BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND

BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND

Oleh:  Zia Cherry   Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
8.4
10 Peringkat
56Bab
14.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Bara pikir, hubungannya dengan Cindy sudah berakhir. Ia mencoba untuk melupakan gadis itu, melanjutkan hidupnya kembali, lalu jatuh cinta kepada Nilam, wanita baik hati bersuara merdu. Cinta yang gila membuat Bara tidak peduli pada status single parent Nilam. Ia berjanji akan menjaga Nilam dan Leo sebagai suami dan ayah yang baik. Hingga Cindy kembali datang, dan memintanya kembali.

Lihat lebih banyak
BARA, HOT DADDY, SWEET HUSBAND Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Hesti Efrina
kosa kata bagus. beda dri novel2 yg lain
2024-03-06 00:41:06
0
user avatar
Yurnita Ita
aku suka novel ini. sampai aku kebawa perasaan. kak Zia. lanjut dong ceritanya
2024-03-04 18:19:25
0
user avatar
Mia Cahyono
ceritany bagus, sayang kalau gak ada lanjutannya
2022-09-02 13:27:17
0
user avatar
Kaila Kalila
bagus ceritanya sayang nya nunggu bersambung nya lama
2022-07-08 18:56:48
0
user avatar
Kaila Kalila
bagus latar cerita nya
2022-07-07 04:52:29
0
user avatar
sh.arreyanawati79@yahoo.com.my
ceritanya bagus dari awal, tapi sayang tergantung tiada hujungnya
2023-04-25 04:14:08
0
user avatar
sh.arreyanawati79@yahoo.com.my
ceritanya tergantung sih, bara, nilam,Leo,Cindy,putra,fadlan,Edo.. bagaimana akhirnya kisah cinta nilam Dan bara, Dan bara tidak berani menggapai cintanya, apa ada kelanjutan dari certa bara Dan nilam Dan Leo anak kecil yg cerdik itu
2023-04-25 04:09:51
0
user avatar
Ristama Shinta BoRu NainggoLan
ngabisin koin buat baca cerita ini. endingnya gajelas
2023-06-03 22:31:55
0
user avatar
Titin M Saleh
sedihhhh banget :(
2023-06-02 13:40:16
1
user avatar
Titin M Saleh
alur cerita nya bagus banget
2023-05-26 11:47:58
0
56 Bab
BAB 1 - SI TAMPAN YANG MENGGALAU
“Apa? Jadi akhirnya lo diputusin Cindy? Hahahahaha.” Tawa Edo menggema keras.Bara menyesap rokoknya dalam-dalam lalu mengembuskan asapnya ke langit malam.“Hus! Jangan dibahas, lagi gloomy banget dia. Hahahaha. Pacaran 6 tahun akhirnya putus gara-gara mobil. Gokil!” Fadlan terkekeh sambil mengambil sepotong pisang goreng di plastik, sedang matanya tidak pernah lepas dari layar televisi.“Anjing. Jadi alesannya gara-gara mobil doang? Elah, lu tinggal ngambil aja mobil di si Putra, cicil dah sampe lo mati, atau pura-pura lupa. Case clear, Bro!”Lagi-lagi Bara hanya mengabaikan kata-kata salah satu sahabatnya itu.“Sesat lu, Bego!”“Hahaha, gue udah sampe mabok nawarin mobil sama si batu. Bukannya kenapa, tabungan dia itu udah lebih dari cukup buat beli mobil sama showroomnya! Emang dasar otaknya batu, bisa-bisanya tetep pake motor butut yang napasnya satu-dua. Padahal gajinya udah dua digit!” Putra menengahi tanpa sekalipun memalingkan mata dari layar televisi. “Lagian, Cindy kan mahas
Baca selengkapnya
BAB 2 - SI CANTIK BERSUARA MERDU
“Badan aja gede, giliran putus mewek, Anj*ng,” gerutu Edo kesal sambil mendorong-dorong punggung Bara untuk segera turun dari mobil.“Cewek masih banyak, Bar. Besok gue kenalin sama klien gue! Mau model kaya gimana juga ada!”“Yang jadi-jadian juga ada ya, Lan?”“Hahahaha banyak, Bro, kalo lo doyan.”Edo bergidik seketika, “Dikasih gratis juga ogah gue, masih doyan yang ori!” katanya, sambil mengusap tengkuk yang meremang seketika. “Nah, baru juga diomongin, tuh ada cewek.” Edo menyeringai lebar saat melihat dua orang wanita duduk berhadapan di kedai nasi goreng favorit mereka.Fadlan ikut mengekor arah pandang Edo, dan mengangguk-ngangguk.“Kang, 4 ya, seperti biasa.” Putra menghampiri Firman, sang pemilik kedai nasi goreng. “Siap, Mas,” jawab Firman riang. Akhirnya setelah sempat sepi sesorean ini, ia mulai mendapatkan konsumennya kembali.Ketika berjalan melewati meja kedua wanita itu, Edo sengaja sedikit bersiul dan mengeraskan suara untuk menarik perhatian keduanya. Ia juga sen
