Share

BAB 5. Aku Memilih Atribut ...

"Ti-tidak Pak, a-aku ngetawain si-si Reza Pak, dia mukanya lucu Pak" kilah Ali yang terkejut di marahi oleh Gurunya.

Ting!

[Sistem Non Aktif]

Setelah selesai dengan belajarnya, Ali dan Reza keluar kelas bersamaan dengan siswa lainnya.

Ketika mereka sudah berada di luar kelas.

"Kakak, ini cokelat untuk Kakak."

Terlihat seorang perempuan berkulit putih dan bertubuh kurus sedang memberikan sebatang cokelat kepada Ali.

"Namaku Sarah, aku adik kelas yang baru kelas 10, diterima cokelat nya ya Kak." ucap perempuan itu lembut.

Setelah cokelat itu di terima oleh Ali, Sarah yang mempunyai nama lengkap Sarah Lovania Anderson lalu meninggalkan mereka berdua.

"Za, ada yang memberikanku cokelat." ucap Ali yang seolah tidak percaya ada perempuan yang mau memberikan cokelat kepadanya.

"Mungkin dia penggemar berat mu Li, he he." canda Reza.

"Tapi aku kan tidak sepopuler kamu di kelas 11 Sekolah ini, a-aku hanya siswa kurus yang tidak pantas mempunyai seorang penggemar." ucap Ali merendah.

"Sudah terima saja, namanya cinta siapa yang tahu ha ha ha!" Kembali Reza mengejek Ali.

Mereka pun akhirnya keluar Sekolah untuk pergi ke tempat latihan sepak bola mereka di Akademi Phoenix FC, dengan Ali menumpang pada mobil yang di kendarai oleh Reza.

Di tengah perjalanan Ali yang penasaran ingin meminta pendapat dari Reza.

"Za, apabila kamu mempunyai keuntungan di dunia ini, yaitu kamu mempunyai kesempatan untuk bisa meningkatkan Atribut kemampuanmu dalam bersepak bola hanya dengan mengucapkannya saja, kira-kira kamu akan meningkatkan kemampuanmu dalam hal apa?" tanya Ali kepada Reza serius.

"Hemm serius sekali pertanyaanmu Li." celoteh Reza, "Tentu aku akan menambah kemampuanku dalam hal stamina," ucap Reza.

Ali terkejut mendengar hal itu, karena itu bukan peningkatan atribut yang pernah ia pikirkan sebelumnya "Ke-kenapa harus stamina Za?" tanya Ali sekali lagi.

Lalu Reza menjelaskan panjang lebar tentang kegunaan stamina ini.

Menurut Reza Stamina itu kemampuan seseorang untuk melakukan sebuah aktivitas dalam jangka waktu tertentu tanpa cepat menjadi lelah. Dalam konteks sepakbola Stamina adalah kemampuan seorang pesepakbola untuk bermain selama 80-90 menit, bahkan hingga pada babak perpanjangan waktu, tanpa adanya perubahan signifikan dalam performanya.

Dalam arti lainnya, menjaga stamina ini disimpulkan sebagai menjaga konsistensi dalam kondisi fit, tidak cedera selama seluruh musim kompetisi berlangsung. Pada akhirnya tubuh akan lebih fokus untuk mempertahankan endurance, ketimbang skill dan kemampuan individu. Ketika Stamina berkurang maka Fokus yang akan berkurang, tingkat disiplin akan menurun, dan refleks yang hilang bisa menyebabkan seorang pemain bola melakukan kesalahan yang tidak perlu.

"Jadi percuma kalau kamu mempunyai atribut yang membuat skill dan kemampuan individumu meningkat apabila kamu tidak mempunyai stamina yang bagus, di dalam pertandingan yang berlangsung 90 menit lamanya kamu tidak akan bisa mempertahankan skill dan kemampuanmu." jelas Reza menutup penjelasannya kepada Ali tentang kegunaan dari stamina.

Mendengar penjelasan dari Reza, membuat Ali semakin bertambah bingung untuk memilih atribut mana yang akan ditambahkannya dalam sistem, "Aduh, aku malah jadi semakin bingung."

.

Ali dan Reza akhirnya tiba di Akademi Phoenix FC. Mereka langsung masuk ke dalam lapangan sepak bola untuk berlatih bersama pemain-pemain muda yang lainnya.

Terlihat Pelatih Kepala Phoenix FC U19 masuk kedalam lapangan bersama dengan pemain yang sepertinya baru masuk ke Akademi ini. Ia lalu memanggil Ali, "Ali kemari!" panggil Pelatih Kepala itu.

Ali yang mendengar panggilan dari Kepala Pelatih lalu menghampirinya, "Ada apa Pak?"

"Kemarin Pak Abdul meneleponku, katanya Ali mau dipindah posisinya yang awalnya kiper menjadi pemain depan," ucap Kepala Pelatih Phoenix FC U19 menjelaskan, "Oleh karena itu Bapak merekrut kiper baru untuk menggantikan posisi kamu itu."

"Ali, apakah kamu benar-benar serius ingin merubah posisi mu yang tadinya kiper justru sekarang kamu ingin menjadi pemain depan?" tanya Kepala Pelatih Phoenix FC U19 sembari mengernyitkan dahinya tanda bingung, "Apa kamu bisa bersaing dengan pemain depan lainnya disini?" tanya Kepala Pelatih Phoenix FC U19 yang sepertinya sudah menganggap remeh kemampuan dari Ali sebagai pemain depan.

"Pasti bisa Pak!" seru Ali sangat yakin penuh semangat, lalu Ali ijin pergi untuk menuju ke toilet.

Ketika Ali sedang berjalan menuju toilet, ia bergumam, "Akan kubuktikan kemampuan ku sebagai seorang pemain depan."

Ting!

[ Sistem Aktif ]

Ali saat ini sudah memiliki keyakinan yang sangat tinggi setelah pergelutannya yang lumayan lama dalam menentukan pilihannya untuk atribut apa yang akan ia tingkatkan. Ali melihat Atribut ini sangat penting untuk menunjang semua Atribut yang lainnya yang mungkin kedepannya pasti akan ia tingkatkan juga dengan melakukan tantangan harian dari Sistem sepak bolanya.

"Sistem aku akan memakai semua Poin Kontribusi ku yang berjumlah 10 itu untuk menambahkan nilai pada atribut … ."

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status