Tiba-tiba terlintas dalam pikiran Karina. Dia bisa minta bantuan sama Kendrick untuk masalah yang dia hadapi saat ini. Dia bisa minta Kendrick untuk menjadi pacar pura-puranya untuk bertemu ayah Karina nanti malam.
"Okay aku akan coba bicara sama Kendrick, semoga dia mau bantu aku."
Karina buru-buru menuruni anak tangga untuk sampai kebawah. Di meja makan ayah, ibu dan juga Rania sudah menunggu untuk sarapan.
"Pagi semua," sapa Karina.
"Kenapa kakak lama sekali?" protes Rania.
"Barusan ada yang menelfon kakak, maaf ya."
Karina mengambil sepotong sandwich dan segelas susu. Dia menghabiskannya dengan terburu-buru.
"Pelan-pelan Karin, nanti kamu keselek," kata ibunya.
"Pagi ini aku ada meeting dengan client, mom," jawab Karina.
Dengan cepat Karina menghabiskan sandwich dan juga segelas susunya. Kemudian dia pamit untuk berangkat duluan.
"Yah, mom, aku berangkat duluan ya."
"Yasudah kamu hati-hati, Karin," ucap ibunya.
"Karin, jangan lupa nanti malam pacarmu untuk datang kesini," kata tuan Bram.
"Baik ayah, dia pasti datang," teriak Karina sambil berlalu keluar.
"Sepertinya kakak memang beneran udah punya pacar ya," kata Rania yang masih tidak percaya.
"Awalnya ayah juga ragu, tapi semoga saja Karin benar-benar udah memiliki pacar," sambung tuan Bram.
Setelah sampai di kantor Karina langsung masuk ke ruangan meeting. Meeting di pagi hari membuat Karina harus datang ke kantor lebih pagi dari biasanya. Sebagai CEO yang sangat disiplin, jujur, dan tanggung jawab Karina tidak pernah meremehkan soal pekerjaannya.
Meeting pun sudah selesai dalam waktu kurang lebih dua jam. Karena banyaknya data yang keliru dari client membuat meeting sangat lama. Dengan kecekatannya, Karina langsung mengoreksi semua data yang salah dan menyuruh client memperbaikinya.
"Apa hari ini ada meeting lagi?" tanya Karina pada Anna.
"Harusnya ada meeting dengan Mr.Kemen hari ini, tapi tadi sekertarisnya mengundurkan meeting sampai besok. Katanya ada kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan." Anna menjelaskan.
"Baiklah kalau begitu. Oh iya, nanti akan ada orang akan bertemu dengan saya, tolong kamu antarkan ke ruangan saya ya."
"Baik lady queen."
Di sebuah kampus elite Jakarta, Kendrick baru saja selesai mengajar. Kebetulan hari ini jadwal mengajar Kendrick hanya sampai jam sepuluh pagi. Kendrick masuk ke ruangan khusus dosen untuk menyimpan buku pelajaran. Setelah itu dia segera menuju parkiran untuk pergi ke kantor Karina.
"Untung aku selesai mengajar tepat waktu. Sekarang aku bisa langsung ke kantor Karina," kata Kendrick berdialog sendiri.
Kendrick mengirim pesan ke Karina memberitahu kalau dia akan pergi sekarang, "Karin aku on the way sekarang."
"Oke," balas Karina singkat.
Kendrick mulai melajukan mobilnya menuju kantor Karina. Jarak kampus ke kantor Karina tidak terlalu jauh. Hanya butuh waktu sepuluh menit Kendrick sudah sampai di kantor Karina. Setelah sampai di kantor Karina, Kendrick menuju meja resepsionis.
"Selamat pagi pak, ada yang bisa saya bantu?" tanya salah satu resepsionis.
"Saya sudah ada janji untuk bertemu dengan Karina," kata Kendrick.
"Dengan pak Kendrick?" tanya Anna yang baru muncul.
"Iya, saya Kendrick," jawab Kendrick.
"Mari pak, saya antar. Lady queen sudah menunggu di ruangannya."
"Lady queen?" tanya Kendrick dalam hati.
