Share

3. Pertemuan Yang Menegangkan

Malam pun tiba, Kendrick sedang memandang dirinya di depan cermin. Hati dan pikirannya tidak bisa tenang. Bagaimana pun juga ini kali pertamanya dia berkunjung ke rumah perempuan.

"Kenapa aku deg-degan begini ya? Apa yang harus aku lakukan nanti?" Kendrick bertanya pada dirinya sendiri.

Ting! Suara ponsel Kendrick berbunyi.

"Kamu dimana?" tanya Karina lewat pesan.

"Aku masih di apartemen, ini baru mau berangkat."

"Oke, aku tunggu."

Kendrick menarik nafas dan menenangkan dirinya. Di tengah perjalanannya Kendrick berhenti sebentar di toko roti. Dia membeli beberapa roti untuk dia bawa ke rumah Karina sebagai buah tangan.

Setelah sampai di rumah Karina, satpam membukakan gerbang untuk Kendrick

biar bisa memasukkan mobilnya. Karina sudah berdiri menunggu kedatangan Kendrick di depan pintu rumahnya.

"Hai Ken," teriak Karina.

Kendrick melihat ke arah Karina. Dia terpesona dengan penampilan Karina malam ini. Karina sangat cantik dengan menggunakan dress warna dusty dengan rambutnya terurai.

"Cantik sekali kamu, Karin," gumam Kendrick dalam hati.

Begitupun dengan Karina, dia begitu terpesona dengan penampilan Kendrick malam ini. Mereka saling memandang dan tanpa berbicara sepatah kata pun.

"Karin, apa tamunya sudah datang?" Teriak nyonya Lisadari dalam membuat mereka tersadar dari lamunannya masing-masing.

"Ah iya mom, dia udah datang," balas Karina.

"Ayo Ken, kita masuk," ajak Karina.

"Tunggu, aku harus bagaimana ini Karin?" tanya Kendrick yang hatinya masih belum tenang.

"Sudah kamu tenang saja, semaunya akan baik-baik saja. Percayalah." Karina meyakinkan Kendrick.

Mereka pun masuk kedalam rumah. Tuan Bram, nyonya Lisa dan juga Anna sudah menunggu di ruang tamu. Saat melihat Kendrick datang, semuanya berdiri melihat ke arah Kendrick.

"Ya ampun, ini beneran pacarnya kak Karin? Ganteng banget .... " teriak Rania dalam hati.

"Ganteng juga pacarnya Karin," kata ibu dalam hati.

Sedangkan ayahnya hanya memberikan senyuman kepada Kendrick.

"Ayah, mom, kenalin dia namanya Kendrick. Ken, kenalin ini ibu aku, tapi aku suka panggil mom. Ini ayah aku, dan itu adik aku, namanya Rania." Karina memperkenalkan anggota keluarganya.

"Selamat malam om, tante, Rania," sapa Kendrick.

"Malam juga Ken," balas tuan Bram.

"Silahkan duduk Ken," kata nyonya Lisa.

"Boleh om tau riwayat hidup kamu. Nama asli, tempat tinggal, pendidikan terahir, dan juga pekerjaan?"

"Nama saya Kendrick Alfarensky, om. Kalau saya aslinya dari Yogyakarta, cuma sekarang tinggal di Jakarta bersama ibu saya."

"Lalu ayah kamu?" tanya tuan Bram.

"Ayah saya sudah meninggal dua tahun lalu," jawab Kendrick.

"Oh maaf ya Ken,"

"Tidak apa-apa tuan. Pendidikan terahir saya pascasarjana jurusan bisnis, sekarang kebetulan saya menjadi dosen di universitas Paradigma, Jakarta."

"Itu kan kampus tempat aku kuliah," kata Rania.

"Berarti kamu sering melihat Ken?" tanya tuan Bram.

"Tidak, aku tidak pernah melihat kak Ken," kata Rania.

"Iya om, kebetulan saya mengajar di bagian pascasarjana jurusan bisnis."

"Pantesan saja, aku kan baru kuliah S1," sambung Rania.

"Oh iya ayah, Ken juga sama seperti aku lulusan terbaik universitas ternama di London. Awalnya kita juga kenalnya pas waktu kita kuliah di London, iyakan Ken?" Ken hanya menganggukkan kepala.

"Sudah dulu ya mengobrolnya, sekarang kita makan malam dulu yuk," ajak nyonya Lisa.

Mereka pun pergi ke ruang makan untuk makan malam bersama. Walaupun rasa canggung masih terasa di diri Kendrick, tapi dia berusaha nyaman dalam situasi seperti ini. Makan malam berlangsung tanpa kendala.

Selesai makan malam Kendrick langsung pamit pulang. Dia di telpon ibunya untuk segera pulang karena tiba-tiba ibunya sakit kepala.

"Om, tante, maaf ya aku harus segera pulang," kata Kendrick.

"Yasudah Kendrick kamu harus segera pulang takut Ibumu kenapa-napa. Sampaikan salam kita untuk ibumu ya, Ken," ucap nyonya Lisa.

"Baik tante nanti saya sampai. Kalau gitu saya permisi dulu semuanya, assalamu'alaikum."

"Walaikumsalam," jawab semuanya.

Sejak kepulangan Kendrick, hati Karina tidak tenang. Dia memikirkan ibunya Kendrick. Saat hatinya sedang gelisah, Kendrick menelfon Karina.

"Halo Karin," sapa Kendrick.

"Halo Ken, bagaimana ibumu? Apa dia baik-baik saja?" tanya Karina panik.

"Ibu baik-baik saja Karin, tadi dia hanya sakit kepala biasa. Oh iya maaf ya tadi aku buru-buru pulang."

"Iya Ken gapapa aku ngerti kok. Justru aku yang terimakasih karena kamu sudah mau datang ke rumah ku," kata Karina.

"Iya sama-sama Karin."

"Ken udah dulu ya, Rania memanggilku," ucap Karina.

"Baiklah Karin," ujar Kendrick.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ahmad Jb
bagus banget ceritanya kakak aku suka sekali terus semangat ya kakak.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status