BABY CEO

BABY CEO

By:  Cherry Blossom  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
38 ratings
91Chapters
62.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

⚠️⚠️ Cerita dewasa! Bukan bacaan anak di bawah umur yang masih sekolah! Pilih bacaan yang sesuai rating usia kalian. "Ares, kumohon hentikan," rintih Vanya seraya berusaha melepaskan tangannya yang terbelenggu dalam genggaman Ares dengan sangat kuat. Ares tidak bersuara, hati nurani pria itu seolah telah mati. Pinggulnya bergerak-gerak naik turun tanpa memedulikan usaha Vanya untuk terbebas darinya. Ditatapnya Vanya, semakin gadis itu berusaha memberontak, entah mengapa gairah di dalam dirinya semakin terpacu. Ekspresi kesakitan di wajah Vanya seolah menambahkan energi untuk memacu pinggulnya semakin cepat dan ketidakberdayaan Vanya seolah mampu mengobati seluruh rasa sakit hati yang mendera ibunya. Dihunjamkannya kejantanannya lebih dalam lagi hingga tubuh Vanya tersentak ke belakang, diabaikannya wajah Vanya yang bersimbah air mata kemudian dengan kasar dipagutnya bibir Vanya, disesapnya dengan paksa meskipun bibir gadis itu terkatup rapat. Ares menggeram, marah oleh penolakan Vanya. "Buka bibirmu." Vanya menggeleng. "Bajingan!" 📌 Bukan Squel! IG : cherry.blossom0311

View More
BABY CEO Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Julee
Berulang2 ku baca lgi…...️ nunggu karya baru kak cherry. Smua karya kak Cherry ku baca berulang2. Ga ngebosenin… terlope🫶
2024-02-20 20:37:30
1
user avatar
Meri Susanti
Ceritanya bagus n menarik di baca,Good Job Thor Semoga Sukses selalu.
2024-02-05 16:34:34
1
user avatar
Intan Dahniar
mulai maraton.... bagus ......
2023-06-27 22:40:35
1
user avatar
Mia Nurul Muttaqin
baca marathon^^
2023-06-19 22:16:42
1
user avatar
Nur Habibah
karya bagus
2023-04-27 22:50:00
1
user avatar
Julee
♡♡♡♡♡.....
2023-03-16 17:32:14
0
user avatar
N-Miskah Fadhilah
...... ceritanya bagus ditunggu karya2 selanjutnya
2023-03-13 07:50:27
0
user avatar
Sophia Setiawan
Tq kak cherry crazy upnya, karyamu selalu terDbest. Kissess
2023-03-09 09:22:02
1
user avatar
Cherry Blossom
Yo! Beberapa chapter lagi tamat dan akan ku crazy updated yaa!
2023-03-07 18:27:50
0
user avatar
Tati sumiyati
Vanya n Ares sama2 bucin. ditunggu lsnjutannya
2023-03-07 08:19:08
0
user avatar
Tati sumiyati
masih nunggu lanjutannya kak....
2023-03-04 11:16:24
0
user avatar
Sophia Setiawan
semangat kak, lanjut... pokoknya keren ceritamu. Ares makin bucin ama Vanya.. sukaaa....
2023-03-03 22:03:39
0
user avatar
Cherry Blossom
Mintaa rating dong biar nyala bintaku….
2023-03-03 21:52:31
0
user avatar
Sophia Setiawan
pokoknya keren pake banget, suka semua ceritamu kak cherry..