Setelah sampai di ruangan nya Kendrick takjub, baru kali ini dia datang ke kantor Karina. Walaupun ini kantor cabang, tapi sangat besar dan memiliki nuansa modern. Kendrick tidak heran dengan semua ini, karena sejak dulu dia sudah tau kalau Karina terlahir dari keluarga sultan.
"Karin," panggil Kendrick.
"Hai Ken, ayo silahkan duduk."
"Karin aku benar-benar takjub melihat kantor mu ini."
"Ah bisa saja kamu. Oh iya, ada apa kamu ingin bertemu dengan ku?"
"Gini Karin, saat ini kan udah waktunya KKN untuk para mahasiswa. Nah aku mau tempatin beberapa mahasiswa di kampus ku untuk mereka KKN disini. Gimana kamu bisa menerima tidak?"
"Oke aku terima. Kebetulan ahir-ahir ini di kantor sangat sibuk, jadi mereka bisa membantu pekerjaan karyawan disini."
"Alhamdulillah kalau begitu, aku seneng kalau kamu bisa menerima KKN mahasiswa ku."
"Tapi aku minta mahasiswa terbaik ya, kamu taukan selera ku gimana," kata Karin sambil tertawa.
"Tenang saja, aku janji akan memberikan mahasiswa terbaik untuk disini."
"Ada lagi?" tanya Karin.
"Udah itu aja sih yang ingin aku bicarakan sama kamu. Nanti surat izinnya nyusul ya, besok atau lusa."
"Oke tidak masalah. Sekarang giliran aku yang minta bantuan kamu."
"Gak salah kamu minta bantuan sama aku? Secara kamu kan selalu mendapatkan apa yang kamu mau dengan mudahnya," kata Kendrick heran.
"Tapi kali ini aku benar-benar butuh bantuan mu," balas Karina.
"Baiklah, apa yang bisa aku bantu?" tanya Kendrick.
Karina menceritakan semuanya. Dari mulai dia yang akan dijodohkan oleh ayahnya sampai dia bingung harus bagaimana. Ken mendengarkan dengan baik cerita Karina.
"Terus aku harus bagaimana?" tanya Kendrick bingung.
"Kamu datang ke rumah ku terus bilang ke ayah kalau kamu pacar aku dan bilang kalau kita pacaran udah lama."
"Apa!" Ken terkejut mendengar permintaan Karina.
"Ayolah Ken bantuin aku ya, please." Karina memohon.
"Tapi sampai kapan? Aku gamau kalau nantinya terjadi sesuatu."
"Percaya pada ku Ken, semua akan baik-baik saja. Dan ini juga tidak akan lama."
Ken diam sejenak. Dia seperti sedang mempertimbangkan semuanya.
"Bagaimana Ken?" tanya Karina.
"Yaudah aku mau bantu kamu."
"Makasih Ken, makasih banyak." Karina senang mendengarnya karena Ken mau membantunya.
"Tapi bagaimana kalau nanti kita ketahuan berbohong?"
"Tenang aja Ken, untuk masalah itu biar aku yang urus."
"Ada-ada aja kamu ini Karin. Padahal apa susahnya kamu menerima perjodohan itu, nantinya kamu bisa nikah dan kamu tidak sendiri lagi."
"Sudahlah Ken jangan begitu, aku mau menikah dengan orang yang mencintai dan aku cintai."
"Aku paham maksud mu, Karin. Kalau begitu aku pamit duluan ya, ada yang harus aku kerjakan."
"Baiklah, jangan lupa nanti malam datang pukul delapan ya Ken jangan sampai telat. Nanti aku share lok," kata Karina menyakinkan.
"Oke," balas Kendrick sambil berlalu.
