Share

Terjebak Pernikahan
Terjebak Pernikahan
Penulis: Auliah

1. Menikahlah

"Bulan depan kamu harus menikah, ayah sudah pilihkan calon suami untuk mu."

Hampir saja es kopi yang sedang diminum seorang gadis berambut panjang itu tersembur mendengar kalimat yang di lontarkan oleh ayahnya.

"Menikah, bulan depan?"

Karina tercengang mendengar ayahnya meminta Karina menikah bulan depan. Apalagi saat ini ayahnya sudah menemukan calon suami untuk Karina.

"Yang benar saja, ayah tidak bisa mengambil keputusan secepat itu," sambung Karina.

Karina Fredikha Ibrani adalah anak pertama dari tuan Bram Ibrani dan juga nyonya Lisa Ibrani. Dia seorang gadis berumur 27 tahun yang sampai saat ini belum menikah. Entah apa yang membuat dia sulit jatuh cinta kepada lawan jenisnya. Padahal banyak laki-laki yang yang selalu berusaha mendekati dirinya. Bagaimana tidak, Karina memiliki paras yang cantik, kulit putih berambut panjang dan memiliki bola mata coklat terlebih dia juga seorang CEO dari perusahaan cabang milik ayahnya.

"Apakah kamu lupa. Bukankah kamu sudah janji sama ayah, jika dalam waktu satu bulan kamu belum memiliki calon suami kamu akan menerima perjodohan dengan anak sahabat ayah," kata tuan Bram.

"Aku tidak lupa sama janji ku ayah," balas Karina. "Aku juga sudah memiliki calon suami cuma aku belum bilang aja ke ayah."

Semua orang melihat lekat ke arah Karina. Ini seperti sebuah keajaiban, karena ahirnya Karina bisa mendapatkan calon suami pilihannya sendiri. Tuan Bram yang sudah hafal betul karakter putrinya tidak langsung percaya, bisa saja Karina berbohong untuk menghindari perjodohan itu.

"Ahirnya kakak ku tercinta sudah memiliki pacar," sahut Rania.

"Baguslah kalau kamu memang sudah memiliki calon suami. Tapi untuk lebih meyakinkan ayah, kamu bawa lelaki itu kehadapan ayah. Kalau bisa besok malam sekalian kita dinner," kata tuan Bram.

Glek Karina menelan ludahnya. Dia tidak menyangka ayahnya akan meminta bertemu dengan calon suaminya itu. Padahal Karina berbohong, dia sama sekali belum memiliki pacar yang akan dijadikan sebagai calon suaminya.

"Aduh bagaimana, kenapa bisa jadi seperti ini," gerutu Karina dalam hati.

"Karin, are you okay?" tanya nyonya Lisa.

"Iya mom, aku baik-baik saja. Aku ke kamar duluan ya, udah ngantuk soalnya."

Karina berlalu ke kamar meningalkan semuanya yang masih berkumpul di ruang keluarga. Sesampainya di kamar dia bingung sendiri, apa yang harus dia lakukan besok malam. Siapa yang akan Karina bawa untuk menemui ayahnya dan bilang kalau mereka memiliki hubungan.

"Arhhh seharusnya tadi aku tidak bilang sudah punya pacar pada ayah. Tapi kalau tidak, ayah akan memaksa ku menikah dengan lelaki pilihannya." Karina mengacak-acak rambutnya kasar.

"Sudahlah aku tidur saja, semoga besok pagi ada jalan keluar untuk masalah ini." Karina pun tertidur di kasur empuk miliknya.

**

"Ini adalah calon suami mu Karin," kata ayah sambil memperlihatkan calon suaminya Karina.

Seorang pria yang sudah sangat berumur, wajahnya tidak terlalu tampan, tubuhnya gendut dan tidak terlalu tinggi. Melihat orang yang ada di depannya Karin terkejut sekaligus takut. Bagaimana bisa ayahnya memilih orang ini untuk menikah dengan putrinya.

"Ayah siapa dia?" tanya Karina ketakutan.

"Dia ini anaknya temen ayah Karin, dia yang akan menjadi suami mu nanti," jawab ayah.

"Apa! Gamau, aku gak mau ayah." Karina menolak keras perjodohan ayahnya.

"Kenapa begitu sayang?" tanya ayahnya.

"Aku sama sekali tidak suka padanya. Lihat ayah badannya gendut, wajahnya juga tidak tampan. Aku gamau menikah dengannyadengannya," kata Karina berteriak.

"Karin kamu nggak boleh lihat dari fisik saja. Walaupun dia gendut dan tidak tampan, tetapi dia memiliki hati yang lembut dan penuh kasih sayang." Ayahnya menjelaskan.

"Nggak ayah aku nggak mau, jangan paksa aku menikah dengannya. Aku mohon ayah." Karina setengah menangis menolak perjodohan ayahnya. 

Dia terus memohon pada ayahnya untuk membatalkan perjodohan itu. Dia tidak peduli jika disebut anak durhaka karena tidak menuruti permintaan ayahnya. Karena yang lebih penting dia tidak menikah dengan orang yang dibawa ayahnya saat ini. 

"Karina sayang ibu dan ayah yakin, jika bersama dia kamu akan bahagia." Ibu meyakinkan Karina. 

"Tidak ibu, aku mohon ayah dan ibu jangan paksa aku. Aku mohon...." 

Brughhh Karina terjatuh ke lantai dari tempat tidurnya. Seketika dia bangun karena merasa badannya sakit karena terbentur lantai. Setelah menguasai dirinya, dia bernafas lega ternyata dia bermimpi.

"Hufff hanya mimpi." Karina bernafas lega, "tapi kenapa aku mimpi seperti itu. Apa mimpi aku akan menjadi kenyataan setelah ayah tau kalau ucapan aku semalam itu bohong."

"Tidak, aku tidak akan biarkan itu semua terjadi. Aku akan cari cara untuk menghindari perjodohan itu."

Karina pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Dia juga siap-siap untuk pergi ke kantor. Bagaimana pun keadaan hatinya saat ini, Karina harus tetap profesional terhadap tanggung jawabnya sebagai CEO.

Setelah selesai bersiap dan akan keluar kamar, tiba-tiba ponsel Karina berdering. Seorang teman yang sudah lama kenal menelponnya.

"Halo Karin selamat pagi," sapa si penelepon.

"Pagi juga Ken, ada apa tumben kamu nelpon aku?" tanya Karina.

"Hari ini kamu sibuk ga? kalau boleh aku mau ketemu sama kamu."

"Ketemu sama aku, tumben ada apa Ken?" tanya Karina.

"Ada yang mau aku bicarain sama kamu Karin," kata Kendrick.

"Yasudah kalau begitu kamu datang saja sekitar pukul sebelas ya, soalnya kalau pagi aku ada meeting."

"Baiklah kalau begitu, see you." Kendrick menutup panggilan telepon nya.

Tiba-tiba terlintas dalam pikiran Karina. Dia bisa minta bantuan sama Kendrick untuk masalah yang dia hadapi saat ini. Dia bisa minta Kendrick untuk menjadi pacar pura-puranya untuk bertemu ayah Karina nanti malam.

"Okay aku akan coba bicara sama Kendrick, semoga dia mau bantu aku."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status