Streaming Neraka

Streaming Neraka

Oleh:  Mega Kembar  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
18Bab
746Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ketika festival Halloween di Sekolah membawa pergi berwisata ke Neraka. Satu-persatu teman Kyler ditemukan mati mengenaskan. Hanya ada satu cara untuk mengakhiri kutukan ini! Kyler harus bisa mengalahkan ketujuh Raja Iblis dalam sebuah permainan. Akankah Kyler dan ketiga temannya berhasil selamat? Atau mereka akan selamanya terjebak menjadi penghuni Neraka?

Lihat lebih banyak
Streaming Neraka Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
18 Bab
Konspirasi Iblis dan Manusia
Sret ... denting rantai bergema di sepanjang bebatuan panas. Ratapan anak manusia terdengar menyayat hati saat gerbang Dunia Bawah berada tepat di depan mata. Gabriel menghela napas, menatap dua iblis penjaga pintu Neraka."Tolong, buka pintunya. Aku ingin bertemu dengan pemimpin kalian."Alih-alih mengiyakan permintaannya, penjaga gerbang justru membeku dan saling melirik satu sama lain. Tidak salah memang saat melihat petinggi Angelus mendatangi tempat bara api abadi yang menjadi rumah para pendosa.Apa Malaikat satu ini tidak salah masuk?!"Kenapa diam?" tanya Gabriel. "Cepat buka pintunya! Aku tidak memiliki banyak waktu, nih. Pekerjaanku masih banyak, tahu?!""Maaf, Tuan Malaikat. Tapi apa anda memiliki surat izin untuk masuk ke wilayah kami?" tanya salah satu dari mereka."Surat izin?! Sejak kapan ada peraturan seperti surat izin?" Gabriel mengernyit, menoleh pada dua juniornya. "Apa kalian pernah mendengarnya?" "Tidak. Pe
Baca selengkapnya
Berkumpulnya Para Hantu
Tidak terasa seminggu berlalu sejak kejadian panas di ruang OSIS. Persiapan acara Halloween telah rampung dikerjakan setiap kelompok. Misalnya, pengurus stand konsumsi. Mereka mengolah jenis makanan dengan menyelipkan nuansa horor. Seperti kue tengkorak, jus darah, snacks serangga dan lainnya.Bukan hanya tim konsumsi yang bekerja maksimal, tetapi bagian dekorasi pun menunjukan keahliannya. Halaman outdoor dirancang memukau dengan lampu hias dan kepala labu khas hantu Jack O'Lantern. Patung dan hiasan ala hantu-hantu Barat maupun lokal pun terpasang apik sepanjang taman sekolah.Di stand permainan pula terdapat banyak game seru seperti Apple Bobing, Cermin Bloody Marry, Mummy Wrap dan lainnya. Di puncak acara ada pemburuan kotak misteri yang digabung dengan tradisi Track Or Treat."Kalian tidak pulang?" Kyler berdiri sambil menyampirkan ransel mewahnya di punggung. Rapat terakhir OSIS baru saja selesai. Meski pertanyaan tadi ditunjukan
Baca selengkapnya
Mulai Masuk Perangkap Iblis
Wesley dan dua anggota timnya berjalan memasuki rerimbunan semak belukar. Di kejauhan sana berdiri sebuah gedung megah dengan warna putih mencolok. Desain interiornya terlihat kuno seperti rumah peninggalan zaman penjajahan dulu. Halaman depannya pun tidak terurus.Memang malang nian bagi Wesley yang harus berpisah dengan Valen dan Kyler. Mereka sangat beruntung karena ditempatkan di kelompok yang memiliki seorang siswi Beda dengan tim Wesley yang semuanya berbatang. "Yakin di sini ada penghuninya?"Bagas celingukan melihat sekitar rumah angker nan horor yang memicu bulu kuduk merinding. "Pastilah. Lampunya saja hidup," jawab Aldo mengamati hiasan dekorasi Halloween yang didominasi kepala labu.  Bagas bergidik. "Cari rumah lain saja, yuk!""Lah, memang rumah ini kenapa?" Aldo beralih menatap siswa berkostum pocong yang memasang ekspresi ketakutan."... Seram.""Alah, Pengecut. Hantu itu cuman mitos tahu."