Malam pun tiba, Kendrick sedang memandang dirinya di depan cermin. Hati dan pikirannya tidak bisa tenang. Bagaimana pun juga ini kali pertamanya dia berkunjung ke rumah perempuan. "Kenapa aku deg-degan begini ya? Apa yang harus aku lakukan nanti?" Kendrick bertanya pada dirinya sendiri. Ting! Suara ponsel Kendrick berbunyi. "Kamu dimana?" tanya Karina lewat pesan. "Aku masih di apartemen, ini baru mau berangkat." "Oke, aku tunggu." Kendrick menarik nafas dan menenangkan dirinya. Di tengah perjalanannya Kendrick berhenti sebentar di toko roti. Dia membeli beberapa roti untuk dia bawa ke rumah Karina sebagai buah tangan. Setelah sampai di rumah Karina, satpam membukakan gerbang untuk Kendrick biar bisa memasukkan mobilnya. Karina sudah berdiri menunggu kedatangan Kendrick di depan pintu rumahnya. "Hai Ken," teriak Karina. Kendrick melihat ke arah Karina. Dia terpesona dengan penampilan Karina malam ini. Karina
Setelah selesai sarapan Rania pamit duluan untuk pergi ke kampus karena ada kelas pagi hari ini. Kemudian Karina pun berangkat ke kantor menggunakan mobil pribadinya. Sedangkan tuan Bram masih belum bergerak dari meja makan. "Loh kamu belum berangkat?" tanya nyonya Lisa yang baru selesai membereskan meja makan. "Aku kan nunggu kamu," kata tuan Bram. "Aku? Ngapain kamu nungguin aku?" tanya nyonya Lisa heran. "Aku akan ngajak kamu ketemu dengan ibunya Ken." Nyonya Lisa semakin bingung. Tuan Bram menjelaskan tujuan pertemuan itu. "Sejak malam aku melihat Ken, aku langsung menyuruh orang-orang ku untuk mencari tau latar belakang kehidupan Ken. Aku juga udah menemukan ibunya Ken dan pagi ini kita akan ketemu sama dia. Kita bahas soal pernikahan Kirana dan Ken." Tuan Bram menjelaskan. "Apa ini tidak terlalu buru-buru?" "Tidak sama sekali. Lagian Karina dan Ken sudah kenal lama, jadi mereka udah gak perlu lagi untuk saling men
Semua orang sudah berada di ruangan Karina. Kendrick dan Karina saling pandang dan bertanya pada diri mereka masing-masing. Apa tujuan tuan Bram dan nyonya Lisa dengan pertemuan ini. "Ayah sebenarnya ada apa ini?" "Jadi begini Karin, Ken tujuan kita bertemu disini ada yang akan kita bicarakan pada kalian. Oh iya barusan kita udah ketemu sama ibunya Ken," ucap nyonya Lisa. "Kita udah sepakat kalau tiga hari lagi kalian akan menikah," kata tuan Bram. "Menikah!" Kendrick dan Karina kaget mendengarnya. "Begini Karin dan juga Ken, ternyata ibunya Ken itu sahabat lamanya saya. Dan kita udah mengobrol panjang lebar dengan bu Farah, ahirnya kita juga sudah menyepakati kalau kalian akan menikah tiga hari lagi." "Ayah, mom ini apa-apaan sih. Kenapa kalian memutuskan sesuatu tanpa persetujuan kita?" ujar Karina. "Karena kami tau Karin, kalau kami bertanya kepada kalian soal pernikahan pasti kalian akan menunda-nunda terus. Lagian apa yang
Hari pernikahan pun tiba. Walaupun mereka terjebak dalam permainan sendiri, mereka tetap melakukan apa yang orang tua mereka inginkan. Kendrick yang membantu Karina menjadi pacar pura-puranya sebentar lagi akan menjadi suami beneran. Tidak pernah terbayangkan oleh mereka kalau sandiwara yang mereka lakukan akan membuat mereka menikah. Saat ini Kendrick sudah berada di depan penghulu yang disampingnya juga berada calon istri Kendrick, yaitu Karina. Dengan lancar dan tanpa kendala Kendrick mengucapkan ijab qobul. "Saya terima nikah dan kawinnya Karina Fredikha Ibrani binti Bram Ibrani dengan maskawin tersebut dibayar tunai." "Bagaimana para saksi, sah?" "Sah," jawab semua orang. "Alhamdulillah." Penghulu membacakan do'a untuk Karina dan juga Kendrick. "Sekarang kalian udah sah menjadi suami istri," kata penghulu.
