa yang kamu lakukan?” Adel mendekati Elissa yang menangis di meja belajarnya. Adel memberi Elissa sebuah tisu yang dia miliki.“Kenapa kamu dekat-dekat! Aku miskin, aku sudah sering mengganggumu,” katanya dengan nada keras.“Bukankah teman menemani teman saat susah, meski dia tidak pernah dianggap teman?” Kata-kata itu membuat Elissa menghentikan amarahnya dan menatap wajah Adel yang saat ini berada di sampingnya.“Kamu serius? Jadi selama ini aku banyak merepotkanmu, tapi kamu masih menganggapku teman? Kamu tidak malu berteman denganku yang malang ini?”“Elissa, bagiku sahabat yang saling mengerti. Selama ini aku berusaha baik sama kamu, tapi apa kamu tidak mengerti aku? Aku butuh teman, dan tidak ada yang menemaniku. Apa salahku? Dan apa salahnya jika Aku baik padamu? Kita berteman 'kan?” Adel membuka kesempatan u
Baca selengkapnya
Syarat Mendapatkan Warisan
“Maaf, Papa harus lakukan ini. Kamu harus ikut Papa sekarang juga.” Papa Daniel harus menarik Arga untuk masuk ke dalam mobil. Malam itu banyak disaksikan oleh teman-teman Arga yang melihat langsung kejadian tersebut. Arga tidak bisa menahan diri sampai dia masuk ke dalam mobil. Teman-temannya hanya mengejek Arga saat itu juga.“Haha, anak Papa dijemput lagi.” Teman-teman Arga mengejek Arga.“Iya, takut diculik tante kalau tidak pulang mungkin. Haha!”“Bisa jadi!” Sahut yang lain lagi.Itulah yang mereka katakan satu sama lain. Sempat terdengar di telinga Arga dan ingin marah saat itu juga. Tapi papa tetap menarik Arga dengan paksa.“Awas saja kalian!” Ancamnya dari balik kaca mobil.“Arga, ayo. Ayo kita pulang!”Tiga puluh menit perjalanan, Arga dan papa Daniel tiba di rumah. Tempat balap mobil Arga memang tidak jauh. Karena itulah Arga lebih memilih untuk mengikuti hobinya bersama teman-teman lainnya.“Papa, apa yang salah? Main paksa saja. Di mana aku taruh wajahku ketika mereka se
Baca selengkapnya
Salah Kamar
Arga terus berusaha mengejar lawannya. Sedangkan di urutan ketiga adalah temannya yang akrab disapa Boy, yaitu teman dekat Arga.Beberapa menit berlalu, Arga hampir bisa menyalip mobil yang kini berada di posisi nomor satu itu. Tapi pemandangan di belakang sepertinya ada sesuatu yang terjadi.Brak! Tabrakan keras dari mobil belakang Arga yang lepas kendali menghantam mobil Arga yang ada di depannya. Hal ini mengakibatkan tabrakan fatal yang membuat setiap mobil terlempar hingga rusak parah. Keadaan mobil Boy saat itu juga terpental jauh. Namun beruntungnya Boy berhasil keluar sebelum mobilnya hancur menabrak bangunan, sehingga dia selamat dari kecelakaan maut terserah. Sementara itu, mobil Arga melaju di luar kendali dan menabrak pohon besar di jalan. Sehingga kaca mobil pecah dan wajah Arga terbentur keras oleh gagang setir mobil. Saat itu, wajah Arga terluka parah. Kemudian, setiap orang yang mengalami kecelakaan langsung dibawa ke rumah sakit.Salah satu teman Arga menghubungi papa
Baca selengkapnya
Marahnya Anak Manja
“Pa, aku tidak mau dijodohkan! Batalkan perjodohan ini segera.” Elissa tampak sangat marah dengan wajah yang sudah mulai merah merona. Sepertinya masalah itu sangat serius baginya. Tas ransel kesayangan yang selalu dibawa Elissa ke kampus di banting ke kursi tamu. Saat itu, Papa sedang bersantai membaca koran di kursinya. Kemudian papa Rajendra terkejut dengan sikap dan perkataan Elissa, yang tiba-tiba berbicara dengan nada tinggi dan melampiaskan amarahnya saat itu. “Apa maksudmu, Elissa! Tidak bisakah kamu sedikit turunkan nada bicaramu itu?" Ucap papa masih dengan nada rendah dan mencoba meredam amarah Elissa. Sembari sesekali meneguk kopinya.“Pa, pokoknya aku tidak mau dijodohkan. Titik!”“Kenapa? Bukannya kamu juga sudah setuju?” Papa masih bersikap tenang dan mulai meletakkan koran yang dipegangnya. Sambil sesekali menyeruput kopi yang sudah dingin di atas mejanya lagi. “Kapan aku bilang setuju? Aku tidak pernah menyetujui perjodohan ini. Aku bukan siti Nurbaya. Dijodohkan be
Baca selengkapnya
Cantik, Sayangnya ditolak Terus
“Arga, akhirnya kamu sadar juga. Bagaimana kabarmu?”“Papa, aku baik-baik saja kok.”“Ya, syukurlah.”“Maafkan aku, Pa!”“Untuk apa?” Papa mengerutkan kening saat Arga meminta maaf pada papa Daniel.“Aku tidak mendengar apa yang Papa katakan. Andai aku tidak pergi malam itu. Mungkin tidak seperti ini jadinya.”“Yah, mungkin sudah jalannya. Jadikan ini pelajaran untuk kamu. Jangan banyak berpikir lagi, Papa sudah memaafkanmu. Tapi jangan lakukan lagi ya? Tolong hentikan, sayang.”“Aku tidak ingin berjanji, Pa. Karena sudah menjadi kebiasaanku. Tapi aku akan berusaha sebaik mungkin.”“Dengan keadaan kamu seperti ini, akan tetapi kamu belum bisa melepaskan kebiasaan buruk itu?”“Ada apa denganku, Papa? Aku baik-baik saja kok.”“Ini yang kamu maksud baik?”Papa memberikan telepon dan menyalakan kamera. Papa ingin menyadarkan Arga bahwa wajahnya hancur akibat kecelakaan itu. Tetapi karena Arga belum menyadarinya, Papa memberi tahu langsung wajah Arga yang di bungkus perban.“Lihat ini, lih
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status