2023-02-27 09:47:19
0
user avatar
Riezty Hartini
keren,,,,,
2023-02-27 09:28:36
0
  • 1
  • 2
  • 3
91 Chapters
Prologue
Prologue"Kau serius akan menikahi pria tua itu?" "Vanya, jaga kata-katamu," ucap Tania kemudian menghela napasnya. "Kami saling mencintai." Vanya tertawa hambar. "Ya Tuhan, jangan bikin aku sakit perut. Aku tahu kau bersedia menikahi pria tua itu karena menginginkan jabatan di partai politik, bukan karena cinta." Vanya kemudian bertopang dagu di atas meja makan seraya menatap ibunya, bibirnya mengulas senyum sinis karena bukan hanya faktor usia Raul yang membuatnya tidak setuju ibunya menikah pria itu. Tetapi, Raul baru bercerai dari istrinya kurang lebih tiga pekan yang lalu dan tentu pernikahan yang dikatakan ibunya seolah menegaskan jika gosip bahwa pimpinan partai Nasional di Spanyol itu memiliki hubungan gelap dengan salah satu anggotanya. Tania menggeleng kan kepalanya. "Lusa pernikahan kami, kuharap setelah itu kau bisa menjaga sikapmu di depan Raul karena bagaimanapun dia akan menjadi keluarga kita." Vanya jijik mendengar nama pria yang lebih dari separuh hidupnya selalu
Read more
Chapter 1
Chapter 1Ares Miguel Torrado membelokkan mobilnya ke area Santo Domingo kemudian memasuki pekarangan rumah yang luas milik Leya Jacson. Ia baru saja membanting pintu mobilnya saat pintu rumah terbuka, Leya mengenkan crop top dipadukan dengan rok super mini. Seperti biasa wanita itu berambut pirang itu tersenyum lebar untuknya seraya berlari menyongsong kedatangannya lalu melingkarkan lengannya di leher Ares. "Aku merindukanmu," kata Leya. Namun, dari tatapan Ares yang dingin dan keengganan pria itu menanggapi ucapannya lalu terburu-buru menggagahinya, Leya sudah mengerti bahwa pria itu sedang memiliki suasana hatinyang buruk. Tiga tahun mengenal Ares, Leya sudah cukup baginya untuk mengenali kebiasaan Ares yang memerlukan seks kilat dengannya untuk melampiaskan kemarahannya, atau kelelahan seusai bekerja. Setelah merapikan pakaian mereka, Leya berjalan Ares menuju mini bar di rumahnya dan Ares mengikutinya lalu Leya menuangkan wiski untuk pria itu."Apa hari ini pegawai kantormu
Read more
Chapter 2
Chapter 2"Uuh...," erang Lavanya Leonora Callas seraya memegangi sikunya yang lecet hingga mengeluarkan darah akibat didorong oleh temannya hingga terjatuh dan sikunya mencium lantai. "Mau kuantar ke ruang kesehatan?" Pemilik bola mata berwarna biru dengan bingkai hitam itu mendongak dan mendapati Dario Clooney, teman sekelasnya mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri. "Sial! Lihat saja nanti, akan dibalas Tammy," gerutunya tanpa menerima uluran tangan temannya.Dario menekuk kakinya di depan Vanya. "Kudengar kemarin kau menyiram kepala Tammy di toilet." "Dia terus-terusan menyindirku. Jadi, kutantang untuk berbicara langsung di depanku." Vanya meniup luka di sikunya beberapa kali."Dia berani?" "Tammy membawa geng sampahnya itu untuk menyerangku di toilet." Dario terkekeh sambil menggaruk pelipisnya. "Kau bisa dikeluarkan dari sekolah jika terus-terusan bertengkar dengan Tammy dan gengnya." Selama sekolah menengah atas, bukan pertama kali Vanya masuk ruangan konseling
Read more
Chapter 3