Acara sudah selesai. Semua tamu undangan mulai meninggalkan tempat acara pernikahan Kendrick dan juga Karina. Ibu Kendrick pamit untuk pulang duluan diantar sama sopir dari keluarga tuan Bram. Sedangkan tuan Bram nyonya Lisa dan juga Anna pulang ke rumah. Tuan Bram menyarankan agar Karina dan juga Ken untuk bermalam di apartemen milik Karina. Tuan Bram memberikan waktu agar mereka bisa beristirahat setelah seharian dalam acara pernikahannya. Kebetulan apartemen itu tidak jauh dari tempat acara. Saat ini Ken dan juga Karina sudah berada di apartemen. Karena merasa gerah dan juga merasa badan lengket, Karina langsung pergi ke kamar mandi. "Ken kamu istirahat aja dulu, aku mau mandi dulu ga kuat gerah sama lengket badanku," kata Karina. "Yasudah kamu mandi duluan aja," balas Kendrick. Kendrick duduk di sofa depan televisi. Mata Ken berkeliling melih
"Bagaimana ini? Apa nanti Ken akan menuntut haknya sebagai suami?" Karina bertanya-tanya dalam hatinya. "Apartemen ini hanya ada satu kamar. Mau tidak mau aku harus tidur disini," ucap Ken dalam hati. Ting suara bel berbunyi. Karina segera membuka pintu. Abang kurir mengantarkan makanan pesanan Karina. Setelah dibayar, kurir itu langsung pergi lagi. Karina menyimpan makanan itu di meja kemudian pergi ke dapur untuk mengambil piring. "Ken kamu pasti lapar kan, ayo kita makan dulu. Maaf ya aku makanan online soalnya tidak ada bahan untuk masak di apartemen ini," kata Karina. "Iya tidak apa-apa." Mereka berdua makan sangat lahap sekali. Sepertinya mereka sangat lapar setelah seharian berada di acara pernikahannya. Selesai makan Kendrick membereskan piring kotor itu dan membawanya ke dapur. "Ken biar aku aja," kata Karina
Sekarang Kendrick dan juga Karina sedang dalam perjalanan menuju rumah Karina. Ini adalah kedua kalinya Kendrick berkunjung ke rumah Karina. Namun saat ini status Kendrick sudah menjadi anggota keluarga Ibrani dan menantu dari tuan Bram dan juga Nyonya Lisa. Walaupun status Kendrick sudah menjadi menantu keluarga Ibrani, tetapi rasa canggung dan tidak bebas masih terasa didiri Kendrick. Bagaimanapun juga sebelum menikah Kendrick tidak diberi kesempatan untuk lebih dekat terlebih dahulu dengan anggota keluarga Ibrani. Sesampainya di rumah, sepasang pengantin baru ini disambut hangat oleh tuan Bram, nyonya Lisa dan juga Anna. "Selamat pagi pengantin baru, selamat datang di keluarga Ibrani untuk kakak ipar ku." Rania menyapa pengantin baru dengan hangat. "Ayo kita masuk, mom udah nyiapin sarapan untuk kita," ajak nyonya Lisa. Mereka pun masuk
Cuti pernikahan sudah berakhir. Kini saatnya Karina dan Kendrick kembali ke aktivitas masing-masing. Kendrick kembali mulai menjalankan tugasnya sebagai dosen. Sedangkan Karina dia seorang pemimpin perusahaan cabang milik ayahnya. Saat sampai di kantor, para karyawan menyambut Karina dengan hangat. Tidak lupa mereka juga memberikan ucapan selamat atas pernikahan Karina dan Kendrick. Karina sendiri tergolong perempuan muda, tetapi dia memiliki jiwa pekerja keras. Rajin, jujur dan disiplin mampu membuat dia menjadi seorang CEO dari perusahaan milik ayahnya. Perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik adalah warisan dari ayahnya untuk Kirana. Sebagai seorang CEO, Karina memiliki sikap kepemimpinan yang sangat patut untuk di contoh. Karena kenapa? Karena Karina memiliki sikap tanggung jawab dan profesional yang sangat tinggi. Di samping itu, Karina memiliki wajah yang sangat cantik. Tak heran jika para kary