Share

Diana, The Virgin Wife
Diana, The Virgin Wife
Penulis: Jessie White

Bab 1. Sang Mantan

"Dasar maniak seks! Sekarang malah nyalahin gue, lo sendiri yang ngga bisa jaga komitmen! Intinya ya Adam, kita putus! Jangan pernah deketin gue lagi mulai dari sekarang! Gue nyesel gue uda ngasih tubuh gue ke lo!" kata Diana dengan geram kepada Adam.  Setelah itu Adam benar-benar pergi dari hidup Diana.

Diana menangis tersedu-sedu. Dia tidak tahu sangat menyakitkan untuk mengetahui cowok yang dipacarinya selama ini mendua di belakangnya dengan alasan Diana tidak bisa memenuhin kebutuhan biologisnya. Diana mencoba bertanya kepada Adam baik-baik namun Adam malah menjadi marah dan menyalahkan Diana, "Lo tahu Di kalau gue install applikasi dating itu karena lo ngga bisa muasin gue! Lalu apa salah gue sekarang? Gue kan cumen mau menuhin kebutuhan biologis gue. Tapi gue masih sayang lu."

Diana termenung di kamarnya sendirian. Dia menangis tersedu-sedu. Di tengah kegalauan dan kesedihan yang dirasakannya, Diana mulai mengenang masa-masa lalu. Masa-masa perkenalan dirinya dengan rasa cinta. Cinta adalah gairah dan gairah adalah cinta. Itulah yang Diana rasakan ketika dirinya mulai mengenal cinta. Sebelumnya banyak laki-laki yang melakukan pendekatan terhadap Diana karena Diana adalah wanita yang sangat cantik. Kulit cerah, rambut hitam panjang, hidung mancung, dan bibir tipis adalah definisi kecantikan saat ini dan Diana memiliki itu semuanya. Belum lagi ditambah kakinya yang jenjang dan Diana sangat pandai untuk memanfaatkan kelebihannya itu. Mata-mata lelaki selalu mengikuti langkahnya ketika Diana berjalan maupun melakukan aktivitas lainnya. Akibatnya banyak wanita yang cemburu terhadapnya. Tak jarang Diana tiba-tiba dilabrak oleh wanita tidak dikenal karena pasangannya menyimpan foto Diana di dalam smartphone mereka.

Namun sejak mengenal Adam, hidup Diana memang penuh gairah. Rasanya ingin selalu berdua. Mungkinkah itu cinta?. Walapun sebelumnya Diana sudah sempat beberapa kali berpacaran, namun berbeda rasanya dengan Adam.

Cinta pertama Diana adalah Yonam Tawa, seorang warga negara USA yang bersekolah di SMP yang sama dengan Diana. Awalnya Diana sering memanggilnya dengan Tawa dan mereka berteman dekat. Namun seiring berjalannya waktu, jantung Diana mulai berdegub kencang ketika melihat Tawa dan hal itu membuat Diana sangat ketakutan ketika melihat Tawa. Kata orang itu cinta monyet. Namun tidak bagi Diana. Perasaan itu sangat nyata. Akan tetapi, perasaan Diana pada Tawa ternyata bertepuk sebelah tangan karena Tawa berpacaran dengan wanita lain.

"Tawa tuh suka sama lu, Di. Percaya deh sama gue," kata Liana, sahabat Diana, waktu itu kepada Diana ketika perasaan itu mulai tumbuh.

Sayangnya Diana muda tidak memiliki cukup rasa percaya diri untuk menghadapi perasaannya. Dia selalu berkilah, "Dia terlalu baik buat gue, Liana."

Sepeninggal Tawa, Diana mulai menyukai laki-laki lainnya dan dia juga sudah mulai menerima perasaan cinta yang muncul. Bahkan dirinya juga mencoba berpacaran. Diana berpacaran pertama kali dengan Nico, anak favorit para gurunya di SMA. Mereka berpacaran cukup lama sekitar 1 tahunan. Gaya pacaran mereka pun tergolong standar, makan minum bersama, pergi ke pesta bersama, dan menonton film. Namun akhirnya mereka putus karena hal yang konyol yaitu karena Diana tidak lolos seleksi lomba debat.

Dino, sahabat laki-laki Diana, mengutuk abis-abisan Nico yang memutuskan Diana karena alasan itu. "Sana pacaran sama buku aja!" teriak Dino kepada Nico waktu itu. Sayangnya Nico tidak ambil pusing dengan perkataan Dino. 

