[Selesaikan semua Tantangan dalam sistem agar bintang Tuan bertambah, setelah bintang 5 maka akan naik level]
"Siap! Apa itu ada fitur Tantangan Harian?""Buka Tantangan Harian!"[ Tantangan Harian ] ●-[ Meningkatkan Aerial ] ○-[ Meningkatkan Dribbling ] ○-[ Meningkatkan Passing ] ○-[ Meningkatkan Shooting ] ○-[ Meningkatkan Technique ] ○-[ Meningkatkan Tackling ] ○-[ Meningkatkan Speed ] ○-[ Meningkatkan Stamina ] ○-[ Meningkatkan Strength ] ○"Wah! apalagi ini! Bagaimana cara aku melakukan tantangan harian ini?"[Di dalam Tantangan Harian ini, setiap hari Tuan harus melakukan pelatihan untuk meningkatkan Atribut][Pada sub Meningkatan Atribut, didalamnya akan ada perintah-perintah tentang pelatihan apa saja yang akan Tuan kerjakan setiap harinya]"Kalau aku sudah mengerjakan perintah-perintah itu, apa yang akan aku dapatkan?"[Sistem akan menghitung seberapa besar usaha yang Tuan lakukan untuk meningkatkan pelatihan itu, nantinya akan ada persentase kenaikan pada Atribut yang akan ditingkatkan Tuan]"Hemm beri aku contohnya?"[Apabila Tuan mengerjakan perintah pelatihan Meningkatkan Shooting dalam 1 hari, pada jam 00.01 keesokannya akan ada informasi persentase kenaikan Atribut itu, apabila persentase sudah sampai 100 % maka Atribut Shooting itu akan bertambah 1 ]"Baiklah, aku lumayan mengerti."Ting![ Sistem Non Aktif ]Ali pun kembali melakukan aktivitasnya sehari-hari, dan pagi ini ia memulai hari dengan pergi ke Sekolah.Jam istirahat di kantin Sekolah.Terlihat Ali dan Reza teman satu tim nya di Phoenix FC U19 sedang makan, "Za, aku sudah tidak ingin menjadi kiper lagi, aku akan berpindah posisi menjadi pemain depan." ucap Ali santai."Apa! Sudah gila kamu Ali, itu kan perubahan yang sangat signifikan, apa kamu bisa beradaptasi nantinya di lapangan?" tanya Reza keheranan."Tenang saja, aku pasti bisa," jawab Ali dengan penuh percaya diri.Reza dan Ali pun selesai makan.Ting![Sistem Aktif]"Sistem, apakah aku bisa melihat level pemain sepakbola lainnya?"[Bisa][Level 2 bisa memindai 3 pemain]"Mantap!""Aku mau kamu memindai teman satu timku Reza."[Silahkan Tuan fokus kepada orang yang akan dipindai sampai sistem selesai memindai]"Baiklah."Ali pun langsung memfokuskan matanya kepada Reza yang sedang berjalan ke arahnya setelah selesai membayar jajanannya.[10%..20%..30%..40%..50%..60%..70%..80%-]"Kenapa kamu memandangku seperti itu Ali!" seru Reza kebingungan melihat mata Ali Yang menatap kepadanya dalam waktu yang lama."Tidak Za he he, kita ke kelas yu?" ajak Ali dengan mata sayu nya.-90%..100% ] [ Selesai ][ Reza Evando Cayton, Pemain Tengah, Level 2 ☆☆☆ ][ Atribut Pemain ] [ Max. 20 ] ○[ Spesial Ability ] ○Wah Level 2 dengan bintang 3, dia di atasku 2 bintang"Buka Atribut pemainnya!"[ Atribut Pemain ] [ Max. 20 ] ●-[ Aerial 5] [ Red ]-[ Dribbling 5 ] [ Red ]-[ Passing 10 ] [ Red ]-[ Shooting 5 ] [ Red ]-[ Technique 5 ] [ Red ]-[ Tackling 10 ] [ Red ]-[ Speed 7 ] [ Red ]-[ Stamina 10 ] [ Red ]-[ Strength 10 ] [ Red ]"Passing, Tackling, Stamina dan Strength nya sudah sampai 10 Poin!""Buka Special Ability!"[Spesial Ability] ●-[Leadership 7] [Red]"Apa itu Special Ability Leadership?"