Chapter 3Ares menatap Vanya beberapa detik kemudian pandangannya beralih kepada Tania seolah sedang bertanya. Tetapi, dia sama sekali tidak bersuara.Tania seolah mengerti pertanyaan Ares. "Oh, dia... Vanya, putriku." Tania memiliki anak perempuan? Alis Ares berkerut samar dan kembali menatap penampilan Vanya yang terlihat kacau dan sedikit kusam, mungkin karena musim panas dan telah berada di sekolah seharian. "Jadi, Julio memiliki adik perempuan?" tanya Ares seraya melangkah mendekati Vanya lalu mengulurkan tangannya. "Kau bisa memanggilku Ares, kita bersaudara." "Dia putra pertama Raul," imbuh Tania. "Vanya," kata Vanya dengan nada datar dan ekspresi merengut dan tidak mengindahkan Ares yang mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.Tania mendengus dan menggelengkan kepala. "Jangan khawatir, dia sebenarnya anak yang manis. Hanya sedikit keras kepala," ucapnya kepada Ares lalu menatap Vanya. "Sayang, bersihkan tubuhmu dan tunggu Mama di kamarmu, kita harus melanjutkan pembic
Read more
Chapter 4
Chapter 4Vanya melemparkan tas dan sepatu kepada Dario yang berada di bawah, gadis itu berdiri di atas tembok pagar rumah setinggi dua meter. Memangnya Ares bisa menghalanginya? Tentu saja Vanya memiliki seribu cara untuk membebaskan diri, keluar melalui jendela kamar dan melompati pagar adalah beberapa keahliannya. "Sial! Jangan melompat atau kakimu akan patah!" geram Dario. Vanya menyeringai. "Tenang saja, ini bukan kali pertama aku naik ke pagar." "Kenapa tidak lewat pintu gerbang saja?" Vanya benar-benar melompat dari ketinggian dua meter kemudian mengambil sepatunya dari tangan Dario. "Ada anjing baru di rumahku." "Anjing baru?" tanya Dario seraya menatap Vanya yang sedang memasang sepatu. "Kau takut anjing?" Vanya mencibir. "Aku takut anjing? Yang benar saja." "Lalu?" "Aku hanya malas saja, dia bisa menyalak." "Ayo, Wilson pasti sudah menunggu kita," kata Dario seraya berjalan menuju mobil sportnya diikuti Vanya.Lima belas menit kemudian mereka tiba di sebuah rumah be
Read more
Chapter 5
Chapter 5Paginya Vanya bangun dan cuaca sangat cerah, gadis itu mengenakan bikini lalu masuk ke kolam renang indoor yang ada di dalam rumah.Ternyata tinggal di rumah mewah ada gunanya juga, pikir Vanya seraya berenang-renang seperti seekor lumba-lumba yang lincah dan gesit. Sepulang sekolah Tammy menantangnya berenang dan menjadikan Wilson hadiah seperti barang saja. Tetapi, bukan Vanya namanya kalau tidak menerima tantangan meskipun dia tidak tertarik dengan Wilson. Ia lebih baik menerima tantangan Tammy dari pada diejek Tammy dan kawan-kawannya, dianggap tidak berani bertarung. Enak saja, siapa yang takut?Hanya saja, karena Vanya tidak tertarik berpacaran dengan Wilson, Vanya berencana akan memperlambat kecepatan renangnya dengan ketara agar semua yang menyaksikan tahu kalau dirinya hanya mengalah di detik terakhir. Biarkan saja Tammy yang mendapatkan Wilson. Vanya terus meskipun menyadari kedatangan Ares, ia memilih mengabaikan kakak tirinya yang mengenakan setelan jas dan b
Read more
Chapter 6
Hola, enjoy this chapter.Chapter 6Vanya mendengus dan keluar dari mobil Wilson kemudian memasuki mobil Ares, tetapi tidak duduk di jok sebelah pengemudi melainkan di jok belakang. "Ternyata kau tidak jauh berbeda dengan ibuku," ucap Vanya ketika mobil yang dikemudikan Ares meninggalkan lokasi tempat tinggal mereka. Ares melirik Vanya melalui kaca spion. "Tania selalu mengkhawatirkanmu, Vanya." Bibir Vanya mencibir ucapan Ares. "Itu hanya kekhawatiran yang dilebih-lebihkan." "Vanya... Tania benar-benar menyayangimu, dia....""Aku berbeda dengan ibuku yang sembrono dan tidak bisa menjaga diri hingga terjerumus dalam pergaulan bebas. Aku tidak seperti dia!" potong Vanya.Ares tersenyum mengejek. "Kau juga keluar diam-diam tengah malam, pergi bersama laki-laki. Apa bedanya?" "Mereka hanya teman," kata Vanya dengan tegas. "Dan aku tidak pergi ke club ataupun bar. Kami hanya mengobrol di rumah Wilson." "Kalau hanya mengobrol di rumah teman, kenapa tidak berpamitan pada ibumu? Kenapa
