"Akan ku tangkap bola lambung ini!"
"Astaga! Aku terlalu cepat melompat … ."gol!!!.Terlihat seorang kiper muda bertubuh kurus yang mencoba menghalau umpan bola dari samping luar kotak penalti yang datangnya melambung ke arah kiper kurus itu.Kiper kurus itu berusaha melompat agar bola tidak masuk ke gawangnya, namun …Sebelum umpan lambung itu datang, ia melakukan lompatan terlebih dahulu, yang menyebabkan bola itu lolos dan justru mengarah kepada penyerang lawan yang akhirnya dengan mudah bisa mencetak gol.Suatu kesalahan fatal yang seharusnya tidak dilakukan oleh kiper muda yang sudah masuk di Akademi pemain muda Phoenix Football Club di bawah umur 19 atau disingkat Phoenix FC U19."Dasar kiper cadangan bodoh!" hardik seorang bek bertubuh gempal yang geram dengan rekannya sendiri si kiper kurus itu, "Seharusnya kamu bermain di tim perempuan saja! Dan jangan lagi bersaing bersama kami yang jelas-jelas akan menjadi seorang pria yang kuat!" lanjutnya berteriak melepas rasa kesalnya.Phoenix FC U19 sudah kebobolan 2 gol hanya dalam waktu 10 menit sejak pertandingan antara Phoenix FC U19 melawan Rockets FC U19 ini di mulai. Dan kedua gol itu akibat kesalahan dari kiper kurus Phoenix FC U19.Nama kiper kurus itu adalah Ali Ottmar Benson yang biasa dipanggil Ali berumur 17 tahun dan ia adalah seorang kiper cadangan dari Phoenix FC U19. Hari ini karena kiper utama cedera, jadi Ali menggantikannya untuk menjadi kiper utama.Pada menit ke 20, Ali melakukan pelanggaran yang mengakibatkan penalti untuk lawan dan Ali diberikan kartu kuning sebuah kartu peringatan yang apabila satu kali lagi diberikan akan mengakibatkan kartu merah, yang berujung dikeluarkannya Ali dari pertandingan itu.Penalti pun dengan mudah dimasukkan oleh tim lawan ke dalam gawang Phoenix FC U19 yang dikawal oleh Ali."Kiper kita sampah!" hardik bek gempal yang kembali memaki Ali karena kelengahannya dalam mengawal gawang menyebabkan terciptanya kembali gol ketiga dari tim lawan, "Mana bisa kita menang! Jika kiper kita idiot seperti ini! " lanjutnya memaki Ali.Pertandingan pun berjalan kembali, dan gol demi gol kembali menembus jala gawang dari tim Phoenix FC U19. Sampai menit ke 88, gawang Phoenix FC U19 yang dijaga oleh Ali sudah kebobolan 8 gol.Hujan entah kenapa tiba-tiba turun deras, padahal ketika pertandingan dimulai sampai menit ke 88 cuaca sore itu sangat cerah dan terik.Pada menit ke 90 ketika pertandingan akan berakhir.Di bawah guyuran hujan lebat dengan langit yang sudah tertutup awan hitam, anehnya Ali akhirnya bisa melakukan penyelamatan yang sangat hebat.Tendangan keras penyerang lawan yang mengarah ke ujung tiang dalam, bisa Ali tahan hingga bola itu menempel di tiang gawang.Dan ....Dhuaaar!Petir menyambar tiang gawang yang dijaga oleh Ali.Ali pun langsung tidak sadarkan diri dalam beberapa saat.Ketika Ali tersadar, ia membuka kelopak matanya setengah menjadi sayu, dan …Ting![Sistem Aktif][Selamat datang Tuan][Permainan Baru]Tiba-tiba muncul hologram di hadapan mata Ali, karena kaget seketika Ali membelalakkan matanya.Ting![Sistem Non Aktif]Hologram itu tiba-tiba hilang dari mata Ali, "Ah, kemana perginya hologram tadi." gumam Ali yang kebingungan.Tidak ada satu orang pun dari rekan-tekan Ali yang tahu, jika Ali sebenarnya tadi