Baca selengkapnya
Pertengkaran Berdarah
Keenam muda-mudi itu mengikuti langkah kaki Jack memasuki rumah. Sama dengan warna cat di depannya yang di dominasi warna putih, di dalam rumah pun warna dindingnya sebagian besar berwarna putih kelam.Di dalam ruangan pun tidak banyak perabotan yang tersedia, terlebih banyak barang yang ditutupi kain lusuh berwarna hitam legam. Entah, apa alasannya, tapi itu membuktikan bahwa rumah ini sudah lama tidak di tempati. Seakan menyadari kebingungan para tamunya, si pria paruh baya berkata, "Maaf! Rumahnya berantakan. Maklum saya baru pindah ke sini, jadi belum sempat untuk bersih-bersih."Kyler dan kelima temannya saling pandang dalam keheningan, sampai Ben memecahkan kesunyian."Jadi, Anda baru pindah rumah, Tuan?" tanya Ben di balas anggukan dan tawa kecil pemilik rumah besar yang sekarang ia pijaki.Ben mengerutkan alis. "Jika memang Anda sibuk dan banyak pekerjaan yang harus dilakukan, lalu kenapa Anda mengikuti permainan Halloween ini? Padahal Anda bisa menolaknya?"Jack terdiam. Kebi
Baca selengkapnya
Bayangan Dalam Cermin
Seorang gadis bergaun putih panjang berjalan menelusuri ruangan besar dengan berbagai peralatan daput tertempel di dinding. Sesekali ia menyeka darah yang merembes dilari hidungnya yang terluka dengan menggunakan sapu tangan biru pemberian Ben. Ringisan kecil keluar dari belahan bibirnya yang terpoles lipstick merah, kala tangannya tak sengaja menekan terlalu kuat. Aletta sejujurnya cukup kesal dengan apa yang tadi terjadi di ruang depan, padahal ia berniat untuk memisahkan kedua gadis dari pertengkaran bodoh mereka, malah ia yang terluka tersikut oleh tangan Erna. Akan tetapi, marah sekarang pun tak ada gunanya, Aletta hanya harus segera membersihkan diri lalu menyelesaikan tugasnya untuk bersih-bersih.Sebenarnya tubuh Aletta sendiri mulai meronta kelelahan, di tambah kejadian sebelumnya bersama Kyler dan Erba yang berkeliling mencari kotak misteri telah cukup mengurus tenaga. Namun, tak satu pun yang mereka dapat. Aletta bukannya tidak ingin kotak hadiah itu, sejujurnya ide pe
Baca selengkapnya
Ayo Menari Bersamaku
Kembali ke Aletta yang memasuki ruangan demi ruangan untuk mencari teman-temannya yang kini telah berpencar entah ke mana.Setelah kejadian bersama sosok putih tadi, Aletta yakin bahwa ada yang tidak beres di rumah yang mereka singgahi ini, saat ia berjalan ke tempat semula di ruang depan, Aletta tak lagi mendapati satu pun temannya. Gadis bergaun putih itupun memutuskan untuk mencari mereka.Meski di bibir terus bergumam memanggil-manggil nama temannya. Namun, kenyataan hatinya tidak berada di sana, Aletta masih memikirkan kejadian bersama sosok putih tadi. Sungguh ia tidak mengerti dengan pesan yang disampaikan sosok bercahaya dalam cermin. Tentang apa itu? Apa ini tentang dirinya? Atau peringatan untuk mereka yang mengikuti permainan di malam festival ini. Sungguh, pikiran Aletta tidaklah merasa tenang. Ditambah lagi, ia pun tak dapat melihat wajahnya dengan jelas. Sosok itu hanya menyuruh Aletta untuk berkata jujur, padahal seingatnya selama ini ia selalu berkata jujur dan sebis
Baca selengkapnya
Tipu Muslihat Setan
Sementara itu, di lain tempat ada dua pemuda dengan Slenderman dan Vampire, melangkah mencari peralatan kebersihan yang bisa mereka gunakan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan si pemilik rumah. Akan tetapi, lama mengelilingi rumah kuno itu, tak ada satu pun alat kebersihan yang mereka temukan, padahal mereka harus bergegas membersihkan rumah pria bernama Jack itu, agar dapat mengambil kotak hadiah sebagai imbalan."Ck ...." Valen berdecak memecah kesunyian di antara dirinya dan Ben. "Sendari tadi kita keliling mencari sapu dan kain pel, tetap tidak. Bahkan kemoceng saja tidak ketemu. Ini rumah atau gudang, sih?!"Valen menggerutu sambil menendang meja di depannya yang berdebu banyak. Kini dirinya dan Ben terjebak di ruangan yang memang mirip sebuah gudang dengan barang-barang yang hampir sebagian besar tertutup oleh kain hitam.Meski sudah biasa dengan keluhan Valen, tetap saja kuping Ben terasa pengang juga mendengar ocehan cemprengnya dari tadi. Ditambah sejak beberapa menit l
