Share

BAB 15

"Bu, gak kenapa-kenapa, kan?" ucap Sindi mengelus pundakku.

"Sudah, tidak apa-apa kok. Ayo kita kembali ke pekerjaan kita lagi, sepertinya ada yang mampir tuh?" jawabku.

"Hem, baiklah Bu." Intan dan Sindi kembali ke pekerjaan mereka. Sedangkan aku, disini hanya pura-pura baik-baik saja.

Aku harus tetap profesional, tak baik membawa masalah ke pekerjaan.

***

Ting! Setelah beberapa jam berlalu, ponselku berbunyi tanda ada pesan baru yang masuk.

Kak Fani

[Rina, maaf. Kamu sudah lakukan apa pada ibu saya?]

Mungkin kejadian tadi, ibu itu membicarakannya pada Kak Fani, anak perempuannya.

Aku akui, Kak Fani memang sopan dalam bicara, tapi menyimpan luka kala aku mendengarnya.

[Ibu Kakak kenapa memangnya? Tadi memang betul dia datang ke toko saya dengan marah-marah. Tapi saya hanya berbicara apa adanya saja pada beliau]

[Ibu saya serangan jantung, Rina. Pasti karena dia sudah mendengar kata-kata yang tidak baik dari kamu, ya? Sehingga membuat dia syok dan kepikiran]

[Maaf, Kak. Saya tidak b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status