sempat jatuh pingsan sesaat setelah tersambar petir yang mengarah ke tiang gawang Ali.Entah tidak tahu atau memang mereka semua tidak peduli kepada Ali.Namun tidak lama datang satu orang yang datang menghampiri Ali, "Ali, kau tidak apa-apa kan?" tanya orang itu kepada Ali.Orang itu adalah Reza Evando Cayton atau biasa dipanggil Reza yang merupakan teman sekelas Ali di Sekolah."Aku tidak apa-apa Za." jawab Ali.Priiit!Priiit!Priiiiiit!Pertandingan pun berakhir dengan Phoenix FC U19 kalah telak melawan Rockets FC U19 dengan skor akhir 0 - 8.Semua rekan di tim Phoenix FC U19 menatap sinis kepada Ali, seolah-olah Ali adalah penyebab kekalahan ini dan hanya Reza yang masih bisa melempar senyum kepada Ali.Sesampainya Ali di ruang ganti.Ali yang masih penasaran dengan apa yang terjadi dengan hologram yang tiba-tiba muncul di matanya ketika tadi ia tersambar petir lalu berpikir, "Kenapa tadi di hadapan mataku bisa tiba-tiba muncul hologram yah? Aku yakin kalau itu bukan dalam mimpi tetapi itu adalah hal yang nyata." gumamnya.Namun, tiba-tiba Ayah Ali muncul di ruang ganti dan ...Braaak!"Bisa-bisanya kamu kebobolan 8 gol pada pertandingan perdana mu!" teriak Ayah Ali sembari memukul lemari ganti, "Ayah malu! Seumur-umur jadi kiper belum pernah Ayah kebobolan sebegitu banyaknya gol hanya dalam satu pertandingan saja!!" teriak Ayah kepada Ali saking geramnya.Braaak!Sekali lagi Ayah Ali menendang lemari ganti di ruangan, lalu ia pergi meninggalkan Ali sendiri di ruang ganti itu.Dalam keadaan kalut Ali lalu merenung, "Sejujurnya saat ini aku sangat membenci Ayahku yang selalu memaksaku menjadi kiper hanya karena dulunya ia adalah kiper Internasional dan andalan dari klub Phoenix FC ini." gumamnya merasa sedih."Lebih baik aku mati saja daripada terus terusan dihina sebagai pemain sepak bola." lirih Ali yang sekarang seperti kehilangan selera untuk hidup.Ali menjatuhkan tubuhnya ke lantai, matanya pun saat ini menjadi lesu hingga kelopak matanya diturunkan sedikit menjadi sayu.Ting![Sistem Aktif][Selamat Datang Tuan][Permainan Baru]Karena kaget Ali terbelalak kembali ketika melihat hologram itu.Ting![Sistem Non Aktif]Ali tertegun, "Sepertinya aku mempunyai perasaan yang bagus mengenai hal ini." ucapnya yang sepertinya ia sudah mengetahui cara untuk mengaktifkan hologram di hadapan matanya.Ali mengambil nafas panjang, dan kembali menurunkan kelopak matanya pelan-pelan menjadi sayu.Dan ...Ting![Sistem Aktif]Ali pun menaikkan kelopak matanya dengan cepat.Ting![Sistem Non Aktif]"Ahh! Akhirnya aku sudah tahu cara mengaktifkan Sistem ini!" gumamnya senang, "Aku akan turunkan kelopak mataku sedikit menjadi sayu lagi." lanjutnya, dan ...Ting![Sistem Aktif][Selamat Datang Tuan][Permainan Baru]"Ternyata cara mengaktifkan Sistem ini adalah dengan cara mata sayu." gumam Ali puas, "Okey, aku pilih Permainan Baru." lanjutnya.[
