Share

Salah memilih teman

"lucu kamu, Rud." Hanya itu komentar Dafa.

"Maafkan atas semua kesalahanku dulu, Daf. Aku tau kamu masih marah, tapi tolong pikirkan nasib anak kecil yang tengah kritis."

Andai tidak kritis, pasti Rudi tidak akan datang menemui Dafa.

"Aku serius, Daf. Saat ini anak aku di rumah sakit sama ibunya. Anakku butuh donor darah karen dia sudah kehabisan banyak darah," ungkap Rudi.

Dafa tidak habis pikir kenapa dulu ia bisa bersahabat dengan orang-orang yang tidak punya hati.

"Cari saja orang lain, itu bukan urusanku."

Secara tiba-tiba Rudi merosot, ia kini sudah bersimpuh memohon pada Dafa. "Kali ini saja, aku mohon bantuin aku. Cuma kamu satu-satunya harapanku, Daf."

Dafa memalingkan wajahnya. Satu sisi ia tidak tega dengan anak itu, tapi di sisi lain ia juga amat membenci orang tuanya.

"Pergi kamu!" usir Dafa.

"Kamu mau bantu kan, Daf?" Rudi masih saja memohon.

"Lihat nanti," ujar Dafa seraya beranjak dari tempatnya duduk. "Pergi dari sini kalau mau aku bantu," lanjut Dafa.

Wajah Rudi kin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
dsar manusia..aneh dech.uda dibantuin juga
goodnovel comment avatar
nova sari rahayu
ajegile hahahah
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
si rudi sakit jiwa apa gmn sih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status