Share

5. Persiapan Menikah

Semua orang sudah berada di ruangan Karina. Kendrick dan Karina saling pandang dan bertanya pada diri mereka masing-masing. Apa tujuan tuan Bram dan nyonya Lisa dengan pertemuan ini.

"Ayah sebenarnya ada apa ini?"

"Jadi begini Karin, Ken tujuan kita bertemu disini ada yang akan kita bicarakan pada kalian. Oh iya barusan kita udah ketemu sama ibunya Ken," ucap nyonya Lisa.

"Kita udah sepakat kalau tiga hari lagi kalian akan menikah," kata tuan Bram.

"Menikah!" Kendrick dan Karina kaget mendengarnya.

"Begini Karin dan juga Ken, ternyata ibunya Ken itu sahabat lamanya saya. Dan kita udah mengobrol panjang lebar dengan bu Farah, ahirnya kita juga sudah menyepakati kalau kalian akan menikah tiga hari lagi."

"Ayah, mom ini apa-apaan sih. Kenapa kalian memutuskan sesuatu tanpa persetujuan kita?" ujar Karina.

"Karena kami tau Karin, kalau kami bertanya kepada kalian soal pernikahan pasti kalian akan menunda-nunda terus. Lagian apa yang kalian tunggu? Umur kalian sudah beranjak dewasa, karier kalian juga sudah bagus, lalu apa yang masih kalian tunggu?" Tuan Bram memberi penjelasan.

"Tapi om, tante untuk soal pernikahan itu bukan main-main. Kita harus mempersiapkan semuanya terlebih dahulu," sela Kendrick.

"Sudah kalian tidak perlu memikirkan itu semuanya. Semua persiapan udah om dan tante urus, kalian tinggal melaksanakan saja," kata nyonya Lisa.

"Tapi mom." Karina berusaha mengelak.

"Sudah jangan banyak tapi-tapian. Percayalah semua akan baik-baik saja," kata tuan Bram meyakinkan.

"Oh iya sekarang kalian udah di tungguin sama tante Lula untuk feeting baju," kata nonya Lisa.

"Mom ...."

"Suttt sudah jangan banyak mengelak."

Karena paksaan dari tuan Bram dan nyonya Lisa, ahirnya Kendrick dan Karina pergi ke butik. Sepanjang perjalanan mereka saling diam. Keduanya sedang bergelut dengan pikirannya masing-masing. Kendrick fokus menyertir sedangkan Karina dia melihat pepohonan lewat kaca mobil yang ada di sampingnya.

"Ken," panggil Karina.

"Iya Karin," jawab Kendrick santai.

"Aku minta maaf ya, gara-gara aku kamu jadi terjebak dan harus menikah dengan ku. Aku tidak menyangka sama sekali kalau endingnya akann seperti ini," ucap Karina merasa bersalah.

"Kamu tidak usah seperti itu Karin, ini juga bukan salahmu," balas Kendrick.

"Boleh aku bertanya sesuatu?" sambung Kendrick.

"Apa Ken?"

"Apa yang kamu rasakan setelah semua ini terjadi?" tanya Kendrick sambil melihat sekilas ke arah Karina.

"Entahlah Ken aku juga bingung gimana perasaan ku saat ini, yang jelas aku masih ga enak sama kamu. Karena ajakan ku kamu harus berkorban sejauh ini."

"Sudahlah jangan merasa bersalah seperti itu, sekarang tugas kita jalani aja yang sudah terjadi."

Karina memandang Kendrick sesaat. Kendrick ini memang sosok laki-laki yang baik dan idaman para wanita. Karina yakin bahwa Kendrick laki-laki yang bertanggung jawab ketika mereka sudah menikah nanti.

Disatu sisi Karina bahagia karena ayah dan ibunya mempersiapkan pernikahannya dengan sangat mewah, dan itu yang Karina inginkan jika dia menikah. Tapi disisi lain bukan pernikahan seperti ini yang Karina inginkan. Pernikahan yang belum di rencanakan bahkan tidak pernah terbayang akan menikah dengan sahabatnya.

Ada ketakutan yang saat ini Karina rasakan. Bagaimana jika Kendrick tidak pernah membuka hatinya untuk mencintai Karina? Bagaimana jika suatu saat nanti Kendrick tiba-tiba meninggalkan Karina karena kehadiran orang yang di cintainya.

"Karina!" Kendrick membuyarkan lamunan Karina.

"Eh iya Ken, ada apa?" tanya Karina.

"Kita sudah sampai di butik nya."

"Sudah sampai ya, maaf Ken aku melamun."

Kendrick menghela nafas, "sudah jangan banyak pikiran, percayalah semua akan baik-baik saja."

Kendrick meyakinkan Karina kalau semuanya akan baik-baik saja. Karina pun tersenyum melihat sikap Kendrick yang seperti ini. Karina berusaha membuang perasaan buruknya terhadap Ken.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status