Selanjutnya Diana kembali menjalin hubungan dengan Ayden, sang bintang basket sekolah. Anak-anak sekolahan menyebut mereka "Power Couple" karena Ayden sangat tampan dan Diana sangat cantik. Sahabat-sahabat Diana pun menyukai Ayden karena dianggap cowok yang sangat pengertian.

"Ayden bener-bener sempurna buat lu, Di!" kata Liana kepada Diana waktu itu. Ayden memang sangat pengertian. Dia sering memberikan surprise pada Diana, dia juga sering mengajak Diana pergi keluar. Namun satu hal yang mengganjal di pikiran Diana yaitu Ayden sekalipun tidak pernah mencium Diana padahal hormon keduanya mungkin sedang dalam puncaknya.

"Liana, Ayden tuh ampe sekarang ngga pernah nyoba nyium gue! Kemarin kita ke bioskop dan dianya diem aja dari awal sampai akhir," kata Diana kepada Liana.

Liana menjawabnya, "Bagus dong Di! Dia bisa ngejaga lo berarti. Positif thinking aja deh!"

"Gue aja uda pengen dicium, masak dia ngga ngrasain sama sekali sih? Sumpah, aneh banget" kata Diana lagi.

Beberapa waktu kemudian, Diana memergoki Ayden berciuman dengan Arif, teman kelasnya. Diana langsung melabrak Ayden waktu itu dan akhirnya Ayden mengakui kalau dirinya gay. Diana merasa frustasi dan hopeless dengan kisah cintanya yang terus gagal. Dino dan Liana tidak percaya dengan cerita Diana sampai mereka sendiri juga memergoki Ayden dan Arif. Hidup Diana berubah setelah Ayden, dia menjadi susah percaya dengan laki-laki. Beberapa laki-laki yang mendekatinya ditolaknya mentah-mentah.

Sampai akhirnya dia bertemu dengan Adam, seorang laki-laki yang ditemuinya sewaktu datang ke acara lomba band bersama Liana, sahabatnya. Adam sangat rupawan dan kharismatik. Dia mendekati Diana ketika Diana sedang jajan es bersama Liana.

“Mba, pesen es serutnya dua ya,” kata Diana kepada penjual es. Dia dan Liana memang sengaja mencari sesuatu yang dingin di tengah terik matahari.

Penjual es itu segera membuatkan es serut dan sesudah menyelesaikannya, dia memberikannya kepada Diana, “Ini mba esnya.”

Liana bertanya kepada penjual es, “Berapa mba?”

Penjual es itu menggeleng dan berkata kepada mereka, “Ngga usah bayar mba. Uda dibayarin sama masnya disana.” Penjual es itu menunjuk ke arah dimana Adam berdiri. Adam tersenyum pada mereka. Kedua sahabat ini segera berjalan menuju ke arah Adam dan berterima kasih kepadanya.

Ternyata kebetulan Adam waktu itu juga sedang memesan es dengan teman-teman bandnya. Melihat Diana dan Liana memesan es juga, Adam sekalian saja membayarnya. Adam adalah laki-laki yang sangat rupawan dan kharismatik. Cara bicara Adam membuat Diana sangat tertarik. Dia adalah bassist band baru yang bernama Galaxy. Adam juga menulis lagunya sendiri yang kemudian dinyanyikan oleh bandnya. Diana menjadi dekat dengan Adam sejak kejadian es serut itu. Lama-kelamaan, perasaan cinta diantara keduanya mulai bersemi. Diana mulai sering menemani Adam untuk ngeband.

Suatu ketika di salah satu acara musik, Adam tiba-tiba maju menggantikan vokalis dan berkata kepada penonton, "Aku mau menyanyikan satu lagu karena aku lagi jatuh cinta sama seorang cewek yang ada disini.” Penonton langsung berteriak histeris. Jantung Diana berdegub kencang. Dia bertanya-tanya siapakah yang dimaksudkan Adam disini.

Adam melepaskan mic di depannya dan berkata, “Hi Diana, semoga kamu suka ya lagunya." Diana yang mendengar hal itu menjadi sangat terkejut. Tak lama kemudian alunan piano pun terdengar.

Matamu menusuk relung hatiku

Senyummu selalu tersimpan dalam kalbu

Oh Diana...

Maukah kau menjadi kekasihku?

Diana mematung dan tidak menyangka bahwa Adam akan menembaknya di depan para fans bandnya. Adam lalu turun dari panggung dan menghampiri Diana. Dia berlutut dan bertanya langsung kepada Diana mengutip lirik terakhir dari lagunya. Adam memberikan setangkai bunga mawar yang ternyata disimpannya di salah satu saku jaket bandnya. Diana berkaca-kaca dan hatinya sangat tersentuk. Akhirnya Diana menerima Adam dan Adam langsung mencium kening Diana waktu itu.