Baca selengkapnya
BAB 3 - TAKDIR YANG UNIK
“Apes banget yang semalem.” Edo menyisir rambut yang sengaja ia cat pirang dengan santai. Matanya melirik beberapa gadis yang berpapasan dengan mereka sambil menebar senyum andalannya.Beberapa gadis tersenyum sambil melirik malu-malu saat ketiga pria itu memasuki lobi mall dengan langkah tegap. Edo sengaja menggulung lengan baju untuk memperlihatkan otot lengannya kepada gadis-gadis yang berpapasan dengan mereka di mall.“Jangan dibahas lagi, Blok,” ujar Fadlan sambil memeriksa email di ponselnya.“Hhh, emang cewek cantik dan baik itu udah mulai langka. Tapi gue nggak nyangka kalo dia bahkan udah beranak. Bodynya masih gadis banget, Bro!” keluh Edo sambil menebar senyum kepada beberapa siswi SMA yang cekikikan saat berpapasan dengan mereka.“Masih ada, Do, yang cantik, sukses, baik, dan masih single.” Fadlan mensejajari langkah Edo di escalator.Pria berkaos hitam itu menatap ragu.“Si Putri? Kurang apa dia? Kaya tujuh turunan, cantik, bohay, dan masih single.”“Anj*ng. Dia mah beda
Baca selengkapnya
BAB 4 - KENYATAAN YANG PAHIT
SH*T.Bisa-bisanya ia menanyakan hal itu secara langsung kepada Nilam.“B*ngsat!” maki Bara kesal.Fadlan dan Edo saling beradu pandang. “Gue yakin gara-gara putus dari si Cindy dia jadi gila beneran,” desis Fadlan sambil memasukkan barang-barang aneh yang dibeli Bara ke dalam plastiknya.“Kayaknya gitu.” Edo mengangguk setuju. “Gue nggak nyangka dia secinta itu sama Cindy.”Putra tidak mampu berkomentar lagi. Ia sendiri menatap ngeri sosok sahabatnya yang sekarang benar-benar terlihat aneh.“Eh, Mas Bara sudah datang?!” Lengking suara Putri terdengar riang. Dengan gaun berwarna merah muda, dan rambut terurai sepunggung, gadis itu berjalan di antara meja-meja yang dipenuhi pengunjung restorannya.“Hhhh, kita dari tadi di sini nggak disambut begitu tuh! Memang keadilan hanya untuk yang good looking,” gerutu Fadlan yang hanya mendapat lirikan sekilas dari Putri.Tanpa diminta lagi, Putri langsung duduk di samping Bara, bergelayut manja seperti yang selama ini ia lakukan.“Hus! Dia lagi
Baca selengkapnya
BAB 5 - NEGATIVE THINKING
“WOY, ANJ*NG GILA, HP LO BENERAN UDAH NGGAK GUNA, HAH?!” bentak Edo di telepon. Sudah berkali-kali ia mencoba menghubungi Bara, tapi hingga malam bergerak semakin larut, Bara belum juga megangkat telepon atau membalas pesannya. “LO JADI MAU KE SINI KAGA SIH SETAN?!” teriak Edo kesal. “Gue pass dulu malam ini,” jawab Bara lelah. “Lo lagi di mana sekarang? Lembur?” Bara tidak menjawab. Ia sudah keluar dari kantor sejak dua jam yang lalu. Dan saat ini tengah menepi bersama motornya di bawah bayangan pepohonan, lagi-lagi, secara diam-diam menatap Nilam dari kejauhan. Pukul 10 malam, Nilam akhirnya keluar mall sambil menggendong Leo yang terlelap. Itu bukan sebuah kebetulan, karena Bara sebelumnya memang menunggu Nilam di dalam mall, hingga security mengusirnya karena mall akan tutup. Bara tau ini adalah tindakan paling gila yang pernah ia lakukan seumur hidupnya. Namun, Bara masih ingin memastikan sekali lagi sebelum melangkah mundur. Ia ingin memastikan siapa yang menjemput Nilam da
Baca selengkapnya
BAB 6 - PRASANGKA
Sabtu pagi.Jika biasanya keempat pria itu tetap di ranjang sampai petang menjelang, dan hanya akan bangun saat lapar atau buang kotoran, tapi sabtu ini, keempatnya sudah berada di showroom milik Putra.Bahkan Putra yang hampir tidak pernah ada di showroom saat akhir pekan, kini ikut datang, membuat karyawannya berdeham tak nyaman.Satu-satunya yang terlihat sangat antusias adalah Bara. Ia berkeliling showroom, dan untuk pertama kalinya setelah berabad-abad, pria itu terlihat sangat tertarik. Padahal selama ini, tidak peduli sudah berapa kali Putra menawari Bara untuk membeli mobil, pria itu selalu menolak.“Akhirnya,” desah Fadlan. Ia dan Edo sudah memiliki mobil yang mereka beli dari showroom Putra. Hanya Bara yang masih bertahan dengan motornya sejak mereka lulus kuliah, dengan alasan selama ini ia bisa menggunakan mobil inventaris kantor jika butuh.“Lo yakin Cindy nggak hamil?” bisik Edo kepada Fadlan.“Nggak! Gue udah tanya si Riri. Lagian gila aja kalo si Cindy hamil, bisa di D
