Share

7. Kandidat Terkuat

"Siapa yang datang, Bang?" tanya Mama Mayang begitu melihat putra sulungnya memasuki ruang makan.

"Assalamualaikum, Ma, Pa, maaf ganggu makan malamnya."

Suara bariton yang begitu Sakhi kenal, seketika membuat tubuh Sakhi seolah membeku di kursinya.

"MasyaAllah, Kama! Apa kabar, Le? Kamu makin ganteng aja," jawab Mama Mayang begitu tahu siapa yang berjalan mengekor di belakang Erlan—putranya.

"Alhamdulillah, Ma, Kama baik. Mama sama Papa sehat, kan?"

Kama segera menghampiri Mama Mayang dan mencium tangannya. Hal serupa juga ia lakukan pada Papa Bagas yang duduk di kursi makan utama.

"Makin gagah kamu! Ayok, ikut makan sekalian," ajak Papa Bagas.

"Daddy ..."

Kai yang sejak tadi tidur dalam gendongan Kama terbangun mendengar ada interaksi banyak orang di sekitarnya. 

"Aduh, anak ganteng udah bangun! Sini pangku, Eyang," ajak Mama Mayang sambil beranjak akan mengambil Kai dari gendongan Kama.

Namun belu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status