Semenjak berpacaran, hubungan Adam dan Diana saat itu bisa terbilang panas. Adam lah yang merenggut ciuman pertama Diana. Mereka banyak menghabiskan waktu berdua di rumah Diana yang sepi, di kamar mandi sekolah, dan di tempat-tempat lainnya. Waktu Diana kebanyakan dihabiskan hanya untuk bersama Adam. Liana dan Dion merasa Diana banyak berubah dan mereka kehilangan sosok sahabatnya. Bahkan ketika Liana putus cinta, Diana tidak hadir di sampingnya karena Adam.

Liana yang kesal sempat berbicara kepada Diana waktu itu, "Adam tuh uda ngubah lo, Di! Lo uda ngga ada waktu buat kita-kita. Doi terlalu ngontrol hidup lo. Sadar Di!"

Diana menjawabnya, "Maaf Li kalo gue ngga bisa ada di samping lo tiap saat. Tapi tolonglah doain gue sama Adam. Dia itu romantis banget, Li!"

"Lo udah diapain aja sama Adam, Di? Lo masih virgin kan?"

"Cumen ciuman ya sama raba-raba dikit sih Liana. Cumen gue pastiin ke lo klo gue masih virgin. Yang boleh ambil keperawanan gue itu cumen suami gue," kata Diana menegaskan.

Liana menggeleng, “Lo itu berubah, Diana!”

Diana terdiam.

Memang beberapa hari terakhir, Adam mulai meminta lebih dari Diana. Adam mulai dengan meraba tubuh bagian atas Diana. Dia menekan-nekan payudara dan memainkan putingnya sampai Diana sampai Diana meminta lebih. Adam pun juga tidak segan memperlihatkan ‘kejantanan'nya kepada Diana.

Diana yang pertama kali melihat 'kejantanan' seorang laki-laki merasa takut namun juga penasaran. Akhirnya Diana pun takluk pada godaan itu. Mereka saling berciuman dan saling meraba satu sama lain. Hingga tiba akhirnya Adam meminta lebih lagi, Diana menolaknya.

"Aku cuman mau diluar Adam," kata Diana kepadanya.

"Ayolah coba masukin ya sayang," rayu Adam kepada Diana. Diana terus menolaknya. Namun, Adam pantang menyerah. Setiap saat ketika mereka mulai bermesraan, maka Adam akan mencoba untuk merayu Diana untuk menyerahkan keperawanannya.

Diana pun tak kuasa menolak Adam. Akhirnya Diana pasrah dan mencoba memejamkan matanya. Adam mencobanya pelan-pelan. Namun naas setiap kali mereka mencobanya, Diana selalu berteriak kesakitan sampai air matanya mengalir deras.

Stop, Adam! Stop it!” teriak Diana.

"Sayang, kok ngga bisa masuk?" tanya Adam kepadanya.

"Kan uda kubilang, aku ngga mau, ya pasti ngga bisa masuk lah!" seru Diana kepada Adam namun kekasih Diana itu hanya mengernyitkan dahi.

Beberapa kali mereka melakukan hubungan terlarang itu namun tetap saja 'kejantanan' Adam gagal masuk ke dalam sangkar indah yang memang diciptakan untuk hal itu. Diana menganggap hal itu terjadi karena dia tidak mau hubungan yang mereka lakukan sampai menjurus ke hal itu. Adam menjadi frustasi dan sebaliknya Diana menjadi lega karena dia masih virgin. Lambat laun, hal ini menjadikan Adam berubah sikap kepada Diana. Dia tidak lagi memberikan perhatian kepada Diana. Diana mulai curiga dengan perubahan sikap Adam. 

Ketika Diana mengecek hp Adam pun, Diana menemukan Adam juga menginstall aplikasi kencan online yang ujung-ujungnya berakhir dengan one night stand. Akhirnya Diana pun meminta wejangan dari para sahabatnya. Dino dan Liana mendukung apapun keputusan Diana.

Diana meminta bertemu dengan Adam di suatu tempat dan dia memutuskan hubungan dengan Adam dengan pertengkaran yang pelik yang menelan habis hatinya saat ini.

Lamunan Diana akan masa lalunya buyar ketika pintu kamarnya diketuk oleh pembantunya. Pembantunya membuka kamarnya dan menemukan Diana melamun di ujung tempat tidur.

Cah ayu (Anak cantik), makan dulu ya.”

Diana mengangguk.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status