Share

Jangan Saling Mengusik

Najwa memandang Ferdi sekilas lalu beralih pada makanan yang masih tersisa di mangkuknya. "Apakah itu penting untuk Bapak?" tanya Najwa pada Ferdi tanpa melihat lelaki itu.

"Aku mau kita tetap baik-baik aja, Wa."

Najwa tersenyum menanggapi ucapan Ferdi, apa selama ini mereka tidak baik-baik saja?

"Saya hanya ingin kita berinteraksi masalah pekerjaan, selain itu anggap saya orang asing. Saya sudah bahagia dengan hidup saya sekarang dan Bapak juga begitu. Jadi jangan saling mengusik, ini cara saya berdamai dengan masa lalu," tegas Najwa. Berhubungan baik dengan mantan hanya untuk orang lain, Najwa tidak akan melakukan itu.

Najwa berdiri dari duduknya, dia terpaksa meninggalkan makanan yang masih tersisa. "Saya permisi." Ia lalu berjalan pergi dari hadapan Ferdi.

Ferdi menatap kepergian Najwa dengan perasaan yang tidak baik-baik saja. Selama lima tahun ini ia berharap bisa melihat Najwa dan dekat kembali dengannya namun kenyataan hari ini membuat harapannya pupus sudah.

 

Pandangan Ferdi tidak teralih, meski jejak Najwa sudah tidak terlihat. Najwa, ternyata keadaannya lebih baik dibanding keadaan Ferdi lima tahun ini.

** 

Acara berlangsung dengan lancar. Semua sudah pergi ke kamar masing-masing dengan hati riang. Nanti malam tinggal menunggu acara puncak dan hiburan. Semua beristirahat agar bisa mengikuti acara nanti malam.

"Mama," sapa riang gadis kecil membuat fokus Najwa yang tadi pada kertas-kertas di meja, kini beralih padanya. Mata bulat berbinar itu menunjukkan raut bahagia.

"Kok baru ke sini?" Najwa meraih Tasya dalam pelukan, diciumnya wangi rambut anaknya.

"Tadi ada les renang dulu, selesai jam dua trus pulangnya ketiduran. Mbak nggak berani bangunin, jadi baru ke sini sekarang, deh." Wajah cemberut Tasya membuat senyum Najwa terbit.

"Mbak Nia mana?"

"Di luar sama Tante Linda, Om Bayu udah pulang, katanya. Tasya nggak bisa ketemu, kan, jadinya. Padahal kemarin bilang punya lolipop rasa jeruk buat Tasya."

"Beli di warung juga ada, kan? Masak uang jajan kurang, cuma buat beli lolipop?" Najwa heran, kenapa perkara lolipop saja bisa membuat anaknya begitu kecewa.

"Nggak sama, yang punya Om Bayu itu buatan Ibunya Om Bayu, jadi rasanya beda kayak di warung gitu, Ma. Rasanya spesial, deh, pokoknya." Najwa hanya menanggapi dengan tawa, memang mereka terlalu memanjakan Tasya.

"Ma, aku dikasih gelang, dong, sama Tante Linda. Bagus nggak, Ma?" Tasya memperlihatkan gelang warna-warni yang ia pakai.

"Bagus banget. Pasti mahal, nih?"

"Ih, Mama. Ini yang bikin Tante Linda tauk, Tante Linda, tuh, pinter bikin ginian. Nanti Tasya mau dibikinin kalung." Tasya begitu antusias menceritakan apa yang dijanjikan asisten ibunya itu.

"Jangan, dong, Sayang. Kasian Tante Linda. Uangnya buat dikirim ke ibunya, buat biaya sekolah adiknya." Najwa berusaha menjelaskan pada Tasya, sayangnya Najwa lupa kalau anak sekecil Tasya belum paham apa yang diucapkan ibunya.

"Kata Tante Linda ini murah, Ma, belinya langsung banyak sama buat dijual Tante Linda." Tasya masih dengan keras kepalanya jika menyangkut hadiah.

"Kamu juga minta baju sama Papi ya?"

"Kok Mama tau, Papi pasti yang cerita? Padahal Tasya udah bilang jangan kasih tau Mama, Papi boong, ih." 

"Kan Mama udah bilang sewa aja, nanti dipakek juga cuma bentar. Kamu, kan, kalau dipakein baju gitu hari-hari biasa nggak mau, kan mubadzir sayang." Najwa berusaha mengingatkan kebiasaan anaknya.

"Nggak papa, Ma, nanti aku kasih adiknya mbak Nia. Uang Papi, kan, banyak, jadi kata Papi beli sesekali nggak papa." Tasya dengan segala pembelaannya adalah sesuatu yang tidak bisa dibantah.

Setelah lebih dari satu jam bekerja sambil ditemani celotehan Tasya, akhirnya waktunya mereka pulang.

Saat berjalan keluar dari ruangan sampai masuk ke dalam mobil, Najwa tidah tahu kalau ada yang memperhatikannya. Pria itu melihat betapa bahagianya Najwa saat ini.

"Apa Bu Najwa sudah menikah?" tanya Ferdi pada salah seorang pegawai resort.

"Saya kurang paham, Pak. Tapi setahu saya itu tadi anak Bu Najwa, karena beliau sering membawanya pergi bekerja," terangnya.

Apa itu anak suaminya atau Najwa mengadopsi anak? Setahu Ferdi, Najwa tidak bisa memiliki keturunan. Karena hal itu dulu yang membuatnya terpaksa melepas Najwa.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status