[Atribut ini menggambarkan seberapa baiknya pemain dalam memiliki kemampuan sebagai seorang pemimpin bagi rekan-rekan setimnya][Pemain dengan atribut Leadership yang bagus akan membuat pemain tersebut bisa mempengaruhi serta memberi motivasi terhadap rekannya, baik itu di lini belakang, lini tengah, atau lini depan][Dengan kemampuan motivasi yang telah diberikan tersebut maka rekannya akan cenderung tampil baik dengan pemain yang mempunyai nilai atribut yang tinggi terhadap Leadership tadi][Atribut ini akan lebih efektif lagi kinerjanya jika pemain mempunyai nilai atribut Passing yang bagus serta Usia dari si pemain]"Berarti temanku Reza ini sepertinya mempunyai bakat menjadi seorang kapten, terlebih ia juga memiliki kemampuan level 2 bintang 3." gumam Ali"Wah, salut aku melihat temanku yang satu ini tanpa sistem bisa sampai ke level itu, tapi dengan sistem yang ku dapatkan saat ini, aku pasti bisa menyamainya bahkan mungkin sampai menyusul levelnya." gumam Ali sembari membuka kelopak matanya.Ting![ Sistem Non Aktif]..Di dalam kelas terlihat Ali yang tidak fokus memperhatikan Gurunya.Ting![ Sistem Aktif ]"Buka Atribut!"[ Atribut Pemain ] [ Max. 20 ] ●-[ Aerial 5 ] [ Red ]-[ Dribbling 5 ] [ Red ]-[ Passing 5 ] [ Red ]-[ Shooting 5 ] [ Red ]-[ Technique 5 ] [ Red ]-[ Tackling 5 ] [ Red ]-[ Speed 5 ] [ Red ]-[ Stamina 5 ] [ Red ]-[ Strength 5 ] [ Red ][ Special Ability ]-[ Positioning 11] [ Yellow]"Kira-kira Poin Kontribusi akan kupakai untuk menambah atribut apa yah." gumam Ali dalam hati, "Sebelumnya aku berpikir untuk memakai semua Poin Kontribusi ku untuk menambah Atribut Special Ability Positioning agar aku bisa selalu menempatkan posisiku di depan gawang lawan menjadi lebih berbahaya." ungkapnya dalam hati.Ali sedari dulu memang ingin menjadi seperti pemain sepak bola idolanya Filippo Inzaghi yang selalu berbahaya apabila sudah berada di dalam kotak pertahanan lawan walaupun tidak memiliki teknik yang mumpuni, tetapi ia selalu mencetak gol karena tahu momen kapan harus masuk ke kotak penalti.Tetapi setelah Ali berpikir kembali, apabila ia tidak mempunyai Shooting yang yang bagus, akan percuma, karena Ali hanya akan banyak membuang peluang untuk mencetak gol walaupun mempunyai peluang yang begitu banyak. Karena Ali hanya akan memiliki kemampuan Positioning yang hebat tanpa didukung oleh kemampuan Shooting yang mumpuni."Hemm sepertinya akan aku pakai semua Poin Kontribusi untuk menambah jumlah Atribut Shooting saja, supaya aku selalu bisa mencetak gol walaupun dengan jumlah peluang yang sedikit saja." pikir Ali setelah lama bergelut dengan gagasan-gagasan dan ide sebelumnya."Ha ha ha, sepertinya aku akan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa di dunia ini, hanya dengan sistem yang ada padaku ini." gumam bahagia dalam khayalan Ali sembari ia tersenyum tipis dalam kesendirian.Guru yang sedang menerangkan pelajarannya, tergugah melihat ke arah Ali yang terlihat terkekeh sendirian di mejanya."Ali! Kamu menertawai Bapak yah!" teriak Guru itu geram kepada Ali."Ti-tidak Pak, a-aku ngetawain si-si Reza Pak, dia mukanya lucu Pak" kilah Ali yang terkejut di marahi oleh Gurunya.Ting![Sistem Non Aktif]Setelah selesai dengan belajarnya, Ali dan Reza keluar kelas bersamaan dengan siswa lainnya.Ketika mereka sudah berada di luar kelas."Kakak, ini cokelat untuk Kakak."Terlihat seorang perempuan berkulit putih dan bertubuh kurus sedang memberikan sebatang cokelat kepada Ali."Namaku Sarah, aku adik kelas yang baru kelas 10, diterima cokelat nya ya Kak." ucap perempuan itu lembut.Setelah cokelat itu di terima oleh Ali, Sarah yang mempunyai nama lengkap Sarah Lovania Anderson lalu meninggalkan mereka berdua."Za, ada yang memberikanku cokelat." ucap Ali yang seolah tidak percaya ada perempuan yang mau memberikan cokelat kepadanya."Mungkin dia penggemar berat mu Li, he he." canda Reza."Tapi aku kan tidak sepopuler kamu di kelas 11 Sekolah ini, a-aku hanya siswa kurus yang tidak pantas mempunyai seorang penggemar." ucap Ali merendah."Sudah teri
