Share

Jaga diri

Tasya dan Bian menoleh, ternyata Dafa sudah berdiri di ambang pintu.

"Om." Bian mendekat, ia lalu mencium tangan Dafa.

"Baru nyampek, Pa," jawab Tasya seraya mendekati papanya.

"Mau masuk dulu?" tawar Dafa.

Sebenarnya Bian tidak enak hati untuk menolak, tetapi ia harus segera pulang. Besok pagi sekali dia harus kembali ke kota sebelah untuk mengumpulkan rupiah.

"Lain kali aja, Om. Ditungguin mama," tolak Bian. "Kalau gitu Bian pulang, ya, Om. Salam buat mama Najwa sama Davin."

Bian berjalan keluar gerbang, Dafa mengikuti untuk menutup gerbangnya.

"Udah makan?" tanya Dafa seraya merangkul pundak anaknya, lalu mereka masuk bersama.

"Udah," jawab Tasya. "Mama sama Davin mana?" Dilihatnya tidak ada orang selain Dafa.

"Davin lagi ke rumah temennya. Kalau mama ada di kamar. Mau dipanggilin?"

Tasya menggeleng. "Papa kalau udah capek istirahat aja, Tasya mau ke atas," ujar Tasya. Ia kini berjalan meninggalkan Dafa.

"Sya."

Tasya berhenti saat papanya memanggil. Lama Tasya memperhatikan papany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Isabella
cerita seru kq gak ada sambungannya
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
semoga Tasya sama Bian bener2 berjodoh sampe kepelaminan dn Bahagia dpt anak2 yg manis2 .dn g ada pelakor dlm hubungan nya
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
lo kok sampai sini,gk ada sambunggan ya ya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status