Read more
Chapter 7
Hola, enjoy this chapter!Chapter 7Stepbrother Ketika Ares tiba di ruang kepala sekolah, dia tidak mendapati keberadaan kepala sekolah di sana. Hanya ada Vanya yang duduk di atas meja dengan kaki menjuntai ke bawah dan bergoyang-goyang. Telinga gadis mengenakan earphone dan mulutnya terisi lolipop, sikapnya seperti bocah taman kanak-kanak yang sedang menunggu jemputan ayahnya. Ares diam-diam menghela napas, merasa jengkel karena sepertinya hari ini telah mengambil keputusan bodoh untuk mengurus gadis bandel yang mengharuskan dirinya belajar menahan emosi. "Ayo, pulang," ucap Ares setelah berada tepat di depan Vanya. "Apa?" tanya Vanya seraya mendongak dan melepaskan sebelah earphone-nya."Pulang," kata Ares dengan nada dingin. Vanya menggeleng dan tatapannya polos seperti tidak pernah melakukan kesalahan. "Tapi, tadi kau bilang hari ini tidak boleh membolos." "Kau diskors mulai hari ini," ujar Ares."Wow, ini rekor baru," ujar Vanya dengan mata terbelalak seraya melompat turun
Read more
Chapter 8
Hola, happy reading and enjoy this chapter!Chapter 8Ares menatap Vanya yang keluar dari ruang kerjanya bersama Leo, asistennya. Menurutnya, Vanya sangat cerdik dalam setiap tindakan bahkan terlalu licik. Salah satunya saat dengan menggandengnya di menuju tempat parkir. Vanya tentunya sudah memperhitungkan jika mereka akan menjadi buah bibir di sekolah, gadis itu bersikap dengan cara yang sangat natural hingga Ares tidak menaruh sedikit pun kecurigaan saat itu. Juga saat Vanya duduk dengan tenang dan mereka menyantap makan siang bersama, tidak sedikit pun Vanya menunjukkan gelagat kalau dirinya sedang digosipkan di obrolan grup sekolah. Gadis itu benar-benar pandai berakting, tidak ada kepanikan, apa lagi menunjukkan emosinya. Menarik, batin Ares dan dia penasaran bagaimana cara membuat seekor rubah yang licik menurut layaknya seekor poodle yang manis. Ares merogoh saku jasnya dan mengambil ponsel untuk menghubungi Leya, berharap Leya dapat memberikan solusi atas masalahnya."Kau
Read more
Chapter 9
Hola, happy reading and enjoy this chapter!Chapter 9Ketika Leo memberitahu bahwa Vanya didorong ke kolam renang oleh salah satu siswi hingga basah kuyup, Ares sedang berada di ruang pertemuan. Melalui pesan teks ia memerintahkan Leo agar Vanya mandi dan mengganti pakaian di ruang istirahat pribadinya. Ada beberapa kemeja bersih yang terletak di dalam lemari dan tidak lupa Ares juga memerintahkan Leo untuk menyiapkan segelas cokelat panas untuk Vanya. Pukul empat sore pertemuan baru saja usai, Ares kembali ke ruang kerjanya. Sebuah paper bag tergeletak di atas meja kerjanya, Ares tidak memeriksa isinya karena yakin isinya adalah pakaian baru Vanya yang dibeli oleh Leo. Ares lalu membawa paper bag itu ke ruang pribadinya agar Vanya mengganti pakaiannya, tetapi ia justru mendapati mata Vanya terpejam dan bernapas dengan teratur. Ares bergerak perlahan mendekati tempat tidur, diamatinya Vanya yang bahkan dalam keadaan terlelap pun gadis itu berekspresi cemberut. Bibir Ares mengulas s
Read more
DMCA.com Protection Status