"Atribut Stamina yang akan kupilih."Ali akhirnya memilih atribut Stamina untuk ditambahkan pada Atribut Sistem sepak bolanya.Menurut Ali stamina seperti yang telah dijelaskan oleh temannya Reza akan sangat membantu untuk meningkatkan Atributnya yang lain, dengan mempunyai Stamina yang tinggi ia akan dengan mudah untuk melatih meningkatkan Atribut yang lainnya."Sistem! Aku akan memakai semua Poin Kontribusi ku yang berjumlah 10, untuk menambah Atribut Stamina." ucap Ali kepada Sistem.[Penambahan nilai 10 Poin pada Atribut Stamina][Stamina 5] [Menjadi] [Stamina 15] [Selesai]Ali tiba-tiba merasakan getaran di sekujur tubuhnya, ia merasakan aliran darah panas di dalam nadinya seperti dengan cepat mengalir dari jantung menuju seluruh tubuhnya. Ali pun hanya bisa terdiam karena ia berusaha untuk mencoba menahan letupan yang terasa begitu menyakitkan pada kulit tubuhnya, dan …Bluuush!Keluar asap dari pori-pori kulit Ali.Sekarang Ali merasakan tubuhnya seperti lebih segar lagi dari
[Atribut Pemain][Shooting 5] [Red] [+2%]"Yah cuma 2% saja nambahnya!" seru Ali seolah tidak percaya dengan apa yang ia lihat di dalam hologramnya, "Berarti hanya 20 tembakan yang tepat sasaran." ucap Ali yang sepertinya kecewa melihat hasil yang telah ia peroleh dari hasil latihannya semalam. "Sistem, sepertinya aku kemarin yakin tembakanku yang mengenai sasaran lebih dari 20, kenapa hanya dihitungnya 20 yang kena sasaran!" ucap Ali yang mengeluh kepada sistem tentang hasil yang ia terima dari hasil latihannya semalam. [Sikap dan cara dalam menendang harus selalu benar, apabila tembakan mengenai sasaran tetapi sikap dan cara menendangnya salah itu tidak dihitung]"Apa! Sampai teknik dalam menendang juga kamu perhatikan!" keluh Ali dengan wajah tak percayanya, "Kalau tahu tantangannya akan sesulit ini seharusnya kemarin yang aku tingkatkan adalah Atribut Shooting saja!" ucap Ali yang kali ini justru menyayangkan pilihannya dalam menentukan penambahan Atributnya hari kemarin..Seb
Ali mendengar namanya dipanggil oleh suara perempuan muda yang datang dari arah punggungnya. Ia pun lalu menoleh ke belakang."Minda!" Ali terperangah, ia melihat seorang perempuan cantik yang sudah ia kenal sebelumnya, perempuan bergaya modis dengan senyumannya yang manis berjalan mendekat menuju dirinya.Nama perempuan itu Minda Olivia Johnson atau biasa dipanggil Minda."Halo Al, bagaimana kabarnya?" tanya Minda masih dengan senyuman manis nan ramahnya."A-aku baik, kamu sendiri bagaimana kabarnya?" jawab Ali kikuk."Aku juga baik ko." ucap minda dengan suara imutnya."Kamu bisa ada disini Da?" tanya Ali kembali."Aku mau jemput kakakku."Ali sedikit terkejut mendengar jawaban dari Minda, "Siapa kakaknya? Disini hanya ada aku saja." gumamnya."Si-siapa kakakmu?""Ka Andre.""Hah!" Ali merasa terkejut Minda menyebut nama itu, "Maksudmu coach Andre? Pe-pelatih teknik pemain depan Phoenix FC U19!" Terka Ali, "Ka-kamu ada hubungan apa dengan coach Andre?""Aku adiknya! Masa kamu lupa