Baca selengkapnya
BAB 7 - MALAM TAHUN BARU
“Bar, lo beneran nggak ikut?” tanya Putra di telepon.“Nggak. Kalian lanjut aja. Gue ada perlu.”Putra menghela napas panjang sambil menatap langit malam. Di kejauhan tiupan terompet tahun baru terdengar sayup-sayup, meskipun saat ini baru pukul 8 malam.Ia melempar kantong arang yang dibeli di warung depan gang sambil memijat pangkal hidungnya.Padahal mereka sudah merancanakan malam tahun baru itu sejak jauh-jauh hari, tapi bisa-bisanya Bara membatalkan rencana mereka di saat-saat terakhir.“Bener kan dia kaga bakal datang?” tanya Edo yang sudah siap dengan baskom berisi ayam dan gitar milik Fadlan.Bukannya menjawab, Putra malah merebahkan tubuh di atas kursi panjang depan kontrakan.“Udah gue bilang, dia mau ketemu sama si Cindy sekarang. Mungkin mau ngajak balikan lagi. Kan momennya pas tuh di malem tahun baru,” ujar Fadlan yang tengah sibuk membuat perapian sederhana dari tumpukan bata.“Iya, abis itu langsung k*nthu deh! Hahahaha.” Edo tertawa mesum.“K*nthu mata lo. Orang si C
Baca selengkapnya
BAB 8 - PERTEMUAN PERTAMA
Di tengah lusinan orang yang berlalu lalang di dalam mall untuk mengincar midnight sale malam tahun baru, Bara berdiri sambil menatap lurus ke department store. Kedua tangannya tersemat di saku celana, dan wajah tampannya tampak sangat serius.Beberapa gadis muda yang melihat sosok tampan Bara langsung saling berbisik. Dengan tubuh tegap, tinggi, dan wajah tampannya, mudah saja bagi Bara untuk menjadi pusat perhatian di mana pun ia berada. Bahkan Edo pernah memintanya menjadi model pemotretan pertamanya dulu.Bara menghela napas panjang. Sesuai dugaannya, wanita itu masih bekerja di malam tahun baru, saat kebanyakan orang-orang berkumpul dengan keluarga mereka untuk merayakan malam pergantian tahun baru.Dengan perlahan, Bara mulai berjalan mendekati rak-rak pakaian tempat Nilam berada. Semakin dekat, Bara semakin menyadari jika wajah Nilam sedikit berbeda dari kemarin. Ia memang masih tersenyum ramah kepada semua pengunjung mall, tapi matanya
Baca selengkapnya
BAB 9 - BARA & KIDSZONE
“Duh dokter Cindy… bisa-bisanya dokter tetap cantik pas kerja di malem tahun baru begini,” keluh Imel, perawat jaga di IGD, saat melihat Cindy berjalan ke meja perawat dengan status pasien yang baru.“Iya loh, aku juga bingung.” Yumi, yang sejak tadi sibuk membuat laporan, mengangkat wajahnya. “Dokter Cindy ini sudah cantik, dan bawaannya positive vibes gitu. Rahasianya apa sih, Dok?”“Nggak ada rahasia apa-apa, Sus. Saya kan cuma menunaikan tugas aja,” senyum Cindy ramah.“Kan, suaranya aja merdu banget. Pokoknya kalau ada Dokter Cindy, IGD jadi berasa lebih tenang walau pasiennya numpuk.”Yumi mengangguk setuju.“Tapi Dokter nggak ada acara apa-apa malam tahun baru ini sama sang pacar?” goda Imel.Semua orang di IGD sudah mengetahui jika Cindy memiliki kekasih super tampan, tapi sama sekali tidak tau jika hubungan mereka sudah kandas beberapa waktu yang
Baca selengkapnya
BAB 10 - PENCARIAN BARA
 “Lo yakin nggak salah liat, Put?” tanya Edo sambil menepuk perutnya yang sedikit membesar karena terlalu banyak makan.Putra menatap ponsel, nomor Bara masih belum bisa dihubungi. Entah sedang apa pria itu sampai-sampai tidak mengangkat teleponnya sama sekali.“Lo kata gue rabun? Gue yakin itu Bara.”Edo melihat jam di ponselnya. Sudah satu jam berlalu. “Yah, tapi mungkin sekarang dia udah cabut ke rumah sakit,” ujar Edo asal. Ia menenggak habis minuman yang ada di atas meja.“Anj*ng, pesen lagi kek!” protes Putra kesal saat melihat gelasnya kosong.“Bara belum datang ke rumah sakit,” gumam Fadlan menengahi pertengkaran Putra dan Edo. “Nih, gue tanya ke si Riri.” Ia menunjukkan pesannya kepada Riri di ponsel.“Lah, kok lo nanya Riri, emang dia tau Bara mau ke RS?”“Tau, kan gue yang bilang,” jawab Fadlan polos.“H
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status