Dalam keadaan ketakutan Ali berusaha untuk menjadi lebih kuat, ia akan mempertahankan keputusannya untuk menjadi seorang pemain depan, selain karena ia memang mengimpi-impikan akan menjadi seperti idolanya Filippo Inzaghi yang sangat populer sebagai pemain depan. Juga karena ia tahu dengan adanya sistem yang ia miliki sekarang, maka akan lebih mudah baginya untuk mengejar impiannya untuk menjadi seorang pemain depan yang hebat."Daripada aku harus menjadi kiper dan terus menjadi bayang-bayang Ayah, lebih baik aku kabur saja dari rumah ini!" seru Ali yang membalas ancaman dari Abdul sembari berlari ke lantai dua untuk menuju ke kamarnya.Sesampainya di kamar Ali lalu bergumam, "Sebenarnya aku tidak benar-benar serius untuk kabur dari rumah, aku hanya menggertak Ayah saja."Ali hanya ingin Ayahnya menyetujui keinginannya untuk merubah posisi ia yang saat ini sebagai kiper untuk menjadi pemain depan, agar tantangan yang diberikan oleh sistemnya ini bisa ia selesaikan."Maaf Ayah bukan ma
[Selesaikan semua Tantangan dalam sistem agar bintang Tuan bertambah, setelah bintang 5 maka akan naik level]"Siap! Apa itu ada fitur Tantangan Harian?""Buka Tantangan Harian!"[ Tantangan Harian ] ●-[ Meningkatkan Aerial ] ○-[ Meningkatkan Dribbling ] ○-[ Meningkatkan Passing ] ○-[ Meningkatkan Shooting ] ○-[ Meningkatkan Technique ] ○-[ Meningkatkan Tackling ] ○-[ Meningkatkan Speed ] ○-[ Meningkatkan Stamina ] ○-[ Meningkatkan Strength ] ○"Wah! apalagi ini! Bagaimana cara aku melakukan tantangan harian ini?"[Di dalam Tantangan Harian ini, setiap hari Tuan harus melakukan pelatihan untuk meningkatkan Atribut][Pada sub Meningkatan Atribut, didalamnya akan ada perintah-perintah tentang pelatihan apa saja yang akan Tuan kerjakan setiap harinya]"Kalau aku sudah mengerjakan perintah-perintah itu, apa yang akan aku dapatkan?"[Sistem akan menghitung seberapa besar usaha yang Tuan lakukan untuk meningkatkan pelatihan itu, nantinya akan ada persentase kenaikan pada Atribut ya
"Ti-tidak Pak, a-aku ngetawain si-si Reza Pak, dia mukanya lucu Pak" kilah Ali yang terkejut di marahi oleh Gurunya.Ting![Sistem Non Aktif]Setelah selesai dengan belajarnya, Ali dan Reza keluar kelas bersamaan dengan siswa lainnya.Ketika mereka sudah berada di luar kelas."Kakak, ini cokelat untuk Kakak."Terlihat seorang perempuan berkulit putih dan bertubuh kurus sedang memberikan sebatang cokelat kepada Ali."Namaku Sarah, aku adik kelas yang baru kelas 10, diterima cokelat nya ya Kak." ucap perempuan itu lembut.Setelah cokelat itu di terima oleh Ali, Sarah yang mempunyai nama lengkap Sarah Lovania Anderson lalu meninggalkan mereka berdua."Za, ada yang memberikanku cokelat." ucap Ali yang seolah tidak percaya ada perempuan yang mau memberikan cokelat kepadanya."Mungkin dia penggemar berat mu Li, he he." canda Reza."Tapi aku kan tidak sepopuler kamu di kelas 11 Sekolah ini, a-aku hanya siswa kurus yang tidak pantas mempunyai seorang penggemar." ucap Ali merendah."Sudah teri
"Atribut Stamina yang akan kupilih."Ali akhirnya memilih atribut Stamina untuk ditambahkan pada Atribut Sistem sepak bolanya.Menurut Ali stamina seperti yang telah dijelaskan oleh temannya Reza akan sangat membantu untuk meningkatkan Atributnya yang lain, dengan mempunyai Stamina yang tinggi ia akan dengan mudah untuk melatih meningkatkan Atribut yang lainnya."Sistem! Aku akan memakai semua Poin Kontribusi ku yang berjumlah 10, untuk menambah Atribut Stamina." ucap Ali kepada Sistem.[Penambahan nilai 10 Poin pada Atribut Stamina][Stamina 5] [Menjadi] [Stamina 15] [Selesai]Ali tiba-tiba merasakan getaran di sekujur tubuhnya, ia merasakan aliran darah panas di dalam nadinya seperti dengan cepat mengalir dari jantung menuju seluruh tubuhnya. Ali pun hanya bisa terdiam karena ia berusaha untuk mencoba menahan letupan yang terasa begitu menyakitkan pada kulit tubuhnya, dan …Bluuush!Keluar asap dari pori-pori kulit Ali.Sekarang Ali merasakan tubuhnya seperti lebih segar lagi dari
