Share

Video Mertua Menggosipkanku dalam Acara Keluarga Suamiku
Video Mertua Menggosipkanku dalam Acara Keluarga Suamiku
Penulis: Khoirul N.

Bab 1

"Halo, Mbak Retno. Sudah lihat grup keluarga belum?"

"Belum. Memangnya kenapa Susan?"

"Mbak lihat sekarang ya."

"Tapi-"

Tut ... tut ... tut ....

Aneh. Tidak biasanya putri adik kedua mertuaku begini. Aku yang sejak tadi sibuk mengetik di depan laptop pun langsung membuka W******p. Ternyata ada banyak pesan di grup WA keluarga suamiku. Aku memang sengaja mematikan notifikasi grup. Jika sudah senggang biasanya aku baru melihat percakapan orang-orang dalam grup.

Hari ini memang ada acara keluarga di rumah Tante Santi, adik pertama mertuaku. Jadi, mungkin saja mereka sedang berbagi foto dokumentasi acara. Dan ...

Aku salah besar.

Kedua alisku bertaut saat membaca tulisan yang menyertai sebuah video unggahan adik iparku, 'Suara hati mertua yang tersakiti'.

Firasatku menjadi tidak enak. Mertuaku hanya memiliki dua anak, yakni Mas Aji, suamiku, dan Mawar. Jadi ... kepada siapa video itu ditujukan?

Dengan napas tertahan, aku memutar video itu. 

'Jangan sampai kalian punya menantu seperti istrinya Aji. Demi Tuhan dia sangat tidak tahu diri. Setiap hari kerjanya cuma tidur dan bermalas-malasan. Tidak pernah mengerjakan tugas rumah, sangat pelit, dan jahat deh pokoknya. Aku sangat menyesal dulu mengizinkan Aji menikahi janda itu. Iya kalau cantik, lha si Retno itu nggak ada bagus-bagusnya. Dia tidak pernah dandan, selalu pakai daster, badannya bau. Menjijikkan dan sangat jorok. Bayangkan, pada diri sendiri saja pelit minta ampun apalagi padaku! Aku sampai berdoa setiap malam biar Aji cerai dari janda sialan itu.'

Mataku berkaca-kaca selagi tangan ini merapat di depan mulut. Perkataan mertuaku itu seperti petir di siang bolong yang menghancurkan harkat dan martabatku sebagai seorang menantu.

Bagaimana dia bisa membawa nama Tuhan untuk memfitnahku?

Selama ini mertuaku memang selalu menghinaku, tetapi aku tidak mengira jika dia tega melakukan hal seperti yang kusaksikan dalam video itu.

[Aamiin. Semoga Mas Aji cepat cerai dari Mbak Retno ya Tante Mayang. Peluk dari jauh.]

[Memang dasar Retno keterlaluan. Nggak tahu diri banget. Makan gaji buta dari Aji. Udah persis maling kelakuan janda sialan itu.]

[Gini perlu diaduin ke Mas Aji aja, Kak. Biar itu janda tidak semakin menjadi-jadi kelakuannya. Parah banget nggak ada nuraninya.]

Tenggorokanku semakin tercekik membaca tanggapan dari saudara dan keponakan mertuaku. Tidak pernah sekalipun aku bersikap buruk pada mereka, juga berusaha membantu jika mereka meminta pertolongan, tetapi balasannya?

Keluarga suamiku tega berbicara seburuk itu tentangku.

'Keluarga lakn*t!' 

Tanpa sadar jariku seperti bergerak sendiri mengetik dua kata itu. Namun belum sampai kukirimkan, pesan baru telah masuk.

[Eh, Mbak Retno ada di grup ini juga nggak sih?] tanya Windi, anggota baru grup, gadis yang bertunangan dengan putra Tante Santi hari ini.

Adik iparku, mengetik ....

[Ada dong. Biarin dia tahu, betapa jahatnya dia selama ini! Aku saksi hidup kelakuan buruknya pada Mama, juga padaku selama ini.] balasnya enteng membuat mulutku refleks menganga. 

[Bener, syukur banget kalau dia baca dan jadi sadar. Kalau masih waras, dia pasti akan mengundurkan diri jadi istrinya Aji. Nggak rela aku keponakan dan kakakku menderita karena wanita rendahan itu!] sahut Tante Santi, tidak kalah pedas mulutnya dari mertuaku.

Aku hapus kembali pesan yang belum sempat aku kirimkan ke grup tadi. Aku tahu, jika muncul sekarang, pasti mereka akan beramai-ramai menyerangku. 

Lebih baik aku tunggu saja sampai Mas Aji pulang kerja. Sebelum video penghinaan mertuaku dihapus, aku telah mengunduhnya. Dengan bukti itu, mertuaku tidak akan bisa mengelak lagi jika aku melaporkannya pada Mas Aji.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status