Baca selengkapnya
Kematian Sahabat Kecil
Sementara itu, kembali pada Aletta yang berdiri di depan pintu bercat biru. Sendari tadi tangannya terus memutar gagang pintu, berusaha untuk membukanya.Akan tetapi, malang nian nasib gadis bergaun putih itu, niat hati ingin mencari Erna dan teman-temannya yang lain, ia malah harus terjebak di sebuah kamar dengan Kyler di dalammya.Semua berawal dari Aletta yang tak sengaja berpapasan dengan Kyler. Pria berpangkat Osis yang tadi memaksanya untuk memanggil nama asli itu menawarkan diri untuk membantunya mencari yang lain. Namun, ketika tengah berkeliling di sebuah kamar bernuansa biru laut, mereka dikagetkan dengan suara benda jatuh entah dari mana. Bunyinya yang nyaring membuat Aletta yang berdiri di dekat pintu, membanting kuat hingga pintu tertutup rapat dan mereka pun terjebak berdua di dalam sana, tanpa ada orang yang mendengar teriakannya. Sadar dengan kebodohan yang telah Aletta lakukan, ia tergesa berusaha meraih gagang pintu untuk membukanya. Gadis berambut hitam sebahu itu
Baca selengkapnya
Pemicu Salah Paham
Sudah Aldo duga sebelumnya, ada yang salah dengan rumah besar dekat hutan yang ia singgahi ini. Sungguh, padahal Aldo sudah berusaha semaksimal mungkin menjelaskan pada kedua teman setimnya tentang keanehan yang terjadi. Akan tetapi, mereka menolak dan justru mentertawainya. Mereka berdua tidak percaya dengan ucapan Aldo yang menuturkan jika tingkah si Pemilik Rumah terkesan aneh dan misterius. Namun, mereka justru menganggap bahwa Aldo terlalu paranoid. Sekarang terbukti sudah, pemilik rumah kuno ini bukan manusia. Dengan kostum putih yang compang-camping, Aldo berlari di lorong ruangan. Sekujur tubuhnya tergores luka akibat benda tajam, memar kemerahan pun terlukis mengerikan. Akan tetapi, hal itu tak menyurutkan niat Aldo untuk terus berlari mencari jalan keluar. Pemuda yang awalnya mengenakan kostum Pocong itu, bahkan tak lagi dapat merasakan nyeri. Kepalanya penuh dengan pikiran, bahwa ia harus keluar dari rumah hantu ini. Rasa sakit yang ia rasakan tak sebanding dengan situ
Baca selengkapnya
Kyler Sang Hantu
Aletta memilin rambut sebahunya yang tergerai bebas. Rambut yang biasanya terikat dua itu kini terjatuh menutupi punggungnya. Helaian hitam lebat yang kini tampak kusut, berantakan. Aletta tak ubanya sosok Kuntilanak sesungguhnya, jika saja wajahnya pucat seperti hantu asal Negaranya itu sudah dipastikan Aletta terlihat seperti hantu sesungguhnya. Bukan tanpa alasan Aletta merasa gugup seperti sekarang ini. Namun, semenjak dikagetkan dengan kedatangan Kyler yang menepuk bahunya, Aletta dibuat salah tingkah karena telah meninggalkan pemuda pirang itu di kamar seorang diri. Terlebih Aletta secara terang-terangan menolak Kyler sampai menamparnya, hingga membuat Aletta benar-benar malu. Namun, Aletta sangat bersyukur karena kejadian tadi, Kyler kembali bersikap seperti biasanya.Di sisi lain Kyler terdiam dengan sesekali melirik gadis bergaun putih di sampingnya. Sejak bertemu dengan gadis itu lagi setelah Aletta pergi ke kamar mandi, sikap gadis itu jadi aneh. Mereka lebih canggung d
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status