[Atribut Pemain][Shooting 5] [Red] [+2%]"Yah cuma 2% saja nambahnya!" seru Ali seolah tidak percaya dengan apa yang ia lihat di dalam hologramnya, "Berarti hanya 20 tembakan yang tepat sasaran." ucap Ali yang sepertinya kecewa melihat hasil yang telah ia peroleh dari hasil latihannya semalam. "Sistem, sepertinya aku kemarin yakin tembakanku yang mengenai sasaran lebih dari 20, kenapa hanya dihitungnya 20 yang kena sasaran!" ucap Ali yang mengeluh kepada sistem tentang hasil yang ia terima dari hasil latihannya semalam. [Sikap dan cara dalam menendang harus selalu benar, apabila tembakan mengenai sasaran tetapi sikap dan cara menendangnya salah itu tidak dihitung]"Apa! Sampai teknik dalam menendang juga kamu perhatikan!" keluh Ali dengan wajah tak percayanya, "Kalau tahu tantangannya akan sesulit ini seharusnya kemarin yang aku tingkatkan adalah Atribut Shooting saja!" ucap Ali yang kali ini justru menyayangkan pilihannya dalam menentukan penambahan Atributnya hari kemarin..Seb
Ali mendengar namanya dipanggil oleh suara perempuan muda yang datang dari arah punggungnya. Ia pun lalu menoleh ke belakang."Minda!" Ali terperangah, ia melihat seorang perempuan cantik yang sudah ia kenal sebelumnya, perempuan bergaya modis dengan senyumannya yang manis berjalan mendekat menuju dirinya.Nama perempuan itu Minda Olivia Johnson atau biasa dipanggil Minda."Halo Al, bagaimana kabarnya?" tanya Minda masih dengan senyuman manis nan ramahnya."A-aku baik, kamu sendiri bagaimana kabarnya?" jawab Ali kikuk."Aku juga baik ko." ucap minda dengan suara imutnya."Kamu bisa ada disini Da?" tanya Ali kembali."Aku mau jemput kakakku."Ali sedikit terkejut mendengar jawaban dari Minda, "Siapa kakaknya? Disini hanya ada aku saja." gumamnya."Si-siapa kakakmu?""Ka Andre.""Hah!" Ali merasa terkejut Minda menyebut nama itu, "Maksudmu coach Andre? Pe-pelatih teknik pemain depan Phoenix FC U19!" Terka Ali, "Ka-kamu ada hubungan apa dengan coach Andre?""Aku adiknya! Masa kamu lupa
Bila dilihat dari komposisi pemainnya, jelas terlihat bahwa pemain yang memakai rompi berwarna merah adalah pemain inti dari Phoenix FC U19, sementara pemain yang memakai rompi biru merupakan pemain cadangannya. Tim rompi merah sebagai tim yang menyerang akan memakai formasi 4-3-3, sementara tim rompi merah sebagai tim bertahan akan memakai formasi 4-5-1.Dalam pertandingan latih tanding ini, Ali yang merupakan satu-satunya pemain depan dari tim rompi biru, ia akan berhadapan langsung dengan Johnson yang merupakan bek tangguh dari Phoenix FC U19 yang bertubuh gempal.Johnson adalah orang yang selalu mencemooh kemampuan Ali sebagai kiper cadangan ketika tim nya Phoenix FC U19 berhadapan dengan tim Rockets FC U19 minggu lalu, yang berkesudahan 0 - 8 untuk kemenangan tim Rockets FC U19.Priit!Pertandingan pun dimulai.Seperti yang sudah diduga sebelumnya pada menit-menit awal pertandingan tim rompi merah langsung memainkan tempo cepat untuk melakukan serangan yang bertubi-tubi ke arah