Bila dilihat dari komposisi pemainnya, jelas terlihat bahwa pemain yang memakai rompi berwarna merah adalah pemain inti dari Phoenix FC U19, sementara pemain yang memakai rompi biru merupakan pemain cadangannya. Tim rompi merah sebagai tim yang menyerang akan memakai formasi 4-3-3, sementara tim rompi merah sebagai tim bertahan akan memakai formasi 4-5-1.Dalam pertandingan latih tanding ini, Ali yang merupakan satu-satunya pemain depan dari tim rompi biru, ia akan berhadapan langsung dengan Johnson yang merupakan bek tangguh dari Phoenix FC U19 yang bertubuh gempal.Johnson adalah orang yang selalu mencemooh kemampuan Ali sebagai kiper cadangan ketika tim nya Phoenix FC U19 berhadapan dengan tim Rockets FC U19 minggu lalu, yang berkesudahan 0 - 8 untuk kemenangan tim Rockets FC U19.Priit!Pertandingan pun dimulai.Seperti yang sudah diduga sebelumnya pada menit-menit awal pertandingan tim rompi merah langsung memainkan tempo cepat untuk melakukan serangan yang bertubi-tubi ke arah
Latih tanding antara tim rompi merah melawan tim rompi biru dari Akademi Phoenix FC, saat ini skor sementara adalah 2 - 0 untuk kemenangan dari tim rompi merah yang diisi oleh pemain inti.Setelah gol kedua dari tim rompi merah, terlihat Ali kali ini ia berinisiatif untuk membantu pertahanan dari tim rompi biru, karena ia merasa tidak memiliki manfaat kalau harus terus menunggu bola di pertahanan tim lawan rompi merah dan dengan staminanya yang sangat tinggi apabila dibanding dengan pemain-pemain lainnya dari Akademi Phoenix FC, Ali selalu bisa berlari dan terus berlari untuk dapat memotong umpan-umpan dari pemain tengah dari tim rompi merah.“Ali!” teriak Reza sang kapten pemain tengah dari tim rompi merah kepada Ali, “Kenapa kamu malah turun menjaga pertahanan!” ungkapnya kesal karena saat ini Ali sedang menjaga dirinya dengan ketat.“Aku tidak ada manfaat apabila terus berada di depan kotak penalti lawan, lebih baik aku turun untuk membantu pertahanan.” jawab Ali.Dengan adanya ban
Namun Ali lalu melangkahkan lagi kakinya untuk berjalan kembali meninggalkan Minda, "Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk terus fokus pada sepak bola, dan tidak akan terganggu dengan hal-hal lainnya." Pikirnya menguatkan ambisinya untuk menjadi pesepak bola profesional.Minda pun untuk kedua kalinya harus rela dan pasrah melihat Ali tidak memperdulikannya setelah hari kemarin pun mendapatkan perlakuan yang sama dari Ali, "Ali kamu memang sudah benar-benar berubah, kamu bukan dirimu yang dulu lagi. Kamu dulu baik, sangat ringkih dan hanya aku yang bisa menjaga dan menolong saat kamu di injak-injak oleh teman-teman mu saat SMP." ungkapnya dalam hatiAli saat ini memang sudah semakin ambisius dan sangat berpikir keras untuk bagaimana caranya agar kemampuan sistem sepak bolanya bisa meningkat dengan cepat, dan tidak ingin ada masalah apapun yang bisa menghambatnya.Keesokan pagi hari.Ting! [Sistem Aktif]"Buka Atribut pemain"[Atribut Pemain][Shooting 5] [Red] [+12%]"Yah, han
Abdul dan Liana mendapatkan laporan dari SMA Bright Sky tempat Ali menimba ilmu akademik pendidikannya, bahwa sudah tiga hari ini Ali tidak pernah masuk ke sekolah untuk belajar di kelasnya. Hal itu yang membuat Abdul kecewa dan langsung naik pitam, sementara Liana yang terkejut merasa sedih dan cemas dengan keadaan anaknya Ali.Abdul yang melihat Liana sedang memeluk dan melindungi Ali akhirnya mengurungkan niatnya untuk memukul Ali sekali lagi, "Kamu harus mengambil tanggung jawabmu sebagai anak dan melakukan yang terbaik untuk menjadi pribadi yang lebih baik!" ucap Abdul yang berusaha menasehati Ali, "Libur Minggu ini kamu harus tetap berada di rumah! Tidak ada latihan sepak bola lagi!". Tutup Abdul seraya berjalan masuk ke dalam kamarnya.Liana yang melihat Abdul sudah tidak berada di dekat Ali lalu melepas pelukannya dari tubuh Ali, "Sayang, Apa yang terjadi di Sekolah?" tanya Liana lembut menyelidik, "Ceritakan pada Ibu semuanya, kamu jangan terlalu khawatir, mari kita cari tahu